Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malang: Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang , 1993
635 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purwono
Jakarta : Penebar Swadaya , 2007
635 PUR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kabul Budiyono
"Dalam mencapai tujuan pembangunan sektor pertanian, pemerintah menge-luarkan beberapa kebijaksanaan publik antara lain kebijaksanaan mengenai subsidi pemerintah bagi pelaksanaan program supra Intensifikasi khusus, untuk memelihara swasembada beras dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani. Implementasi kebijaksanaan tersebut diwujudkan dalam bentuk teknologi usaha tani, kredit usaha tani dan bimbingan massal melalui program intensifikasi. ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabi1itasi. Sebagai pelaksana program ini adalah masyarakat tani yang diorganisasikan kedalam organisasi kelompok tani, untuk menuju kemandiriannya.
Kelompok tani dibina agar memiliki kemampuan yang semakin mandiri yaitu : kemampuan berproduksi, kemampuan meningkatkan pendapatan, kemampuan mempero-leh sumber daya, kemampuan manajemen usaha tani dan kemampuan menguasai dan menggunakan teknologi usaha tani, sehingga semakin efektif dalam mencapai tujuan organisasi. Penelitian terhadap proses usaha tani dilaksanakan dengan metode explanatory untuk mengungkap data empirik maupun data faktual.
Variabel penelit ian yang ditinjau adalah paket teknologi usaha tani, kredit usaha tani dan satuan pelaksana bimbingan massal sebagai variabel
independen dan efektivitas kelompok tani sebagai variabel dependen.
Penelitian terhadap variabel independen digunakan metode survey, dengan mempelajari dokuraen, program kerja dan 1aporan-1aporan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Sistem Pelaksana Bimas, BRI, KUD, yang terkait. Pemerintah Kabupaten/Daerah Tingkat II Subang, Pemerintah Kecamatan Binong dan Desa Tambakdahan.
Penelitian terhadap variabel independen digunakan metode penyebaran angket dan pengamatan tradisional terhadap organisasi kelompok tani dan kegia-tannya di Kecamatan Binong dan Desa Tambakdahan.
Didalam proses analisis data untuk memperoleh generalisasi keadaan dan hubungan, digunakan teknik diskripsi analitik dan analisis kuantitatif korela-si Pearson Product Moment serta korelasi ganda yang dilanjutkan dengan uj i signifikansi.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hubungan antara subsidi pemerintah sektor pertanian tanaman pangan dengan tingkat efektivitas kelompok tani sangat positif/kuat, akan tetapi di lain pihak ditemukan indika-si bahwa kemampuan petani yang meningkat itu sangat tergantung dari bantuan pemerintah.
Untuk mengatasi masalah ketergantungan ini, maka disarankan untuk dapatnya meninjau kembali tata laksana dari kredit usaha tani dan mengembang-kan kemampuan penelitian serta pengembangan usaha tani di kalangan masyarakat tani, agar pemahaman terhadap setiap perkembangan teknologi usaha tani cepat diraih. Untuk mendukung usaha yang terakhir ini, pemerintah perlu mendorong keberadaan baiai penelitian pertanian minimal sampai pada tingkat kecamatan.
Juga disarankan untuk membentuk dan mengembangkan kawasan industri pertanian terpadu, yang dilengkapi dengan kemudahan-kemudahan usaha yang memadai.
"
Lengkap +
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian , 2011
635PUSB001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian , 2011
635PUSB002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian , 2011
635PUSB003
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian,
580 BPTPI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rahmawati
"ABSTRAK
Dampak erupsi terhadap pertanian tanaman pangan dapat terlihat dari hasil
produktivitas pasca erupsinya. Besar pengaruh erupsi tersebut ditentukan oleh
jenis fraksi, ketebalan material, kondisi angin, topografi, dan intensitas curah
hujan. Penelitian ini mengkaji perubahan hasil produktivitas pada lahan pertanian
tanaman pangan pasca erupsi serta menganalisis keterkaitannya dengan tingkat
ketebalan endapan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat variasi sebaran
material vulkanik di Kecamatan Ngantang, selain itu terjadi penurunan hasil
produktivitas pada lahan yang didominasi oleh fraksi pasir juga abu dengan
ketebalan 2-6 cm dan <2 cm. Akan tetapi, terjadi kenaikan pada lahan yang
didominasi oleh fraksi abu dengan ketebalan >6 cm. Adanya variasi sebaran
endapan dipengaruhi oleh kondisi angin dan fisik wilayah dan perubahan hasil
produktivitas dipengaruhi oleh curah hujan, jenis fraksi, serta tingkat ketebalan
endapan.

ABSTRACT
The impatc of eruption on agricultural crops can be seen in after the eruption of
the productivity. That effects depending on material type of ash, its thickness,
wind direction, topography, and intensity of subsequent rainfall. This research was
to study the changing productivity of agricultural crops after 12 month eruption
and to analyze ash thickness effect to the changing productivity. The results
showed that there was variation of volcanic ash distribution, a decline in
productivity of agricultural crops that dominated by sand and ash, with 2-6 cm
and <2 cm thickness. However productivity increase occured on agricuktural
crops which were dominated by ash material with the thickness >6 cm. Wind
direction and topography effects on variation of volcanic ash distribution and the
changing of productivity influenced by the intensity of subsequent rainfall, also
ash thickness."
Lengkap +
2015
S60804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Fadhilah Auliya
"Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peran penting baik di tingkat daerah maupun nasional karena sektor pertanian dapat dijadikan sebagai sektor strategis untuk perencanaan pembangunan saat ini dan masa yang akan datang. Namun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan lahan untuk pemukiman dan aktivitas kependudukan juga semakin meningkat. Hal tersebut menyebabkan terjadinya fenomena alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian, sehingga sisa lahan pertanian harus dimanfaatkan semaksimal mungkin agar hasil pertanian tetap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana luas areal pertanian basis tanaman pangan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan perbedaan luasan dasar tanaman pangan rendah dan tinggi. Areal basis yang diteliti adalah areal pangkal tanaman pangan yang mampu mengekspor produksi ke luar batas dengan menggunakan variabel luas tanam, ketinggian, dominasi lereng, pengairan, jarak dari ibu kota kabupaten, dan kepadatan jaringan jalan. Variabel diolah dan dianalisis menggunakan analisis spasial dan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan pokok tanaman pangan mempunyai karakteristik berdasarkan variabel yang cenderung hampir sama. Setelah dilakukan uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada variabel tertentu yang mempengaruhi luas pangkal tanaman pangan. Setelah dilakukan survey di daerah basis tinggi di Kecamatan Leuwidamar dan daerah basis rendah di Kecamatan Cipanas, yang membedakan jumlah pangkalan di kedua kecamatan tersebut adalah kurangnya minat petani di Kecamatan Cipanas terhadap tanaman pangan, sehingga di Kecamatan Cipanas, hasil kebun seperti manggis, cengkeh, dan ketimun.

The agricultural sector is a sector that has an important role both at the regional and national levels because the agricultural sector can be used as a strategic sector for current and future development planning. However, along with the increase in population, the need for land for settlement and population activities is also increasing. This causes the phenomenon of the conversion of agricultural land into non-agricultural land, so that the remaining agricultural land must be used as much as possible so that agricultural products can still meet the needs of the community. This study aims to analyze how wide the area of ​​basic food crops is, the factors that influence it, and the differences in the basic area of ​​low and high food crops. The base area studied is the base area for food plants capable of exporting production outside the boundary by using variables of planting area, height, slope dominance, irrigation, distance from the district capital, and road network density. Variables were processed and analyzed using spatial and statistical analysis. The results showed that the staple land of food crops had characteristics based on variables that tended to be almost the same. After the statistical test was carried out, it showed that there were no certain variables that affected the base area of ​​the food plant. After conducting a survey in the high base area in Leuwidamar District and the low base area in the Cipanas District, what distinguishes the number of bases in the two sub-districts is the lack of interest of farmers in Cipanas District towards food crops, so that in Cipanas District, garden products such as mangosteen, cloves, and cucumber."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>