Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahajeng Dewantari
"Ketaatan minum obat dalam penanganan HIV/AIDS dengan pengobatan ARV merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan terapi. Di Indonesia belum ada data yang menyebutkan angka pasti ketaatan minum obat ARV pada ODHA. Ketaatan minum obat ARV dipengaruhi oleh adanya faktorfaktor psikologis (stigma diri dan fungsi kognitif) dan non psikologis yang terdiri dari faktor demografi (umur, waktu tempuh tempat tinggal ke rumah sakit, akses berobat, tingkat pendidikan, pekerjaan, tinggal sendiri atau bersama orang lain, pembiayaan berobat, penggunaan NAPZA) dan faktor obat dan penyakit (kompleksitas regimen obat, adanya infeksi oportunistik, sumber transmisi HIV).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi ketaatan minum obat ARV pada ODHA yang berobat di UPT HIV RSUPN Cipto Mangunkusumo adalah 67,7%, stigma diri memiliki hubungan yang bermakna dengan ketaatan minum obat ARV, sedangkan faktor non psikologis yang diteliti dan fungsi kognitif tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan ketaatan minum obat ARV.

Adherence to ARV is an important factor in determining the success of HIV/AIDS treatment. There has been no data about adherence to ARV in plwh in indonesia. Adherence to ARV is influenced by psychological factors (self-stigma and cognitive function) and non-psychological factors consisting of demographic (age, travel time between living place and hospital, access to treatment, level of education, occupation, living alone or with others, treatment payment, illicit drugs use), disease and treatment factor (treatment regimen complexity, opportunistic infections, source of HIV transmission).
The result of this study showed that prevalence of adherence to ARV in plwh coming to HIV integrated service unit Cipto Mangunkusumo hospital is 67,7%, that self-stigma had significant relation with adherence to ARV, while psychological factors and cognitive function had no significant relation with adherence to ARV.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Sari
"Tuberkulosis paru/TB paru merupakan salah satu penyakit infeksi paru menular yang hingga saat ini masih menjadi perhatian. Penyakit TB paru merupakan salah penyakit yang masih menimbulkan stigma di masyarakat. Stigma yang muncul di masyarakat akan dapat berkembang menjadi stigma diri. Stigma diri yang dialami oleh klien TB akan menghambat kepatuhan pengobatan dan mencegah diagnosis TB yang tepat waktu, sehingga dibutuhkan suatu intervensi salah satunya adalah coaching.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh coaching terhadap stigma diri dan kualitas hidup klien TB paru. Penelitian dilakukan menggunakan kuasi eksperimen dengan kelompok kontrol. Sampel sebanyak 31 klien TB pada kelompok intervensi dan 31 pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa coaching berpengaruh signifikan dalam menurunkan stigma diri dan meningkatkan kualitas hidup klien TB paru (p= 0,000). Hasil uji mancova menunjukkan jenis kelamin mempengaruhi stigma diri dan kualitas hidup (p= 0,000). Hasil penelitian menyarankan bahwa intervensi coaching dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak psikologis akibat penyakit TB dan meningkatkan kualitas hidup klien TB paru.

Pulmonary tuberculosis is a contagious lung infection disease that still becomes public concern. Pulmonary tuberculosis poses stigma in the community. The stigma that appears may develop into self-stigma. Self-stigma will hamper TB treatment adherence and prevent timely diagnosis of TB. Therefore, it needs an intervention such as coaching.
This study aims to determine the effect of coaching on self-stigma and quality of life for pulmonary tuberculosis clients. This research applied a quasi-experimental design with a control group with 62 pulmonary TB clients as samples. The intervention and control groups consisted of 31 persons in each group. The sampling technique was purposive sampling.
The results showed that coaching has a significant effect to reduce the self-stigma and improve quality of life within pulmonary tuberculosis clients (p = 0.000). MANCOVA test result also showed that gender affects self-stigma and quality of life (p = 0.000). The results of the study suggest that the intervention of coaching need to be done to minimize the psychological impact of pulmonary TB and improve quality of life among pulmonary tuberculosis clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ice Yulia Wardani
"Abstrak
Skizofrenia merupakan sekumpulan gejala atau sindrom yang dapat menyebabkan masalah kejiwaan yang sangat serius. Stigma diri muncul akibat efek negatif penilaian orang lain terhadap pasien Skizofrenia sehingga mengakibatkan penurunan kemampuan kerja, fungsi sosial, harga diri, dan harapan. Kualitas hidup pasien Skizofrenia erat kaitannya dengan disabilitas yang dialaminya berupa perubahan kognitif dan persepsi dalam menjalani kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas hidup pasien skizofrenia melalui stigma diri. Desain penelitian ini adalah descriptive corelative dengan pendekatan cross sectional, sampel 92 responden yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis uji statistik menggunakan correlation test. Hasil dari penelitian adalah ada hubungan antara stigma diri dengan kualitas hidup pasien Skizofrenia dengan korelasi negatif (r= -0,568, p= 0,00). Level stigma diri termasuk kedalam klasifikasi stigma tinggi dan klasifikasi kualitas hidup yang rendah. Penelitian ini merekomen-dasikan pelaksanaan intervensi keperawatan yang berorientasi pada pasien berupa pencegahan stigma negatif dan peningkatan kualitas hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 JKI 21:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shintayu Pramesranni Anazky Putri Sudibyo
"Tuberkulosis masih menjadi masalah serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Seseorang dengan TBC aktif dapat menularkan bakteri TBC kepada 10-15 orang dalam kurun waktu satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan stigma diri dengan kepatuhan klien TB Paru di Kota Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross sectional dan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen stigma diri dan instrumen kepatuhan. Jumlah sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 94 responden klien tuberkulosis paru di Kota Depok yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis univariat dan bivariat dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji chi square. Hasil uji chi square untuk variabel karakteristik dan kepatuhan menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan. Hasil uji chi square untuk variabel stigma diri menunjukkan nilai p sebesar 0,000 yang artinya memiliki hubungan yang signifikan. Pengembangan program kesiapan pengobatan untuk klien perlu disiapkan oleh puskesmas. Program tersebut dapat dilaksanakan oleh perawat sebelum memulai pengobatan sehingga tingkat kepatuhan klien terhadap TB Paru dapat ditingkatkan.

Tuberculosis is still a serious problem throughout the world, including in Indonesia. A person with active TB can transmit TB bacteria to 10-15 people within one year. This study aims to determine the relationship between characteristics and self-stigma with client compliance with pulmonary TB in Depok City. The research method used was a cross sectional approach and cluster random sampling technique. The instruments used in this study were self-stigma instruments and compliance instruments. The number of research samples used in this study were 94 respondents with pulmonary tuberculosis clients in Depok City who met the inclusion criteria. Univariate and bivariate analyzes in this study were carried out using the chi square test. The results of the chi square test for the characteristic and compliance variables showed no significant relationship. The results of the chi square test for the self-stigma variable showed a p value of 0,000 which means that it has a significant relationship. The development of a treatment readiness program for clients needs to be prepared by the puskesmas. The program can be implemented by nurses before starting treatment so that the client's level of adherence to pulmonary TB can be improved."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Suratmini
"Prevalensi penyalahgunaan NAPZA yang terus meningkat merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat terutama populasi remaja. Salah satu dampak penyalahgunaan NAPZA adalah munculnya stigma diri. Stigma diri dapat menyebabkan krisis identitas yang menganggu pencapaian tugas perkembangan remaja. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran secara mendalam tentang pengalaman remaja penyalahguna NAPZA dalam menghadapi stigma diri (self stigma). Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan berjumlah 11 orang dari BNN Lido Jawa Barat, LPKA DKI Jakarta, dan Yayasan Al-Islamy DI Yogyakarta yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Hasil wawancara dianalisis menggunakan teknik Collaizi. Penelitian ini menghasilkan 5 tema, yaitu internalisasi stigma diri remaja penyalahguna NAPZA, upaya optimal remaja penyalahguna NAPZA dalam menghadapi stigma diri, keresahan remaja penyalahguna NAPZA untuk keluar dari stigma diri, perubahan positif stigma diri remaja penyalahguna NAPZA pasca memulai rehabilitasi, dan harapan remaja penyalahguna NAPZA kepada diri dan lingkungan sekitar untuk mengatasi stigma diri. Stigma diri pada remaja penyalahguna NAPZA merupakan suatu hal yang kompleks. Diperlukan upaya penanganan komprehensif yang melibatkan peran aktif perawat dan sistem pendukung untuk membantu remaja penyalahguna NAPZA menghadapi stigma diri.

The increased prevalence of drug abuse was a threat to public health, especially for adolescent population. One of the effects of drug abuse was the emergence of self-stigma. Self-stigma can leaded to an crisis of identity that interferes with the achievement of youth development tasks. The purpose of this study was to obtained an in-depth description of the experiences of adolescent drug abusers in dealed with self-stigma. This study used a descriptive phenomenology approached with in-depth interviews. There were 11 participants from BNN Lido Jawa Barat, LPKA DKI Jakarta, and the Yayasan Al-Islamy DI Yogyakarta who participants were determined through purposive sampling technique. The results of the interviews were analyzed using the Collaizi technique. This research resulted in 5 themes, namely internalization of the self-stigma of adolescent drug abusers, optimal efforts of adolescent drug abusers in dealed with self-stigma, anxiety of adolescent drug abusers to get out of self-stigma, positive changed in self-stigma of adolescent drug abusers after started rehabilitation, and hopes to themselves and the environment to overcome self-stigma. Selfstigma in adolescent drug abusers was a complex matter. Comprehensive handled efforts that involved the active role of nurses and support systems were needed to help adolescent drug abusers faced self-stigma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwi Olivia
"ABSTRAK
Skizofrenia merupakan sekumpulan gejala atau sindrom yang dapat menyebabkan masalah kejiwaan yang sangat serius, dan salah satu masalah keperawatan dari Skizofrenia adalah harga diri rendah. Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi diri negatif terhadap diri sendiri. Stigma diri muncul akibat efek negatif penilaian orang lain terhadap klien Skizofrenia sehingga mengakibatkan penurunan kemampuan kerja, fungsi sosial, harga diri dan harapan. Tujuan laporan kasus ini yaitu untuk menganalisis mengenai standar asuhan keperawatan generalis pada klien skizofrenia untuk meningkatkan harga diri dalam menurunkan stigma diri yang yang dilakukan di masa pandemic Covid-19 secara online atau daring. Karya ilmiah akhir ini merupakan analisis terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Tn. E (30 tahun) dengan harga diri rendah. Hasil dari pemberian terapi generalis selama 20 hari perawatan, klien mengalami penurunan stigma diri yang diikuti dengan penurunan tanda gejala harga diri rendah. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi keperawatan secara generalis sangat efektif diberikan pada klien Skizofrenia untuk menurunkan stigma diri klien yang ditandai dengan penurunan tanda gejala harga diri rendah pada klien setelah diberikannya tindakan keperawatan.

ABSTRACT
Schizophrenia is a collection of symptoms or syndromes that can cause very serious psychiatric problems, and one of the nursing problems of Schizophrenia is low self-esteem. Low self-esteem is feeling worthless, meaningless, and prolonged low self-esteem due to negative self-evaluation of yourself. Self-stigma arises due to the negative effects of other people's assessment of Schizophrenia patients resulting in decreased work ability, social function, self-esteem and hope. The purpose of this case report is to analyze the standard of generalist nursing care in schizophrenic patients to increase self-esteem and reducing self-stigma performed during the Covid-19 pandemic online or online. This final scientific work is an analysis of the implementation of nursing care to patients. E (30 years) with low self-esteem. As a result of giving generalist therapy for 20 days of treatment, the client experiences a decrease in self-stigma followed by a reduction in symptoms of low self-esteem. This shows that generalist nursing intervention is very effective given to Schizophrenia patients to reduce the clients self-stigma which is characterized by a decrease in signs of symptoms of low self-esteem to the client after the psychiatric nursing care standards.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Mulyana
"Tuberkulosis paru berisiko mempengaruhi fungsi fisiologis maupun psikologis klien yang lebih mengarah pada distress psikologis terutama kecemasan dan depresi. Kondisi depresi klien banyak dipengaruhi oleh persepsi penyakit, stigma sosial, dan stigma diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan persepsi penyakit, stigma sosial, dan stigma diri dengan kondisi depresi pada klien tuberkulosis paru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 282 responden. Kecamatan Tallo, Makassar, Tamalate, Rappocini, dan Panakukang menjadi lokasi penelitian setelah terpilih dengan metode cluster sampling. Analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan persepsi penyakit (r=0,412), stigma sosial (r=0,607), dan stigma diri (r=0,645) dengan kondisi depresi pada klien tuberkulosis paru di Kota Makassar (p value = <0,010). Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian depresi pada klien tuberkulosis paru adalah stigma diri. Intervensi untuk mengurangi persespsi negatif terhadap penyakit, menurunkan stigma sosial dan stigma diri untuk meminimalkan dampak psikologis pad klien tuberkulosis paru direkomendasikan untuk dilakukan perawat di puskesmas.

Pulmonary tuberculosis that affects the physiological and psychological functions of the client, which is more directed at psychological distress, especially anxiety and depression. The condition of depression in client is much influenced by illness perception, social stigma, and self-stigma. This study aims to analyze the relationship of illness perception, social stigma, and self-stigma with the incidence of depression in clients of pulmonary tuberculosis. The research method used in this study was cross sectional with a total sample of 282 respondents. Tallo, Makassar, Tamalate, Rappocini, and Panakukang sub-districts became the location of the study after being selected using the cluster sampling method. Data analysis showed a significant relationship between illness perceptions (r=0,412), social stigma (r=0,607), and self-stigma (r=0,645) with the incidence of depression in clients of pulmonary tuberculosis in Makassar City (p value = <0,001). Multivariate test results showed the most influential factor in the incidence of depression in clients of pulmonary tuberculosis was self-stigma. Interventions to Reduce Illness Perception, Reduce Social Stigma, and Self-Stigma to minimize the psychological impact on pulmonary tuberculosis are recommended for nurses at the community health center."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T55240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agrippina Decila Putri
"Stigmatisasi pada penyalahguna narkotika sangatlah kental dirasakan dalam lingkungan masyarakat. Stigmatisasi yang terbentuk dalam masyarakat dapat berimplikasi kepada internalisasi stigma diri sehingga memengaruhi kecenderungan pengunaan berulang. Tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi stigma publik dan stigma diri yang terbentuk pada penyalahguna narkotika berdasarkan gender terhadap pengaruh kecenderungan penggunaan berulang di Balai Rehabilitasi BNN yang terdiri dari Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Balai Loka Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar dan Balai Loka Rehabilitasi Tanah Merah Samarinda. Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan campuran (mixed method). Sampel penelitian berjumlah 168 responden laki-laki dan 20 orang responden perempuan. Data kuantitaif dianalisis dengan menggunakan SPSS 23. Hasil penelitian adalah stigmatisasi pada penyalahguna narkotika dapat mempengaruhi kecenderungan penggunaan berulang. Pada gender laki-laki stigma publik lebih besar dibandingkan dengan stigma publik pada perempuan dan stigma diri pada laki-laki lebih kecil dibandingkan stigma diri pada perempuan. Pada penyalahguna laki-laki kerentanan individu terdapat pada self efficacy dan self esteem yang menurun selain itu faktor lingkungan dan pertemanan yang memungkinkan mereka menggunakan kembali narkotika. Pada penyalahguna perempuan kerentanan individu yang dialami dikerenakan faktor ketergantungan dengan pasangan, emosional, depresi, kekerasan dan adanya trauma masa lalu. Sehingga pengaruh antara stigmatisasi terhadap penyalahguna narkotika pada gender perempuan lebih besar jika dibandingkan dengan gender laki-laki di Balai Rehabilitasi BNN.

Stigmatization of narcotics abusers is strongly felt in the community. The stigma that is formed in society can have implications for the internalization of self-stigma so that it affects the tendency of repeated use. This thesis aims to identify the public stigma and self-stigma that is formed on narcotics abusers based on gender on the influence of the tendency of repeated use at the BNN Rehabilitation Center which consists of the Lido BNN Rehabilitation Center, Baddoka Makassar BNN Rehabilitation Center and Tanah Merah Samarinda Rehabilitation Center. This thesis research uses a mixed method. The research sample amounted to 168 male respondents and 20 female respondents. Quantitative data were analyzed using SPSS 23. The result of the study is that stigmatization of narcotics abusers can affect the tendency of repeated use. In the male gender, public stigma is greater than the public stigma on women and the self-stigma of men is smaller than the self-stigma of women. In male abusers, individual vulnerability is found in decreased self-efficacy and self-esteem, besides environmental factors and friendships that allow them to reuse narcotics. In female abusers, the individual vulnerability experienced is due to dependence on a partner, emotional, depression, violence and past trauma. So that the effect of stigmatization on narcotics abusers on the female gender is greater when compared to the male gender at the BNN Rehabilitation Center.To such an extent, there is an influence between stigmatization and narcotics abusers at the BNN Rehabilitation Center."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danika Nurannisa S.
"

Masalah kesehatan mental pada mahasiswa sering terjadi, namun kenyataannya niat dan perilaku mencari bantuan secara online yang mudah untuk dijangkau masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan stigma diri dan online help-seeking pada mahasiswa. Proses pengumpulan data dilakukan kepada mahasiswa di Indonesia dengan rentang usia 18-29 tahun dengan jumlah sebanyak 270 orang. Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner secara online yang di dalamnya terdapat Self-Stigma of Seeking Help Scale dan Online Help-Seeking Questionnaire. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa stigma diri memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan niat mencari bantuan secara online dengan cara menggunakan internet untuk mencari dan membaca informasi masalah pribadi dan emosional (r = -0,25, p < 0,01). Penelitian ini juga menunjukkan stigma diri memiliki hubungan positif yang signifikan dengan perilaku mencari bantuan online dengan cara mengunggah ke penonton yang besar (r = 0,13, p < 0,01). Hasil dari temuan ini dapat berguna dalam program preventif dan memperkaya dalam literatur terkait stigma diri dan niat serta perilaku mencari bantuan secara online. 

Kata Kunci: mahasiswa; mencari bantuan secara online; stigma diri 


Mental health problems in college students often occur, but the reality the intention and behavior of online help-seeking that is easy to reach are still rarely done. This study aims to examine the relationship of stigma diri and online help-seeking in students. The data collection process was carried out for college students in Indonesia with an age range of 18- 29 years with a total of 270 people. Participants were asked to fill out an online questionnaire in which there was a Self-Stigma of Seeking Help Scale and an Online Help-Seeking Questionnaire. The results of this study indicate that self-stigma has a significant negative relationship with intention online help-seeking by using the internet to find and read information on personal and emotional problems (r = -0.25, p <0.01). This study also showed that self-stigma had a significant positive relationship with online help-seeking behavior by uploading to a large audience (r = 0.13, p <0.01). The results of these findings can be useful in preventive and enriching programs in the literature related to stigma diri and the intention and behavior of online help-seeking. 

Key Words: college students; online help-seeking; self-stigma 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khannah Suryaningtyas
"Hubungan Dukungan Keluarga dengan Stigma Diri Orang Yang Pernah Mengalami Kusta di desa Rehabilitasi KustaKusta merupakan penyakit kulit menular dan terstigma baik oleh lingkungan masyarakat ataupun keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan keluarga dan hubungannya dengan stigma diri pada orang yang pernah mengalami kusta. Penelitian dilakukan di Desa Rehabilitasi Kusta, Donorojo, Jepara, JawaTengah dengan metode deskriptif korelatif dengan menggunakan alat ukur kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Jumlah responden dalam penelitian sebanyak 88 orang yang diambil secara total sampling. 52 keluarga kurang memberikan dukungan emosional, 56 kurang memberikan dukungan instrumental, 56 kurang memberikan dukungan informasional, 56 kurang memberikan dukungan penghargaan. 51 Stigma diri yang dirasakan tinggi. Dari hasil tersebut dapat dilihat jika keluarga dengan dukungan yang rendah maka stigma diri yang dirasakan semakin tinggi. Oleh sebab itu perlu adanya edukasi kepada keluarga terkait dampak kusta terhadap psikologis orangyang pernah mengalami kusta serta edukasi pencegahan dini penyakit kusta terkait kecacatan untuk mengurangi stigma di masyawarakat dan stigma diri orang yang pernah mengalami kusta.

Correlation between Family Social Support and Self Stigma on People Who Have Been Affected by Leprosy in the Village of Leprosy RehabilitationLeprosy is a contagious and commonly stigmatized disease not only by the people in the community but also the family. This research aimed to study the family support and its relationship with self stigma on former leprosy patients. The study took place in Desa Rehabilitasi Kusta Village of Leprosy Rehabilitation , Donorojo, Jepara, Central Java. Using the design of correlative descriptive study, the data measured by a self developed questionnaire by the researcher with 88 respondents. The study showed that family members were less likely to provide the supports in a form of emotional 52 , instrumental 56 , informational 56 , and appraisal 56 . Hence, 51 of respondents highly felt the self stigma. By the results, it could be concluded that the lower the support from family, the higher it is likely the self stigma felt by the respondents. Thus, it is an urge to give sufficient educations for the family regarding the leprosy effects to the former leprosy patients psychologically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>