Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Yuanita
"Salah satu produk yang dikonsumsi oleh remaja adalah media, termasuk radio. Kebanyakan remaja menganggap radio sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari (www.kassof.com/insight/ri-fa950.htm). Bagi remaja, radio bukan hanya sebuah benda mati berbentuk media elektronik, melainkan bisa berubah fungsi menjadi teman akrab sehingga membuat radio berfungsi seperti manusia. (Prambors 102.30 Tahun, 2001). Radio juga bisa berfungsi sebagai trendsetter di kalangan remaja. Melalui radio, remaja bisa mendapatkan petunjuk tentang bagaimana gaya bicara, gaya hidup dan cara berperilaku.
Melihat potensi pasar remaja yang cukup besar maka pemasar berlomba-lomba untuk merebutnya. Namun beberapa stasiun radio di Jakarta yang pernah mencoba membidik segmen remaja, harus mengalami kegagalan atau bahkan mengubah haluan, seperti Elshinta, Queen dan DMC (Cakram, Oktober 2000). Kegagalan tersebut disebabkan ketidakmampuan mereka meraih pangsa pasar dan iklan yang memadai. Karena itu, diperlukan strategi jitu untuk bisa merebut iklan dan sekaligus bertahan. Konsep mengenai segmentasi merupakan salah satu cara yang layak dipertimbangkan. Oleh karena sifatnya yang lokal, dalam radius jangkauannya radio harus memiliki segmen yang tajam dan jelas siapa yang ingin dijangkau (Kasali, 1998).
Selain harus melakukan segmentasi dengan baik, perlu juga diperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi evaluasi audiens terhadap radio yang didengarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi ini menjadi penting karena berdasarkan evaluasi tersebut, audiens dapat menentukan stasiun radio mana yang akan tetap didengarkan dan mana yang akan ditinggalkan. Pendengar yang merasa puas akan cenderung lebih loyal pada stasiun radio yang biasa didengarnya.
Dari teori dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, diketahui ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi evaluasi audiens terhadap media, antara lain gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh, faktor demografi, kepribadian, peadapat teman sebaya, kepemilikan media, intensitas penggunaan media dan tingkat interaktivitas (Finn 1997; Lin, 1993; Mc Quail, 1987; Myers, 1988; Rayburn, 1985; Rosengren 1974; Turner & Helms, 1991; Windahl et al., 1995).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana profil segmen pendengar radio untuk remaja di Jakarta?
2. Apakah evaluasi remaja terhadap radio dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, sociability, pendapat teman sebaya, kepemilikan media, penggunaan media, tingkat interaktivitas, gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh?
3. Bagaimana pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada radio oleh remaja di Jakarta?
4. Bagaimana pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi terhadap radio pada masing-masing segmen pendengar remaja di Jakarta?
Penelitian yang bersifat eksplanatif ini dilakukan pada populasi remaja di Jakarta yang berusia 15-18 tahun dan sampelnya dipilih secara multistage random sampling. Sedangkan yang menjadi sampel adalah para siswa dan siswi dari 10 SMU di Jakarta dengan total responden 341 orang.
Hasil pengolahan data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa segmentasi pendengar radio remaja berdasarkan pola konsumsi media dan gratification deficiency dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu: pendengar kebanyakan (54,3%), pendengar pasif (34%) dan pendengar interaktif (11,7%).
Evaluasi pendengar remaja terhadap radio, baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, sociability, pendapat teman sebaya, kepemilikan media, penggunaan media, tingkat interaktivitas, gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh.
Pengujian pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada radio memperkuat juga dugaan adanya hubungan yang signifikan antara gratification obtain dan evaluasi (gratification deficiency) pada radio (r= -0,574; sig.0,000). Selanjutnya gratification obtained dipengaruhi secara bersama-sama oleh gratification sought dan intensitas mendengarkan radio (r2 = 0,465, sig. 0,000). Pada model pola hubungan tersebut juga ditemukan pengaruh yang timbal balik antara tingkat interaktivitas dan intensitas mendengarkan radio (r=210, sig.000; r= 0,279, sig.0,000). Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengelolaan radio perlu mempertimbangkan faktor-faktor di atas dalam menyusun program maupun format radio.
Model pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada media radio cenderung berbeda pada masing-masing segmen pendengar radio, dimana kelompok "pendengar kebanyakan" memiliki model path yang paling sesuai dengan model umum. Sedangkan model path pada kelompok "pendengar interaktif" memperlihatkan perbedaan yang paling menonjol.
Ada beberapa rekomendasai akademis yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini. Disamping memasukkan faktor interaktivitas sebagai salah satu intervening variable, pertimbangan strukural berupa pengaruh berbagai jenis media yang terdapat di lingkungan audiens juga harus diperhatikan dalam setiap penelitian tentang proses konsumsi media. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian teoritis yang lebih luas dan mendalam agar didapatkan model path yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alexander, Larry J.
New York: McGraw-HIll, 2002
617.73 ALE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Robi Setiawan
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai analisa strategi komunikasi persuasi yang dilakukan oleh seorang marketing dalam dunia perbankan dalam meyakinkan dan menarik minat untuk segmentasi tertentu. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa diperlukan adanya suatu strategi tertentu yang berbeda-beda tergantung dari tipe konsumen yang dituju. Selain dengan hubungan komunikasi antarpersonal, proses komunikasi perusahaan atau organisasi juga sangat mempengaruhi tujuan yang akan didapat dari komunikasi antarpersonal ini. Pada kondisi di lapangan kita tidak bisa menyimpulkan dari hasil komunikasi yang baik maka akan mengahasilkan pendapatan yang baik juga, semuanya akan dilihat berhasil apabila maksud dan tujuan dalam komunikasi ini adalah pendapatan yang tinggi sudah tercapai.Kata kunci: Komunikasi, Pemasaran, Persuasif, Segmen Pasar.

ABSTRACT
This research explains the analysis of persuasion communication strategy conducted by marketing in the banking world in convincing and attracting interest for a particular segmentation. This research method using qualitative method with case study approach. This study concludes that it is necessary to have a certain strategy that varies depending on the type of consumer. In addition to interpersonal communication relationships, corporate or organizational communication processes also greatly affect the goals to be gained from this interpersonal communication. In conditions in the field we cannot conclude from the results of good communication will resultin good income or earnings as well, the result will be seen successful if the intent and purpose in this communication is high income has been achieved.
"
2018
T49564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zurtias Suheimi
"Kebijakan pemerintah yang memungkinkan Perseroan Terbatas (PT) dan modal asing mendirikan RS serta sebagai variabel yang menyebabkan cepatnya pertumbuhan pasar mengisyaratkan analisis dan perencanaan yang langsung bagi pendirian sebuah RS, sehingga ketatnya persaingaan/kompetisi RS. Dari segi pemasaran misalnya, perlu lebih dulu dilakukan analisa pangsa pasar dengan segmentasi pasar, pemilihan kelompok pelanggan serta penentuan segmen pasar. Ditengah situasi kompetitif seperti inilah RSB. Bunda melakukan persiapan untuk mengembangkan Poliklinik kebidanan RSB. Bunda menjadi poliklinik Kebidanan terbaik.
Pada penelitian ini dilakukan segmentasi geografi, demografi, psikografi dan analisis karakteristik pangsa pasar terhadap para pengguna jasa poliklinik Kebidanan. Penelitian yang bersifat deskriptif dan analitik ini merupakan studi multi responden yang menggunakan data primer berdasarkan survei terhadap 60 responden.
Hasil segmentasi geografi dan demografi menunjukkan bahwa segmen pasar terbesar dari Poliklinik Kebidanan RSB. Bunda adalah pasien yang datang dari wilayah yang lokasinya dekat dengan lokasi RSB. Bunda, dan menurut usia pengunjung terbanyak berada pada usia 20 - 39 tahun, dan dari pendidikan terbanyak SLTA dan Universitas, dan menurut pekerjaan yang terbanyak adalah pekerjaan wiraswasta, dan penghasilan per bulan antara Rp 500.000 - Rp 1.000.000. Dari segmentasi psikografi didapat pula data bahwa kebanyakan dari pengunjung adalah berasal dari status ekonomi menengah atas dan menengah bawah dan memiliki kesadaran relatif tinggi terhadap nilai kesehatan. Gambaran segmen pasar Poliklinik Kebidanan RSB. Bunda menjadi dasar penentuan segmen pasar yang akan dipilih untuk dilayani. Pasien kelas menengah atas dengan pendidikan, penghasilan dan pekerjaan sehingga kesadaran akan kesehatan relatif tinggi, serta memiliki tuntutan mutu layanan kesehatan yang tinggi.

Government policies which enable private enterprises and foreign capitals to venture into the hospital industry as well the presence of variables that lead to rapid market change stipulate well-laid plans and analysis before establishing a hospital. A process to market segments, for instance, is needed for marketing purposes, initiator addition to the selection of consumer groups and market target. The growing competition provides the backdrop for the Bunda hospital preparations to develop its Bunda Hospital Policlinic Obstetrics and Gynecology into the best Bunda Hospital Policlinic Obstetrics and Gynecology in Sumatera Barat. The geographic, demographic and psychographic segmentation processes and analytic characteristic market patients Policlinic Obstetrics and Gynecology Bunda Hospital. The study is descriptive and multi respondent using primary data form a survey that involved 60 respondents.
The geographic and demographic segmentation shows that the largest markets segment for the Policlinic Obstetrics and Gynecology is patients coming from and surrounding areas such car with Bunda hospital policlinic Obstetrics and Gynecology area. The majority of patients are these of productive ages of 20 to 39, high school and university educated employees of private who make more than Rp 500.000 until Rp 1 million every month. Psycolographic segmentation reveals that most patients are those of upper middle social economic class and under middle social economic class with relatively high health.
Description of the market segment Policlinic Obstetrics and Gynecology from the basis for the establishment of the target market as follows: upper middle class patients with high educational background, income and health awareness as well as demand for quality health care. The positioning vis-à-vis customer is one that promises health care services with high human touch."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Putu Dedy Ujiana
"Tesis ini membahas Masalah angkutan barang dengan muatan berlebih atau over- load, dimana rasio beban angkutan dan kekuatan mesin yang tidak ideal menyebabkan kendaraan tidak dapat berjalan dengan wajar walaupun tenaga yang dihasilkan kendaraan telah maksimum. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh beban muatan berlebih, Gradien Jalan, akselerasi dan panjang segmen terhadap kecepatan kendaraan pengangkut. Metode penelitian yang dilakukan dalam mengkaji pengaruh tersebut adalah dengan melakukan eksperimen dan analisis dengan metode multivariate. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel beban muatan paling berpengaruh terhadap kecepatan kendaraan.

The focus of this study is about over-load, in how ratio weight to horse power machine on vehicle is not ideal, so the vehicle can not on optimim speed. The purpose of this study is to understand how over-load, gradient, acceleration, and segment lenght can impact to the cruise speed. This research is based on experiment method using the multivariate analysis of data. The data were collected by means of observation. The researcher show that over-weight variable make more impact to speed than the others variable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25930
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pramudya Ridho Pambudi
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas suasana ruang shopping street atau jalan perbelanjaan outdoor yang dihadirkan di dalam koridor pusat perbelanjaan indoor sebagai strategi untuk merespons gaya hidup. Penelitian yang kami lakukan mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1 kenapa ada pusat perbelanjaan yang menghadirkan suasana jalan perbelanjaan di dalam koridornya? 2 Segmen pasar seperti apa yang ingin direspons oleh pusat perbelanjaan yang menerapkan suasana jalan perbelanjaan ke dalam koridor pusat perbelanjaan? 3 Bagaimana hubungan antara tipe koridor jalan perbelanjaan dengan segmen pengunjung yang disasar? Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan beberapa data dikuantifikasi. Data penelitian menggunakan teknik wawancara pengunjung dan observasi langsung. Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa suasana jalan perbelanjaan dapat menjadi salah satu alat dari segmentasi pasar dan atribut positioning dari pusat perbelanjaan. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah suasana jalan perbelanjaan dapat menjadi pertimbangan pengembang untuk mendesain koridor pusat perbelanjaan karena memiliki dampak positif baik bagi pengembang, pengunjung, maupun penyewa gerai toko.

ABSTRACT
This research was conducted to observe the atmosphere of shopping street corridor which specifically presents the real outdoor theme into an indoor corridor. Applying the shopping street atmosphere into the indoor corridor is believed could fulfill the needs and meet the unmeets as a strategy to response a lifestyle This research set out to answer these 3 following questions 1 Why there is a shopping center in Jakarta which presents the atmosphere of shopping street in corridor 2 what kind of market segment would the shopping center respond to by applying the shopping street atmosphere to the shopping center corridor 3 What is the correlation between the shopping center which presents shopping street corridor and the targeted market segment This research done by qualitative method and some quantitave data to support the results. Research data obtained by interviewing visitors and direct observation. The main findings of this research is that shopping street atmosphere can be a tools of market segmentation and positioning attribute of shopping center. In conclusion, shopping street atmosphere successfully support the existence of shopping center that can be a consideration for developers to design shopping center corridor."
2017
T47863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putradhipa Kusuma
"Telah dibuat suatu Programmable Timer untuk percobaan tumbukan. Programmable timer yang dibuat terdiri dari 3 mode. Mode pertama dengan menggunakan 2 buah sensor, mode kedua dan ketiga dengan menggunakan 1 buah sensor. Programmable timer dapat menampilkan waktu dalam 4 buah seven segment dan 100 buah LED. Waktu maksimal yang dapat ditampilkan yaitu 10000 detik, dengan nilai waktu yang paling kecil mencapai 10 ms. Nilai waktu yang diperoleh dari programmable timer jika dibandingkan dengan pewaktu seperi stopwatch maka akan didapat nilai yang mendekati sama, untuk waktu 100 detik perbedaan yang didapat rata-rata hanya 0,058
detik, untuk waktu 500 detik diperoleh perbedaan dengan rata-rata sekitar 6,089 detik, untuk waktu 1000 detik perbedaan yang didapat rata-rata sebesar 8,068 detik, dan untuk waktu 9999 detik perbedaan yang didapat rata-rata sebesar 16,694 detik"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Naufal
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai PGA di Kepulauan Mentawai untuk segment Siberut dan segment Pagai berdasarkan variasi kedalaman di crust dan interplate dengan menggunakan persamaan empiris Si and Midorikawa (1999), Donovan (1973) serta Lin and Wu (2010). Kemudian nilai PGA yang didapatkan dari masing-masing persamaan empiris ini dibandingkan dengan shakemap dari USGS. Peta persebaran nilai PGA yang didapatkan dari perhitungan empiris menunjukan bahwa persamaan yang paling mendekati dengan nilai PGA pada shakemap adalah persamaan empiris Si and Midorikawa. Dari persamaan tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari nilai PGA dari Mmax setiap segment. Hasil yang diperoleh untuk segment Siberut, pada kedalaman crust memiliki nilai PGA sekitar 8.1915 – 11.1466 g dengan wilayah yang memiliki nilai PGA tertinggi adalah Siberut Utara. Sedangkan untuk kedalaman interplate memiliki nilai PGA sekitar 0.9658 – 3.3527 g dengan wilayah yang memiliki nilai PGA tertinggi adalah Siberut Selatan. Kemudian untuk segment Pagai, pada kedalaman crust memiliki nilai PGA sekitar 0.8859 – 8.2995 g dengan wilayah yang memiliki nilai PGA tertinggi adalah Pagai Selatan dan pada kedalaman interplate memiliki nilai PGA sekitar 1.1867 – 3.6882 g dengan wilayah yang memiliki nilai PGA tertinggi adalah Pagai Utara.

The analysis of PGA values in the Mentawai Islands for the Siberut and Pagai segments was based on variations in crust and interplate using the empirical equations of Si and Midorikawa (1999), Donovan (1973) and Lin and Wu (2010). The PGA values obtained from each of these empirical equations were compared with the shakemap generated by USGS. The map derived from those empirical calculations shows that the maximum PGA value from the Si and Midorikawa empirical equation is the closest to the one generated by USGS based on the shakemap. From the chosen equation, we calculate the PGA value of Mmax for each segment. The PGA estimation on the Siberut segment of the crust shows values between 8.1915 – 11.1466 g, with the highest PGA value is North Siberut. While the one on the interplate has a PGA value, PGA values between 0.9658 – 3.3527 gl with the region that has the highest PGA value being South Siberut. Then, for the Pagai segment, the crust has a PGA value between 0.8859 – 8.2995 g, with the highest PGA value is South Pagai and the interplate having a PGA value between 1.1867 – 3.6882 g with the highest PGA value is North Pagai."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4   >>