Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Silviyani F.
Abstrak :
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama terdiri dari latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, ruang lingkup penelitian, sumber data, prosedur kerja dan sistematika penyajian.

Dalam bab kedua dijabarkan rangkaian teori. Teori Karl Buhler digunakan sebagai dasar konsep tentang fungsi bahasa. Teori dari Brinker Klaus digunakan sebagai dasar konsep tentang fungsi teks. Sebagai teori pendukung digunakan teori dari Harald Weinfrich dan Helbig/Buscha.

Pada bab ketiga data yaitu 175 kalimat dalam tiga puluh tiga teks resep masakan berbahasa Jerman yang diambil dari buku resep masakan Ich Helfe Dir Kochen dianalisis.

Kesimpulan dari hasil analisis dijabarkan pada bab keempat. Struktur kebahasaan yang paling sering muncul adalah Infinitivkonstruktion. Struktur ini ditemukan pada 171 kalimat yang dianalisis. Selain itu ditemukan juga struktur kebahasaan lainnya, yaitu kalimat perintah, kalimat pasif, pola kalimat 'sollen+Infinitiv' dan 'mussen+Infinitv'. Kelima struktur itu digunakan untuk mengekspresikan suatu perintah, urut-urutan kalimat dalam masing-masing teks menunjukkan urut-urutan perintah, sehingga membentuk langkah-langkah tindakan untuk menghasilkan suatu masakan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud, 1986
499.221 STR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Purnama Juita Shinta Parulian
Abstrak :
Martin Luther (1483-1546), seorang tokoh reformator dan kritikus gereja Roma yang turut berperan dalam sejarah bangsa Jerman, telah menerjemahkan Alkitab dari bahasa Ibrani dan Yunani ke dalam bahasa Jerman. Ia tidak saja berusaha: menerjemahkan Alkitab, tetapi juga memperbaiki hasil terjemahannya yang dilakukannya terus-menerus semasa hidupnya (Stedje,1969:124). Sebelum Luther menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman sebenarnya telah ada Alkitab terjemahan Jerman, sehingga masyarakat Jerman yang mampu membaca dapat membaca Alkitab dalam bahasa ibunya sendiri (Tschirch,1973:26). Namun tampaknya minat masyarakat tidak besar untuk membacanya. Alkitab terjemahan Luther dapat lebih diterima oleh masyarakat karena lebih jelas dan mudah dimengerti. Gaya bahasanya indah dan pilihan katanya tepat sehingga pendengar dapat menghayatinya (Tschirch,1973:30). Lawan-lawan Luther dari golongan Katolik menolak Alkitab terjemahan Luther dan ingin menyaingi Luther (Tschirch,1973:36). Oleh karena itu, Herzog Georg dari Dresden memerintahkan seorang teolog Katolik, Hieronymus Emser, untuk menerjemahkan Alkitab yang kemudian diterbitkan pada 1527 di Dresden. Karya Emser bukan merupakan hasil penerjemahan dari teks asli, yaitu bahasa Yunani, juga bukan merupakan sebuah revisi atas Alkitab terjemahan Jarman sebelum Luther. Karya Emser adalah salinan kata per kata dari Alkitab (Das Septeiberteq_tamant) karya Luther. Emser hanya menukar kata-kata pilihan Luther dan sama sekali tidak mengubah maknanya (Tschirch,1973:37). Selain Emser, teolog Katolik lainnya seperti Johann Dietenberger dari Hainz dan Johan Eck dari Ingolstadt juga ingin menyaingi Luther. Mereka menerjenahkan Alkitab utuh yang masing-masing kemudian diterbitkan pada 1534 di Mainz dan 1537 di Ingolstadt. Karya Dietenberger tidak menunjukkan kemampuan pribadi sang pengarang. Terjemahan Perjanjian Lamanya merupakan salinan dari Perjanjian Lama karya Luther yang terbit sebagai Alkitab utuh pada tahun yang sama, 1534, dengan pengecualian kitab Nabi-nabi. Sedang terjemahan Perjanjian Barunya adalah salinan dari kita Perjanjian Baru karya Emser (Tschirch,1973:38). Alkitab terjemahan Eck berdasarkan Alkitab terjemahan sebelum Luther.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2001
499.224 4 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Sri Wahyuni
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktus bahasa yang digunakan pada tradisi lisan lawas Sumbawa pada tataran morfologi, sintaksis, dan kata kunci yang digunakan pada lawas religi. Lawas adalah jenis puisi tradisional khas Samawa (Sumbawa) yang masih digunakan sampai saat ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, desain linguistik yang ditemukan pada lawas-lawas religi adalah penggunaan morfem afiks tu (kita) yang mengemban fungsi sebagai subjek. Lawas-lawas religi terdiri dari frasa, klausa, dan  kalimat. Selain itu, penggunaan afiks mo yang merupakan salah satu ciri khas ragam lisan masyarakat Sumbawa yang juga sering digunakan dalam karya sastra Sumbawa. Penelitian ini juga mengungkapkan kata kunci pada lawas religi yang menjadi ciri khas pada korpus lawas religi. Kekhasan yang terdapat pada lawas religi mencerminkan topik apa yang jadi pembahasan utama dalam lawas religi.
This thesis aims to identify the language structure at the level of morphology, syntax, and keywords that used in lawas as oral tradition of Sumbawa culture. Lawas is a type of traditional Samawa (Sumbawa) poetry that is still used today. The method used in this study is qualitative. Based on the results of data analysis, the linguistic design found in lawas religion is the use of tu (we) as affix that carries the function as the subject. Besides, the use of affix mo which is one of the characteristics of the oral variety of Sumbawa people and also often used in Sumbawa literary works. The structure of lawas religion consists of phrases, clauses, and sentences. This research also reveals keywords in lawas. The peculiarities that exist in lawas reflect what topics are the main discussion in lawas as the oral tradition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Solihat
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sintaksis dan semantis preposisi /fi/ dalam AI-Qur'an, yang meliputi tiga permasalahan pokok, yaitu: (1) bagaimana perilaku sintaksis preposisi /fi/, (2) makna apa saja yang dimiliki preposisi /11, (3) apakah ada keterkaitan antara perilaku sintaksis preposisi /fi/ dengan makna yang ditimbulkannya. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) inventarisasi preposisi /fi/ dalam Al-Qur'an, (2) inventarisasi frasa preposisional /fi/ dalam A1-Qur'an, (3) inventarisasi preposisi /fi/ berdasarkan makna, (4) analisis data, (5) penyajian hasil analisis. Analisis sintaksis preposisi /fi/ menunjukkan bahwa merupakan preposisi bahasa Arab berbentuk partikel. Preposisi /fi/ lebih terikat dengan kata atau kelompok kata yang mengikutinya daripada dengan kata atau kelompok kata yang mendahuluinya. Di dalam konstruksi frasa, /fi/ merupakan komponen perangkai yang letaknya selalu di depan sumbu. Sedangkan di dalam konstruksi kalimat, /fi/ bersama dengan sumbunya menempati fungsi keterangan. Preposisi /fi/, sebagaimana preposisi bahasa Arab lainnya, menyebabkan kata yang mengikutinya berkasus majrur atau genitif. Berdasarkan kategori sumbu yang mengikutinya, /fi/ membentuk frasa preposisional (FPrep) dengan pola-pola sebagai berikut: /fi/ + N, /fi/ + Pr, /fi/ + I, /fi/ + D, /fi/ + FN, /fi/ + FA., /fi/ + FPr tak takrif, /fi/ + FD, /fi/ + FNu. Analisis semantis menunjukkan bahwa, di samping memiliki makna gramatikal, yang merupakan makna asli preposisi /fi/, yaitu sebagai zaraf atau keterangan, /fi/ memiliki sepuluh makna kontekstual sebagai berikut: (1) makna al-musahabat, (2) makna at-ta'li1, (3) makna al-isti'la , (4) al-muqayasat, (5) makna /al-ba/, (6) makna /ila/, (7) makna /min/, (8) makna /_an/, (9) makna /inda/, (10) sebagai az -zaidat, yang meliputi az-zaidat sebagai at-tawkid dan az-zaidat sebagai at-ta'wid, Di dalam Al-Qur'an terdapat 1757 preposisi /fi/ Jumlah ini merupakan jurnlah terbanyak kedua setelah preposisi /min/. Dan hasil analisis sintaksis dan semantis dapat disimpulkan bahwa untuk memahami preposisi /fi/ tidak mungkin hanya dengan memperhatikan /fi/ sebagai unsur bahasa yang mandiri, karena /fi/ merupakan salah satu bentuk partikel yang tidak memiliki makna leksikal. Makna /fi/ dapat dipahami setelah /fi/ berada dalam suatu struktur sintaksis. Jadi, memahami perilaku sintaksis preposisi /fi/ merupakan Iangkah awal untuk memahami perilaku semantisnya. Di samping itu juga dengan memahami konteks kalimat atau konteks wacana atau bahkan konteks di luar wacana.
1996
S13162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roman, Yakobson
Abstrak :
Buku yang berjudul Yazyk i bessoznatel'noe ini ditulis oleh Yakobson Roman; korektor, Lungina D. ; operator, Krejzer E. Buku ini membahas tentang linguistik bahasa Rusia, diantaranya, semiotika dan struktur bahasa Rusia.
Moskwa: Gnozis, 1996
RUS 400 ROM y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Wijaya
Abstrak :
Pesan herantai merupakan sejenis pesan yang menginstruksikan pembacanya untuk menyalin dan menyebarkan isi pcsan kepada orang lain. Sejak ditemukannya tcknologi pesan singkat (SMS) dan surat clektronik (E-mail), kepopuleran pesan berantai semakin meningkat. Tidak sedikit pembaca pcsan bcrantai yang terbujuk untuk melakukan tindak penerusan pesan, k valaupun isi pcsan herantai yang diterima tersebut tidak berguna atau tidak masuk akal sekalipun. Penelitian ini membahas tenting strategi-strategi yang ditarapkan dalam berbagai pesan berantat dalam membujuk pembaca pesan untuk meneruskan pesan tersehut kepada orang lain dan persamaan-persamaan yang terdapat dalam setiap pcsan herantai. Penelitian dilakukan terhadap lima contoh pcsan herantai vang berhedalcngan menggunakan metode analisis 1vacana kritis dan analisis genre. Hasil penelitian menunjukkan adanya penerapan bcrbagai macam strategi persuasi di dalam suatu pesan herantai dan adanya persamaan_persamaan dalam fungsi bagian-bagian teks pesan-pesan berantai yang berbeda. Hasil penclitian tersebut diharapkan dapat mcmbantu meningkatkan sikap kritis masyarakat dalam menghadapi pcsan-pesan bcrantai sebelum memutuskan untuk melakukan penerusan pcsan tersebut. ......Chain message is a message that contains a request/ instruction towards the reader to copy and circulate the message. The invention of E-mail and cellular phone's short message service gives rise to the popularity of such messages among the people of 21'' century. Surprisingly, although some messages contain useless or irrational information, many people keep forwarding every chain message they have received toward their friends, relatives, or even total strangers. This research focuses on what kind of strategies applied in the chain messages that can persuade people to do the instruction to forward the messages and whether there is any similarity between different kinds of chain messages. The research analyzed live samples from different kind, of chain message by using the method of critical discourse anztysis and genre analysis. The result of the research indicates that there is a tendency to combine different kinds of persuasion strategies in each single chain message and there are some similarities in the function of each part of the text among different chain messages. By acknowledging the different kinds of persuasion strategies applied in chain messages and the functions of each part of the messages, it can help to improve the critical minds of the society in facing chain messages before deciding whether it is necessary to forward the messages.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13940
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library