Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elsa Ramayeni
"ABSTRAK
Sintesis Hydrogenated FAME H-FAME menggunakan katalis NiMo/Karbon adalah salah satu metode untuk meningkatkan stabilitas oksidasi Biosolar. Biosolar merupakan bahan bakar mesin diesel berupa campuran biodiesel FAME dengan solar, oleh karena itu stabilitas oksidasi Biosolar sangat dipengaruhi oleh komponen biodiesel. Selama proses penyimpanan, biodiesel dapat terdegradasi sehingga tidak memenuhi standar yang berlaku, hal ini karena kestabilan oksidasi yang rendah. Reaksi hidrogenasi parsial akan memecah ikatan tak jenuh pada FAME Fatty Acid Methyl Ester yang merupakan komponen kunci penentuan sifat oksidatif. Perubahan komposisi FAME dengan reaksi hidrogenasi parsial diprediksi mengubah stabilitas oksidasi sehingga tidak menimbulkan deposit yang dapat merusak sistem injeksi mesin diesel, sistem pompa, dan tanki penyimpanan. Sumber biodiesel berasal dari minyak nabati Kemiri Sunan. Komoditas minyak Kemiri Sunan merupakan yang terbesar diantara produksi minyak nabati lainnya, selain itu minyak Kemiri Sunan memiliki FFA Free Fatty Acid yang rendah

ABSTRACT
Synthesis of Hydrogenated FAME H FAME using NiMo Carbon catalyst is one of methods to increase oxidation stability of Biosolar. Biosolar is a trademark of engine diesel fuel, which is a mixture of biodiesel FAME and petroleum diesel Solar , so its oxidation stability can be affected by the biodiesel component. During the storage process, biodiesel can be degraded, so it does not comply with applicable standards, it is because biodiesel has low oxidation stability. Partially hydrogenation reactions that would break the unsaturated bonds of FAME, which is the key component of determining the oxidative properties. Changes in the composition of FAME Fatty Acid Methyl Ester with partially hydrogenation reaction is predicted to change the oxidation stability so it does not produce deposits that can damaged the diesel engine injection systems, pumping systems and storage tanks. Sources of biodiesel derived from Kemiri Sunan oils, the oil commodity of Kemiri Sunan is the largest among production of other vegetable oils. Kemiri Sunan oils have a FFA Free Fatty Acid are low "
2017
S67188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iva Raudyatuzzahra
"ABSTRAK Pertumbuhan penduduk dan tingkat ekonomi yang tinggi mengakibatkan kebutuhan bahan bakar semakin meningkat. Biodiesel sebagai bahan bakar terbarukan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Penurunan kualitas selama masa penyimpanan akibat dari rendahnya stabilitas oksidasi biodiesel menjadi salah satu kendala dalam pemanfaatan biodiesel. Salah satu cara untuk meningkatkan stabilitas oksidasi adalah dengan menambahkan antioksidan. Tert-Butylhydroquinone TBHQ adalah salah satu antioksidan yang dapat digunakan sebagai aditif biodiesel. Akan tetapi TBHQ dan biodiesel berbeda kepolaran sehingga TBHQ sulit terdispersi di dalam biodiesel. Dispersi TBHQ dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan surface actuve agent surfaktan . Polyglyceryl-4-isostearate adalah surfaktan pengemulsi water in oil yang dapat membuat campuran yang memiliki perbedaan kepolaran menjadi homogen. Pada penelitian ini, biodiesel diberikan aditif berupa antioksidan TBHQ dengan konsentrasi sama dan aditif surfaktan polyglyceryl-4-isostearate dengan konsentrasi yang divariasikan. Karakteristik biodiesel yang diamati sebagai parameter stabilitas oksidasi adalah perubahan bilangan asam dan bilangan iodin selama empat minggu periode penyimpanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan surfaktan polyglyceryl-4-isostearate dapat meningkatkan kelarutan TBHQ di dalam biodiesel sehingga kinerja TBHQ sebagai antiosidan dalam biodiesel mengalami peningkatan. Konsentrasi penambahan aditif paling baik untuk menjaga stabilitas oksidasi biodiesel adalah 2000 ppm antioksidan TBHQ dan 300 ppm surfaktan polyglyceryl-4-isostearate.
ABSTRACT >Population growth and high economic levels result in increasing fuel demand. Biodiesel as a renewable fuel can be utilized as an alternative fuel. The used of biodiesel is constrained due to low oxidatio stabilitythat causes decreasing quality of biodiesel. The addition of antioxidant additive is needed to improve oxidation stability. Tert Butylhydroquinone TBHQ is one of the antioxidants that can be used as a biodiesel additive. However, TBHQ and biodiesel are different in polarity so that TBHQ is difficult to dispersed in biodiesel. TBHQ dispersions can be increased by utilizing surface actuve agents surfactants . Polyglyceryl 4 isostearate is a water in oil emulsifying surfactant which can make a mixture of polar differences to be homogeneous. In this study, biodiesel was given a TBHQ antioxidant additive with the same concentration and a polyglyceryl 4 isostearate surfactant additive with varied concentrations. The characteristics of biodiesel observed as parameters of oxidation stability such as the change of acid number and iodine number during four weeks of storage period. The results of this study show that the addition of polyglyceryl 4 isostearate surfactant can increase TBHQ solubility in biodiesel so that the performance of TBHQ to maintain oxidative stability also increases. The best composition to maintain biodiesel oxidation stability is 2000 ppm of antioxidant TBHQ and 300 ppm of polyglyceryl 4 isostearate surfactant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Immanuel Agapao Alfa Putra
"

Ketidakpastian pasokan dan menipisnya cadangan minyak bumi, naiknya kesadaran lingkungan, serta meningkatnya konsumsi energi telah mendorong dikembangkannya biodiesel sumber energi alternatif yang terbarukan. Akan tetapi, biodiesel cenderung mengalami oksidasi akibat adanya ikatan rangkap pada struktur asam lemak penyusunnya sehingga berisiko tinggi terdegradasi pada saat penyimpanan jangka panjang, penanganan, dan penggunaannya. Tak hanya terbatas pada antioksidan tunggal, oksidasi biodiesel juga dapat dihambat oleh antioksidan biner. Kombinasi dua antioksidan dapat secara sinergis dapat meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel secara lebih efektif. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan performa antioksidan tunggal butylated hydroxyanisole (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT), dan tert-butyl hydroquinone (TBHQ) serta antioksidan biner BHA:BHT dan BHA:TBHQ dengan konsentrasi 100, 250, dan 500 ppm dan rasio 1:3, 1:1, dan 3:1 untuk mendapatkan formulasi antioksidan terbaik dalam meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Pengujian berdasarkan periode induksi mengkonfirmasi adanya interaksi sinergis pada BHA:BHT 1:1 dengan menaikkan periode induksi hingga 16,2 menit pada konsentrasi 500 ppm sedangkan interaksi sinergis tidak terjadi pada BHA:TBHQ. Pengujian selanjutnya berdasarkan bilangan asam dan bilangan iodin yang diukur selama empat minggu penyimpanan menunjukkan bahwa urutan kinerja antioksidan dari yang terbaik yaitu TBHQ > BHA:TBHQ 3:1 > BHA:BHT 1:1 > BHA > BHT pada konsentrasi 500 ppm.


Uncertainty of petroleum supplies and reserves, rise in environmental awareness, and increase in consumption have driven the development of renewable energy sources of biodiesel. However, biodiesel tends to be oxidized due to the presence of double bonds in the constituents fatty acid structure causing high risks of degradation during long-term storage, handling, and uses. Not only limited to single antioxidant, biodiesel oxidation could also be inhibited by binary antioxidants. The combination of two antioxidants could synergistically improve biodiesel oxidation stability more effectively. In this study, performance comparison of single butylated hydroxyanisole (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT), and tert-butyl hydroquinone (TBHQ) together with binary antioxidants BHA:BHT and BHA:TBHQ with concentrations of 100, 250 and 500 ppm and 1:3, 1:1, and 3:1 ratios were carried out in order to obtain the formulation which best enhances the biodiesel oxidation stability. Induction period-based examination had confirmed the synergistic interaction on BHA:BHT 1:1 by 16,2 minutes increase at a concentration of 500 ppm while there were no synergistic interactions observed on BHA:TBHQ. Subsequent examinations based on acid and iodine values which were measured for four weeks of storage showed the order of TBHQ > BHA:TBHQ 3:1 > BHA:BHT 1: 1 > BHA > BHT at a concentration of 500 ppm in term of performance.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Naufal Akbar
"

Kebutuhan energi dunia yang meningkat setiap tahunnya dan persediaan bahan bakar fosil yang semakin menipis membuat kebutuhan akan bahan bakar alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan energi tersebut. Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri telah menetapkan penggunaan biofuel di Indonesia sebagai campuran bahan bakar minyak. Tingkat campuran Biodiesel (B100) sebagai campuran bahan bakar minyak yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 15 persen untuk tahun 2015, 20 persen untuk tahun 2016, dan 30 persen untuk tahun 2020. Salah satu permasalahan utama yang terjadi dalam penggunaan biodiesel adalah kestabilan kualitas bahan bakar selama masa penyimpanan. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kualitas biodiesel selama masa penyimpanan adalah kondisi penyimpanan dan waktu penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi penyimpanan terhadap karakteristik bahan bakar yang terkait dengan kestabilan kualitasnya selama periode penyimpanan yang ditetapkan. Kondisi penyimpanan yang digunakan pada penelitian kali ini adalah penyimpanan di dalam tangki berbahan stainless steel. Variasi kondisi penyimpanan adalah: (1) Relative Humidity (RH) Rendah, (2) RH Sedang, dan (3) RH Tinggi. Karakteristik yang diamati adalah angka asam (TAN), kadar air, dan stabilitas oksidasi yang diukur setiap 1 bulan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam waktu 3 bulan terjadi penurunan stabilitas oksidasi pada ketiga variasi yang disertai dengan kenaikan angka asam dan kadar air yang disebabkan oleh pengaruh temperatur.


The world's energy needs are increasing every year and the stock of fossil fuels is increasingly depleting making the need for alternative fuels to fulfill those energy needs. The government of Indonesia through a Ministerial Regulation that regulates the use of biofuels in Indonesia as a mixture of fuel oil. The Biodiesel blend level (B100) as a fuel oil mixture set by the government is 15 percent for 2015, 20 percent for 2016, and 30 percent for 2020. One of the main problem associated with the use of biodiesel is the stability of the quality of the fuel during storage period. Several factors that has an effect to the quality of biodiesel during the storage period are storage condition and storage time. The purpose of this research is to study the effect of storage condition on fuel properties related to the stability of its quality during the specified storage period. Storage used in this study is storage in tanks made of stainless steel. Storage conditions variations are: (1) Relative Humidity (RH) Low, (2) Medium RH, and (3) High RH. The properties observed were total acid number (TAN), water content, and oxidation stability that were tested every 1 month. The results obtained indicate that within 3 months there was a decrease in oxidation stability for every variations that followerd with an increase in total acid number and water content caused by the influence of temperature.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Akhmad Fajar Khozali
"Dengan meningkatnya populasi di dunia maka kebutuhan energi akan meningkat pula. Energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari biasanya akan menyangkut dengan bahan bakar fosil. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus maka akan berdampak pada keberadaan bahan bakar tersebut. Diperlukan bahan bakar alternatif sebagai solusi dari masalah tersebut. Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 12/2015 untuk mendorong penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif. Kebijakan ini dapat mengatur untuk penggunaan biofuel (bioetanol dan biodiesel) di Indonesia. Pada tahun 2020 telah ditetapkan bahwa penggunaan Biodiesel 30% (B30) menjadi mandat dari konsumsi energi nasional pada semua sektor. Namun, penggunaan Biodiesel tersebut masih memeiliki masalah pada ketahanannya terhadap degredasi oksidatif selama penyimpanan. Ikatan rangkap dalam molekul Biodiesel menghasilkan tingkat reaktivitas yang tinggi dengan oksigen, terutama pada saat ditempatkan dalam kontak dengan udara. Akibat dari penyimpanan tersebut dalam waktu lama dapat menyebabkan degradasi sifat bahan bakar yang mempengaruhi kualitas Biodiesel itu sendiri. Penelitian ini dilaksanakan selama 12 minggu dengan kondisi penyimpanan dalam tangki berbahan stainless steel seperti pada tangki penyimpanan bahan bakar yang umum digunakan. Variasi untuk kondisi penyimpanan adalah: (1) penyimpanan di dalam ruangan pada temperatur lingkungan (ambient), (2) tangki disimpan di kapal dengan kondisi udara pantai/laut dengan sirkulasi udara langsung ke dalam tangki, (3) tangki disimpan di kapal dengan kondisi udara pantai/laut dengan filter udara pada tangki. Parameter kritikal yang diamati adalah angka asam (TAN), viskositas kinematis, stabilitas oksidasi metode Rancimat, Densitas, FTIR, kadar air, serta kelembaban. Lalu, dilakukan pengujian deposit dengan menggunakan Hot Chamber Deposition Test Rig dengan Variasi suhu plat dan ruang chamber yang digunakan mendekati dengan kondisi aktual pada mesin untuk mengamati karakteristik pembentukan deposit bahan bakar Biodiesel B30 pada setiap komponen di ruang bakar. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam periode 3 bulan terdapat peningkatan jumlah senyawa pendukung pertumbuhan deposit. Pada kondisi RH Rendah dan RH Sedang tren grafik cukup mirip dengan penurunan dari awal bulan sampai bulan ke 3 penyimpanan. Pada kondisi awal bulan terdapat peak di daerah gugus fungsi senyawa asam karboksilat dan asam aldehid dengan delta transmitansi 9,48% di awal bulan lalu menurun hingga ke 9,4% di bulan ketiga untuk RH Rendah, sedangkan untuk RH Tinggi terdapat peak dengan delta transmitansi 10,91% di awal bulan lalu menurun hingga ke 9,48% di bulan ketiga. Namun, pada kondisi RH Tinggi terdapat kenaikan delta transmitansi yang cukup signifikan. Terdapat peak pada gugus fungsi senyawa asam karboksilat dengan delta transmitansi sebesar 17,57% di awal bulan lalu meningkat hingga 31,3% di bulan ketiga. Begitu juga dengan pertumbuhan senyawa asam aldehid dimana pada awal bulan penyimpanan memiliki peak dengan delta transmitansi sebesar 9,37% dan meningkat pada bulan ketiga sebesar 17,48%.

With increasing population in the world, energy needs will also increase. The energy used in everyday life will usually be related to fossil fuels. If this is allowed to continue it will have an impact on the existence of these fuels. Alternative fuels are needed as a solution to the problem. The government has issued Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 12/2015 to encourage the use of biodiesel as an alternative fuel. This policy can regulate the use of biofuels (bioethanol and biodiesel) in Indonesia. In 2020 it was determined that the use of Biodiesel 30% (B30) became the mandate of national energy consumption in all sectors. However, the use of Biodiesel still has problems in its resistance to oxidative degredation during storage. The double bonds in the Biodiesel molecule produce a high level of reactivity with oxygen, especially when placed in contact with air. As a result of long-term storage can cause degradation of fuel properties that affect the quality of Biodiesel itself. This research was carried out for 12 weeks with storage conditions in stainless steel tanks such as in fuel storage tanks that are commonly used. Variations for storage conditions are: (1) storage indoors at ambient temperature, (2) tanks stored in ships with coastal / marine air conditions with direct air circulation into the tank, (3) tanks stored on ships with conditions beach / sea air with air filters on the tank. Critical parameters observed were acid number (TAN), kinematic viscosity, oxidation stability of the Rancimat method, Density, FTIR, moisture content, and humidity. Then, a deposit test is carried out using a Hot Chamber Deposition Test Rig with variations in plate temperature and chamber chamber that are used close to the actual conditions on the engine to observe the characteristics of the formation of Biodiesel B30 fuel deposits on each component in the combustion chamber. The results obtained indicate that within a period of 3 months there was an increase in the number of deposit growth supporting compounds. In the Low RH and Medium RH conditions the graph trend is quite similar to the decline from the beginning of the month to the 3rd month of storage. At the beginning of the month there was a peak in the functional groups of carboxylic acid compounds and aldehyde acids with a delta transmittance of 9.48% at the beginning of last month, down to 9.4% in the third month for Low RH, whereas for High RH there was a peak with a delta transmittance 10.91% at the beginning of last month decreased to 9.48% in the third month. However, in the High RH condition there is a significant increase in the transmittance delta. There was a peak in the functional group of carboxylic acid compounds with a delta transmittance of 17.57% at the beginning of last month, increasing to 31.3% in the third month. Likewise with the growth of aldehyde acid compounds where at the beginning of the month of storage has a peak with a transmittance delta of 9.37% and an increase in the third month of 17.48%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oni Fariza
"Pemanfaatan bahan bakar biodiesel di Indonesia sudah menjadi prioritas dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Berbagai kendala yang dihadapi dalam produksi seperti bahan baku dan kualitas produk serta pemanfaatannya mendapat dukungan dari berbagai institusi untuk dapat diatasi bersama. Salah satu kendala pemanfaatan biodiesel adalah dimana bahan baku yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia yang termasuk non-edible oil memiliki kualitas buruk untuk parameter stabilitas oksidasi. Tanaman jarak pagar merupakan salah satu contoh bahan baku yang potensial namun memiliki nilai stabilitas oksidasi yang di bawah standar SNI. Usaha untuk meningkatkan stabilitas oksidasi tanaman jarak sudah dilakukan antara lain dengan penambahan antioksidan. Antioksidan yang selama ini digunakan adalah antioksidan sintetis seperti BHA, BHT, TBHQ dan PG. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan antioksidan alami yaitu eugenol dan α-tocopherol untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel dari tanaman jarak pagar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan antioksidan eugenol dapat meningkatkan stabilitas oksidasi dari biodiesel minyak jarak. Untuk meningkatkan nilai stabilitas oksidasi biodiesel dari 5.3 jam hingga memenuhi SNI 7182-2012 yaitu 6 jam, diperlukan penambahan antioksidan eugenol minimal 1000 ppm. Penambahan antioksidan α-tocopherol pada konsentrasi 500 - 3000 ppm menurunkan nilai stabilitas oksidasi biodiesel.

Utilization of biodiesel fuel in Indonesia has become a priority in the development of new and renewable energy. Various obstacles encountered in the production of such raw materials and product quality as well as its utilization has the support of various institutions to be addressed together. One obstacle is that the use of biodiesel feedstock potential to be developed in Indonesia, which includes nonedible oil has poor quality for oxidation stability parameter. Jatropha is one of potential raw material but has a value of oxidation stability under the ISO standard. Efforts to improve the oxidation stability of Jatropha has been done such as by the addition of antioxidants. Antioxidant that has been used is synthetic antioxidants such as BHA, BHT, TBHQ and PG. This study focused on the development of natural antioxidants eugenol and α-tocopherol to improve the oxidation stability of biodiesel from jatropha. The results showed that the addition of eugenol antioxidants can increase the oxidation stability of jatropha biodiesel. To increase the value of the oxidation stability of biodiesel from 5.3 hours to meet the SNI 7182-2012 which is 6 hours, required the addition of eugenol at least 1000 ppm. The addition of the antioxidant α-tocopherol at a concentration of 500 - 3000 ppm decrease the value of the oxidation stability of biodiesel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Yubaidah
"Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui komposisi campuran biodiesel sawit-jatropha-castor yang terbaik dari segi kualitas dengan cara mengoptimalkan beberapa parameter kunci karakteristik kimia fisik seperti stabilitas oksidasi, viskositas dan bilangan setana. Karena bahan baku biodiesel Indonesia adalah sawit yang merupakan bahan pangan, sehingga perlu dicampur dengan bahan non pangan agar ketersediaannya terjamin. Selain itu juga untuk memperbaiki cold flow properties dari biodiesel sawit.
Dan tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui pengaruh stabilitas oksidasi biodiesel dan komposisi asam lemak terhadap emisi gas buang yang dihasilkan. Pengujian stabilitas oksidasi dilakukan dengan metode accelerated oxidation stability test dengan bahan baku biodiesel sawit, biodiesel jatropha dan biodiesel castor.
Dari hasil penelitian diperoleh komposisi yang terbaik untuk campuran sawit-jatropha adalah untuk 60 - 100% biodiesel sawit. Dimana stabilitas oksidasinya masih memenuhi syarat EN 14214 yaitu minimum 6 jam. Dengan pemakaian biodiesel emisi HC, CO, NOx dan smoke yang dihasilkan menunjukkan kecenderungan untuk turun.

This research has two goals. The first is study of the blending of palm-jatrophacastor biodiesel to get the best quality key properties characteristics such as oxidation stability, viscosity and cetane number. Due to Indonesian feedstock biodiesel is palm edible oil, so the interest in using jatropha curcas and ricinus communis (castor oil) as feedstock for the production of biodiesel and blend with palm biodiesel. The benefit of jatropha and castor biodiesel to increase cold flow properties of palm biodiesel.
The second goal is to study oxidation stability and fatty acid effects chain lenght and number of double bond on emission NOx, Carbon Monoxide, Hydro Carbon and smoke, that produced on biodiesel combustion process. The oxidation test had been controlled by accelerated conditions on palm?jatropha biodiesel blend.
The result showed that the optimum quality obtainable at 60% until 100% of palm composition. Compared to the diesel fuel, biodiesel showed lower NOx, smoke and hydrocarbon emission. And the CO emission is slightly reduced.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25964
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Ervan Nugraha
"Lateks karet alam sudah dikembangkan sebagai aditif peningkat indeks viskositas minyak lumas. Kopolimer dari lateks karet alam sulit larut dalam minyak lumas sehingga diperlukan xilena sebagai pelarut antara. Pada penelitian ini, penggunaan xilena dihilangkan dengan menggunakan proses depolimerisasi. Kopolimerisasi dengan menggunakan stirena dilakukan untuk memperbaiki ketahanan oksidasi karet alam. Penurunan berat molekul yang dihasilkan mencapai 85%. Rasio grafting tertinggi didapat pada sampel LKA-d-S-KP6 sebesar 0,199. Hasil penelitian menunjukkan sampel HVI 160S dengan LKA-d-S-KP4 sebagai aditif memiliki indeks viskositas tertinggi dengan kenaikan sebesar 63%. Stabilitas oksidasi HVI 160S dengan penambahan kopolimer LKA-d-S-KP4 mengalami kenaikan hingga 0,08 jam dibandingkan HVI 160S dengan penambahan LKA-d.

Natural rubber latex has been developed as viscosity index improver base oil additive. Copolymer of natural rubber latex difficult to dissolve in base oil so it takes xylene as the solvent. In this research, the use of xylene is removed by using the depolymerization process. Styrene monomer is used in the copolymerization o improve the oxidation resistance of natural rubber. Molecular weight reduction reached 85%. The highest grafting ratio is 0,199 on LKA-d-S-KP6 sample. The research results show HVI 160S with LKA-d-S-KP4 as an additive has the highest viscosity index with percentage increase 63%. Oxidation stability of HVI 160S with the addition LKA-d-S-KP4 has increased up to 0.08 hours compared HVI 160S with the addition LKA-d."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keyren Julianto
"Indonesia yang kaya dengan kelapa menjadikan minyak kelapa memiliki potensi besar untuk diajdikan bahan baku pembuatan biodiesel. Namun, biodiesel dari minyak kelapa dari minyak kelapa memiliki stabilitas oksidasi yang rendah, sehingga tidak dapat memenuhi spesifikasi biodiesel yang disyaratkan pada SNI 7182-2015 yaitu minimal 480 menit dengan metode rancimat. Pada penelitian ini, biodiesel yang disintesis dengan bahan baku minyak kelapa melalui proses transesterifikasi dilakukan penambahan anti oksidan yaitu pyrogallol dengan rentang konsentrasi 500 ndash; 2000 ppm serta periode pengamatan 1 ndash; 4 minggu. Pyrogallol digunakan karena memiliki efektifitas yang tinggi untuk meningkatkan kestabilan oksidasi biodiesel yang dapat menurun seiring berjalannya waktu. Kualitas kestabilan biodiesel diamati dengan dilakukannya pengujian densitas, angka asam, stabilitas oksidasi, angka iodium, viskositas kinematik, dan intensitas warna. Penambahan antioksidan pyrogallol minimal 500 ppm sudah mampu menaikkan menjadi 2880 menit yang merupakan kestabilan oksidasi maksimum.

Indonesia rsquo s rich in coconut causing coconut oil has great potential to be used as raw material for making biodiesel. However, biodiesel from coconut oil has low oxidation stability so it cant rsquo t meet the biodiesel specifiaction required on SNI 7182 2015 which is at least 480 minutes using rancimat method. In this research, biodiesel is synthesized with coconut oil as ram material through transesterificaion process is done by addition of pyrogallol as antioxidant with concentration range 500 ndash 2000 ppm and observation period 1 ndash 4 weeks. Pyrogallol is used because it has high effectiveness to increase the oxidation stability of biodiesel that can decrease over time. The quality of biodiesel stability is observed by testing density, acid number, oxidation stability, iodine number, viscosity, and color intensity. The result showed addition of pyrogallol minimum 500 ppm can increase oxidation stability into 2880 minutes which is maximum limit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library