Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibnu Agus Ariyanto
Abstrak :
Latar belakang: Cytomegalovirus (CMV) mempengaruhi γδ profil sel T pada individu sehat dan penerima transplantasi. Sedangkan sel NK terlibat dalam pengendalian infeksi cytomegalovirus (CMV), dan CMV dapat mengubah profil fenotipik sel NK di dalam inang. Namun, efek HIV dan CMV belum dibedakan pada pasien HIV. Koinfeksi CMV terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan gangguan kognitif pada pasien HIV yang memulai ART. Di sini kami mempelajari peran profil kekebalan yang diubah oleh CMV pada pasien HIV dalam relevansinya dengan hasil klinis pada pasien HIV. Metode: Studi dilakukan pada pasien HIV seropositif CMV (n=40) sebelum terapi ART (V0) dan setelah enam bulan (V6), bersama dengan kontrol sehat ((n=20) dengan 50% pasien yang memulai ART dengan DNA CMV terdeteksi. Profil imun di analisis dengan flow cytometry-data imunologi dihubungkan dengan database klinis studi JakCCANDO. Hasil: Proporsi sel T Vδ2− γδ tinggi pada pasien dan menurun pada ART, sementara proporsi sel T Vδ2 + γδ secara seragam rendah dan berkorelasi terbalik dengan tingkat DNA CMV dan antibodi reaktif CMV. Residual sel-T Vδ2+ γδ diperkaya marka diferensiasi terminal, tetapi ini tidak terkait dengan metrik CMV. Pasien dengan DNA CMV pada awal ART menunjukkan korelasi langsung antara CMV reaktif-antibodi dan sel-T CD8 + γδ. Data kami konsisten dengan peran CMV dalam deplesi sel T Vδ2+ γδ pada pasien HIV yang memulai ART, dengan tidak ada bukti yang konsisten tentang peran CMV dalam aktivasi atau diferensiasi sel T γδ. Proporsi sel CD56Lo NK yang mengekspresikan NKG2C adalah sama pada pasien dan kontrol serta pada pasien dengan DNA CMV positif atau negatif. Pasien menunjukkan proporsi CD56Lo yang berkurang dan lebih banyak sel CD56Hi NK pada V0, tanpa pemulihan pada ART. Proporsi sel FcRγ-CD56Hi dan CD56Lo NK rendah pada pasien - terutama pasien dengan DNA CMV terdeteksi pada V0. Proporsi berkorelasi terbalik dengan tingkat antibodi CMV di V6 pada pasien CMV DNA. Populasi sel LIR1+ NK tidak menunjukkan efek signifikan dari penyakit HIV, dan proporsi tidak berkorelasi dengan antibodi CMV. Temuan menarik adalah hubungan linier antara antibodi reaktif CMV, sel T Vδ2- γδ khusus untuk CMV (HLA-DR MFI+, CD16+, dan CD8+), dan tingkat cIMT pada pasien HIV. Korelasi jelas pada pasien HIV yang dikelompokkan berdasarkan status CMV DNA+ yang diamati pada enam bulan memakai ART. Kesimpulan: Secara keseluruhan, koinfeksi CMV mepengaruhi profil kekebalan pada pasien HIV yang memulai ART dalam penelitian ini. Sel T (sel Vδ2-) terdapat pada pasien HIV dalam proporsi yang tinggi dibandingkan dengan orang yang sehat. Sel-T Vδ2- yang diekspresikan sebagai penanda terkait CMV dapat berpotensi menjadi penanda yang lebih baik untuk memprediksi peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Asosiasi yang diharapkan antara populasi NK dan CMV tidak terlihat.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanya Khaerunnisa
Abstrak :
Diagnosis kanker ovarium stadium lanjut memberikan kontribusi terbesar terhadap tingginya kasus kematian. Imunoterapi sebagai alternatif pengobatan diharapkan dapat mengobati pasien dengan kanker ovarium secara lebih cepat menggunakan sel imun bawaan yang dapat membunuh sel kanker secara permanen. Studi imunoterapi pada penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan interaksi antara ligan di dalam lingkungan mikro tumor dan reseptor sel NK. Reseptor NKP44 merupakan satu-satunya reseptor dengan dua mekanisme persinyalan berbeda yang secara aktif berperan penting dalam fungsi sel NK teraktivasi. Salah satu ligan potensial yang dapat meningkatkan fungsi pengenalan sel tumor melalui reseptor NKP44 adalah Nidogen-1 (NID1). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan studi imunoterapi pasien dengan kanker ovarium serta mempelajari pengaruh interaksi ligan NID1 dengan reseptor NKP44 terhadap aktivitas sel NK. Metode penelitian yang dilakukan mencakup analisis ekspresi granul sitotoksik, analisis ekspresi NID1, uji keberhasilan ikatan ligan NID1 dengan sel NK, hingga analisis ekspresi NKP44. Hasil menunjukkan bahwa kelompok sel NK terinduksi memiliki aktivitas sitotoksik yang lebih baik dibandingkan kelompok sel NK tidak terinduksi melalui peningkatan ekspresi granul sitotoksik. Terdapat ekspresi NID1 meskipun dalam jumlah yang sedikit dan terkonfirmasi berhasil berikatan dengan sel NK. Namun, terjadi penurunan ekspresi NKP44 pada kelompok sel NK terinduksi sehingga perlu dilakukan analisis lanjutan penyebab penurunan ekspresi NKP44. ......Diagnosis of advanced ovarian cancer provides the largest contribution to the high number of deaths. Immunotherapy as an alternative treatment is expected to treat patients with ovarian cancer more quickly using innate immune cells that can permanently kill cancer cells. The development of immunotherapy in this study was carried out by utilizing the interaction between ligands in the tumor microenvironment and NK cell receptors. NKP44 is the only receptor with two different signaling mechanisms that actively play the most important role in the function of activated NK cells. One of the potential ligands that can improve tumor cell recognition function through the NKP44 receptor is Nidogen-1 (NID1). This research is aimed to develop immunotherapy studies for patients with ovarian cancer and to study the effect of the interaction of the NID1 ligand with the NKP44 receptor on NK cell activity. The research methods carried out included analysis of cytotoxic granule expression, analysis of NID1 expression, success test of NID1 ligand bonding with NK cells, and NKP44 expression analysis. The results showed that the induced NK cell group had better cytotoxic activity than the uninduced NK cell group through increased cytotoxic granule expression. There is expression of NID1 even in small numbers and it is confirmed that it binds successfully to NK cells. However, there was a decrease in the expression of NKP44 in the induced NK cell group so that further analysis needs to be carried out on the causes of the decrease in NKP44 expression.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Matthew Mindo Parsaoran
Abstrak :
ABSTRAK
TUJUAN : Mengetahui jumlah sel NK dan fungsinya menghasilkan IFN-? pada serviks normal, infeksi subklinis HPV-RT, lesi prakanker dan kanker serviks terkait perjalanan alami kanker serviks.METODE : Penelitian ini merupakan sebuah studu deskripsi komparasi numeric lebih dari 2 grup dengan total subjek 40 perempuan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel diambil dari swab serviks dengan cytobrush dan diproses di laboratorium untuk menghitung jumlah sel NK dan fungsinya menghasilkan interferon gamma dengan metode flowsitometri. Data dianalisis dengan uji Kruskall Wallis dan analisis post-hoc unutuk menentukan perbedaan antara grup.HASIL : Rerata jumlah sel NK pada kelompok serviks normal, infeksi subklinis HPV-RT, lesi prakanker, dan kanker serviks berturut-turut adalah 2.6 , 11.6 , 12 , dan 7.4 . Rerata jumlah sel NK memproduksi IFN-? pada kelompok serviks normal, infeksi subklinis HPV-RT, lesi praknaker, dan kanker serviks berturut-turut adalah 8.1 , 3.3 , 1.1 , dan 1.8 Terdapat perbedaan jumlah sel NK pada pada jaringan serviks normal, infeksi subklinis HPV-RT, lesi prakanker dan kanker serviks p=0.001 . Tidak terdapat perbedaan jumlah sel NK yang menghasilkan IFN-? pada pada jaringan serviks normal, infeksi subklinis HPV-RT, lesi prakanker dan kanker serviks p=0.577 .KESIMPULAN : Jumlah sel NK pada serviks normal secara bermakna lebih rendah dibanding kelompok lainnya. Namun tidak ada perbedaan jumlah sel NK yang memproduksi IFN-? antar kelompok. Aktivitas sel NK sebagai imunomodulator dapat berkaitan dengan aktivitas sitotoksiknya, meskipun mempunyai jalur aktivasi yang berbeda. Diperlukan penelitian lanjutan untuk menilai aktifitas sel NK memproduksi sitokin. Selain itu fungsi sitotoksik sel NK juga perlu dipelajari untuk mengetahui peranan seutuhnya sel NK terkait perjalanan alami kanker serviks.
ABSTRACT
Objective To know NK cell count and its function to produce IFN on normal cervix, subclinical high risk HPV hr HPV infection, precancerous lesion, and cervical cancer in order to understand the natural history of uterine cervical cancer.Methods This is a descriptive comparative numerical study with more than two unpaired group with total subjects of 40 females who met the inclusion and exclusion criteria. Samples were gathered from cervical tissue using cytobrush and were processed in the laboratory to calculate NK cell count using flowcytometry. Data was analyzed using Kruskal Wallis and post hoc analysis was done to determine the difference between groups.Results The mean NK cell count on normal cervix, subclinical hr HPV infection, precancerous lesion, and cervical cancer were 2.6 , 11.6 , 12 , and 7.4 . The mean NK cell producing IFN on normal cervix, subclinical hr HPV infection, precancerous lesion, and cervical cancer were 8.1 , 3.3 , 1.1 , and 1.8 . There is significant difference of NK cell count between 4 groups p 0.001 but there is no significant difference of NK cellproducing IFN p 0.577 .Conclusion NK cell count in normal cervix was significantly lower than other group. However, there wasn rsquo t any difference on IFN production between groups. NK cells activity as an immunomodulator can be associated to its cytotoxic activities, although from different pathway. Further study is needed to understand NK cell activity in cytokine production and its role in cervical cancer natural history.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhafiz Mufti Agung
Abstrak :
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus maupun lobules dan jaringan penunjang payudara dan merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi kombinasi akupunktur manual dan medikamentosa dibandingkan dengan akupunktur manual sham dan medikamentosa pada pendertita kanker payudara yang mendapat kemoterapi. Uji klinis acak tersamar tunggal dengan kontrol dilakukan terhadap 42 pasien. Tindakan akupunktur manual dilakukan pada titik LI4 Hegu, PC6 Neiguan unilateral dan ST36 Zusanli, SP6 Sanyinjiao bilateral dua kali seminggu selama delapan kali. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna sebelum dan sesudah antara kelompok akupunktur manual dan medikamentosa dengan kelompok akupunktur manual sham dan medikamentosa terhadap penurunan skor NAS -3 -6- -2 dan -1,00 -3-1 , p=0,000. Setelah terapi akupunktur didapatkan penurunan kadar IL6 pada kelompok akupunktur manual dan medikamentosa dari 2,42 pg/ml ke 2,32 pg/ml, sedangkan pada kontrol tidak terdapat perubahan,walaupun secara statistik tidak bermakna p=0,989. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok akupunktur manual dan medikamentosa dengan kelompok akupunktur manual sham dan medikamentosa terhadap jumlah sel NK -46 -295-99 dan -50 -766-246 , p=0,633. Kesimpulan : terapi akupunktur manual yang dilakukan sebanyak delapan kali efektif menurunkan skor NAS, namun secara statistik kurang efektif menekan sitokin inflamasi IL6 pada penderita kanker payudara yang mendapat kemoterapi dan kurang efektif meningkatkan jumlah sel NK. ......Breast cancer is a malignancy in breast tissue derived from ductal epithelium and lobules and breast supporting tissue and is one of the most cancer types in Indonesia. This study aims to determine the effect of combination therapy of manual acupuncture and medication compared with manual acupuncture sham and medication on breast cancer patients receiving chemotherapy. A single blinded, randomized clinical trial with control was performed on 42 patients. Manual acupuncture acts are performed at the point of LI4 Hegu, PC6 Neiguan unilaterally and ST36 Zusanli, SP6 Sanyinjiao bilaterally twice a week for eight times. The results showed significant differences before and after between manual acupuncture and medication group with manual acupuncture sham and medication group on NAS 3 6 2 and 1.00 3 1 , p 0.000. After acupuncture therapy, there was a decrease of IL6 level in manual acupuncture and medication group from 2.42 pg ml to 2.32 pg ml, while in control there was no change, although it was not statistically significant p 0.989. There was no significant difference between manual acupuncture and medication group with manual acupuncture sham and medication group on NK cell count 46 295 99 and 50 766 246 , p 0.633. Conclusion manuals acupuncture therapy performed eight times effectively decrese NAS score, but statistically less effective in suppressing IL6 inflammatory cytokines and less effective increase the number of NK cells in breast cancer patients who received chemotherapy.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Setiawati Kusumaningtyas
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia dan lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut. Akupunktur sebagai salah satu alternatif terapi memiliki peran pada kasus keganasan. Dari penelitian-penelitian terdahulu diketahui bahwa mekanisme akupunktur sebagai terapi kanker dengan mengaktivasi jalur neurohormonal dan modulasi sistem imun, terutama meningkatkan aktivitas sel NK. Sel NK banyak terdapat dalam limpa sebagai organ limfoid. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik yang bertujuan untuk membuktikan tindakan EA dapat meningkatkan diameter pulpa alba limpa. Penelitian ini dilakukan terhadap 20 sediaan preparat tumor dari mencit C3H model adenokarsinoma mammae yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok tersebut adalah kelompok yang tidak mendapatkan EA, kelompok yang mendapatkan 1x EA, kelompok yang mendapatkan 2x EA dan kelompok yang mendapatkan 3x EA. Tindakan elektroakupunktur menggunakan gelombang kontinyu dengan frekuensi 2 Hz selama 15 menit, pada titik ST36 Zusanli, BL18 Ganshu dan BL20 Pishu. Hasil penelitian didapatkan rerata diameter terbesar terdapat pada kelompok yang mendapatkan 3x EA (497,86 ± 122,261). Namun dengan uji ANOVA tidak menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok penelitian, dengan nilai p = 0,094. Kesimpulan yang diperoleh yaitu elektroakupunktur dapat meningkatkan diameter pulpa alba limpa mencit C3H model adenokarsinoma mammae.
ABSTRACT<>br> Breast cancer is one of the most common cancers in Indonesia and more than 80% of cases are found to be in an advanced stage. Acupuncture as an alternative therapy has a role in the case of malignancy. From previous studies known that the mechanism of acupuncture as cancer therapy by activating neurohormonal pathways and immune system modulation, especially increase the activity of NK cells. NK cells are widely present in the spleen as lymphoid organs. This research is a laboratory experimental study that aims to prove the action of EA can increase the diameter of the white pulp spleen. This study was conducted on 20 preparations of tumor preparations from C3H mice of mammae adenocarcinoma model divided into 4 groups. The group is a group that does not get an EA, a group that gets 1x EA, a group that gets 2x EA and a group that gets 3x EA. The electroacupuncture uses a continuous wave, frequency of 2 Hz for 15 minutes, at the point ST36 Zusanli, BL18 Ganshu and BL20 Pishu. The results showed that the largest diameter was found in the group that received 3x EA (497,86 ± 122,261). However, the ANOVA test showed no significant difference between the study groups, with p = 0,094. The conclusions obtained are that electroacupuncture can increase the diameter of the white pulp spleen in C3H mice with adenocarcinoma mammae.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library