Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanley, Donal
Netherlands: Wolters Kluwer Law & Business, 2012
341.756 7 HAN a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Setyorini
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
S25515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Kalyana
"Sekarang ini banyak sekali kasus-kasus mengenai sewa menyewa yang dilindungi oleh Kitab Undang-undang Hukum Perdata tetapi banyak yang tidak mengetahui mengenai hal ini dan tidak mematuhinya. Memang di dalam Kitab Undangundang Hukum Perdata, obyek jaminan yang dibuat dengan Hak Tanggungan tidak boleh dilakukan sewa menyewa tanpa seizin dari bank sebagai pemegang Hak Tanggungan. Hal inilah yang akan dibahas dalam tesis ini. Bagaimanakah seorang penyewa yang obyek sewanya di]adikan jaminan di bank? Bagaimanakah peranan Notaris/PPAT dalam menyelesaikan masalah tersebut?
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kepustakaan dan wawancara secara langsunq dengan pihak-pihak yang terkait, khususnya Notaris yang memahami masalah tersebut, dimana para penyewa merasa tidak dilindungi oleh hukum, sedangkan didalam pasal 1576 Kitab Undang-undang Hukum Perdata menyatakan: dengan dijualnya barang yang disewa, suatu persewaan yang dibuat sebelumnya tidaklah mengakhiri perjanjian yang sebelumnya kecuali apabila telah diperjanjikan pada waktu menyewakan barang. Di dalam ayat (2)nya menjelaskan: Jika ada perjanjian tersebut, si penyewa tidak berhak menuntut suatu ganti rugi, apabila tidak ada suatu janji yang tegas, tetapi jika ada suatu janji seperti tersebut, ia tidak diwajibkan mengosongkan barang yang disewa, selama ganti rugi yang terutang belum dilunasi. Oleh karena itu penyewa pada saat datang ke notaris dan aktanya dibacakan notaris dan minta dibuatkan klausula pengosongan dengan jelas, apabila pada saat sewa menyewanya belum berakhir tetapi obyek sewanya dieksekusi maka penyewa mendapatkan ganti rugi dari sisa uang sewa yang belum dinikmati, kalau perlu dengan denda sehingga hak penyewa tetap dilindungi.
Sekarang ini lembaga yang paling mudah dan pasti eksekusinya adalah Undang-undang Hak Tanggungan. Undang-undang Hak Tanggungan memberikan 3 (tiga) pelaksanaan eksekusinya yaitu: Parate eksekusi, eksekusi berdasarkan title eksekutorial yang terdapat dalam sertipikat Hak Tanggungan dan menjual obyek Hak Tanggungan dibawah tangan. Dengan adanya Undang-undang Hak Tanggungan maka obyek hak tanggungan dapat dijual dengan tidak merugikan pihak yang menyewa."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Amanda
"ABSTRAK
Peran penting kemasan pada dewasa ini mulai berkembang tidak hanya sebagai pelindung produk, namun juga memudahkan penggunaan, penyaluran informasi, dan membantu meningkatkan pemasaran produk. Munculnya bisnis penyewaan mainan anak secara online mendorong kebutuhan akan kemasan yang dapat menjalankan fungsi utamanya sekaligus menarik bagi konsumen. Maka dari itu, penelitian dilakukan terhadap kotak kemasan mainan yang disewakan untuk mengetahui desain yang paling sesuai dengan preferensi konsumen. Penelitian menggunakan indeks potential gain in customer value untuk mengetahui atribut yang paling membutuhkan perbaikan, semantic differential sebagai skala pengukuran preferensi desain per atribut, dan analisis choice-based conjoint agar memperoleh model desain akhir kemasan sesuai yang paling disukai oleh konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut yang membutuhkan peningkatan performa antara lain informasi produk, ukuran tulisan, orientasi atau posisi elemen, kemudahan dalam membawa kemasan, warna kemasan, dan gaya grafis. Penelitian juga menyimpulkan bahwa desain kemasan yang paling disukai oleh konsumen yaitu kemasan yang memiliki cutout handle, jenis presentasi informasi produk visual, campuran warna pada kemasannya kontras, gambar produk simplified, bentuk gambar hiasan natural, dan posisi informasi produk yang berada di bagian atas suatu sisi kemasan

ABSTRACT
The important roles of pakaging today have began to develop not only to protect product, but also to ease the use of product and packaging, distribution of information, and help the product rsquo s marketing. The emergence of the online toy rental business stimulate the need of packaging that can perform its main function and appealing to consumers. Therefore, a research is conducted on the toys renting packaging boxes to determine the most suitable design according to consumer preferences. The study uses an index of potential gain in customer value to determine the most crucial attributes that should be improved, semantic differential as a measurement scale of design preferences of each attribute, and choice based conjoint analysis in order to obtain a model of the final packaging design according most favored by consumers. The results showed that the attributes that require performance improvements are product information, font size, orientation or position of elements, ease of carrying the packaging, packaging color, and graphic styles. The study also concluded that the packaging design which is most preferred by the consumers are a packaging that has a cutout handle, visual presentation of product information, contrast color mix, simplified product images, natural ornament shape, and the information products position is located at the upper side or top of a packaging rsquo s side."
2016
S66294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indah Fitriningsih
"Industri fashion telah berevolusi secara signifikan, beralih dari traditional craftsmanship ke fast fashion, yang telah meningkatkan corncern terhadap masalah lingkungan dan mendorong kesadaran tentang circular fashion juga collaborative consumption. Studi ini meneliti pengaruh shopping motivation dan perceived risk terhadap intention untuk terlibat dalam fashion renting di kalangan konsumen Indonesia berusia 15-45 tahun yang sebelumnya tidak pernah menggunakan platform penyewaan pakaian. Dengan menggunakan Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS) dengan evolusi dari teori Technology Acceptance Model, temuan pada penelitian ini mengungkapkan bahwa social shoping motivation dan social risk secara signifikan memengaruhi attitude terhadap fashion renting. Konsumen yang didorong oleh social shopping motivation, seperti mengikuti tren dan pengaruh teman sebaya, lebih cenderung memiliki sikap positif terhadap penyewaan pakaian. Sebaliknya, social risk yang dirasakan, termasuk potensi stigma atau penilaian dari teman sebaya karena mengenakan pakaian sewaan, memengaruhi attitude ini secara negatif. Achievement shopping motivation dan performance risk tidak secara signifikan memengaruhi attitude terhadap fashion renting. Selain itu, positif attitude terhadap fashion renting secara signifikan memengaruhi intention untuk menggunakan platform penyewaan pakaian. Menangani social risk dan memanfaatkan social shopping motivation dapat menumbuhkan attitude dan intention yang positif terhadap fashion renting, memberikan wawasan berharga bagi platform dan pemasar fashion renting yang bertujuan untuk mempromosikan konsumsi sustainable fashion di Indonesia.

The fashion industry has evolved significantly, transitioning from traditional craftsmanship to fast fashion, which has raised environmental concerns and promoted the circular fashion also collaborative consumption. This study examines the impact of shopping motivation and perceived risk on the intention to engage in fashion renting among Indonesian consumers aged 15-45 who have not previously used fashion renting platforms. Using Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS) with the evolution of Technology Acceptance Model theory, the findings reveal that social shopping motivation and social risk significantly influence attitudes towards fashion renting. Consumers driven by social shopping motivations, such as staying trendy and peer influence, are more likely to have a positive attitude towards fashion renting. Conversely, perceived social risks, including the potential stigma or judgment from peers for wearing rented clothes, negatively affect these attitudes. Achievement shopping motivation and performance risk do not significantly impact attitudes towards fashion renting. Additionally, positive attitudes towards fashion renting significantly impact the intention to use these platforms. Addressing perceived social risks and leveraging social shopping motivations can foster positive attitudes and intentions towards fashion renting, providing valuable insights for fashion rental platforms and marketers aiming to promote sustainable fashion consumption in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library