Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rianti Surjanto
"Keletuk sendi merupakan gejala klinis yang banyak dijumpai pada penderita disfungsi sendi temporo-mandibula. Radiografi merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi letak kondilus sendi temporo-mandibula. Pada penelitian ini, digunakan proyeksi transkranial miring lateral superior dengan menggunakan condy-ray. Foto rontgen yang didapat diperbesar 4x, kemudian dibuat tracing. Pada hasil tracing dilakukan pengukuran. Dari penelitian pada 30 pasien dengan gejala keletuk sendi terlihat posisi kondilus kanan atau kiri adalah non konsentris dan kemungkinan pergeseran posisi kondilus kanan atau kiri kea rah anterior atau posterior adalah sama (Chi kuadrat p kurang dari 0,05). Hasil yang didapat dari penelitian ini, menunjukkan adanya perbedaan letak kondilus pada kasus disfungsi dengan dan tanpa gejala keletuk sendi (uji fisher p kurang dari 0,05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gimawati Muljono
"ABSTRAK
Gangguan sendi temporo-mandibula merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang akhir-akhir ini menarik banyak perhatian, namun masih belum banyak yang benar-benar memahaminya. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa oklusi sangat berperan dalam proses terjadinya masalah tersebut, walaupun belum dapat dikatakan secara pasti bahwa maloklusi merupakan penyebab utamanya.
Kesulitan yang sering dihadapi dalam menanggulangi gangguan sendi temporo-mandibula adalah banyaknya gejala yang mirip dengan penyakit lain, sehingga pemeriksaan klinis saja belum cukup untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa pemeriksaan radiografik dapat merupakan sarana bantu untuk mencari informasi mengenai perubahan struktural pada komponen sendi temporo-mandibula. Di Indonesia masalah gangguan sendi temporo-mandibula masih belum banyak diungkapkan, khususnya bagaimana kaitannya dengan oklusi. Berdasarkan alasan tersebut di atas, penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan posisi kondilus antara oklusi, gigi yang secara klinis tampak normal dan yang habitual dilihat secara radiografis. Dari penelitian ini diharapkan dapat terungkap kemungkinan pemanfaatan pemeriksaan radiografis sebagai sarana bantu dalam menegakkan diagnosis gangguan sendi temporo-mandibula.
Penelitian ini dilakukan di bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada 46 orang mahasiswa yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Pemetaan foto rontgen sendi temporomandibula yang dibuat dengan proyeksi transkranio lateral oblik superior dianalisis dengan metode pengukuran kuantitatif linier menurut Pullinger. Hasil pengukuran pada pemetaan foto menunjukkan bahwa mahasiswa yang oklusinya secara klinis normal, posisi kondilusnya tidak selalu normal. Demikian Pula hasil pengukuran pemetaan foto pada mahasiswa yang oklusinya secara klinis habitual. Secara statistik tidak terlihat adanya perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa oklusi yang secara klinis normal, belum menjamin posisi kondilusnya normal. Karena itu pemeriksaan klinis perlu ditunjang oleh pemeriksaan radiografis terutama bila telah ada keluhan atau gejala yang mengarah kepada gangguan sendi temporo-mandibula.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Saputra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA2534
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Halim
"ABSTRAK
Latar Belakang: Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang
berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi, paling sering mengenai sendi lutut.
Gejala yang dominan adalah nyeri dan kelemahan otot yang menyebabkan
penurunan kapasitas fungsional. Kemampuan berjalan merupakan salah satu
kapasitas fungsional pada OA lutut yang dapat diukur dengan uji jalan. Penelitian
ini bertujuan untuk menilai kesahihan dan keandalan uji jalan 15 meter untuk
mengukur kapasitas fungsional pasien OA lutut.
Metode: Desain studi potong lintang. Penelitian dilakukan terhadap 42 pasien OA
lutut yang didapat secara konsekutif. Kapasitas fungsional subjektif dinilai dengan
kuesioner Indeks Lequesne. Kapasitas fungsional objektif dinilai mengunakan uji
jalan 15 meter dengan mengukur kecepatan jalan. Penilaian uji kesahihan
menggunakan korelasi Pearson antara kecepatan jalan 15 meter dengan Indeks
Lequesne. Penilaian uji keandalan intrarater dan inter-rater menggunakan
Intraclass Correlation Coefficient (ICC).
Hasil: Didapatkan korelasi negatif kuat bermakna antara kecepatan jalan 15 meter
dengan Indeks Lequesne (r= -0,62, p=0,000). Nilai keandalan intrarater ICC 0,990
(Rentang kepercayaan 95% 0,981-0,995, p= 0,000). Nilai keandalan inter-rater
ICC 0,999 (Rentang kepercayaan 95% 0,998-0,999, p= 0,000).
Simpulan: Uji jalan 15 meter terbukti sahih dan andal untuk mengukur kapasitas fungsional pasien OA lutut.

ABSTRACT
Background: Osteoarthritis (OA), a degenerative joint disease, is associated with
a breakdown of cartilage in the joints, with the knee being the most commonly
affected joint. Symptoms include pain and muscle weakness which cause
declining functional capacity. Walking ability, one of the functional capacities of
patients with knee OA, is measurable using walk test. The aim of the study was to
look at the validity and reliability of 15-meter walk test to measure the functional
capacity of patients with OA of the knee.
Methods: The study was a cross sectional study which looked at 42 consecutive
knee OA patients. Functional capacity of these patients were evaluated
subjectively using Lequesne Index questionnaire. In addition, functional capacity
was measured objectively using 15-meter walk test by measuring their walking
speed. Validity was evaluated using Pearson correlation coefficient between the
15-meter walk test and Lequesne Index questionnaire. Intrarater and inter-rater
reliability was assessed using Intraclass Correlation Coefficient (ICC).
Results: There was a significant negative correlation between 15-meter walk test
and Lequesne Index questionnaire (r= -0,62, p=0,000). Intrarater ICC reliability
score 0,990 (95% confidence interval 0,981-0,995, p=0,000). Inter-rater ICC
reliability score 0,999 (95% confidence interval 0,998-0,999, p=0,000).
Conclusions: 15-meter walk test was proven to be valid and reliable to assess the functional capacity of patients with OA of the knee. "
2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfan Fauzan
"Pada skripsi ini dilakukan rancang bangun awal perangkat pengukur pergerakan sendi lutut berbasis rugi-rugi serat optik yang dapat dipantau secara real time untuk skala laboratorium. Perangkat ini bekerja dengan memanfaatkan rugi-rugi lengkungan dari serat optik yang diintegrasikan pada knee support. Rugi-rugi lengkungan serat optik tersebut kemudian diproses dengan mikrokontroler Arduino Uno?ATmega328P dan rangkaian elektronik pendukung. Hasilnya berupa besar sudut pergerakan sendi lutut yang ditampilkan pada LCD.

In this final project, design of knee joints movement measurement device based on fiber optic bending loss which can be monitored in real time has been developed. It works by utilizing the bending losses of the optical fiber integrated in the knee support. Bending loss of the optical fiber were then processed using microcontroller Arduino Uno?ATmega328P and electronic circuits. The results of the knee joint movement angle were displayed on the LCD.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Hadisoebroto Dilogo
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
PGB0610
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Purnama
"Subluksasi sendi bahu penderita strok hemiparesis biasanya te~adi pad a stadium flaccid, dimana gaya gravitasi lengan menyebabkan tarikan terhadap sendi bahu. Hal ini harus ditangani sedini mungkin untuk mencegah timbulnya nyeri bahu, cedera otot rotator cuff, cedera sa rat, frozen shoulder dan shoulder hand syndrome. Tujuan : Mengetahui etektvitas Rolyan humeral cuff sling terhadap asimetri vertikal dan asimetri horizontal pada subluksasi sendi bahu penderita strok hemiparesis. Metode : Studi eksperimetnal dengan desain pra dan pasca pemakaian Rolyan humeral cuff sling. Subyek berjumlah 15 penderita strok hemiparesis yang berusia 45 - 75 tahun yang memenuhi kriteria penerimaan di poliklinik IRM dan Neurologi serta di bangsal Neurologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo daJam periode Februari - Mei 2002. Dua subyek dikeJuarkan karena hasil pemeriksaan radiologinya hampir simetri (selisih 0,5 - 1 mm). Pemeriksaan radiologi subluksasi sendi bahu dengan proyeksi anteroposterior dilakukan 2 kali yaitu di awal penelitian (I) dan setelah 4 minggu (II) pemakaian Rolyan humeral cuff sling. Ukuran penilaian berupa asimetri vertikal dan asimatri horizontal sandi bahu. Perbandingan antara asimetri vertikaJ dan asimetri horizontal sendi bahu (I) dan (II) dan dianalisis dengan uji t berkaitan. Hasil : Usia subyek 45 - 55 tahun (20%), 55 - 64 tahun (53,33%) dan 65 - 75 tahun (26,67%). Stadium Brunnstrom berkisar antara stadium I (26,7%) dan stadium II (53,3%). Pengukuran subacromion space berkisar antara ° -5 mm (20%), 6 - 10 mm (40%), 11 - 15 mm (20%) dan 16 - 20 mm (20%). Rerata komponen vertikal (I) (47,538) dan (II) (44,923) sedangkan rerata komponen horizontal I (26,500) dan \I (24,230). Rerata asimetri vertikal (I) (12,346) dan (\I) (9,730) sedangkan rerata asimetri horizontal (I) (2,753) dan (II) (1,153). Hasil uji statistik membuktikan terdapat perbedaan bermakna antara komponen vertikal dan komponen horizontal (I) dan (\I) (p < 0,05), juga perbedaan bermakna antara asimetri vertikal dan asimetri horizontal (I ) dan (II) (p < 0,05). Kesimpulan : Ro/yan humeral cuff sling dapat memperbaiki asimetri vertikal dan asimetri horizontal pada sub!uksasi sendi bahu penderita strok hemiparesis."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
T58814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hardian Rahim
"Gonartrosis Ianjut merupakan kelainan sendi Iutut yang sering
mengenai usia tua. Penyebab tersering adalah Osteoartritis degeneratif dan
Rematoid Artrtitis. Karena kelainan ini pasien mengeluh nyeri lutut yang
menetap, gerakan sendi lutut terbatas yang mengakibatkan aktivitas sehari-
hari terganggu.
Penggantian sendi lutut (PSL) merupakan terapi alternatif untuk
menghilangkan nyeri lutut dan mangembalikan gerakan sendi lutut, sehingga
aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
Telah dilakukan penelitian terhadap 110 lutut (92 pasien) yang
dilakukan Penggantian sendi lutut di R.S. Siaga Raya Jakarta selama tahun 1990-1996.
Keberhasilan Penggantian sendi Iutut pada penderita Gonartrosis
Ianjut dengan Osteoartritis degeneratif memberikan hasil survival tetap
sampai Iama pengamatan 6 tahun yaitu 96,75%.
Keberhasilan Penggantian sendi lutut pada penderita Gonartrosis lanjut
dengan Rematoid artritis memberikan hasil survival yang menurun, terutama
setelah tahun ke lima yaitu 26,24%.
Prognosis keberhasilan PSL pada Osteartritis degeneratif lebih baik
dibandingkan PSL pada Rematoid artritis dengan rasio survival 3,7 : 1.
Penyakit penyerta dan alat pengganti sendi berperanan dalam
keberhasilan PSL.

Abstract
Chronic Gonarthosis is common knee disturbance at the old people.
The commonest cause are Degenerative osteoarthritis and Rheumatoid
arthritis. The main symptoms are knee pain and limitation of knee range of
materi which will cause disturbance of daily activity.
Knee Arthroplasty is the alternative treatment for kites pain and correct
knee range of motion so recover the daily activity.
Study was done to 110 knees (92 patients) to evaluate knee arthroplasty at
Siaga Raya Hospital in 1990 to 1996.
The 6 years survival rate of kenee Arhtroplasty to chronic gonarthrosis
patients due to Degenerative osteoarthritis is 96,75 %.
The survivorship knee arthroplasty due to chronic gonarthrosis patients
with Rheumatoid Arthritis is lower especially after the fifth year : 26,24 %.
Prognosis Knee arthroplasty due to Degenerative Osteoarthritis is
better than Rhematoid Arthritis with Survival with survival Ratio = 3,7 : 1
Accompanying disease and arthroplasty material determine the
success of Knee Arthroplasty."
Jakarta: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Susanti
Jakarta: UI-Press, 2008
PGB 0268
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Bachtiar
"Jahe diyakini memiliki efek antiinflamasi dan antirematik. Namun bukti-bukti ilmiah masih sedikit dan kontradiktif. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak jahe terhadap tanda dan gejala osteoartritis. Penelitian menggunakan desain Randomised Control Clinical Trials. Penelitian dilakukan dari tanggal 12 April hingga 28 Mei 2010 di puskesmas Pandanwangi kota Malang. Sampel berjumlah 24 responden. Data dikaji dengan Indeks Womac.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh ekstrak jahe terhadap rasa nyeri osteoartritis (p-value 0,013), namun tidak terhadap kekakuan sendi (p-value 0,477) dan gangguan fungsi (p-value 0,835). Maka, jahe dapat digunakan sebagai salah satu terapi alternatif dan komplementer melengkapi pengobatan standart untuk meredakan nyeri osteoartritis.

Ginger is believed to have anti inflammatory and anti rheumatic effects. However, scientific evidences are still less and contradictory. This study aimed to investigate the effects of ginger extract on the signs and symptoms of osteoarthritis. It used Randomized Control Clinical Trials design. It was conducted from April 12 until May 28, 2010 in Pandanwangi Public Health Center, Malang city. The samples consisted of 24 respondents. The data were collected by WOMAC Index.
The results showed that there was the effect of ginger extract on pain relief in patients with osteoarthritis (p-value 0,013), but none on joint stiffness (p-value 0,477) and dysfunction (p-value 0,835). Thus, ginger can be used as an alternative and complementary therapy to standard medication to relieve the pain of osteoarthritis."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28484
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>