Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ford, Robert N.
New York: American Management Association, 1969
658.314 FOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The airline industry is growing rapidly now, X Air as one airline in Indonesia also has growth rapidly.X Air needs price strategy and gives well service to their to their customers so they feel comfortable to fly with X Air"
JUPERKO
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Latifah
"Penelitian ini berasal dari ketertarikan peneliti melihat fenomena yang terjadi di dalam masyarakat yaitu persahabatan lawan jenis yang terjadi pada individu yang sudah menikah. Untuk itu, masalah yang diangkat peneliti adalah bagaimana fungsi persahabatan dan dampak dari persahabatan lawan jenis terhadap kepuasan pemikahan, khususnya pada individu yang berada pada masa dewasa muda dan dewasa madya.
Penelitian dilakukan melalui metode wawancara terhadap 4 orang subjek. Dua orang subjek yang semuanya wanita berada pada masa dewasa muda dan dua orang subjek satu orang wanita dan satu orang pria berada pada masa dewasa madya.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa keempat subjek di dalam penelitian ini merasakan kepuasan di dalam kehidupan pemikahan mereka. Pada umumnya mereka dapat menerima perubahan, mampu hidup dengan hal-hal yang tidak dapat mereka rubah, mampu menerima ketidaksempurnaan pasangan dan pernikahan, saling percaya, saling membutuhkan, dan menikmati ketersamaan.
Faktor-faktor yang mendukung subjek dapat merasakan kepuasan di dalam pernikahannya hampir semua memiliki kesamaan, seperti faktor-faktor yang mereka rasakan sebelum pernikahan misalnya pernikahan orangtua yang bahagia, kebahagiaan di masa kanak-kanak, disiplin, pendidikan seks, lamanya berpacaran, pendidikan, dan keyakinan untuk menikah. Perbedaan yang ada pada faktor ini adalah pada subjek AS yang tidak pemah mendapatkan disiplin langsung dari orangtuanya karena harus hidup berjauhan. Untuk pendidikan seks, pada umumnya subjek tidak mendapatkan langsung dari orangtuanya.
Sementara faktor-faktor yang mendukung kepuasan pemikahan mereka selama berjalannya pernikahan adalah komunikasi yang terbuka, ekspresi perasaan secara terbuka, saling percaya, tidak adanya dominasi pasangan, hubungan seksual yang memuaskan, kehidupan sosial, tempat tinggal, penghasilan yang cukup, anak, keyakinan beragama, dan hubungan dengan mertua/ipar. Perbedaan yang ada pada faktor selama pemikahan adalah pada subjek dewasa muda dan dewasa madya. Subjek dewasa madya tidak pernah mengekspresikan perasaannya secara terbuka sementara subjek dewasa muda melakukannya. Perbedaan lain yang ada pada subjek dewasa muda dan subjek dewasa madya adalah bahwa subjek dewasa muda pernah merasakan menurunnya kepuasan pemikahan ketika mereka memiliki anak di usia bayi sementara subjek dewasa madya tidak.
Hubungan persahabatan subjek dan sahabat lawan jenis pada umumnya sudah berlangsung lama dan persahabatan di antara mereka terbentuk sebelum mereka menikah, kecuali pada subjek M yang baru menjalani kehidupan persahabatan selama 3 tahun dan persahabatan itu terbentuk setelah M menikah.
Di dalam menjalani kehidupan persahabatan pada umumnya subjek mendapatkan semua fungsi persahabatan, kecuali pada subjek AS yang tidak mendapatkan fungsi social comparison dari persahabatannya. Dampak positif yang dirasakan oleh subjek pada umumnya sama, sementara dampak negatif dari bentuk persahabatan ini tidak dirasakan oleh subjek B.
Dari sejumlah fungsi persahabatan fungsi stimulation nampaknya menjadi faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pemikahan subjek, kecuali pada subjek AS. Subjek AS merasakan fungsi physical support terhadap kepuasan pernikahannya. Sementara dampak positif dari persahabatan lawan jenis yaitu lebih mendekatkan individu dengan pasangannya nampaknya yang berpengaruh terhadap kepuasan pemikahan subjek.
Mengenai kepuasan pemikahan subjek yang dirasakan dari persahabatannya dengan lawan jenis dapat diketahui bahwa dengan persahabatan lawan jenis, subjek dewasa muda bisa merasakan meningkatnya kepuasan pernikahan mereka, sementara subjek dewasa madya bisa tetap merasakan kepuasan pemikahannya dari bentuk persahabatan ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, R. Bonasari L.
"Transportasi udara berkembang dengan pesat pada saat ini dan dipastikan akan berkembang terus untuk jangka waktu yang panjang, karena paling sesuai digunakan dalam dunia yang semakin modern dan global ini. Berkembangnya transportasi udara diikuti dengan bertambahnya jumlah pesawat udara dan meningkatnya penggunaan pesawat udara. Dalam hal ini peranan pilot sebagai pengemudi pesawat udara, semakin penting.
Di Indonesia sejalan dengan pulihnya krisis ekonomi banyak muncul perusahaan penerbangan baru. Keadaan ini cenderung mendorong pilot lebih mudah pindah ke perusahaan lain bila sudah merasa tidak betah lagi di perusahaannya. Hal ini tentu akan sangat merugikan perusahaan.
Melihat hal diatas penulis tertarik untuk melihat faktor -faktor yang berhubungan dengan intensi meninggalkan organisasi pada pilot. Dalam hal ini, peneliti menggunakan komitmen organisasi dan kepuasan kerja untuk merprediksi intensi meninggalkan organisasi pada pilot. Partisipan pada penelitian ini adalah pilot dari beberapa perusahaan penerbangan di Indonesia sejumlah 114 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur komitmen organisasi dari Allen Meyer ( 1991), alat ukur kepuasan kerja dari Spector (1997) dan alat ukur intensi meninggalkan pekerjaan dari Mobley dkk (1978) berupa kuesioner dengan beberapa modifikasi.
Hasi1 penelitian menunjukkan, komitmen organisasi tidak memberikan sumbangan yang signifikan sedangkan kepuasan kerja memberikan sumbangan negative sebesar 63,8%. Dilihat dari hubungannya, baik komitmen organisasi maupun kepuasan kerja mempunyai hubungan yang signifikan negative terhadap intensi meninggalkan organisasi. Komitmen organisasi menunjukkan nilai korelasi - 0,2 pada level signifikan 0,01 dan kepuasan kerja menunjukkan nilai korelasi - 0,6 pada level signifikan 0,01 terhadap intensi meninggalkan organisasi.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahaan penerbangan dalam mengelola SDM pilot diperusahaannya. Selain itu penelitian seperti ini juga dapat dimanfaatkan pada berbagai perusahaan untuk menghindari para karyawannya meninggalkan perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Harry Kriswanto
"Persaingan pelayanan jasa kesehatan rumah sakit di Indonesia belakangan ini banyak mengalami perubahan yang disebabkan antara lain, tekanan ekonomi dan politik Indonesia, arus informasi yang berkambang pesat, kesadaran pengguna jasa pelayan akan kebutuhan kesehatan serta bertambahnya rumah sakit baik kepemilikan kelompok maupun perorangan. Tuntunan pelayanan yang berorientasi pada pelanggan menjadi syarat untuk menghadapi persaingan ini.
Dalam upaya untuk pemenuhan tuntutan tersebut maka manajemen rumah sakit sebagai penyedia jasa layanan kesehatan harus selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanannya. Menyadari bahwa mutu sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai yang dianut baik oleh rumah sakit sebagai penyedia jasa pelayanan maupun pasien sebagai penerima jasa pelayanan kesehatan perlu diteliti mengenai jasa pelayanan kesehatan.
Dalam penelitian digunakan metode servqual untuk mengukur kepuasan pelanggan berdasarkan harapan dan presepsi mereka terhadap mutu pelayanan yang dikembangkan oleh parasuraman ( 1985 ) kemudian dilakukan juga penelitian terhadap minat beli Mang.
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan cross sectional dengan analisis deskriptif dan merupakan penelitian survey terhadap 384 orang pasien yang dirawat di RS Pertamina Klayan dengan menggunakan kuesioner Parasuraman dkk yang telah disesuaikan dengan kepentingan rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dimensi Servqual dan kepuasan serta minat beli ulang.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan pasien RS Pertamina Klayan periode Januari - Maret 2003 merasa puas, dengan dimensi variabel assurance memiliki hubungan yang paling kuat terhadap kepuasan pasien sebesar 0,879 . Sedangkan minat beli ulang yang paling kuat hubungannya dengan kepuasan adalah pelayanan perawat sebesar 0,713.
Berdasarkan penelitian ini, disarankan untuk memperhatikan besamya pengaruh variabel-variabel mutu pelayanan terhadap kepuasan pelanggan yang selanjutnya dapat dibakukan sebagai standar kepuasan pasien dengan metode Servqual. Kemudian perlu dipikirkan informasi yang berasal selain dari pasien, dalam bentuk lain guna meningkatkan minat penggunaan rumah sakit Pertamina Klayan.

Emulation of service activities of health of hospital in Indonesia lately experiencing of many caused change for example, economic pressure and Indonesia politics, information current which is too fast, awareness of service user of steward of requirement of health will and also increasing good hospital it's ownership of individualness and also group. Service manual which orienting to customer/ client become condition to face this emulation.
In the effort for the accomplishment of the demand hence hospital management as organization of health service have to always cope to increase quality of its service. Realizing that quality very hand in glove its bearing with embraced values either by hospital as organization of health service of patient and also service as receiver of health service require to check to health service.
In research used by method of servqual to measure satisfaction of [customer/ client] pursuant to and expectation of perceive their to quality of service developed by Parasuraman ( 1985 ) and then conducted also research to enthusiasm re-buying.
In this research used by design sectional cross with descriptive analysis and represent research of survey to 384 patient people which taking care of in Pertamina Klayan Hospital by using Parasuraman et.al questioner which have been adapted for importance of hospital.
This research aim to see of relation between dimension of Servqual and satisfaction and also enthusiasm re-buying.
From result of this research indicate that as a whole patient of Pertamina Klayan Hospital period of January- March 2003 licking lips, with variable dimension of assurance have strongest relation to satisfaction of patient equal to 0,879 or 87,9%. While enthusiasm buy to repeat strongest of its relation with satisfaction is nursing services equal to 0,713 or 71,3%.
Pursuant to this research, is suggested to pay attention the level of influence of variables quality of service to satisfaction of [customer that later on can be settled as standard satisfaction of patient with method of servqual. Later then require to be thought of information coming apart from patient, in the other of utilize to improve enthusiasm usage of hospital of Pertamina KIayan Hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni Temu Abdul Wahab
"Pergudangan merupakan bagian dari fungsi Supply Chain Management (Logistik) yang salah satu tugasnya adalah menyediakan material untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan agar dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan hasil produksi yang telah ditargetkan oleh manajemen..."
Sekolah Tinggi Energi dan Mineral, {s.a.}
553 JESDM 7:1 (2015) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hotman Novriando
"Skripsi ini membahas tingkat kepuasan pengguna terhadap kualitas layanan layanan Perpustakaan PSJ UI. Pengambilan data dilakukan dengan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada 59 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulam Mei 2011.
Identifikasi kualitas layanan didasarkan pada lima dimensi kualitas layanan yang terdapat dalam konsep Parasuraman (1988), yakni empati yaitu sikap, respon, dan tindakan di mana pustakawan dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh pengguna, daya tanggap yaitu salah satu ciri seorang profesional informasi yang memiliki daya tanggap yang cepat atau responsif, jaminan yaitu kemampuan , kesopanan, sifat yang dapat dipercaya oleh layanan pustakawan, sehingga pengguna akan merasa nyaman dalam memanfaatkan layanan perpustakaan, keandalan yaitu kemampuan pustakawan untuk memberikan layanan sesuai yang dijanjikan dengan akurat dan memuaskan, dan yang terakhir adalah bukti fisik perpustakaan.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengguna merasa puas dengan kualitas layanan yang dimiliki Perpustakaan PSJ UI. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata seluruh dimensi kualitas layanan yang menunjukkan tanda positif. Adapun yang kurang mempengaruhi kepuasan pengguna, yaitu dimensi keandalan.
......This thesis is about the level of users satisfication trough the quality servicer of Library of PSJ UI. The data collection was done by using quantitave method. This data collection done by spread questioner to 59 respondens. This research has taken in may 2011.
Quality of services identification based on 5 quality services dimentions that stated in Parasuraman (1988) concept, first empathy, empathy is the act where librarians can feel what the users felt, second responsivness, responsiveness is one of infomation profesionnal characteristic that have fast respons, third assurance, assurance is ability, politness, and characters that librarians can trust, so that users will feel comfortable when using library services, the fourth is reliability, reliability is the ability of librarians to provide the promised services accurately, fast and satisficated and the last is library tangible.
This research made a conclusion that users has felt quite satisficated from the services quality that library has. This things can be seen from the all services quality average that goes to the positve side. There also a dimention that based on the users, still can not satisfy them. That dimention is reliability."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S506
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Juliana
"Budaya kerja membentuk perilaku yang penult inisiatif, kreatif dan motivasi. Budaya kerja konstruktif tidak hanya untuk perkembangan organisasi tetapi juga memberikan kepuasan kepada personelnya. Kontinuitas kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang berperan dalam munculnya budaya kerja yang kuat. Peran pemimpin dalam mempengaruhi budaya kerja staf dalam kelompok menjadi konstruktif sangat ditentukan oleh kepemimpinan yang efektif. Sehubungan dengan itu perlu dilakukan penelitian tentang hubungan kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan budaya kerja perawat pelaksana.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komponen kepemimpinan yang berhubungan dengan budaya kerja perawat pelaksana. Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik (RSUPHAM) Medan pada bulan Juli 2005. Disain penelitian analisis deskriptif korelasi dengan metode Cross Sectional. Sampel penelitian sebanyak 180 responden dari 227 perawat pelaksana yang ada di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang terdiri dari 3 bagian yaitu instrumen karakteristik individu yang terdiri dari 4 pertanyaan, instrumen kepemimpinan efektif terdiri dari 54 pernyataan dan instrumen budaya kerja terdiri dari 39 pernyataan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa 55% perawat pelaksana meinpunyai budaya kerja yang kuat dan 56,7% perawat pelaksana mempersepsikan kepemimpinan kepala ruangan efektif, Komponen komunikasi, semangat dan tindakan yang berhubungan dengan budaya kerja perawat pelaksana yang dipengaruhi faktor lama kerja dan pendidikan perawat pelaksana. Komponen semangat yang paling dominan berhubungan dengan budaya kerja.
Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai komponen kepemimpinan efektif kepala ruangan yang berhubungan dengan budaya kerja perawat pelaksana yang bermanfaat untuk bahan masukan bagi upaya perbaikan pelayanan keperawatan di RSUP H. Adam Malik Medan khususnya dan dunia keperawatan pada umumnya.

Work culture form behavior which is the fall of initiative, creative and motivation. Work culture of constructive not just for growth of organization but also give satisfaction to personnel. Leadership represents one of the aspect which play a part in work culture appearance of strong. Role of leader in influencing work culture staff in group become constructive very determined by that the effective leadership. Referring to require, conducted by research about the effective leadership of a head nurse relation with work culture staff nurse.
The purpose of this research to know leadership component related to work culture staff nurse in the wards Public Central Hospital H. Adam of Malik (RSUPHAM) Medan. Research desain was correlation descriptive analytic with cross sectional study. The samples of this research was all staff nurses meeting the inclusive criteria, totaling 180 respondent from 227 staff nurses in the wards Public Central Hospital H. Adam of Malik (RSUPHAM) Medan Data collecting with questioner comprises three parts. Four (4) questions for individual characteristic; 54 statements for the effective leadership; and 39 statements for work culture.
The result of research to get information that 55% staff nurses with the strong work culture and 56,7 % staff nurses to perception that the leadership of head nurse was affective. The Component communications, energy and action related to work culture staff nurse influenced by - length work factor and education of staff nurse. The component of energy of most dominant relates to work culture was energy.
Conclusion and suggestion from result of this research to get information about the effective leadership of head nurse relate to work culture staff nurses for improving nurses? services in RSUPHAM Medan and nursing world.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Supriatna Nata Saputra
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain analisis korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara budaya organisasi dan kepuasan kerja dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Karya Bhakti Kota Bogor. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di Rumah Sakit Karya Bhakti Kota Bogor. Besar sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 136 perawat pelaksana. Uji hipotesa yang digunakan adalah Korelasi Pearson`s dan Regresi Linier Sederhana. Uji hipotesa ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dengan motivasi kerja, hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja, dan hubungan budaya organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Faktor penentu kepuasan kerja adalah pekerjaan itu sendiri, gaji/imbalan, promosi, supervisi, rekan sekerja dan lingkungan kerja. Uji hipotesa Regresi Linier Ganda juga digunakan untuk mengetahui variabel yang paling dominan berhubungan dengan motivasi kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana rata-rata motivasi kerjanya belum optimal, budaya organisasi yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana masih banyak yang belum setuju, Kepuasan kerja yang paling tinggi adalah kepuasan terhadap rekan sekerja. Hasil analisis korelasi dengan a = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan budaya organisasi dengan motivasi kerja, hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja, dan hubungan budaya organisasi dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Budaya organisasi, kepuasan kerja terhadap pekerjaan, dan kepuasan kerja terhadap supervisi merupakan variabel dominan yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Budaya organisasi merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Pihak manajemen rumah sakit perlu meninjau kembali penetapan gaji (salary) bagi seluruh karyawan khususnya perawat pelaksana serta perlu dilakukan pelatihan tentang supervisi bagi perawat manajer dan lebih mengedepankan menjadi role model bagi bawahannya sehingga motivasi kerja perawat pelaksana dapat meningkat.

This study was a correlation analysis with cross-sectional design that aims to examine the relationship between organizational culture and job satisfaction with work motivation associate nurses in Karya Bhakti Hospital. The population was all associate nurses in Karya Bhakti Hospital. The sample size was 136 associate nurses. To examine the relationship between organizational culture with work motivation, relationship between job satisfaction with work motivation, and relationship between organizational culture with job satisfaction Pearson's Correlation Coefficient and Simple Linier Regression was used. Determinant factor job satisfaction was task, salary, career promotion, supervision, peer group and work environment. To examine the dominant variable relationship with work motivation Multiple Linier Regression was used.
The result of study, showed that associate nurses level was fairly work motivation and organizational culture percepts by associate nurses was not agree. Associate nurses job satisfaction score with peer group as highest. The result correlation analysis with a = 0,05 there were significant relationship organizational culture with work motivation, relationship job satisfaction with work motivation, and relationship organizational culture with job satisfaction. Organizational culture, job satisfaction with task, and job satisfaction with supervision was dominant variable relationship with work motivation. Top manager in hospital, need to review and improve employee (nurses) salary. Therefore the Institution to facilitation In house training supervision for nurses in Karya Bhakti Hospital, The nurse manager could be leadership role model for nurses; therefore the associate nurses work motivation could be increased.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research is to examine the relationships of job satisfaction to organizational commitment and turnover intentions. Next, the purpose of this research is to examine whether organizational commitment related to turnover intentions. This research conducted with survey on auditors working on the big audit firms in Jakarta that affiliated to foreign audit firms (The Big Four). Unit analysis are auditors who have non-partner position i.e: junior, senior and manager that concentrated in audit services. The structural equation modeling with AMOS program is used to analized the data. The results of this research suggest that job satisfication has significant positive relationships to organizational to turnover intentions. Next, organizational commitment has significant negative relationship to turnover intentions. This result suggests that job satisfication related to turnover intentions both of direct or through organizational commitment."
Medan: Universitas HKBP Nommensen,
050 VISI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library