Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Francisca Devi Anita
"Pengendalian internal yang baik dapat memberikan keyakinan bahwa suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dengan tindakan yang beretika. Fenomena yang terjadi saat ini memperlihatkan bahwa budaya organisasi merupakan faktor utama penyebab timbulnya skandal besar yang menimpa suatu organisasi yang dapat menghalangi organisasi mencapai tujuannya. Risiko pada budaya terjadi ketika perilaku anggota organisasi tidak sejalan dengan perilaku yang ingin ditanamkan oleh organisasi sehingga menyebabkan timbul perilaku tidak etis yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan mempengaruhi pengendalian internal organisasi. Salah satu elemen dari risiko budaya yaitu peran pimpinan (tone from the top) yang berperan terhadap terbentuknya suatu budaya di dalam unit organisasi.
Penelitian ini dilakukan untuk menilai bagaimana peran pemimpin dalam membentuk budaya organisasi dapat memberikan dampak pada pengendalian internal yang ada di organisasi. Penelitian dilakukan dengan melakukan survei OCAI dan wawancara untuk dapat menjawab tujuan tersebut. Karakter dan gaya kepemimpinan dari pimpinan turut serta membentuk budaya di dalam organisasi yang ternyata disesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi. Budaya organisasi yang terbentuk tersebut ternyata ikut berperan dalam bagaimana implementasi pengendalian internal di dalam unit organisasi.
ABSTRACTGood internal control can provide confidence that an organization can achieve its goals with ethical actions. The phenomenon that occurs at this time shows that organizational culture is the main factor causing the emergence of massive scandals that afflict an organization that can prevent the organization from achieving its objectives. Risk in culture occurs when the behavior of members of an organization is not in line with the behavior that the organization wants to instill, causing unethical behavior that can hinder the achievement of goals and influence internal control of the organization. One element of risk culture is the role of the leader (tone from the top), which plays a role in the formation of a culture within the organizational unit.
This research was conducted to assess how the role of leaders in shaping organizational culture can have an impact on internal controls in the organization. The study was conducted by conducting OCAI surveys and interviews to be able to answer these objectives. The character and leadership style of the leadership also shapes the culture in the organization, which turns out is based on the needs of the organization. The organizational culture that was formed turned out to play a role in how the implementation of internal controls within organizational units."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mauliddya Hasana Putri
"Kementerian KLM merupakan salah satu instansi pemerintah yang memiliki tugas koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan publik. Penerapan praktik manajemen risiko menjadi salah satu proses krusial yang harus dilakukan untuk meningkatkan tata kelola penyusunan dan penetapan kebijakan publik. Berdasarkan pengamatan awal yang telah dilakukan, praktik manajemen risiko pada Kementerian KLM masih belum efektif. Sehingga, dalam rangka menilai kesiapan Kementerian KLM dalam menerapkan praktik manajemen risiko dan untuk mengisi kesenjangan penelitian budaya risiko pada instansi pemerintahan, maka peneliti melakukan Evaluasi Budaya Risiko pada Kementerian KLM. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi budaya risiko pada Kementerian KLM—sebagai salah satu instansi pemerintah. Evaluasi budaya risiko dilakukan dengan pendekatan kerangka kerja aspek budaya risiko yang dikembangkan dalam IRM Risk Culture Aspects Model. Seluruh aspek budaya risiko dalam kerangka kerja digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data dan fakta yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi, wawancara, dan survei. Sehingga, penelitian terbatas pada perspektif dari pegawai, pimpinan unit kerja eselon I, dan auditor. Analisis difokuskan pada kriteria-kriteria yang dimiliki setiap aspek budaya risiko. Hasil evaluasi menunjukkan Kementerian KLM sudah memiliki budaya risiko dari segi esensi. Namun hal ini belum dibarengi dengan kesadaran untuk melakukan tata kelola manajemen risiko sesuai dengan peraturan. Budaya risiko yang sudah ada belum dilakukan secara sistematis dan sesuai kaidah tata kelola. Kompetensi risiko belum ditunjang dengan keahlian dan keterampilan manajemen risiko yang memadai. Keteladanan pimpinan menjadi kunci utama dalam membangun budaya risiko untuk mendukung praktik penerapan manajemen risiko yang efektif dan meningkatkan tata kelola instansi pemerintahan.
The KLM Ministry Office is a government agency responsible for coordinating, syncing, and managing public policies. The implementation of risk management practices is one of the crucial processes that must be carried out to improve the governance of public policy formulation and establishment. Based on initial observations, risk management practices at KLM Ministry Office are still lacking in effectiveness. Thus, to assess the readiness of KLM Ministry Office in performing risk management practices and to fill the gaps in risk culture research in government agencies, the researchers conducted a Risk Culture Evaluation at the KLM Ministry Office. This study aims to evaluate the risk culture at KLM Ministry Office—as a government agency. Evaluation of risk culture is carried out using the risk culture aspect framework approach developed in IRM Risk Culture Aspects Model. All aspects of risk culture in the framework are used in this study. The research was conducted by analyzing data and facts obtained through observation, documentation, interviews, and surveys. Thus, the research is limited to the perspectives of employees, head of echelon I work unit, and auditors. The analysis is focused on the criteria that each aspect of risk culture. The evaluation results indicate that KLM Ministry Office already has a risk culture from an essential point of view. However, this has not been supported and accommodated by awareness to carry out risk management in accordance with regulations. The existing risk culture has not been carried out systematically and according to governance principles. Risk knowledge has not been supported by adequate risk management skills and competence. Tone at the top is the main aspect to establish a mature risk culture to conduct effective risk management practices and to improve the practice of good governance in government agencies. However, research is still being carried out based on the perspectives of employees, work unit heads, and auditors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adena Ramadhany
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi budaya sadar risiko pada Perusahaan Asuransi berdasarkan The Institute of Management (IRM) Risk Culture Framework dengan menilai perspektif individu dan organisasi. Studi ini menekankan bahwa budaya kesadaran risiko yang kuat merupakan fondasi kematangan manajemen risiko. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari objek penelitian. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara. Statistik deskriptif dan analisis naratif digunakan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan. Berdasarkan analisis tingkat individu, personel PT XYZ mempunyai tingkat toleransi risiko sedang dan rendah. Mereka cenderung tidak nyaman mengambil risiko tanpa analisis dan perhitungan yang memadai serta memiliki karakter yang penuh persiapan. Personel juga mempertimbangkan ketiga etika yakni kepatuhan, kepedulian dan logika dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Berdasarkan analisis tingkat organisasi, budaya organisasi PT XYZ masuk dalam kategori komunal yang memiliki dimensi solidaritas dan sosial tinggi. Orang-orang dalam kategori ini mempunyai ciri kerja tim yang baik di seluruh fungsi serta mempunyai fokus tujuan yang sama. Evaluasi terhadap delapan aspek budaya risiko berdasarkan IRM risk culture aspects model, terdapat empat aspek yang merupakan praktik unggul (risk leadership, accountability, risk resources, dan risk skill) dan tiga aspek praktik baik (reward, dealing with bad news dan informed risk decisions) serta satu aspek praktik lemah atau senjang (transparency).
The study aims to evaluate risk awareness culture in an Insurance Company based on The Institute of Management (IRM) Risk Culture Framework by assesing their individual and organizational perspective. This study emphasizes that a robust risk awareness culture is a foundation of risk mangement maturity. This study is a descriptive qualitative method. The data source is primary data obtained directly from the research object. This study employs a survey based and an interview based. Descriptive statistics and narrative analysis are used to analyze data by describing or illustrating the data that has been collected. Based on the individual level analysis, PT XYZ personnel have an average and low level of risk tolerance. They tend to be uncomfortable taking risks without adequate analysis and calculations and have a prepared character. Personnel within organization also have high conscience in ethic obedience, ethic of care and ethic of reason when carrying out decision day-to-day basis. Based on organizational level analysis, PT XYZ’s organizational culture described as Communal, which has high solidarity and social dimension. People in this category is characterized by good team work across function and goals focused. The evaluation of eight aspect of risk culture based on IRM risk culture aspects model, there are four aspects have excellent practices(risk leadership, accountability, risk resources, and risk skill) and three aspects have good practices (reward, dealing with bad news and informed risk decisions) and one aspects has fair practices (transparency)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library