Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wipratomo Ahmad Kurniansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh antara financial leverage terhadap profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA), return on equity (ROE), return on sales (ROS), dan return on capital employed (ROCE) pada perusahaan non-keuangan di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2018. Pada penelitian kali ini penggunaan financial leverage dilihat menggunakan short-term debt to asset dan long-term debt to asset. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan penelitian eksplanatif. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non-keuangan yang memiliki laporan keuangan periode 2009-2018. Teknik analisis yang digunakan adalah model regresi berganda. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Misspesification, dan Uji Signifikansi menggunakan Uji F, Uji T, dan Uji R2. Pada penelitian kali ini menggunakan 4 model yang masing-masing dibedakan dari variabel dependennya, yaitu ROA, ROE, ROS, dan ROCE. Hasil dari penelitian kali ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara financial leverage dengan ROA dan ROE, dan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan ROS dan ROCE.

This research have a purpose to analyze the influence of financial leverage on profitability measured using return on assets (ROA), return on equity (ROE), return on sales (ROS), and return on capital employed (ROCE) in non-financial companies in Indonesia Stock Exchange in the period 2009-2018. In this research the use of financial leverage is seen using the short-term debt to asset dan long-term debt to asset. This research uses a quantitative approach with the aim of explanative research. The sample used is non-financial companies that have financial statements for the period 2009-2018. The analysis technique used is a simple regression analysis with the multiple regression model. The analysis technique used is the Normality Test, Autocorrelation Test, Misspesification Test, and Significance Test using the F Test, T test, and R2 Test. This research uses 4 models, each of which is distinguished from the dependent variable, namely ROA, ROE, ROS, and ROCE. The results of this study indicate that there is a significant relationship between financial leverage with ROA and ROE, and does not have a significant relationship with ROS and ROCE."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Salsabila Susilo
"Bank BUMN sebagai mitra strategis pemerintah berperan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka pertumbuhan ekonomi, peningkatan kekayaan negara, pemerataan pembangunan, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup masyarakat luas. Oleh karena itu, Bank BUMN diperlukan untuk memiliki kinerja yang baik dalam menjalankan kegiatan usahanya. Indikator yang mampu merepresentasikan dengan baik kinerja Bank BUMN adalah profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan profitabilitas dengan menguji pengaruh Firm Size, Liquidity, Solvency, Financial Leverage, dan Capital Adequacy terhadap ROA, ROE, danROS. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan teknik penarikan sampel purposive sampling, dan menggunakan model statistik regresi berganda data panel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan laporan tahunan Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, danBank BTN periode 2016-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Firm Size terhadap ROAdan ROS namun negatif terhadap ROE. Liquidity berpengaruh positif terhadap ROEdan ROS namun negatif terhadap ROA. Solvency berpengaruh negatif terhadap ROA, ROE, dan ROS. Financial Leverage berpengaruh positif terhadap ROAnamun negatif terhadap ROEdan ROS. Capital Adequacy berpengaruh positif terhadap ROAdan ROEnamun negatif terhadap ROS.

As strategic partners of the government, state-owned banks play a role in supporting the implementation of national development in the context of economic growth, increasing the country’s wealth, equitable development, and national stability towards improving living standards. Therefore, state-owned banks must persist to have good performance in all its business activities. An indicator that can represent well the performance of state-owned banks is profitability. This research aims to analyze the determinants of profitability. Those determinants include Firm Size, Liquidity, Solvency, Financial Leverage, and Capital Adequacy while the profitability is evaluated by three different ratios which is ROA, ROE, and ROS. This research is using a quantitative research with a purposive sampling technique and used a multiple regression statistical model of panel data. The data used in this research are the financial statements and annual reports of Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, and Bank BTN for the 2016-2019 period. The research results showed that Firm Size has a positive impact on both ROA and ROS but a negative one on ROE. Liquidity impacts positively on ROE and ROS but negatively on ROA. Solvency impacts negatively on ROA, ROE, and ROS. Financial Leverage has a positive impact on ROA but it has the opposite effect on ROE and ROS. Capital Adequacy has a positive impact on both ROA and ROE but negative on ROS."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Susi Meyrista
"Salah satu implikasi penerapan corporate governance yang lemah biasanya diukur dari rendahnya sensitivitas pengggantian manajemen terhadap kinerja perusahaan atau tetap dipertahankannya manajemen yang memiliki kinerja yang rendah (management entrenchment). Disamping itu, penerapan corporate governance sangat dipengaruhi oleh karakteristik dan lingkungan perusahaan berada. Penelitian ini bertujuan menilai implementasi GCG di BUMN khususnya tentang pengaruh kinerja perusahaan dan governance terhadap penggantian (turnover) direksi secara normal atau tidak normal. Mekanisme corporate governance yang akan diamati dalam penelitian ini adalah mekanisme internal yang diwakili oleh tingkat independensi direksi yang diproksikan dengan proporsi direksi yang berasal dari luar perusahaan (outside directors) dan struktur kepemilikan saham perusahaan, dan mekanisme cksternal yang diwakili olch interest politik dan pembiayaan hutang (leverage) perusahaan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa kinerja perusahaan adalah faktor yang berpengaruh dalam penggantian direksi BUMN dan tidak terbukti adanya management entrenchment. Terdapat bukti bahwa ukuran kinerja yang diuji yaitu return on sales digunakan oleh pemegang saham sebagai pertimbangan penggantian direksi dimana semakin tinggi kinerja ROS perusahaan, semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut mengalami penggantian direksi secara normal. Hasil penelitian lain yang didapatkan adalah rendahnya pererapan GCG dalam proses penggantian direksi BUMN akibat beragamnya potensi konfik kepentingan di sekitar BUMN dimana terbukti bahwa outside directors dan faktor daya tarik politis justru mempengaruhi dilakukannya penggantian direksi secara tidak normal dan ketika kedua variabel ini diinteraksikan dengan variabel kinerja terlihat bahwa variabel kinerja bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi penggantian direksi secara normal. Penelitian ini belum dapat menemukan bukti bahwa variabel struktur kepemilikan saham dan leverage perusahaan memiliki pengaruh atas penggantian direksi secara normal atau tidak normal
One of the implications of implementing weak corporate governance is usually measured by the low sensitivity of management waiting to company performance or the maintained management that has low performance (management entrenchment). In addition, the implementation of corporate governance is strongly influenced by the characteristics and environment of the company. This study aims to assess the implementation of GCG in SOEs, especially regarding the effect of company performance and governance on normal or abnormal turnover of directors. The corporate governance mechanism that will be observed in this study is an internal mechanism represented by the level of independence of the board of directors which is proxied by the proportion of directors who come from outside the company (outside directors) and the structure of the company's share ownership, and the cksternal mechanism represented by the political olch interest and debt financing (leverage) of the company.
The results obtained in this study are that the company's performance is an influential factor in replacing the directors of SOEs and there is no evidence of management entrenchment. There is evidence that the performance measure tested, namely return on sales, is used by shareholders as a consideration for the replacement of directors where the higher the company's ROS performance, the more likely the company is to experience normal board of directors replacement. Another research result obtained was the low application of GCG in the process of replacing SOE directors due to the diverse potential conflict of interests around SOEs where it was proven that outside directors and political attraction factors actually influenced the abnormal replacement of directors and when these two variables were interrogated with performance variables, it was seen that the performance variables were not the only factors that affected the normal replacement of directors. This study has not been able to find evidence that the variables of the shareholding structure and leverage of the company have an influence over the normal or abnormal replacement of directors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25517
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Theo Ramot
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak akuisisi terhadap Rasio Profitabilitas pada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia setelah mengakuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk. PT Solusi Tunas Pratama Tbk diakuisisi oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia sebesar 94,03% dari saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk dengan kepemilikan atas 1.069.614.676 lembar saham dengan harga per lembar sahamnya senilai Rp15.640,51. Peristiwa akuisisi ini merupakan peristiwa akuisisi yang paling fenomenal pada tahun 2021 sehingga diduga dampaknya sangat besar bagi PT Profesional Telekomunikasi Indonesia. Namun, belum diketahui dampak bagi PT Profesional Telekomunikasi Indonesia Setelah mengakuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode penelitian studi kasus untuk kasus evaluasi sesuai kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuisisi berdampak negatif terhadap Return on Asset, Asset Turnover, Return on Net Operating Asset, dan Return on Common Equity, sedangkan akuisisi berdampak positif terhadap Return on Sales. Hal ini disebabkan oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia berhutang terlalu banyak untuk mengakuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk, namun tidak dapat menghasilkan laba dan pendapatan yang sebanding dengan hutang yang didapatkan. Hal ini mengindikasikan penurunan kemampuan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia dalam mengelola Operating Asset-nya untuk menghasilkan Revenue dan keuntungan. Hal ini juga disebabkan oleh Pandemi COVID-19 yang masih melanda di Indonesia dari Maret 2020 sampai dengan Desember 2021. Akuisisi dilakukan pada saat terjadi Pandemi COVID-19, yang menyebabkan turunnya inflasi yang berdampak pada tingginya pengangguran, mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia sedang lesu. Pandemi COVID-19 juga menyebabkan suku bunga bank sentral, yaitu Bank Indonesia, diturunkan untuk memberikan stimulus terhadap ekonomi Indonesia sehingga ekonomi Indonesia dapat terus berjalan. Pertumbuhan ekonomi juga sedang menurun akibat COVID-19 saat melakukan akuisisi.

This research is conducted to evaluate the effect of acquisition to Profitability Ratio of PT Profesional Telekomunikasi Indonesia after acquired PT Solusi Tunas Pratama Tbk. PT Solusi Tunas Pratama Tbk was acquired by PT Profesional Telekomunikasi Indonesia for 94,03% of PT Solusi Tunas Pratama Tbk shares. PT Profesional Telekomunikasi Indonesia possessed 1.069.614.676 shares of PT Solusi Tunas Pratama Tbk stock at Rp15.640,51. This acquisition event is the most phenomenal acquisition in 2021 so that hypothetically this event greatly affects PT Profesional Telekomunikasi Indonesia. However, the effect of this event to PT Profesional Telekomunikasi Indonesia remains unknown. This research using case study approach with evaluation case study based on criteria method. This research results in negative effect of Return on Asset, Asset Turnover, Return on Net Operating Asset, and Return on Common Equity after acquire PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Nonetheless, this even results in positive impact on Return on Sales. This effect caused by PT Profesional Telekomunikasi Indonesia writes a lot of debt but cannot generate revenue and income proportionally in debt that written to acquiring PT Solusi Tunas Pratama Tbk. This fact indicates declining the ability of PT Profesional Telekomunikasi Indonesia in managing their Operating Asset to generate Revenue and Profit. This condition caused by COVID-19 Pandemic that impacts in decreasing of inflation that leading to increasing unemployment rate, indicating that Indonesian economic condition was stagnant. COVID-19 Pandemic leading to central bank or Bank Indonesia decreasing its interest rate to stimulate Indonesian economic condition so that Indonesian economic condition can be shifting in a good term. Economic growth in decreasing caused by COVID-19 Pandemic when the acquisition was conducted."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library