Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Sigit Syarifuddin
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan komunikasi risiko mengenai informasi yang dikeluarkan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional  (KPCPEN) di Instagram  @lawancovid19_id. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivistik. Metode penelitian dilakukan dengan kuantitatif melalui analisis isi media sosial (Instagram). Penelitian ini mengidentifikasi pola karakteristik pesan, keterlibatan pengguna (user engagement
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan komunikasi risiko mengenai informasi yang dikeluarkan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Instagram @lawancovid19_id. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivistik. Metode penelitian dilakukan dengan kuantitatif melalui analisis isi media sosial (Instagram). Penelitian ini mengidentifikasi pola karakteristik pesan, keterlibatan pengguna (user engagement) pada tahapan krisis prodromal, akut, kronis. Penelitian mendeskripsikan karakteristik pesan, user engagement pada tiap tahapan krisis. Unggahan KPCPEN memiliki karakteristik pesan berupa 1. Tujuan konten; Pengumuman Resmi, Kampanye Kesehatan, Informasi Seputar Vaksin, Agenda Penanggulangan. 2. Orientasi Pesan; Netral, Positif, Negatif. 3. Elemen Pesan; Gambar dan Video. Setiap tahapan krisis menunjukkan adanya perkembangan user engagement dalam bentuk suka dan komentar pada unggahan. Pada kondisi krisis gelombang kedua COVID-19, KPCPEN mengimplementasikan respons komunikasi risiko pada karakteristik pesan untuk mendorong dan menjembatani informasi dengan tujuan konten bersifat informasi seputar vaksin, pengumuman resi dan kampanye kesehatan dan agenda penanggulangan. Secara keseluruhan, KPCPEN dan akun instagram @lawancovid19_id sudah menjalankan komunikasi risiko dengan baik.

This study aims to describe risk communication regarding information issued by the Committee for Handling COVID-19 and National Economic Recovery (KPCPEN) on Instagram @lawancovid19_id. This study uses a positivistic approach. The research method was carried out with a quantitative method through content analysis on social media (Instagram). This study identified patterns of message characteristics, user engagement at the stages of prodromal, acute, chronic crises. The research describes the characteristics of the message, user engagement at each crisis stage. KPCPEN post have message characteristics in the form of 1. Purpose of content; Official Announcements, Health Campaigns, Information Regarding Vaccines, Response Agenda. 2. Message Orientation; Neutral, Positive, Negative. 3. Message Elements; Pictures and Videos. Each crisis stage shows a development in user engagement in the form of likes and comments on uploads. In the crisis condition of the second wave of COVID-19, KPCPEN implemented a risk communication response on message characteristics to encourage and bridge information with the aim of informational content about vaccines, announcements of receipts and health campaigns and prevention agendas. Overall, KPCPEN and the Instagram account @lawancovid19_id have carried out risk communication well."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maysa Yasmine
"Manajemen risiko adalah aktivitas mengidentifikasi, menilai, menganalisis, dan mengendalikan risiko dalam seluruh kegiatan perusahaan dengan tujuan memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Metode yang digunakan dalam manajemen risiko salah satunya adalah House of Risk (HOR). Metode tersebut merupakan modifikasi antara Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan kerangka House of Quality (HOQ) dengan fokus utamanya merumuskan tindakan mitigasi terhadap sumber risiko prioritas yang merupakan penyebab kejadian risiko agregat. Pada penelitian ini, manajemen risiko dilakukan pada aktivitas aliran rantai pasok operasional produksi PT. XYZ. Analisis risiko pada HOR 1 diawali dengan identifikasi risiko melalui diskusi dengan expert dan studi literatur, kemudian dilakukan penilaian terhadap nilai severity dari risk events dan nilai occurrence dari risk agents. Hasil HOR tahap 1 menunjukkan terdapat 23 kejadian risiko dan 21 agen risiko. Berdasarkan perhitungan Pareto, terdapat 12 agen risiko yang mencakup 80% dari total Aggregate Risk Potential (ARP) dan dipilih sebagai prioritas untuk dilakukan mitigasi. Setelah itu, dari hasil HOR tahap 2, ditetapkan 11 tindakan pencegahan yang kemudian digabungkan menjadi 2 strategi mitigasi besar, yaitu menggunakan sistem Epicor Kinetic ERP dan inspeksi rutin.

Risk management is the activity of identifying, assessing, analysing and controlling risks in all company activities with the aim of achieving higher effectiveness and efficiency. One of the methods used in risk management is House of Risk (HOR). This method is a modification of Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) with the House of Quality (HOQ) framework with the main focus on formulating mitigation actions against priority risk sources which are the causes of aggregate risk events. In this research, risk management is carried out in production operational supply chain flow activities at PT. XYZ. Risk analysis in HOR 1 begins with risk identification through discussions with experts and literature studies, then an assessment of the severity value of risk events and the occurrence value of risk agents is carried out. The results of HOR stage 1 showed that there were 23 risk events and 21 risk agents. Based on Pareto calculations, there are 12 risk agents which cover 80% of the total Aggregate Risk Potential (ARP) and were selected as priorities for mitigation. After that, from the results of HOR stage 2, 11 preventive actions were determined which were then combined into 2 major mitigation strategies, namely using the Epicor Kinetic ERP system and routine inspections."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Yasir
"ABSTRAK
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan sinergi riset. Namun, hingga saat ini tingkat sinergi antar lembaga penelitian dan pengembangan (lemlitbang) masih tergolong rendah. Tumpang tindih kegiatan penelitian, serta tidak bersinerginya kegiatan riset menjadi pemicu rendahnya tingkat sinergi tersebut. Persoalan ini salah satunya disebabkan oleh tidak terintegrasinya informasi riset di Indonesia. Penelitian ini mengkaji bagaimana strategi manajemen sistem informasi riset yang dikelola oleh Kemenristekdikti dalam mendukung sinergi riset antar lemlitbang.
Penelitian ini dilakukan dengan metodologi kualitatif deskriptif melalui wawancara dan studi dokumen. Analisis data dilakukan melalui analisis kondisi internal dan eksternal dengan memanfaatakan metode 7s McKinsey, PESTEL, serta SWOT. Formulasi strategi yang dihasilkan dipetakan ke dalam kerangka strategi manajemen sistem informasi, kemudian dianalisis dari sudut pandang implementasi. Analisis implementasi berisi analisis risiko terkait strategi yang dihasilkan.
Penelitian ini menghasilkan rekomendasi strategi yang antara lain meliputi pemanfaatan dan perluasan cakupan sumber data dan lingkup informasi dari sistem informasi riset, pemanfaatan sumberdaya manusia, teknologi pangkalan data yang sebelumnya telah dimiliki oleh Kemenristekdikti, pendataan perencanaan riset, hingga penyusunan acuan baku dan regulasi pengumpulan informasi riset dari lemlitbang ke Kemenristekdikti. Penelitian ini juga menghasilkan profil risiko untuk masing-masing strategi yang disebutkan.

ABSTRACT
Ministry of Research, Technology and Higher Education of Republic of Indonesia has a responsibility to improve the research synergy. Nowadays, the level of synergy among research and development (R&D) institutions is still relatively low, and this is triggered by overlapping research activities. Segregation of research information is suspected as one of the main problems. This study examines the strategy of management of research information systems managed by Ministry of Research, Technology and Higher Education in support of research synergies among R&D institutions.
This research was conducted using descriptive qualitative methodology through interviews and documents study. Data analysis was performed through the analysis of internal and external factors using 7s McKinsey, PESTEL, and SWOT methods. Result of strategy formulation are mapped into the framework of information systems management strategy, and then are analyzed for implementation issues. Analysis of implementation includes risk analysis according to the implementation of the strategy.
This research gives a list of strategy recommendation which includes the utilization and expansion of the scope of information sources and area of research information system, utilization of human resources and technology that had previously been used, collection of research plan information, and development of standard and regulation of the research information collection from R&D institutions to Ministry of Research, Technology and Higher Education. This study also produced a risk profile for each of the strategies mentioned.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library