Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fifi Dewiningsih
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1982
S2074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari parentification dan contingencies of self worth pada remaja berstatus sosial ekonomi rendah. Penelitian ini merupakan studi korelasional dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini melibatkan 177 orang sebagai partisipan yang berada pada usia remaja (12-19 tahun). Parentification didefinisikan sebagai pertukaran peran (tanggung jawab) antara orang tua dan anak-anak, sementara self worth didefinisikan sebagai harga diri yang didasarkan pada domain-domain dalam kehidupan yang dipercaya sebagai aspek penting dalam membangun kepercayaan diri individu. Variabel parentification diukur dengan menggunakan Parentification Inventory, dan variabel Self Worth diukur dengan menggunakan Contingencies of Self Worth Scales. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara parentification dan contingencies of self worth (r = 0.291, p <0.001). Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif antara variabel parentification dan contingencies of self worth.
This study aims to determine the relationship between parentification and contingencies of self-worth in adolescents of low socioeconomic status. This study is a correlational study and using quantitative approach. The study involved 177 people as participants who are in their teens (12-19 years). Parentification is defined as the exchange of roles (responsibilities) between parents and children, while self-worth is defined as the self-esteem that is based on domains in life is believed to be an important aspect in building confidence. Parentification measured using Parentification Inventory by Hooper, and Self Worth was measured using Contingencies of Self Worth Scales. The results showed that there is a significant relationship between parentification and contingencies of selfworth (r = 0.291, p < 0.01). This means that there is a positive relationship between the parentification and contingencies of self worth.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahnaz Maulidiya Rizqi
Abstrak :
ABSTRAK
Rendahnya pemberian ASI eksklusif dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah faktor sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian ASI eksklusif pada masyarakat sosial ekonomi rendah yang merupakan penerima Program Keluarga Harapan di Kota Cilegon. Desain penelitian yang digunakan yaitu survey penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan analisis data univariat. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 109 ibu yang memiliki anak 6-24 bulan. Hasil penelitian ini menggambarkan mayoritas masyarakat sosial ekonomi rendah penerima Program Keluarga Harapan tidak memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan 84,4 dikarenakan berbagai alasan. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam Program Keluarga Harapan dapat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Cilegon ataupun pelayanan kesehatan setempat dalam melakukan promosi kesehatan untuk lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan.
ABSTRACT
The low level of exclusive breastfeeding can be influenced by various factors, one of them is the socio economic factor. This study aims to determine the description of exclusive breastfeeding in low socioeconomic communities who are beneficiaries of Program Keluarga Harapan in Kota Cilegon. The research design used is descriptive quantitative research survey with cross sectional approach and univariate data analysis. The number of respondents in this study were109 mothers who have children 6 24 months. The results of this study show that the majority of low socioeconomic communities who are beneficiaries of the Program Keluarga Harapan do not provide exclusive breastfeeding for up to 6 months 84.4 due to various reasons. This research provides recommendations to the parties involved in Program Keluarga Harapan to coordinate with Cilegon City Health Office or local health care provider in providing health promotion to raise awareness of the importance of exclusive breastfeeding for up to 6 months.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Fitriani
Abstrak :
Proporsi hipertensi pada wanita selalu lebih tinggi dengan pen- ingkatan usia populasi. Penelitian ini membahas hipertensi dan faktor risiko pada 105 wanita dewasa anggota Majelis Taklim Al-Amin Cilandak, Jakarta Selatan. Penelitian observasional dengan desain stu- di potong lintang ini dilatarbelakangi oleh hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 dengan metode analisis uji Chi Square. Populasi tar- get adalah seluruh anggota majelis taklim di Jakarta Selatan dengan sampel anggota Majelis Taklim Al-Amin di Kecamatan Cilandak yang datang pada saat pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan bah- wa prevalensi hipertensi sebesar 41,7% lebih tinggi daripada provinsi DKI Jakarta (28,6%) dan angka nasional 2007 (31,7%). Hipertensi pa- da penelitian ini berhubungan dengan sosial ekonomi yang rendah dan kondisi stres. Untuk itu, diharapkan promosi kesehatan dan penanggu- langan stres diberikan di majelis-majelis taklim.

Proportion of hypertension is always higher among women by increasing population age. This study focused on hypertension and it?s risk factor in 105 adult women who are members of Majelis Taklim Al- Amin Cilandak, South Jakarta. An observational study using a cross sectional design was performed and stimulated based on Indonesian Base Health Research 2007. This research result showed that the prevalence of hypertension is 41.7%, which is higher than DKI Jakarta (28.6%) and Indonesia (31.7%). In this research, hypertension is corre- lated with low socioeconomic status and stress. Therefore, it is recom- mended to run health promotion and stress management in majelis taklim.
Universitas Indonesia, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Mafaza Fauzie
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas program cognitive behavior therapy (CBT) untuk meningkatkan self-esteem pada remaja dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja perempuan usia 11 tahun yang memiliki self-esteem rendah. Self-esteem diukur dengan menggunakan skala Self-Perception Profile for Children (SPPC) dari Harter (2012). Penelitian ini merupakan single subject design tipe AB yang terdiri atas 12 sesi terhadap subjek dan 2 sesi terhadap orangtua. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan melalui SPPC dan kemajuan subjek yang memenuhi indikator pada setiap pertemuan, maka dapat disimpulkan bahwa CBT efektif untuk meningkatkan self-esteem pada remaja dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah pada seluruh domain, baik global self-esteem maupun specific self-esteem. ......This study conducted to understand the effectiveness of cognitive behavior therapy (CBT) in increasing self-esteem on adolescent with low socioeconomic status. The participant of the study is a 11 year old adolescent who has low selfesteem. Self-esteem was assessed by the Self-Perception Profile for Children (SPPC) from Harter (2012), one of the most used measures of global and specific self-esteem. This study was a single subject design type AB that consist of 12 child sessions and 2 parents sessions. Based on the measurement that has been done using SPPC and progress indicators that meet the subject at each meeting, it can be concluded that the CBT effectively increase global and specific self-esteem on adolescent with low socioeconomic status.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listia Anindia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parentification dengan kecemasan sosial pada remaja berstatus sosial ekonomi rendah. Parentification adalah bentuk pertukaran peran antara orang tua dan anggota keluarga lainnya, terdapat distorsi batasan, dan hirarki yang berkebalikan antar keduanya dimana anak-anak atau remaja menanggung tingkat tanggung jawab yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangannya (Hooper, 2009). Sementara itu kecemasan sosial didefinisikan sebagai kecemasan yang timbul karena adanya kemungkinan atau pun keberadaan dari evaluasi interpersonal, baik di situasi sosial yang nyata maupun imajiner (Schlenker & Leary dalam Leary, 1983). Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan adalah Parentification Inventory oleh Hooper (2007) dan Brief Fear of Negative Evaluation II oleh Carleton, Collimore, dan Asmundson (2007). Partisipan dari penelitian ini sejumlah 177 orang remaja, 76 orang perempuan dan 101 orang laki-laki, dengan rentang usia 12-19 tahun di beberapa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di daerah Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara parentification dan kecemasan sosial pada remaja berstatus sosial ekonomi rendah (r = 0.224, p<0.01). Artinya, semakin tinggi skor parentification maka semakin tinggi pula skor kecemasan sosial.
The objective of this study is to find out the relationship between parentification and social anxiety in adolescents with low socioeconomic status. Parentification is defined as a type of role reversal, boundary distortion, and inverted hierarchy between parents and other family members in which children or adolescents assume developmentally inappropriate levels of responsibility in the family (Hooper, 2012). While, social anxiety is defined as anxiety resulting from the prospect or presence of interpersonal evaluation in real or imagined social settings (Schlenker & Leary in Leary, 1983). The study is using correlational method and quantitative approach. The measurements used in this study were Parentification Inventory from Hooper (2007) and Brief Fear of Negative Evaluation II from Carleton, Collimore, and Asmundson (2007). Participants were 177 adolescents, 76 females dan 101 males, that ranged from 12-19 years old in several Community Learning Center (CLC) in Jakarta. The results showed a significant relationship between parentification and social anxiety in adolescents with low socioeconomic status (r = 0.224, p<0.01). This means that the higher the score of parentification, the higher the score of social anxiety in this study.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Priscarani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parentification dengan codependency pada remaja berstatus sosial ekonomi rendah. Parentification didefinisikan sebagai gangguan dalam menentukan batas antar generasi, yang ditandai dengan adanya pertukaran peran fungsional dan/atau emosional antara orang tua dan anak (Hooper, 2007). Sedangkan codependency didefinisikan sebagai keinginan yang berlebihan akan penerimaan dari orang lain, disertai dengan kecenderungan untuk mengutamakan kebutuhan orang lain dibandingkan kebutuhan diri sendiri (Dear, 2002). Penelitian ini merupakan studi korelasional dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini melibatkan 177 orang sebagai partisipan yang berada pada tahap perkembangan remaja (12-19 tahun), yang terdaftar dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di wilayah Jakarta. Partisipan perempuan sebanyak 76 orang dan partisipan laki-laki sebanyak 101 orang. Variabel parentification diukur dengan menggunakan Parentification Inventory (Hooper 2009), dan variabel codependency diukur dengan menggunakan Composite Codependency Scale (Dear et al., 2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara parentification dengan codependency pada remaja berstatus sosial ekonomi rendah, dengan r=.453, p<0.01. Hal tersebut menandakan bahwa semakin tinggi tingkat parentification, maka semakin tinggi pula codependency.
The purpose of this work is to find a relationship between parentification and codependency in adolescents with low socioeconomic status. Parentification is defined as a disturbance in boundary settings, indicated by a reversal of instrumental and/or emotional roles between parents and children (Hooper, 2007), whereas codependency is defined as an extreme desire of acceptance from others, often indicated by putting others’ needs ahead of their own (Dear, 2002). This is a correlational research using a quantitative approach. A total of 177 participants were involved in this study, all are still in adolescence developmental stage (12-19 years old) and registered to Community Learning Centers in Jakarta area. There were 76 females and 101 males as participants. Parentification was measured by Parentification Inventory (Hooper, 2009), and codependency was measured by Composite Codependency Scale (Dear et al., 2012). Results showed that a significant positive relationship occurred between parentification and codependency in adolescents with low socioeconomic status (r=.453; p<0.01). The findings indicated that an increase in parentification tends to associate with an increase in codependency.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library