Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The research was aimed to understand the composition and dominancy of aquatic microalgae,and to know the potential toxicity of Cyanobacteria occuring in three lakes of Jakarta-Bogor area...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Nurdin
"ABSTRAK
Penelitian beberapa aspek biologi ikan sepat Jawa Trichogaster trichopterus (Pallas) dilakukan dari tanggal 17 September 1984--5 Oktober 1984 di bagian hilir sungai Sunter Kelurahan Rawa Badak, Jakarta Utara. Di samping penelitian beberapa aspek biologi, dilakukan juga pengukuran beberapa sifat fisik dan kimia air.
Ikan Sepat Jawa yang dikumpulkan sebanyak 517 ekor dengan ukuran panjang total berkisar antara 77,1--121,1 mm, dan beratnya berkisar antara 6,4--29,2 gr. Perbandingan antara ikan Sepat Jawa jantan dan betina seimbang, terdiri dari 49,9 % ikan jantan dan 50,1 % ikan betina. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ikan betina yang diperoleh adalah golongan I, II, III, IV, V, VI dengan Indeks Kematangan Gonad (IKG) betina berkisar antara 1,9894--7,7605. Hasil pencacahan telur ikan Sepat Jawa berkisar antara 3.325--14.767 butir per ovarium, dengan jumlah rata-rata 6.614.
Pola pertumbuhan ikan Sepat Jawa bersifat allometric. Faktor kondisinya berkisar antara 1,2130--1,7126 untuk yang jantan, sedangkan betina berkisar antara 1,4891--f1,8178. Ikan sepat jawa dapat digolongkan sebagai omnivora, dan makanannya didominasi oleh fitoplankton."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santo Ignatius
"ABSTRAK
Ada sekitar 40% dataran di Jakarta yang tidak dapat mengalirkan air secara gravitasi menurut studi dari Jakarta Coastal Defense Strategy. Hal ini mengakibatkan beberapa daerah di Jakarta terjadi genangan banjir. Untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah suatu sistem drainase untuk kawasan yang tidak dapat mengalirkan air secara gravitasi, yaitu sistem polder. Ide awal dari sistem polder di Jakarta sebenarnya sudah tercetus sejak zaman penjajahan Belanda, tetapi ide tersebut baru terealisasikan dalam sebuah kajian yang dilakukan oleh NEDECO tahun 1973 berupa masterplan dari sistem drainase di Jakarta. Pada masterplan tersebut diketahui bahwa Jakarta dibuat menjadi suatu sistem polder dengan Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur sebagai pembatasnya. Beberapa kawasan di Jakarta juga dibuat menjadi sistem polder. Salah satunya adalah Sistem Polder Waduk Sunter Utara. Pada kenyataannya walaupun kawasan Sunter Utara sudah dalam bentuk sistem polder, masih terdapat genangan banjir di kawasan tersebut. Untuk mengetahu penyebab genangan banjir di kawasan tersebut dilakukan dengan simulasi menggunakan aplikasi HEC-HMS dan HEC-RAS. Berdasarkan hasil simulasi tersebut diketahui bahwa penyebab genangan banjir di Sistem Polder Waduk Sunter Utara akibat dari kurangnya kapasitas saluran utama dan operasi pompa di sistem polder yang kurang optimum. Sehingga untuk mengatasi genangan banjir tersebut dapat dilakukan dengan memperbesar dimensi saluran utama dan menambah kapasitas serta mengubah elevasi operasi pompa.

ABSTRACT
There are around 40% of the plains in Jakarta that cannot drain water by gravity according to a study from the Jakarta Coastal Defense Strategy. This resulted in several flood areas in Jakarta. To overcome this problem, a drainage system is created for areas that cannot drain water by gravity, which was named polder system. The initial idea of ​​a polder system in Jakarta had actually emerged since the Dutch colonial era, but the idea was actualized in a study conducted by NEDECO in 1973 in the form of a master plan of a drainage system in Jakarta. In the master plan, it is known that Jakarta is made into a polder system with the West Flood Canal and the East Flood Canal as a barrier. Some areas in Jakarta are also made into polder systems. One of them is the North Sunter Polder System. In fact, even though the North Sunter area is already in the form of a polder system, there is still flood in this area. To find out the cause of flood inundation in the area, it can be known by simulation using the HEC-HMS and HEC-RAS applications. Based on the simulation results it is known that the cause of flood inundation in the North Sunter Polder System is due to the lack of main channel capacity and less optimum pump operation in the polder system. So that to overcome the flood inundation can be done by enlarging the dimensions of the main channel and increasing capacity and changing the pump operating elevation."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Nur Erha
"

Penelitian mengenai struktur komunitas fitoplankton di perairan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara telah dilakukan pada bulan April – Mei 2019. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas fitoplankton seperti menghitung indeks kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan, dominansi, dan saprobik (pencemaraan air). Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan mengambil sampel secara horizontal dan vertikal pada bagian permukaan tiga stasiun (inlet, midlet, dan outlet), selama dua kali pada tanggal 3 dan 21 April 2019. Struktur komunitas fitoplankton di analisis berdasarkan kelimpahan, indeks keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan saprobik (pencemaraan air). Keanekaragaman fitoplankton di perairan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara ditemukan 4 kelas dari 12 marga fitoplankton. Fitoplankton terdiri dari Bacillariophyceae (Chaetoceros, Pinnularia, Synedra), Chlorophyceae (Closterium, Cosmarium, Staurastrum, Oocytis, Scenedesmus, Pediastrum) Cyanophyceae (Microcystis, Tetraedron), Euglenophyceae (Euglena). Berdasarkan nilai indeks keanekaragaman fitoplankton secara horizontal dan vertikal berkisar 1,494 - 1,717 dikategorikan tingkat keanekaragaman sedang, indeks kemerataan berkisar 0,701 – 0,764 dikategorikan cukup sampai hampir merata, dan indeks dominansi berkisar 0,238 – 0283 dikategorikan tidak adanya dominasi marga tertentu di perairan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara. Indeks saprobik atau pencemaran air pada setiap stasiun berkisar 0,066 – 0,366 hal tersebut menunjukan perairan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara tercemar sedang, dimungkinkan karena pembuangan sampah dari kegiatan diarea danau.

 


Research on community structure of phytoplankton in Danau Sunter Selatan, North Jakarta was conducted in April - May 2019. The purpose of this research was to specify the community structure of phytoplankton such as abundance, diversity index, equitability, dominance, and saprobic index (water pollution). The research method used was taking samples horizontally and vertically on the surface of three stations (inlet, midlet, and outlet), for two times on 3rd and 21th of April 2019. The community structure of phytoplankton was analyzed based on abundance, diversity index, equitability, dominance, and saprobic index (water pollution). For the diversity of phytoplankton in Danau Sunter Selatan, 4 classes of 12 phytoplankton genera were found. Phytoplankton consists of Bacillariophyceae (Chaetoceros, Pinnularia, Synedra), Chlorophyceae (Closterium, Cosmarium, Staurastrum, Oocytis, Scenedesmus, Pediastrum), Cyanophyceae (Microcystis, Tetraedron), and Euglenophyceae (Euglena). The phytoplankton diversity index by horizontal and vertical method, ranged from 1,494 - 1,717 categorized as moderate diversity index, equitability index ranged from 0.701 - 0.764 categorized as sufficient to almost even, and dominance index ranged from 0,238 – 0283, categorized as no predominance of certain genera in Danau Sunter Selatan. The saprobic index or water pollution at each station ranged from 0,066 – 0,336, indicated that the waters of Danau Sunter Selatan, North Jakarta, are moderately polluted, which may be caused by garbage disposal from activities in the lake area.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Arfiah
"Dalam kenyataannya ternyata hingga kini tanah-tanah di Indonesia, masih banyak dijumpai tanah yang belum terdaftar di Kantor Pertanahan, antara lain adalah tanah yang berstatus bekas Hak Milik Adat di Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara, dimana mereka tidak memiliki sertifikat. Mereka hanya mempunyai surat tanda pembayaran pajak atas tanah yang secara yuridis formal bukan merupakan alat bukti hak alas tanah, melainkan sebagai alat pelengkap untuk pendaftaran hak atas tanah.
Penelitian ini difokuskan kepada pokok¬pokok permasalahan mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab banyaknya tanah bekas Hak Milik Adat yang belum terdaftar di Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta utara, dan upaya pemerintah melalui Kantor Pertanahan dalam memberikan kesadaran hukum bagi masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan normatif yang disertai dengan analisis data sekunder yang didukung dengan penelitian lapangan melalui studi dokumen dan wawancara.
Hasil penelitian dirumuskan sebagai kesimpulan bahwa faktor-faktor penyebab banyaknya tanah bekas Hak Milik Adat yang belum terdaftar adalah faktor kurangnya pengetahuan dari masyarakat mengenai mekanisme atau tata cara untuk mendaftarkan tanahnya, faktor ketidak pahaman masyarakat mengenai pentingnya pendaftaran atas tanah yang dimilikinya. Faktor ekonomi dan jangka waktu yang lama merupakan penyebah masih banyaknya tanah khususnya yang berstatus bekas Hak Milik Adat yang belum terdaftar di Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara. Pemerintah melalui Kantor Pertanahan, yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat mulai dari tingkat Kecamatan dalam hal ini ada Kecamatan Tanjung Priok hingga ke tingkat Kelurahan, tclah membual program Kelompok Sadar Tertih Pertanahan (POKDARTIBNA) yang memberikan himbauan kepada masyarakat mengenai pentingnya mendaftarkan hak atas tanahnya dan penyuluhan tata cara pendaftaran tanah secara sporadik.
......
In Reality, it is apparent that presently lands in Indonesia are still often come across of not yet being registered at the land office, among others, land which are having the status of former Costumay Right of Ownership in Sunter Jaya Sub-district, Tanjung Priok District, North Jakarta Municipality, in which the owners do not have land certificates. They only have tax payment statementlrecept over the Iand, which in formal juridical manner, is not the evidence of right over land, instead, merely a supplementing instrument for the registration of right over land.
This research is focused on the main issues regarding factors which become the causes of large number of former costumay Right of Ownership lands which are not yet registered in Sunter Jaya Sub-district, Tanjung Priok District, North Jakarta Municipality, and the efforts of the government through Land Office in providing legal awareness service to the community to register their lands. The method of research being used is documentary research with normative approach supplemented by secondary data analysis supported by field research through documentary study and interview.
The result of research is composed as conclusion that the causing factors of large number of former Indigenous Right of Ownership Lands which are not yet registered are the factor of lack of knowledge of the community regarding the mechanism or procedure for registering their lands, the factor of unawareness of the community regarding the importance of registration of the land which they own. Economic factor and long period of process are the causes of large number of lands, especially having the status of former costumay Right of Ownership, which are not yet registered in Sunter Jaya Sub-district, Tanjung Priok District, North Jakarta Municipality. The Government through Land Office, in cooperation with the local Regional Government, starting from the level of District, in this case from Tanjung Prink District until Sub-District level, has prepared land order Awareness Group Program (POKDARTIBNA) that appeals to the community regarding the importance of registering their rights over lands and provides counseling regarding the procedure for sporadic land registration."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T24262
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, David
"Hasil pemantauan mutu air oleh BPLHD DKI Jakarta sejak tahun 2010-2018 menunjukkan konsentrasi Fosfat Total rata-rata di Waduk Sunter Utara adalah sebesar ±1,24 mg/L atau sekitar ±6,22 kali batas maksmimal yang diizinkan. Sumber utama Fosfat Total tersebut diperkirakan adalah limbah domestik seperti air deterjen sisa cucian
dan air sabun. Penelitian ini difokuskan pada simulasi efektivitas Eceng Gondok untuk menurunkan konsentrasi Fosfat Total, ini dianggap sebagai parameter paling dominan yang terkandung dalam air waduk ditinjau dari potensi sumber pencemarnya. Waduk dibagi menjadi dua reaktor, yaitu R1 dan R2 dan simulasi dilaksanakan dalam waktu 11 hari. Metode Runge-Kutta orde 4 digunakan untuk menganalisis laju peluruhan Fosfat Total pada kondisi skenario 0 (eksisting), kerapatan tanam awal Eceng Gondok 10% (skenario 1) dan 20% (skenario 2) dari luas permukaan air reaktor. Berdasarkan hasil simulasi di R1 didapatkan bahwa kondisi paling efektif adalah skenario 2 hari ke 11 yaitu penurunan sebesar 6,046%. Hasil simulasi di R2 didapatkan bahwa kondisi paling efektif adalah skenario 2 hari ke 11 sebesar 1,231%. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Eceng Gondok cukup efektif untuk menurunkan konsentrasi Fosfat Total dalam air waduk Sunter Utara. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum membudidayakan Eceng Gondok secara nyata di Waduk Sunter Utara.
......The results of water quality by BPLHD DKI Jakarta since 2010-2018 show that the average total phosphate concentration in North Sunter Reservoir is ± 1.24 mg / L or about ± 6.22 times the maximum limit. The main source of Total Phosphate is estimated to be domestic waste such as laundry detergent water and soap water. This research is focused on simulating the effectiveness of water hyacinth to reduce the concentration of total phosphate, this is considered to be the most dominant parameter contained in reservoir water in terms of potential sources of pollution. The reservoir is divided into two reactors, namely R1 and R2 and the simulation is carried out within 11 days. The 4th order Runge- Kutta method was used to analyze the decay rate of Total Phosphate in the existing conditions (scenario 0), the initial planting density of water hyacinth 10% (scenario 1) and 20% (scenario 2) of the surface area of the reactor. Based on the simulation results in R1, it was found that the most effective condition was the 11th day 2 scenario, namely a decrease of 6,046%. The simulation results in R2 show that the most effective condition is the scenario 2 11th day at 1,231%. The results of this study indicate that water hyacinth is quite effective in reducing the total phosphate concentration in the North Sunter reservoir water. This research is expected to be taken into consideration before actually
cultivating water hyacinth in North Sunter Reservoir."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Nugroho
"Kiat bagi investor media cetak untuk tetap hidup dan berkembang adalah bermain di wilayah yang lebih sempit, segmentatif, dan fokus. Hal tersebut mendorong lahirnya media cetak yang lingkup pembahasan dan cakupan areanya lebih sempit, yaitu media cetak komunitas. Majalah Info Kelapa Gading dan majalah Sunter merupakan media cetak komunitas yang mampu bertahan dan berkembang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan manajemen majalah Info Gading dan majalah Sunter yang hingga kini tetap hadir, dan meiihat faktor - faktor yang mempengaruhi eksistensi kedua majalah tersebut.
Peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus, dan penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif. Obyek penelitian adalah majalah Info Kelapa Gading dan majalah Sunter. Unit pengamatan adalah individu - individu pengelola kedua media komunitas tersebut. Analisis data menggunakan analisis komparatif. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri.
Pada bagian Analisis, peneliti antara lain menemukan bahwa penerapan manajemen redaksi dan usaha kedua majalah ditunjukkan dengan adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian atau pembagian tugas, penggerakan, dan pengawasan.
Salah satu kesimpulan dan penelitian ini adalah bahwa keberhasilan kedua majalah tersebut tidak terlepas dari penerapan fungsi manajemen. Dalam hal ini, peranan pemimpin umum kedua majalah sangat besar untuk merumuskan dan memutuskan kebijakan kebijakan yang akan dijalankan.
Kedua majalah hadir sebagai media informasi komunitas dan sekaligus juga media untuk beriklan bagi warga komunitas yang dilayaninya. Hal tersebut didukung terutama oleh kemampuan mengelola redaksional yang sesuai dengan kebutuhan warga komunitas dan distribusi yang menjangkau sasaran pembaca yang jelas.
Salah satu implikasi akademis, penelitian ini menunjukkan bahwa berbeda dengan karakter media komunitas menurut Jankowski (2002), yang bersifat non komersial dan dikerjakan oleh pekerja non profesional dan sukarelawan, sedan awal kedua majalah tersebut diterbitkan dengan orientasi mendapatkan keuntungan. Lembaga penerbitan yang dipilih adalah perseroan terbatas. Sedangkan pengelolaannya, menerapkan fungsi manajemen dan melibatkan sejumlah tenaga profesional.
Peneliti merekomendasikan agar dilakukan kajian dan penelitian lebih lanjut mengenai aspek eksternal majalah, yaitu penelitian mengenai persepsi konsumen majalah. Dengan demikian, dapat diketahui hal - hal apa saja yang kiranya dapat menjadi masukan bagi peningkatan kualitas manajemen media komunitas tersebut.
Kelemahan dan keterbatasan penelitian ini adalah bahwa penelitian mengacu pada proses manajemen media secara internal, tidak mengamati faktor eksternal atau lingkungan, misalnya : kondisi komunitas dan kondisi pasar yang ada. Juga, penerapan comparative analysis untuk membuat eksplanasi mengenai hubungan sebab akibat perbedaan performa, dimana penyimpulan yang dilakukan berdasarkan pada interpretasi data, dan bukan pada data itu sendiri.

The strategy used by print media investors to survive is to play on the narrower, segmentative, and focused ground. It stimulates the coming into existence of print media with more specific scope and limited area, i.e. the community papers. Info Kelapa Gading and Sunter magazines are two community papers which survive.
The research aims to know the management policy of info Kelapa Gading and Sunter magazines which are still present today, and also to view the factors which influence the community papers coming into existence.
The researcher uses case study research method, and the research is done through qualitative approach. The objects of the research are the Info Kelapa Gading and Sunter magazines. The observation units are individuals who manage both the magazines. The data analysis uses comparative analysis. The research instrument is the researcher himself.
In the Analysis part, the researcher among other things finds out that the editorial management application and the effort of those two magazines are indicated by the activities of planning, organizing, actuating, and controlling.
One of the conclusions of the research is that the success of the magazines cannot be separated from the application of management function. In this case, the dominant role played by the magazines chairmen is very important in determining and deciding policies.
The magazines present as community information media as well as advertising media for community members they serve. They are mainly supported by the performance to manage editorial appropriate to community members' need and the distribution to reach the distinctive target readers.
One of the academic implications of the research shows that, differ from the community media character according to Jankowski (2002)-that is of non-commercial nature and clone by non-professional workers and volunteers-from the very beginning the magazines have been published with an orientation of gaining profits. The publishing institution selected is the limited company (PT). As for the management, the management function is applied and it involves some professionals.
The researcher recommends that further study and research need to be done on the magazines external aspects, i.e. research on the magazines consumers' perception. By doing so, we can ascertain what factors can become inputs for increasing the community media management quality.
The weaknesses and limitations of the research lies on the fact that research is internally referring to the media management process, without observing the external or environmental factors, e.g. the existing community and market conditions. Furthermore, it is the comparative analysis applied to make explanation about the cause and effect relationship caused by the difference in performance, where the conclusion is based on data interpretation rather than the data themselves.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusumastuti
"Untuk mengetahui hubungan antara Indeks Keanekaan alga perifitik dengan Indeks Kualitas Air Sungai Krukut- Banjir Kanal dan Sunter yang digunakan sebagai sumber air baku PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) DKI Jakarta, telah dilakukan penelitian komunitas alga perifitik yang hidup di kedua sungai tersebut dengan metode substrat buatan. Dari 3 stasiun di Sungai Krukut-Banjir Kanal ditemukan 31 jenis alga perifitik, dan dari 3 stasiun di Sungai Sunter ditemukan 24 jenis alga perifitik. Jenisjenis alga perifitik dari kelas Baci1lariophyceae (diatom) merupakan yang terbanyak ditemukan baik di Sungai Krukut- Banjir Kanal maupun di Sungai Sunter. Berdasarkan Indeks, Keanekaan alga perifitik diketahui bahwa air Sungai Krukut-Banjir Kanal di stasiun Cinere tercemar sedang, sedangkan di stasiun Cilandak dan Muara Angke tidak tercemar. Tingkat pencemaran di Sungai Sunter adalah sebagai berikut: di stasiun Sukatani tidak tercemar, sedangkan di stasiun Pule Gadung dan Lagoa tercemar sedang. Berdasarkan Indeks Kualitas Air (NSF WQI) diketahui bahwa kualitas air Sungai Krukut-Banjir Kanal adalah sebagai berikut: di stasiun Cinere termasuk sedang, sedangkan di stasiun Cilandak dan Muara Angke termasuk baik. Kualitas air Sungai Sunter di stasiun Sukatani termasuk baik, sedangkan di stasiun Pule Gadung dan Lagoa termasuk sedang Dari uji korelasi jenjang Spearman diperolah kesimpulan bahwa ada korelasi positif antara Indeks Keanekaan alga perifitik dengan Indeks Kualitas Air di Sungai Krukut-Banjir Kanal dan Sunter. Dengan demikian, Indeks Keanekaan alga perifitik dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas air."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Altje
"Laju konversi lahan yang tinggi, intensitas hujan yang tinggi, serta proporsi wilayah lahan di bawah permukaan laut yang tinggi dengan kontur datar di DKI Jakarta telah menyebabkan seringnya terjadi banjir di wilayah tersebut. Salah satu upaya pengendalian banjir di DKI Jakarta adalah dengan menggunakan sistem polder, yaitu sistem penanggulangan banjir menggunakan fasilitas fisik yang lengkap sebagai bagian dari manejemen air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas sistem polder yang terletak di wilayah Petukangan Sunter Timur sebagai upaya mengendalian banjir. Model hidrologi dan hidrolik yang akan digunakan dalam analisis ini adalah EPA Storm Water Management Model (SWMM), yang dapat melakukan kedua analisis menggunakan alat yang sama. Dengan menganalisis efektivitas sistem polder, penelitian ini dapat digunakan untuk perumusan perbaikan sistem polder wilayah Petukangan Sunter Timur.
......DKI Jakarta’s high rate of land conversion, high rainfall intensity and high proportion of land area located below sea level with flat contours has led to frequent flooding in the area. One of the measures taken to control flooding in DKI Jakarta is by using a polder system, a flood mitigation system using complete physical facilities as part of water management. This research aims to analyze the effectiveness of the polder system located in the Petukangan East Sunter area as a measure of flood control. The hydrological and hydraulic model to be used in this analysis is the EPA Storm Water Management Model (SWMM), which can do both analyses using the same tool. By analyzing the effectiveness of the polder system, this research can be used for the formulation of improvements in the existing polder system in the Petukangan Sunter Timur area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library