Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Watt, Mildred
Melbourne: The Hawthorn Press, 1972
828.993 WAT b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alshadiq
"Fokus dari penelitian ini adalah analisis efek dari fenomeno Water Hammer yang terjadi pada pipa air. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk memahami dan menentukan nilai-nilai tekanan transien yang dapat dihasilkan dari operasi kontrol aliran dan untuk menetapkan kriteria desain untuk peralatan dan perangkat system sehingga dapat memberikan tingkat perlindungan yang dapat diterima terhadap kegagalan system karena keruntuhan pipa. Mengetahui hal ini akan memungkinkan orang untuk mengidentifikasi perubahan yang harus dilakukan untuk meningkatkan penanganan pengguna dengan pipa air. Salah satu cara untuk meningkatkan dalam hal ini adalah dengan memasang Surge Tank. Surge tank, seperti yang didefinisikan oleh Raymond D. Johnson, “adalah istilah yang diterapkan untuk pipa tegak ditempatkan di ujung hilir saluran air tertutup untuk mencegah kenaikan tekanan yang tidak semestinya”. Surge tank bertujuan untuk mengurangi efek Water Hammer untuk melindungi pipa. Agar Surge tank efektif, ketinggian lonjakan maksimum harus ditemukan terlebih dahulu, maka Surge tank dapat diukur dengan benar untuk system. Penelitian ini adalah kualitatif, deskriptif, dan interpretative. Data dikumpulkan melalui percobaan laboratorium.

The focus of this study is the analysis of the effects of the Water Hammer Phenomenon occurring in water pipes. The purpose of this study is to understand and determine the values of the transient pressures that can result from flow control operations and to establish the design criteria for system equipment and devices so as to provide an acceptable level of protection against system failure due to pipe collapse or bursting. Knowing this will allow people to identify changes should be made to improve user handling with water pipes. One way of improving in this case is by installing a Surge Tank. The surge tank, as defined by Raymond D. Johnson, “is a term applied to a standpipe placed at the downstream end of a closed aqueduct to prevent undue rise of pressure”. A surge tank aims to reduce the effect of Water Hammer to protect a pipeline. For a surge tank to be effective, the maximum height of surge must be found, then the surge tank can be properly sized for the system. This research is qualitative, descriptive and interpretive. The data were collected by means of deep lab experiments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasawat Sanchumpu
"Recently, there was an
increase in demand of biomass pellets as an alternative energy source. However,
it is necessary to reduce the size of granular materials during the pelleting process.
The size reduction
of eucalyptus bark occurs in the industrial
processing of biomass pellets production, using a hammer mill
together with three sieve sizes of 3, 4, and 5 mm and the sieve speeds of 900, 1000, 1100, and 1200 rpm, respectively, which have been
examined at a feed rate of 80 kg/h. The aims of this study were to determine the
important parameters, namely rotational speed, to determine suitable sieve size
for reducing the size of eucalyptus bark, and to analyze energy usage in the
size reduction process by using a hammer mill. The results have shown that using a 5 mm sieve size at 900 rpm sieve
speed resulted in the best operating conditions in order to offer the highest
capacity and lowest specific energy consumption. Moreover, the average particle size of 0.15
mm was an acceptable value. This study could be very beneficial in the
development process to produce biomass pellets."
2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pasawat Sanchumpu
"Recently, there was an increase in demand of biomass pellets as an alternative energy source. However, it is necessary to reduce the size of granular materials during the pelleting process. The size reduction of eucalyptus bark occurs in the industrial processing of biomass pellets production, using a hammer mill together with three sieve sizes of 3, 4, and 5 mm and the sieve speeds of 900, 1000, 1100, and 1200 rpm, respectively, which have been examined at a feed rate of 80 kg/h. The aims of this study were to determine the important parameters, namely rotational speed, to determine suitable sieve size for reducing the size of eucalyptus bark, and to analyze energy usage in the size reduction process by using a hammer mill. The results have shown that using a 5 mm sieve size at 900 rpm sieve speed resulted in the best operating conditions in order to offer the highest capacity and lowest specific energy consumption. Moreover, the average particle size of 0.15 mm was an acceptable value. This study could be very beneficial in the development process to produce biomass pellets."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2016
UI-IJTECH 7:7 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tte h water hemma pro,one the most -important question of unsteady flow in pipelines....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Juliana
"Abstrak
Penelitian ini menjawab pertanyaan tentang seberapa besar penyimpangan hasil pengujian mutu beton pada campuran/ adukan yang sama dan umur yang sama dengan dua macam metode pengujian yaitu sampel beton dan hammer test, yang didasarkan pada benda uji (sampel) yang dibuat. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor konversi dari model pengujian hammer test terhadap pengujian sampel beton, sehingga untuk sementara dapat dipakai/ dipedomani oleh kontraktor atau konsultan dalam menentukan mutu beton hasil pengujian beton keras (yang sudah terpasang). Penelitian ini menggunakan metode experiment yaitu mengadakan percobaan dengan menggunakan sampel beton dengan mutu beton yang direncanakan yaitu K-200. Adapun besaran yang dipakai sebagai acuan adalah nilai kuat tekan dari hasil compression test. Data dihimpun (teknik pengumpulan data) menggunakan hasil pengujian mutu dari sampel yang dibuat di Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Hasil penelitian berdasarkan hasil data menunjukkan bahwa faktor konversi dari metode pengujian hammer test terhadap pengujian sampel beton yaitu 1: 0,762 atau dikatakan faktor konversi perbandingan hasil pengujian menggunakan hammer test yaitu 0,7620 dibandingkan dengan pengujian sampel beton."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2017
338 PLMD 20:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Harsa Rizal
"Fenomena water hammer terjadi saat sebuah cairan yang mengalir di dalam sebuah pipa mengalami perubahan momentum secara hentak yang biasanya diakibatkan karena penutupan katup secara cepat. Pada saat ini energi kinetic yang dimiliki aliran tersebut akan diubah menjadi tekanan yang melebihi apa yang ditemukan pada kondisi operasi normal, dan dapat merukan sistem pipa. Hal ini sangat sering terjadi di skala industri maupun skala perumahan, maka dari itu penting bagi murid untuk mempelajarinya. Untuk skripsi ini kita mempelajari fenomena water hammer dengan memvariasikan kecepatan penutupan katup dengan harapan untuk mempelajari fenomena tersebut lebih dalam dan melihat apakah ada dampak dari hal ini. Variasi yang disebut adalah membagi penutupan katup menjadi instan dan perlahan kepada aliran yang mengalir dari sebuah tangki konstan. Tekanan direkam oleh dua sensor yang diletakkan di titik berbeda sepanjang pipa. Masing-masing percobaan dilakukan lima kali. Hasil menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antara kedua percobaan. Penutupan kantuk secara instan menghasilkan tekanan yang jauh melebihi yang seharusnya ada di saat kondisi operasi normal. Sedangkan penutupan katup secara perlahan sama sekali tidak melewati tekanan yang ada di kondisi operasi normal.

he water hammer phenomenon occurs when a fluid flow inside a pipeline experiences an abrupt change in momentum usually due to sudden valve closure. In that instance the kinetic energy of the fluid flow is converted into pressure which exceeds pressure found in normal operating conditions and could cause damages in the pipeline. This phenomenon is common in both industrial and household scale, and therefore important for students to learn and familiarize. For this thesis, we are studying the water hammer phenomenon with a varying rate of valve closing in hopes to further understand and see the effects of this change in variable. It is done by varying the rate of valve closing to instantaneous and gradual to a fluid which flows from a constant head tank. The pressure is recorded by installing two pressure transducers along a pipeline (to record the pressure readings). Each experiment is done five times. The result is a noticeable difference in pressure readings. The instantaneous valve closing resulted in a pressure which exceeds normal operating conditions, meanwhile gradual valve closing did not exceed normal operating pressure at any time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajun Hariono
"Penentuan kekuatan bahan bangunan secara akurat bisa ditentukan dengan uji destruktif laboratorium. Uji ini prosesnya relatif rumit dan mahal. Di sisi lain terdapat alat prediksi berupa alat uji nondestruktif lapangan yang umumnya memberikan nilai uji yang relatif kurang akurat. Akurasi prediksi uji nondetruktif itu bisa dinaikkan dengan cara mengkalibrasi hasil uji tersebut dengan formula model regresi data uji destruktif laboratorium terhadap data uji nondestruktif lapangan. Salah satu cara uji nondestruktif lapangan untuk menaksir kekuatan tekan beton adalah dengan uji palu beton. Berdasarkan analisa regresi pada data uji destruktif beton inti dan data uji nondestruktif palu beton pada 181 benda uji yang diperoleh dari 18 buah gedung terpasang, formula model regresi tersebut telah dibuat. Kesimpulan yang bisa ditarik adalah bahwa formula model regresi yang paling baik kinerjanya adalah formula regresi pangkat dengan perlakuan data (log10)."
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Pratama
"Pemeriksaan mutu beton terpasang dapat dilakukan dengan menggunakan metode destruktif maupun nondestruktif. Pengujian destruktif mutu beton terpasang yang umum dilakukan adalah pengambilan sampel core drill. Sementara itu pengujian nondestruktif dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti hammer test, UPV test, pull out test, dll. Namun demikian pengujian nondestruktif tidak dapat langsung digunakan untuk mengkuantifikasi kuat tekan beton terpasang dilakukan pengkorelasian data secara valid. Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan mutu beton terpasang dengan menggunakan pengujian destruktif yaitu pengambilan sampel core serta pengujian nondestruktif menggunakan hammer test. Studi kasus dilakukan pada bangunan objek kajian berupa bangunan dengan struktur rangka beton bertulang 4 lantai yang dibangun pada tahun 1987. Jumlah sampel hammer test yang diambil adalah sebanyak 32 buah, dimana 13 diantaranya dilengkapi dengan pengambilan sampel core. Dari 13 data irisan sampel core dan hammer test tersebut dilakukan penyusunan kurva strength relationship yang merupakan hubungan korelasi antara nilai Rebound hammer test terhadap kuat tekan beton. Dari persamaan korelasi yang diperoleh selanjutnya dapat dilakukan pengkonversian seluruh data nilai Rebound hasil hammer test terhadap kuat tekan beton terpasang sehingga jumlah sampel pengujian pada bangunan objek kajian menjadi lebih banyak jika dibandingkan dengan hanya menggunakan sampel core saja. Hasil analisis dan interpretasi terhadap data hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kuat tekan beton ekivalen terpasang pada bangunan objek kajian adalah sebesar (f_c ) ̅=12.21 MPa, dengan nilai kuat tekan pada 10-persentil fractile yang dihitung menggunakan Tolerance factor method (Hindo dan Bergstorm, 1985) dan Alternate method (Bartlett dan MacGregor, 1995) berturut-turut adalah f_(c,eq.1)^'=5.37 MPa dan f_(c,eq.2)^'=8.87 MPa."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Miftah Rafi
"Kebocoran adalah salah satu masalah besar yang sering terjadi dalam sebuah sistem perpipaan, baik itu untuk membawa cairan multi-fasa atau fasa-tunggal. Salah satu industri minyak dan gas Indonesia mengalami masalah kebocoran pada ketiga sistem pipa waterflood di salah satu lokasi lepas pantai mereka. Untuk mengatasi masalah ini, mereka berencana untuk menjalankan salah satu proyek mereka, yaitu PRRP (Pipeline Repair and Replacement Project). Proyek ini perlu beberapa studi pendahuluan untuk dilaksanakan, dan salah satu studinya adalah mengenai fenomena water hammer. Penelitian ini mengusulkan studi tentang pengaruh fenomena water hammer pada dua jenis pipa, rigid dan flexible. Secara total, empat variasi pipa akan digunakan, API 5L X52 untuk pipa rigid, dan tiga variasi RTP untuk pipa flexible. Metode untuk penelitian ini menggunakan perangkat lunak aliran multi-fase dinamis, OLGA v.2017.2.0, untuk mendapatkan profil tekanan transien fenomena water hammer. Variabel utama dari penelitian ini adalah modulus elastisitas Young dan parameter operasi. Modulus elastisitas Young divariasikan berdasarkan komposisi material setiap pipa. Parameter operasi yang divariasikan adalah laju aliran volumetrik dengan masing-masing nilai 10.000, 15.000, dan 20.000 STB/d, dan waktu penutupan katup dengan masing-masing nilai 1, 3, dan 9 detik. Hasil menunjukkan perubahan tekanan yang tinggi dan durasi transien yang lama untuk pipa API 5L X52. Untuk RTP, perubahan tekanan dan durasi transien tergantung pada rasio reinforcement-nya. Untuk RTP dengan rasio reinforcement 11,84%, menghasilkan perubahan tekanan yang lebih tinggi daripada API 5L X52 karena dimensi yang berbeda, tetapi tetap memiliki durasi transien yang lebih cepat. Untuk dua variasi rasio lainnya, 2,96% dan 5,92%, secara signifikan perubaha tekanan yang terjadi lebih rendah dan durasi transien juga yang lebih cepat. Semua variasi parameter operasi menunjukkan pengaruh yang signifikan pada semua jenis pipa dan sesuai dengan teori dasar. Untuk kebutuhan keamanan, semua jenis pipa masih aman digunakan karena tidak ada perubahan tekanan yang melebihi set point PSH.

Leaking is one of the major problems that isoften to occur in pipeline systems, whether it is for carrying a multi-phase or a single-phase liquid. In 2015 and 2017, one of Indonesias major oil and gas industry has suffered a leaking problem on all three waterflood pipeline systems in one of their offshore sites. To overcome this problem, they are planning to execute one of their projects, PRRP (Pipeline Repair and Replacement Project). This certain project needs several preliminary studies to be executed, and one of the studies is about the water hammer phenomenon. This research proposes a study on the effect of water hammer phenomenonon two kinds of pipe, rigid and flexible. In total, four pipes are used, API 5L X52 for rigid pipe, and three varietiesof RTP for the flexible pipe. The methodology uses a dynamic multi-phase flow software, OLGA v.2017.2.0, to obtain the transient pressure profile of the water hammer phenomenon. Main variables of this research are the Youngs modulus of elasticity and operating parameters. The Youngs modulus is variated based on the material composition of each pipe. The operating parameters variedare the volumetric flow rate with each value of 10.000, 15.000, and 20.000 STB/dan the valve closure time with each value of1, 3, and 9 seconds. The results show high pressure change and long transient duration for API 5L X52 pipe. For RTP, pressure change and transient duration depend on the reinforcement ratio. For RTP with 11,84% reinforcement ratio, higher pressure change occurs than API 5L X52 because of the dimension differences, but still faster transient duration. For the other two ratio number, 2,96% and 5,92%, significantly lower pressure changes and faster transient duration occur. All the results from operating parameters variations show a significant effect on all pipes and correspondto the basic theory. For safety requirements, all kinds of pipe are still safe to use because theres no pressure change that exceeds the PSH set point."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>