Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herwan Junaidi
Abstrak :
Perpustakaan memiliki kontribusi besar dalam membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge society) melalui ikhtiar kolektif, untuk menumbuhkan tradisi dan budaya baca di dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran literasi informasi pertanian oleh masyarakat dan komunitas pertanian di Laboratorium Perpustakaan Pertanian Berbasis Inklusi Sosial. Pengkajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara eksperimental. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2020 pada Komunitas Pertanian Perkotaan atau KWT yang memanfaatkan laboratorium perpustakaan pertanian sebagai sumber informasi dalam mengoptimalkan lahan pekarangan. Jumlah anggota komunitas KWT yang dijadikan sampel sebanyak 45 orang. Pengkajian dilaksanakan di RW.005 Babakan Lebak, Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Dramaga –Bogor Barat. Laboratorium Perpustakaan Pertanian telah memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Selain menyediakan koleksi bahan bacaan dan alat peraga pertanian, LPP juga memfasilitasi masyarakat dalam berbagai aktivitas dan kebutuhan diantaranya cow working space, sarana bermain angklung, sarana seni bela diri, latihan menari, latihan belajar dan mengajar danlainnya. Komunitas pertanian perkotaan/ Kelompok Wanita Tani menjadikan LPP sebagai wahana tempat berkegiatan komunitas dalam pencarian literatur guna mendukung pengetahuan dan pemahaman dalam bertani. Jumlah warga yang terdaftar dalam kegiatan pertanian perkotaan sebanyak 45 orang. Rata-rata umur dari anggota KWT adalah 44 tahun.
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2022
020 VIS 24:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jingqing, Yang
Abstrak :
Tesis ini berisi pembahasan mengenai mitos dewa-dewi padi dari tiga negara Asia Tenggara-Thailand, Indonesia dan Filipina untuk menemukan mengapa dan bagaimana agama Hindu-Buddha mempengaruhi teks-teks mitos dewa-dewi padi di Asia Tenggara dan lingkungan sosial setempat. Penelitian ini adalah penelitian perbandingan dan diteliti dengan teori interdisipliner, teori akulturasi dll. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa mitos dewa-dewi Sri yang beredar di Asia Tenggara merupakan cerita rakyat asli. Isinya terus diperkaya setelah agama Hindu-Buddha masuk ke Asia Tenggara. Hal ini tidak hanya memperkuat keanekaragaman budaya Asia Tenggara, tetapi juga mendorong perkembangan masyarakat pertanian dengan diintegrasikan sebagai kearifan pertanian lokal. Pada era globalisasi, pertanian tradisional menghadapi dampak industrialisasi dan modernisasi, sehingga lingkungan alam tercemar. Kearifan pertanian Asia Tenggara dengan filsafat Hindu-Buddha harus ditelusuri dan dipromosikan untuk mewarisi metode penanaman padi yang tradisional. Hal ini tidak hanya dapat mewariskan dan melindungi budaya pertanian tradisional, tetapi juga dapat mendorong keharmonisan antara manusia dan alam, penggunaan sumber alam secara berkelanjutan. ......This thesis contains a discussion of the myths of rice goddesses from three Southeast Asian countries - Thailand, Indonesia and Philippines to discover why and how Hindu-Buddhist religion influenced mythical texts of rice gods in Southeast Asia and the local social environment. This research is a comparative research, researched with interdisciplinary theory, acculturation theory etc. The result of this research is that the myths of Sri gods circulating in Southeast Asia are indigenous folk tales. Its contents continued to be enriched after Hindu-Buddhist religion entered Southeast Asia. This not only strengthens the cultural diversity of Southeast Asia, but also encourages the development of agricultural communities by integrating it as local agricultural wisdom. In the era of globalization, traditional agriculture is facing the impacts of industrialization and modernity, so that the natural environment is polluted. Southeast Asian agricultural wisdom with Hindu-Buddhist philosophy should be traced and promoted to inherit traditional rice cultivation methods. This can not only pass on and protect traditional agricultural culture, but can also promote harmony between nature and humanity, sustainable use of natural resources.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidinda Kamila
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas modal sosial dalam mendukung pelaksanaan urban farming di Kampung Berkebun RW 04. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan urban farming di Kampung Berkebun RW 04 didukung oleh modal sosial. Terdapat tiga bentuk modal sosial dalam pelaksanaannya, yaitu bonding capital, bridging capital, dan linking capital yang didukung komponen seperti kepercayaan, jaringan, norma, dan sanksi. Bonding capital menggambarkan hubungan antar anggota Kampung Berkebun RW 04. Bridging capital menggambarkan hubungan dengan warga RW 04 non anggota, pelaku urban farming di RW 08, dan tamu kunjungan. Linking capital menggambarkan hubungan dengan Dispangtan, PPL, dan Karang Taruna Kelurahan. Bentuk modal sosial tersebut diperkuat jaringan yang didorong oleh kepercayaan sehingga memungkinkan pertukaran sumber daya yang dibutuhkan. Norma dan sanksi mendukung bonding capital meskipun tidak terlalu mengatur hubungan yang ada. Penelitian ini menyarankan agar Kampung Berkebun RW 04 membuat penyuluhan terkait pengetahuan baru yang dijadikan sarana pertemuan sekaligus pertukaran pengetahuan antar anggota, bisa dengan bantuan Dispangtan, memunculkan key people lain yang memiliki kapasitas seperti pemimpin saat ini, mengembangkan media sosial yang dikelola sendiri untuk memperluas jaringan, dan berkolaborasi dengan pelaku urban farming di RW 08.
ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses social capital that supports urban farming implementation in Kampung Berkebun RW 04. This research is a qualitative research with descriptive design. The results conclude that urban farming implementation in Kampung Berkebun RW 04 supported by social capital. There are three forms of social capital in the implementation of urban farming, such as bonding capital, bridging capital, and linking capital supported by its components such as trust, network, norms, and sanctions. Bonding capital describes relationship between members in Kampung Berkebun RW 04. Bridging capital describes relationship with non member citizen of RW 04, urban farmer in RW 08, and visitors. Linking capital describes relationship with Food and Agriculture Departments Dispangtan , PPL, dan Karang Taruna Kelurahan. Each forms of social capital strenghtened by the existence of network, enhanced by trust so that enable for the exchange of resources needed. Norms and sanctions supports bonding capital but not really control the relationship. This research suggests Kampung Berkebun RW 04 to make knowledge development made as both meeting and transfer knowledge medium, raise another key people who have capacity like the current leader, developing self managed social media to expand relations, and collaborating with other urban farmers in RW 08.
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library