Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewanti Ratna Pertiwi
Abstrak :
ABSTRAK
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan tahap awal di mana anak mulai dikenalkan dengan beberapa bahasa selain bahasa ibu misalnya bahasa nasional dan bahasa asing. Salah satu bahasa asing yang bisa mulai dikenalkan adalah bahasa Inggris. Pengenalan bahasa Inggris bisa dikemas dengan berbagai cara misalnya bernyanyi, membaca, dan story telling. Story telling diyakini mampu memberi pesan moral, mengenalkan budaya, mengenalkan kosa kata, dan merangsang imajinasi dan kreativitas anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di kelompok bermain dan taman penitipan anak Aviciena. Program sekolah untuk mengembangkan fun reading dianggap selaras dengan kegiatan pengembangan kemampuan story telling guru. Pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan story telling guru sehingga guru mampu membawakan cerita tidak hanya dalam bahasa Indonesia tetapi juga bahasa Inggris. Selain itu, beberapa fasilitas peraga story telling akan diberikan pada lembaga ini untuk mendukung kelancaran kegiatan story telling
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2019
600 JPM 2:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Septriani Renteng
Abstrak :
ABSTRAK
Prevalensi kekerasan seksual pada anak masih tinggi. Salah satu cara mencegah adalah story telling tentang upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas story telling terhadap pengetahuan dan kemampuan melindungi diri pada anak usia prasekolah di Palangkaraya. Metode penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan kelompok kontrol, dengan total sampel sebanyak 60 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan dan kemampuan melindungi diri setelah dilakukan story telling pada kelompok eksperiment p value < 0,05 . Hasil penelitian merekomendasikan untuk melakukan story telling tentang upaya pencegahan kekerasan seksual dalam mencegah kekerasan seksual pada anak
ABSTRACT
There is a high prevalence of sexual violence in children. One method that can be used to prevent it is by using story telling about sexual violence prevention on pre school children. This research aimed to find out the effectiveness of story telling on the knowledge and the ability of self protection of pre school children in Palangkaraya. This research used quasi experiment method by using control group, with a total sample of 60 respondents. The result of the study showed there a difference in knowledge and self defend ability after the story telling was delivered. Based on the result, recommendation is addressed to do story telling about preventing sexual violence to prevent sexual violence on pre school children.
2017
T47076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restika Hapsari
Abstrak :
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus (arthopodborn virus) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes (Aedes albopictus dan Aedes aegypti). Klien anak dengan DBD dan PDP COVID 19 harus mendapat perawatan isolasi di RS sehingga dampak psikologis yang sering terjadi pada anak adalah cemas terhadap terapi dan perawatan di rumah sakit. Laporan kasus ini menjabarkan hasil analisis asuhan keperawatan anak yang menjalani perawatan isoalasi mengalami kecemasan saat tindakan keperawatan dengan menggunakan penerapan teknik story telling. Asuhan keperawatan yang diberikan sudah disesuaikan dengan asuhan keperawatan kesehatan anak adalah wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan pengumpulan hasil dari pemeriksaan diagnostik. Sementara pengukuran evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time)  selama 3 hari perawatan dimana klien tampak tenang dan kooperatif dengan perawat menghampirinya dan saat akan di periksa. Sebagai kesimpulan masalah keperawatan anak diperlukan rancangan tindakan keperawatan yang terintegrasi secara holistik yang meliputi bio-psiko-sosial-spiritual untuk mengatasi cemas klien.


Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an acute infection caused by arbovirus (arthopodborn virus) which is transmitted through the bite of aedes mosquitoes (Aedes albopictus and Aedes aegypti). Clients of children with DHF and PDP COVID 19 must receive isolation treatment at the hospital so that the psychological impact that often occurs in children is anxiety about therapy and hospital care. This case study describes the results of the analysis of nursing care for children who experience anxiety during nursing action by using the application of story telling techniques that undergo isolation care. The nursing care provided has been adjusted to the health care care of the child is an interview, observation and physical examination, study documentation and collection of results from diagnostic examinations. While the evaluation measurements were carried out using the SMART method (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time) for 3 days of treatment where the client appeared unafraid and fussy with the nurse approaching him and when he would be examined. To conclude the problem of child nursing requires a holistic integrated nursing action plan that includes bio-psycho-social-spiritual to overcome client anxiety.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hanafiah
Abstrak :
Perkembangan teknologi internet menyebabkan kemunculan banyak inovasi dan perilaku baru. Beberapa diantaranya adalah kemunculan influencer dan perilaku online shopping melalui media sosial. Penelitian terdahulu menemukan bahwa metode pemasaran story telling oleh influencer mampu memperkuat hubungan antara identitas sosial dan niat beli. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara identitas sosial dan niat beli, kredibilitas sumber dan niat beli, dan dampak story telling antara hubungan identitas sosial dan niat beli; serta antara hubungan kredibilitas sumber dan niat beli. Penelitian menggunakan data dari 532 partisipan dengan teknik accidental sampling. Hasil analisis regresi berganda menemukan bahwa identitas sosial dan niat beli mampu memprediksi peningkatan niat beli. Adapun hasildari analisis moderasi story telling tidak menemukan efek moderasi yang signifikan pada kedua hubungan tersebut. ......Online technology advancement causes lots of innovations and new behaviors. Some of which are the appearance of social media influencer and online shopping behavior. Previous study found that story telling method as a means for marketing moderates the relationship between social identity and purchase intention. This study aims to explain the relationship between social identity and purchase intention, source credibility and purchase intention, also the effect of story telling in the relationship between those two. The study uses the data of 532 participants that centered around the age of 24. Multiple regression analysis shows that social identity and source credibility significantly predicts purchase intention. Meanwhile, moderation analysis shows that story telling does not have significant affect on those two relationship.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Malahayati Fathma
Abstrak :
Skripsi ini membahas kegiatan mendongeng di Taman Bacaan Anak Melati Pitara Depok. Kegiatan dalam hal ini merupakan proses uraian pendongeng dalam menyampaikan cerita kepada pendengar. Masalah yang ada dalam penelitian ini adalah apa saja kegiatan yang dilakukan oleh pendongeng dan bagaimana tanggapan pemirsa tentang kegiatan mendongeng. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pendongeng dan mengetahui tanggapan pemirsa tentang kegiatan mendongeng. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survai. Metode survai digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah individu atau subjek penelitian yang cukup banyak dalam waktu yang singkat. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan mendongeng di Taman Bacaan Anak Melati disukai oleh anak_anak dan juga menyarankan agar para pendongeng lebih sering berkomunikasi agar muncul ide-ide untuk program menarik lainnya di Taman Bacaan Anak Melati Pitara Depok. ...... The Focus of this study is about story telling activity at Taman Bacaan Anak Melati Pitara Depok. The explanation of this research is on the process of story teller tells the story to the audience. The problems of this research are what the activities which is done by the story teller and how are the audience's responses to the story telling activity. The purpose of this study is to know the activities which are done by the story teller and to know the audience's responses to the story telling activity. This research is using quantitative with survey method. Survey method is used to collect many data from several individual or the subject research in a short time. The result of the study shows that the story telling activity going well at Taman Bacaan Anak Melati and it also suggests the story tellers to communicate more so that it can create ideas for another interesting program at Taman Bacaan Anak Melati Pitara Depok.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14953
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kushartanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan memerikan bentuk-bentuk rangkaian cerita dan memerikan strategi pemertahanan topik yang diungkapkan oleh anak-anak usia prasekolah yang berbahasa Indonesia ketika berinteraksi dengan orang dewasa. Subyek penelitian ini adalah seorang anak laki-laki (usia 4,2) dan seorang anak perernpuan (usia 4,6). Keduanya berasal dari perkawinan antar suku dan dari lingkungan keluarga kelas menengah yang tinggal di Jakarta. Berdasarkan data, yaitu segmen-segmen percakapan yang memuat cerita, ditemukan adanya bentuk bentuk rangkaian ujaran berupa dialog berimbang, monolog dalam dialog, dan dialog dalam dialog. Berdasarkan isinya, terdapat jenis cerita percakapan tentang dongeng, cerita percakapan tentang pengalaman, dan cerita percakapan tentang bermain pura-pura. Terungkap pula bahwa anak-anak mampu memisahkan diri mereka sebagai pencerita dan sebagai yang diceritakan. Mereka dapat menjadi pencerita, yang diceritakan, dan bahkan menjadi tokoh dalam cerita yang mereka ungkapkan. Selain itu ditemukan pula adanya aspek-aspek khusus yang menandai setiap ketiga jenis cerita percakapan tersebut. Di dalam cerita percakapan tentang dongeng, kerangka cerita merupakan aspek yang berperan. Di dalam cerita tentang pengalaman, otoritas anak untuk mengembangkan cerita merupakan aspek yang berperan. Adapun di dalam cerita percakapan tentang bermain pura-pura, imajinasi anak memegang peranan. Anak-anak mempergunakan penanda-penanda kesinambungan topik, pengulanganpengulangan, dan pelesapan-pelesapan untuk mempertahankan topik percakapan. Setiap jenis cerita percakapan mempunyai penanda kesinambungan topik berupa anafora zero (0), pronomina, dan demonstrativa. Persamaan di antara ketiganya adalah pada bentuk anafora zero dan wujud pronomina - nya, Perbedaannya terletak pada wujud-wujud pronomina yang lain dan demonstrativa, serta pada fungsi setiap wujud penanda kesinambungan topik. Di dalam cerita percakapan tentang dongeng dan tentang pengalaman ditemukan dia dan itu, yang tidak muncul dalam cerita percakapan tentang bermain pura-pura Dalam cerita percakapan tentang pengalaman dan tentang berinain pura-pura ditemukan ini, yang tidak ditemukan dalam cerita percakapan tentang dongeng. Penanda kesinambungan topik gini hanya terdapat pada cerita percakapan tentang bermain pura-pura. Setiap pcnanda kesinambungan topik memegang peranan dalam identifikasi topik. Terungkap pula adanya pergeseran dan peralihan topik-topik dalam cerita percakapan tentang dongeng dan tentang pengalarnan. Pergeseran topik terjadi jika topik-topik itu dikembangkan oleh anak-anak, sedangkan peralihan topik terjadi jika dalam percakapan terjadi peralihan perhatian dari obyek tertentu kepada obyek yang lain. Interupsi, bentuk lain dari peralihan topik, muncul dalam cerita percakapan tentang dongeng. Bentuk ini muncul karena adanya peralihan perhatian sesaat.
The aims of this research are to describe Indonesian preschoolers' forms of story-telling and their strategies on maintaining topics when they interact with an adult. The subjects, a boy (aged 4,2) and a girl (aged 4,6), both speak Indonesian as their first language. They are children from inter ethnic marriages and from middle class families. They live in Jakarta. Based on the data, conversational segments containing stories, there are balanced dialogues, monologue in dialogues, and dialogs in dialogues. The contents of those kinds of dialogue can be distinguished into three kinds of conversational stories: conversational stories of fairy tale, conversational stories of experience, and conversational stories of imaginary play. The children could make role separations. They could be the teller, or the experience, or even the characters of their fairy tale stories. There are specific aspects which signify each kind of story: children's frame of story awareness plays important role in conversational stories of fairy tale; children's authority in conversational stories of experience; and children's imagination in conversational stories of imaginary play. Using repetitions, ellipses, and topic continuity markers are the children's strategies to maintain conversational topic. Each topic continuity marker plays important role in topic identification. Each kind of story has zero anaphora, pronouns, and demonstratives. There are zero anaphora and pronoun in each kind of conversational story. The difference is on the forms of other pronouns and demonstratives, and on the function of each topic continuity marker. In conversational stories of fairy tale and of experience there are dia and itu. Those markers are not found in conversational stories of imaginary play. In conversational stories of experience and of imaginary play there is ini, which is not found in the stories of fairy tale ini, a kind of demonstrative, found only in conversational stories of imaginary play. Topics in conversational stories of fairy tale and of experience can be shifted or changed, since there are objects which can be developed. Topic shift occurs when the children develop an object, whereas topic change occurs when attention changes. A kind of topic change, the interruption, only occurs in conversational stories of fairy tale when a temporary change of attention happens.
2000
T3681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Nancy Sio Wulan
Abstrak :
Masyarakat Belanda mengenal adanya buku-buku anak berseri. Salah satu buku berseri yang terbit di Belanda adalah buku Sam, Beer, dan Pip karya Francine Oomen. Buku berseri itu memiliki tokoh utama sekaligus pencerita, tokoh Sam dalam Het Zwanen Meer (mda) dan tokoh Beer dalam Het Boek van Beer. Analisis terhadap karya Francine Oomen Het Zwanen Meer (maar dan anders) dan Het Boek van Beer bertujuan menemukan kekhasan cerita pada masingmasing buku, dengan melihat hubungan gaya pencerita dan karakter tokoh utama. Pada akhir penelitian ditemukan bahwa karakter tokoh utama tercermin kembali dalam penceritaan melalui unsur-unsur dalam stilistika antara lain humor dan ilustrasi.
People in Holland has known about the children serial book. One of serial books which has been published in Holland is the serial of Sam, Beer and Pip. These books are written by Francine Oomen. Sam is the main character and the storyteller in Het Zwanen Meer (maar dan anders) and Beer is the main character and the storyteller in Het Boek van Beer. The purpose of the characters analysis in Francine Oomen?s books is to show the unique side from each characters. The relation between the style of the storyteller and the character is the way to find out the purpose. At the end of this analysis, there is a conclusion of the characters which are showed again from the storytelling style by which humor and illustrations.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15845
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Rianthi
Abstrak :
Skripsi ini membahas peningkatan minat baca anak melalui mendongeng. Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Pustaka Kelana Rawamangun, Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah studi kasus, dibatasi pada kelompok anak yang merupakan anggota Perpustakaan Pustaka Kelana. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan Perpustakaan Pustaka Kelana untuk meningkatkan minat baca anak melalui kegiatan mendongeng di perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, anak yang gemar mendengarkan mendongeng memiliki minat membaca yang cukup baik. Sehingga kegiatan ini harus terus dikembangkan dan dilakukan secara rutin di perpustakaan.
The Focus of this study is the relationship between storytelling and increased interest in the part of children in readin. The study was conducted at Pustaka Kelana Library in Rawamangun, East Jakarta. Methodologically, this is a case study limited to children who are members of that library. The study concludes that children who enjoy hearing stories told, have a higher interest in reading. As such, storytelling is an activity that should be further developed, and regularly held at the libraries.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15469
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library