Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ridwan
Abstrak :
ABSTRAK Trichoderma viride merupakan suatu jamur penghasil selulase yang dapat mendegradasi selulosa. Selulosa merupakan suatu polimer rantai panjang yang tersusun dari unit-unit berulang glukosa yang saling berikatan dengan ikatan glikosidik ?-1,4. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi selulase dengan menggunakan kulit kedelai sebagai substrat. Aktivitas enzim ditentukan dengan menghitung kadar glukosa yang dibebaskan dan ditentukan dengan menggunakan metode Somogyi-Nelson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum pertumbuhan Trichoderma viride adalah pada kadar substrat 12%, pH 4,5, dan waktu inkubasi pada hari kedua dengan aktivitas enzim sebesar 0,0220 IU. Pemurnian selulase dilakukan dengan pengendapan oleh ammoniumsulfat jenuh 0-95%. Didapatkan hasil fraksionasi yang mempunyai aktivitas spesifik tertinggi pada fraksi III dengan aktivitas spesifik sebesar 0,0108 IU/mg protein. Hasil dialisis dari Fraksi III menjadi lebih murni dengan kenaikan aktivitas spesifik menjadi 1,34 kali atau naik menjadi 0,0145 IU/mg protein. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa selulase dapat diproduksi dengan menggunakan media kulit kedelai. Kata kunci: Selulase, selulosa, Trichoderma viride. X + 44 hlm.; gambar, lampiran, tabel. Bibliografi: 18 (1976-2003)
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listiana Rachmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penambahan beberapa konsentrasi sukrosa dan NH^H2P0^ terhadap ketebalan nata dari limbah cair tahu, serta menentukan konsentrasi sukrosa dan NH4H2PO^ yang memberikan hasil ketebalan nata terbaik. Fermentasi nata dilakukan dengan menggunakan bakteri Acetohacter xylinum TISTR 107 dan berlangsung selama 14 hari. Sukrosa yang ditambahkan ke dalam substrat sebanyak 5,0%; 7,5%; 10,0%; 12,5%; dan 15,0% dan konsentrasi NH^H2P0 ditambahkan sebanyak 0,1%; 0,3%; dan 0,5%. Hasil analisis secara statistik raenunjukkan ada pengaruh penambahan konsentrasi sukrosa dan NH^H2P0^ serta interaksi antara penambahan sukrosa dan NH^H2P0^ terhadap ketebalan rata-rata nata. Interaksi antara sukrosa dan NH^H2P0^ terjadi pada penambahan sukrosa dengan konsentrasi 10,0% atau lebih. Pada tingkat konsentrasi tersebut, semakin tinggi konsentrasi NH^H2P0^ yang ditambahkan ke dalam substrat maka semakin tebal nata yang dihasilkan. Dari percobaan ini, ketebalan rata-rata nata terendah didapat dari penambahan 0,3% NH^H2P0^ dan 5,0% sukrosa yaitu sebesar 0,201 cm. Sedangkan ketebalan rata-rata nata terbaik diperoleh dari penambahan 0,3% NH^H2P0^ dan 15,0% sukrosa dengan ketebalan 1,023 cm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahyo K. P.
Abstrak :
ABSTRAK
Penumbuhan heteroepitaksi Si1-xGex di bawah ketebalan ambangnya di atas substrat silikon membuat heteroepitaksi tersebut menjadi teregang dan menimbulkan terjadinya perubahan terhadap sifat-sifat fisik, antara lain adalah terjadinya penurunan nilai pita energi pemisah, pemisahan subband pada pita konduksi dan pita valensi, dan berubahnya nilai dari kepadatan ruang pada pita konduksi dan pita valensi (density of stares, DOS). Pada skripsi ini dilakukan penelitian untuk mengetahui formulasi yang paling tepat untuk mensimulasikan pengaruh dari teregangnya heterocpitaksi Si1-xGex tersebut.

Untuk menghitung penurunan nilai pita energi pemisah heteroepitaksi Si1-xGex terhadap substrat silikon, dengan mengabaikan pengaruh doping, formulasi yang paling tepat adalah yang diajukan oleln R. J. E. Hueting. Jika ingin memasukkan pengaruh dari doping ke dalam perhitungan maka sebaiknya digunakanlah formulasi Oyang diajukan oleh Z. Matutinovic-Krstelj er. ul., Data hasil simulasi formulasi Jasprit Singh untuk menghitung pemisahan lembah menghasilkan data yang lebih besar daripada data hasil penelilian, dengan nilai rata-rata kelipatan sebesar l,77.Prinz model dapat mensimulasikan perubahan DOS yang terjadi dan mempunyai karakteristik sesuai dengan penelitian sesungguhnya.

Dari analisa perbandingan antara data percobaan dan simulasi dapat disimpulkan hal yang terpenting adalah Prinz model dapat digunakan untuk mensimulasikan perubahan DOS yang sesungguhnya terjadi sehingga dapat digunakan untuk merancang divais dengan performansi yang baik.
2001
S39941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sabrina
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rafly Wibowo
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman jenis lumut sejati (Musci) di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Lokasi penelitian dibagi atas tiga habitat yang mewakili, yaitu kebun koleksi tumbuhan, sekitar air terjun Cibogo, dan hutan kebun raya. Selama penelitian dari bulan September 2004 hingga Maret 2005, berhasil dikoleksi 58 jenis lumut sejati yang terdiri dari 41 marga dan 19 suku. Dua puluh sembilan jenis diantaranya memiliki tipe pertumbuhan akrokarpus dan 29 lainnya memiliki tipe pertumbuhan pleurokarpus. Berdasarkan habitat, diperoleh 51 jenis lumut sejati di kebun koleksi, 12 jenis di hutan kebun raya, dan 5 jenis di sekitar air terjun Cibogo. Berdasarkan substratnya, diperoleh 21 jenis lumut sejati yang tumbuh pada batu, 15 jenis di tanah, 10 jenis di akar pohon, 36 jenis di batang pohon, 10 jenis di cabang pohon, dan 5 jenis di kayu mati. Berdasarkan Indeks Similaritas Jackard dan dendrogram, komunitas lumut sejati yang paling mirip terdapat pada habitat kebun koleksi dan hutan kebun raya (ISJ=0,145), serta pada substrat batu dan batang pohon (ISJ=0,305). Sedangkan komunitas lumut sejati yang paling berbeda terdapat pada habitat hutan kebun raya dan air terjun (ISJ=0) serta pada substrat tanah dan kayu mati (ISJ=0,053). Kunci identifikasi sederhana dibuat untuk mengenali jenis-jenis lumut sejati yang ada.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S31369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refryan Zahrandhia
Abstrak :
Dinoflagellata merupakan organisme eukariotik yang memiliki karakteristik khusus seperti adanya flagellar dan klorofil. Dinoflagellata toxin producer menghasilkan racun salah satunya yaitu Ciguatoksin penyebab Ciguatera Fish Poisonig (CFP). Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan yang umum disebut dengan Gili Matra, merupakan perairan laut yang berada di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi, menganalisis kelimpahan, menganalisis dominansi, dan menganalisis korelasi antara parameter lingkungan dengan dinoflagellata bentik penyebab CFP yang menempati substrat buatan di Perairan Gili Matra. Metode penelitian yang digunakan adalah substrat buatan dan analisis data menggunakan indeks kekayaan, kemerataan, keanekaragaman, dominansi serta korelasi Spearman. Teramati genus Amphidinium, Coolia, Gambierdiscus, Ostropsis, dan Prorocentrum. Hasil perhitungan keseluruhan indeks berada pada kriteria rendah hingga sedang. Korelasi positif terlihat pada 5 dari 12 parameter lingkungan. Kesimpulan dari penelitian ini, terdapat korelasi positif antara parameter suhu, TSS, DO, nitrit, dan amonia terhadap kelimpahan dinoflagellata bentik, kelimpahan sel dinoflagellata bentik tertinggi didominasi oleh dinoflagellata dari genus Coolia. ......Dinoflagellates are eukaryotic organisms that have special characteristics such as the presence of flagellar and chlorophyll. Dinoflagellate toxin producers produce toxins, one of which is Ciguatoxin which causes Ciguatera Fish Poisonig (CFP). Aquatic Tourism Parks (TWP) Gili Meno, Gili Air, and Gili Trawangan, commonly known as Gili Matra, are marine waters located in North Lombok Regency, West Nusa Tenggara. The aims of this study were to identify, analyze abundance, analyze dominance, and analyze the correlation among environmental parameters and benthic dinoflagellates that cause CFP that occupy artificial substrates in Gili Matra Waters. The artificial substrates were used and Spearman's correlation were used to analyze the richness, evenness, diversity, and dominance. The genera Amphidinium, Coolia, Gambierdiscus, Ostropsis, and Prorocentrum were observed. The results of the calculation of the overall index are in the low to moderate criteria. The highest abundance of benthic dinoflagellate cells were dominated by the genera Coolia. Positive correlations were seen from 5 of 12 environmental parameters. The conclusion of this study, there is a positive correlation between the parameters of temperature, TSS, DO, nitrite, and ammonia on the abundance of benthic dinoflagellates, the highest abundance of benthic dinoflagellate cells is dominated by dinoflagellates from the genera Coolia.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Paska Bakti
Abstrak :
ABSTRAK
Bioetanol generasi kedua merupakan salah satu solusi energi alternatif yang tidak memiliki efek samping dalam pemanfaatan bahan bakunya. Saat ini meskipun Indonesia memiliki bahan baku pembuatan etanol yang melimpah, proses produksi etanol generasi kedua masih terhambat oleh ketidaktersediaan enzim dalam proses penguraian lignoselulosa menjadi sakarida yang dapat diolah melalui fermentasi menjadi etanol. Selulase merupakan salah satu enzim yang dapat digunakan untuk proses tersebut. Enzim tersebut diketahui dapat dihasilkan oleh bakteri Bacillus sp. dalam submerged fermentation. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi produksi selulase oleh Bacillus sp. BPPT CC RK2 pada substrat alami (dedak padi dan air kelapa) dengan cara mencari nilai kondisi produksi optimum selulase pada skala laboratorium 50 ml. Optimasi dilakukan menggunakan response surface methodology. Kondisi yang dioptimasi adalah pH dan suhu. Nilai kondisi optimasi model RSM adalah 6.23 untuk pH dan 40.04°C untuk suhu. Sedangkan kondisi optimasi saat percobaan RSM adalah pH 7.0 dan 37°C. Pengaruh dan interaksi variabel yang diuji terhadap aktivitas selulase dilaporkan pada penelitian ini.
ABSTRACT
Second-generation bioethanol is one of the alternative energy solutions that do not have any side effects in the utilization of raw materials. Currently though Indonesia has a raw material for making ethanol in abundance, the secondgeneration ethanol production process is still hampered by the unavailability of an enzyme in the process of decomposition of lignocellulose into saccharides that can be processed through fermentation into ethanol. Cellulase enzymes is one that can be used for the process. This enzyme is known to be produced by the bacterium Bacillus sp. in submerged fermentation. In this study, the cellulase production by Bacillus sp. CC BPPT RK2 on natural substrates (rice bran and coconut water) by searching the optimum conditions for cellulase production on a laboratory scale 50 ml, was evaluated. Optimization carried out using response surface methodology. Optimized conditions are pH and temperature. RSM optimization model state values for pH is 6.23 and 40.04°C for temperature. While the current experimental conditions RSM optimization were pH 7.0 and 37°C. The influence and interaction variables were tested against the cellulase activity reported in this study.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43738
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kharis Mukhifullah
Abstrak :
ABSTRACT
Biochemical reactors is an essential operation units in various biotechnological processes. Biochemical reactor used to produce a large number of both intermediate products and final products, including medical products, food, beverage, and industrial solvents. The key issue is the use of modeling and control to improve the quality of bioprocess technology because it is nonlinear. Usage based adaptive control of the PI controller proportional integral aims to be able to adapt to nonlinear of the bioreactor thus obtain optimum control. The results show that the adaptive control methods, we can get a control that can work well on a special set point up or down special with an average value of performance improvements for Monod models of 7122.2 and the average value of the performance improvement for the model substrate inhibition amounted to 37.3
ABSTRACT
Reaktor biokimia adalah unit operasi penting dalam berbagai proses bioteknologi. Reaktor biokimia digunakan untuk menghasilkan sejumlah besar baik produk antara maupun produk akhir, termasuk produk medis, makanan, minuman, dan pelarut industri. Isu kuncinya adalah penggunaan pemodelan dan pengendalian untuk meningkatkan kualitas teknologi bioproses karena sifatnya yang nonlinear. Penggunaan pengendalian adaptif berbasis pengendali PI proportional-integral bertujuan agar mampu beradaptasi terhadap kenonlinearan bioreaktor tersebut sehingga mendapatkan pengendalian yang optimum. Hasilnya menunjukkan bahwa dengan metode pengendalian adaptif, kita dapat mendapatkan pengendalian yang dapat bekerja dengan baik pada set point khusus naik maupun khusus turun dengan rata-rata nilai perbaikan kinerja untuk model Monod sebesar -7122.2 dan rata-rata nilai perbaikan kinerja untuk model penghambat substrat sebesar -37.3
2017
S66463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian isolasi dan seleksi bakteri termofilik penghasil xilanase dari sumber air panas di desa Batukuya, Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri (LTB), BPP Teknologi, Serpong. Penelitian bertujuan memperoleh isolat bakteri termofilik yang manghasilkan xilanase termostabil dan mengetahui konsentrasi substrat dan pH optimum produksi xilanase dari isolat bakteri tersebut. Isolasi diawali dengan regenerasi sampel yang telah disimpan selama 18 bulan pada suhu -85° C menggunakan medium cair LB+xilosa. Isolasi, purifikasi dan penghitungan indeks aktivitas xilanase dilakukan pada medium padat LB+xilan (oat spelt). Isolat yang diperoleh dihitung indeks aktivitas xilanolitiknya (IAX) dengan cara mengukur diameter koloni dan diameter zona bening. Produksi xilanase dilakukan selama 24 jam; suhu 55° C; 150 rpm menggunakan medium cair LB + xilan dengan variasi konsentrasi substrat 0,2%; 0,35%; 0,5%; 0,65% dan 0,8% (g/ml) dan variasi pH 5, 6, 7, 8 dan 9. Enzim kasar yang diperoleh dihitung aktivitas, kadar protein dan aktivitas spesifiknya. Hasil yang diperoleh hanya satu isolat, yaitu isolat Bky/9/4a yang memiliki rerata IAX sebesar 3,09. Isolat Bky/9/4a mencapai aktivitas xilanase dan aktivitas spesifik optimum pada masa inkubasi 16 jam, sedangkan kadar protein relatif tetap selama masa inkubasi. Produksi xilanase dengan variasi konsentrasi substrat mencapai aktivitas optimum pada konsentrasi 0,5% (8,85 U/ml), sedangkan produksi xilanase dengan variasi pH mencapai aktivitas tertinggi pada pH 6 (16,64 U/ml). Hasil analisis statistik ANOVA pada α=0,05 menunjukkan bahwa variasi konsentrasi substrat dan pH yang diuji tidak berpengaruh terhadap aktivitas xilanase dan kadar protein.
Universitas Indonesia, 2007
S31435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian pengaruh variasi substrat lipid terhadap aktivitas lipase khamir isolat SD 2421 telah dilakukan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi FMIPA UI Depok, selama enam bulan sejak September 2006 hingga Februari 2007. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan variasi konsentrasi substrat lipid. Substrat lipid yang digunakan adalah minyak zaitun, minyak kacang kedelai, minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak kelapa, dan tween 80, (2%) (v/v). Aktivitas lipase tertinggi diperoleh dari minyak zaitun (2%) (v/v) sebesar 2,26 ± 0,04 U/mL, dengan inkubasi 48 jam. Variasi konsentrasi substrat lipid terpilih adalah 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; dan 3 (%) (v/v). Aktivitas lipase tertinggi pada konsentrasi minyak zaitun 2,5% (v/v) sebesar 2,54 ± 0,11 U/mL, dengan inkubasi 48 jam. Kurva produksi lipase dilakukan menggunakan minyak zaitun dan konsentrasi substrat lipid optimal pada waktu inkubasi 0, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 20, 22, 24, 28, 32, 36, 42, 44, 48, 52, 60, 68, dan 72 jam. Aktivitas lipase tertinggi diperoleh pada inkubasi 12 jam sebesar 2,25 U/mL. Fermentasi dilakukan dalam medium YNBB dan NaCl 1,5% (b/v); substrat lipid (2%) (v/v); dan suspensi sel (3,03--3,57 x 108 CFU/ml).
Universitas Indonesia, 2007
S31477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>