Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Andriyani
Abstrak :
Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia saat ini, tentu saja Telkom tidak bebas melenggang di percaturan bisnis telekomunikasi di Indonesia. Karena sejak pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No.36 tahun 1999 maka perusahaan telekomunikasi tertua ini harus mengakhiri hak monopolinya. Tercatat sampai dengan tahun 2008 sudah ada 10 operator telekomunikasi yang mempunyai lisensi beroperasi di Indonesia. Gempuran persaingan yang datang silih berganti, belum lagi kebijakan/regulasi yang dirasa kurang menguntungkan posisi PT Telkom di era pasar bebas sekarang ini, membuat perusahaan tersebut harus tetap bertahan dan segera merapatkan barisan agar tujuan yang dicitacitakan dapat terwujud. Selain perubahan iklim kompetisi dan regulasi, Telkom juga harus siap dalam menghadapi tantangan perubahan lifestyle dan teknologi, serta aspirasi stakeholders khususnya shareholder yang menginginkan Telkom meraih kapitalisasi pasar tiga kali lipat pada tahun 2010 atau dikenal dengan TELKOM GOAL 3010. Tiga hal ini yang mendrive Telkom untuk harus selalu unggul dalam produk, unggul dalam proses operasional dan unggul dalam memberikan pelayanan (customer intimacy). Atas dasar latar belakang ini penulis menganalisis terhadap strategi bisnis yang dijalankan Telkom. Penelitian ini dimulai dengan menganalisis kondisi eksternal dan internal Telkom. Dari analisis eksternal-internal ini, penulis mencocokkan dengan pilihan strategi bisnis yang seharusnya. Dan hasilnya sesuai dengan strategi yang telah dijalankan oleh Telkom.
Since the state regulation of UU No. 36 was defined in 1999, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk as the incumbent telecommunication company in Indonesia, has been reducing it`s monopoly practice. Until 2008, there have been 10 telecommunication operators having operation license in Indonesia. The more challenging competition, not to mention the government`s policy/ regulation that come in harm for PT Telkom in this current liberal market, have driven PT Telkom defend more and fight more in achieving it`s goal. The three other factors which are not less challenging for PT Telkom are the change of lifestyle, change of technology, and the stakeholders interest to achieve the so-called TELKOM GOAL 3010 (triple market capitalization in 2010). These three factors have driven PT Telkom to always have competitive advantages, both in operational and service. Based on this review, the writer analyzes the ongoing PT Telkom`s business trategic The initial research process is by analyzing PT Telkom`s external and internal condition. Then the writer compares it to PT Telkom`s strategic to find the conclusion whether PT Telkom`s strategic has matched the current condition or not. And the result is the initial hypothesis that PT Telkom`s strategic does not match current external and internal condition is rejected.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26531
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asnawi
Abstrak :
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam bahwa setiap organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam organisasi harus didukung oleh SDM yang handal dan mempunyai produktivitas kerja yang tinggi. Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa SDM merupakan sumber daya yang benar-benar dapat dijadikan sebagai strategi yang handal dalam mencari strategi yang tepat, yaitu strategi yang unik untuk memenangkan persaingan. Untuk itu pengelola SDM dalam sebuah perusahaan menjadi sangat penting sehingga harus mendapatkan prioritas utama, jika perusahaan itu ingin maju dan menjadi pemenang dalam pentas bisnis. Pesatnya pertumbuhan suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat produktivitas karyawan. Jika suatu perusahaan mempunyai karyawan yang produktivitasnya tinggi, maka akan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan tersebut.
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 49 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M.Putri Rosalina
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25456
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S9158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nur Rafaah
Abstrak :
Femvertising atau strategi periklanan yang membawa citra pro perempuan dinilai akan membawa perubahan nyata untuk pemberdayaan perempuan. Femvertising berupaya untuk menyampaikan pesan melalui role model. Namun, pembingakaian karakter yang dibawakan oleh role model tersebut bisa berpotensi untuk menyadarkan perempuan terhadap kesalahan pada diri mereka karena tidak mampu menjadi seperti mereka. Kampanye Women Who Shine oleh merek perawatan rambut Pomelo+Co. ingin memberikan motivasi melalui perempuan maskulin yang menjadi model iklan mereka. Artikel ini menganalis secara semiotik bagaimana penggambaran perempuan maskulin dapat menjauhkan perempuan dari cita-cita feminis yaitu kebebasan. Hasil penelitian menujukkan bahwa pembingkaian karakter maskulin yang terlalu kuat akan memberikan rasa tidak percaya diri pada perempuan dan berpotensi menyalahkan diri mereka. Kemudian penggambaran karakter maskulin pada kampanye ini hanya akan memberi pelabelan lain pada perempuan. Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa femvertising hanyalah cara baru sebuah merek untuk mendapatkan keuntungan dengan mengeksploitasi feminisme. ......Femvertising or an advertising strategy that carries a pro-women image is considered to bring real change for women's empowerment. Femvertising attempts to convey messages through role models. However, the characterization of the role models can potentially make women realize the faults in themselves for not being able to be like them. The Women Who Shine campaign by haircare brand Pomelo+Co. seeks to provide motivation through the masculine women who model their ads. This article analyzes semiotically how the portrayal of masculine women can keep women away from the feminist ideal of freedom. The results show that the framing of masculine characters that are too strong will give women a sense of insecurity and potentially blame themselves, then the depiction of masculine characters in this campaign will only give another label to women. Other results show that femvertising is just a new way for brands to profit by exploiting feminism.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Winandi
Abstrak :
ABSTRAK
Pemeliharaan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menjaga keandalan, ketersediaan dan sifat mampu rawat peralatan atau mesin. Program pemeliharaan yang efektif dan efisien akan mendukung peningkatan produktifitas sistem produksi. Namun seringkali program pemeliharaan mengabaikan kebutuhan aktual dari peralatan atau mesin. Untuk mendapatkan program pemeliharaan yang efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan mesin diperlukan studi kebutuhan pemeliharaan berdasarkan kehandalan, Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah suatu analisis sistematik berdasarkan resiko (risk) untuk menciptakan metode pemeliharaan yang akurat, fokus dan optimal dengan tujuan mencapai keandalan optimal dari aset. Studi RCM telah dilakukan pada mesin-mesin rotari, khususnya pompa, di industri pengolah minyak dan gas. Studi dilakukan dengan mengikuti tujuh langkah RCM, termasuk didalamnya adalah penentuan lingkup studi, Failure Mode and Effect Analysis, Logic Tree Analysis dan penetapan strategi pemeliharaan. Analisis resiko berdasarkan pada matrik resiko yang disusun melalui konsensus semua pemangku kepentingan. Matrik resiko meliputi bidang-bidang kejadian (occurrence), deteksi (detection), serta tingkat resiko (severity) pada aspek ekonomi (economy) kesehatan dan keselamatan (health & safety), lingkungan (environment.) Selanjutnya berdasarkan matrik resiko ini dihitung Risk Priority Number (RPN). Berdasarkan nilai RPN dan Logic Tree Analysis, disusunlah strategi pemeliharaan untuk setiap jenis failure mode. Seluruh proses studi RCM dibantu dengan menggunakan database Microsoft Access? yang dibuat khusus untuk keperluan ini. Hasil studi menunjukkan bahwa nilai Risk Priority Number (RPN) untuk semua peralatan berkisar antara 72 s/d 900. Studi RCM juga telah berhasil menetapkan strategi pemeliharaan yang sesuai untuk setiap failure mode yang selanjutnya dijadikan dasar penyusunan program pemeliharaan yang baru.
ABSTRACT
Maintenance is a process done to sustain reliability, availability and maintainability of assets. Improvement in productivity of a production system is supported by an effective and efficient maintenance program. Oftentimes, the current maintenance program overlooks the actual needs of the equipment or machinery. A study based on reliability needs of the equipment or machinery is needed to create an effective, efficient and fit maintenance program. Reliability Centered Maintenance is a risk based analysis to create a maintenance program that is accurate, focused, and optimized to achieve the optimal reliability of the asset. The RCM study has been conducted on rotating equipment, particularly pumps, used in the oil and gas refinery industry. The study conducted follows the 7 step RCM method, which included in the steps are the selection of the scope, the Failure Mode and Effect Analysis, the Logic Tree Analysis and maintenance strategy selection. The Risk analysis conducted is based on a Risk matrix which was created under a consensus of all stakeholders. The parameters in the Risk matrix are occurrence, detection, and severity for the economy, health & safety and environment. Using the Risk matrix the Risk Priority Number (RPN) is obtained. Using the RPN and Logic Tree Analysis the appropriate maintenance strategy is selected. A Microsoft Access? database also was developed and used to aid the study. The results show that the RPN for the equipment range from 72 upto 900. The RCM study also has succeeded in determining the maintenance strategies appropriate for each failure mode; which will be used as a starting point to develop the new maintenance program.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42242
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library