Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Laksono Abdhillah
Abstrak :
ABSTRAK
Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada bayi dengan teratoma sakrokoksigeal paska operasi eksisi, dengan aplikasi terapi sentuhan untuk mengurangi nyeri. Teratoma sakrokoksigeal merupakan kelainan bawaan (kongenital), berupa terdapatnya benjolan atau massa di daerah tulang sakrokoksigeus. Perawatan paska oeprasi eksisi massa teratoma sakrokoksigeal seringkali menimbulkan rasa nyeri pada bayi. Salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk meminimalkan nyeri tersebut adalah dengan menggunakan terapi sentuhan. Terapi sentuhan merupakan salah satu penatalaksanaan nyeri non-farmakologis. Nyeri paska operasi dan nyeri yang diakibatkan tindakan invasif perlu ditangani dengan baik untuk meminimalkan rasa sakit yang dirasakan bayi. Hasil dari penerapan intervensi terapi sentuhan yang telah dilakukan pada bayi paska operasi eksisi massa teratoma. Terapi sentuhan tersebut dilakukan selama 3 hari dan menunjukan hasil yang terbukti efektif dalam menurunkan nyeri klien. Hal tersebut ditunjukan dengan penurunan skala nyeri dari 4 menjadi 2 diukur menggunakan skala nyeri pada bayi (NIPS).
ABSTRACT
This final scientific work aims to provide an overview of nursing care in children with post operative sacrococcygeal teratoma excision, with the application of gentle touch to reduce pain. Sacrococcygeal teratoma is a congenital disorder, the disorder marks with the presence of mass on bone sacrococcygeus area. Post operative care after the excision of sacrococcygeal teratoma often cause pain in infant. One of the interventions to minimize the pain is by using gentle touch. Gentle touch is one of the non-pharmacological pain management. Post operative pain and acute pain caused by invasive procedure is necessary to be treated well in order to minimize the pain felt by the infant. The results of the application of gentle touch interventions have been done in infant after surgical excision of the mass of teratoma. This method head for reduce pain and has been demonstrated for 3 days and showed that it effectively lower the pain from 4 to 2, measured by neonatal infant pain scale (NIPS);
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Hikmah
Abstrak :
Tujuan penlitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh terapi sentuhan terhdadap suhu dan nadi bayi prematur yang dirawat di ruang perinatologi. DEsain penelitian menggunakan kuaasi eksperimen dengan pre dan post test. Data dianalisis dengan uji t-test. Cara pengambilan sampel dengan consecutive sampling, dengan jumlah sampel 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rerata suhu bayi prematur secara signifikan pada kelompok intervensi (p value=0,000). Kesimpulannya, terapi sentuhan dapat meningkatkan suhu bayi prematur. Disarankan agar terapi sentuhan untuk diterapkan sebagai standar operasional prosedur bayi prematur.
The purpose of this research to identify the influence of touch therapy on temperature and pulse rate of premature baby which taken care of preinatology room. The test to know difference of increase of temperature score mean and of pulse rate on intervention group and control group by using t-test. Number of sample was 230 respondent. Result shows there were significant increase of temperature premature baby after the intervention group obtain touch therapy p (value=0,000). Conclusion, touch therapy can improve premature baby temperature. uggested that touch therapy can be applied for premature baby which taken care of perinatology room.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Ainun Pratiwi
Abstrak :
Mekonium peritonitis adalah kondisi peritonitis aseptik yang disebabkan karena adanya perforasi kecil pada usus yang dialiri mekonium menuju rongga perut. Mekonium peritonitis dapat diatasi dengan tindakan laparotomi eksplorasi. Namun luka pasca laparotomi eksplorasi juga dapat memberikan efek kepada bayi yakni berupa nyeri akut, gangguan integritas kulit serta adanya resiko infeksi yang menyebabkan perlambatan pemulihan pascabedah. Nyeri akut yang dialami oleh bayi tentu dapat memberikan respon yang berbeda dari orang dewasa. Nyeri akut dapat diidentifikasi melalui aktivitas tangisan bayi. Namun dalam mengatasi nyeri akut pada bayi, tindakan farmakologi tidak dapat digunakan sebab bayi masih sangat rentan terhadap efek samping darinya. Oleh karena itu dalam tulisan ini, Penulis mencoba menganalisis tentang intervensi teknik non farmakologi yaitu terapi sentuhan untuk mengatasi nyeri akut pada bayi selama masa perawatannya di rumah sakit. Kasus bayi Ny.N diperoleh hasil bahwa terapi sentuhan dapat secara efektif digunakan untuk mengatasi nyeri akut pasca laparotomi eksplorasi pada bayi mekonium peritonitis. ......Meconium peritonitis is a condition of aseptic peritonitis caused by a small perforation of the intestine that drains meconium into the abdominal cavity. Meconium peritonitis can be treated with exploratory laparotomy. However, post-exploratory laparotomy wounds can also influence the baby in the form of acute pain, impaired skin integrity and the risk of infection. Acute pain experienced by infants can certainly give a different response from adults. In infants, acute pain can be identified by the infant's crying activity. However, in dealing with acute pain in infants, pharmacological measures cannot be used because infants are still very susceptible to side effects from it. Therefore, in this paper. The author tries to analyze the effectiveness of non-pharmacological techniques, namely touch therapy to treat acute pain in infants during their treatment in the hospital. In the case of Mrs. N baby, it was found that touch therapy can be effectively used to treat acute pain after exploratory laparotomy in meconium peritonitis infants.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library