Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Farhan Almasyhur
"Salah satu fungsi CCTV yaitu untuk menjaga lalu-lintas pada persimpangan jalan, yang merupakan bagian dari ATCS. Ketika semakin banyak ATCS yang terpasang di jalan, secara konvensional, semakin banyak layar yang harus dipantau pada control room. Hal ini memerlukan sumber daya manusia tambahan, misalnya untuk dapat mengontrol keseluruhan lampu merah di persimpangan jalan. Sehingga, penggunaan algoritma YOLO dapat membantu melakukan pendeteksian kepadatan lalu lintas pada suatu persimpangan secara otomatis. Namun, menjalankan proses ini di sebuah server dapat mengakibatkan performa yang buruk bila jumlah aliran video dari CCTV yang harus diproses bertambah. Penelitian ini melakukan proof of concept untuk implementasi sistem di atas secara lebih scalable. Video yang berasal dari beberapa CCTV dikirimkan ke sebuah cluster kubernetes dengan memanfaatkan arsitektur multi-core pada GPU. Proses ini menghasilkan video deteksi yang telah diberikan bounding box dari kendaraan yang berada dalam lalulintas. Selain itu, terdapat hasil dari hitungan banyak kendaraan dari masing-masing lajur yang disimpan dalam sebuah databas. Data tersebut digunakan untuk web dashboard yang digunakan untuk memudahkan petugas dalam melakukan pemantauan dan pengambilan keputusan. Uji coba yang dilakukan membuktikan bahwa sistem dapat bekerja dengan stabil dengan auto-scaling mengikuti jumlah workload, dengan rerata penggunaan CPU yaitu 490 mCore, rerata penggunaan memory sebesar 1,7 GB untuk masing-masing pod, rata-rata penggunaan GPU 1,2 GB untuk satu koneksi client, dan 2 GB untuk dua koneksi client.
......One of the functions of CCTV is to maintain traffic at crossroads, which is part of ATCS. As more and more ATCS are installed on the road, conventionally, more screens will have to be monitored in the control room. This requires additional human resources, for example, to be able to control the total number of red lights at crossroads. Thus, the use of the YOLO algorithm can help detect traffic density at an intersection automatically. However, running this process on a server can result in poor performance if the number of video streams from CCTV has to increase. This research does a proof of concept to implement the system in a more scalable way. Video from multiple CCTVs is sent to a Kubernetes cluster by leveraging the GPU's multi-core architecture. This process produces a detection video that has been assigned a bounding box from that in traffic. In addition, there are results from the count of the number of vehicles from each lane that are stored in a database. The data is used for a web dashboard that is used to make it easier for officers to monitor and make decisions. The tests were carried out to prove that the system can work stably with automatic scaling according to the number of workloads, with an average CPU usage of 490 mCore, the average memory usage of 1.7 GB for each pod, an average GPU usage of 1.2 GB for one client connection, and 2 GB for two client connections."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robiatul A.
"Malaysia yang merupakan salah satu negara jajahan Inggris mendapat pengaruh yang sangat besar dari Inggris dalam berbagai aspek, seperti politik, ekonomi, dan pertahanan. Kondisi sebagai sebuah negara yang belum sepenuhnya mandiri setelah merdeka membuat Malaysia sangat bergantung kepada Inggris dan menjadikan Inggris sebagai arah kebijakan politik luar negerinya. Hal ini ditambah dengan kepemimpinan perdana menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman yang sangat menghormati dan mengagumi Inggris. Namun karena berbagai faktor, di antaranya kemunduran yang dialami negara-negara Barat, termasuk Inggris, serta perlakuan-perlakuan Inggris terhadap Malaysia yang merendahkan negara tersebut seperti menaikkan biaya pendidikan di Inggris untuk pelajar Malaysia yang menuntut ilmu disana, membuat Malaysia di bawah kepemimpinan perdana menteri keempatnya, Mahathir Mohamad, mengubah arah kebijakan politik luar negerinya yang dikenal dengan Look East Policy pada 9 Februari 1982 atau _kebijakan melihat ke Timur_ yang dapat diartikan Malaysia menyontoh negara-negara Asia Timur, seperti Jepang dan Korea Selatan. Mahathir menganggap Malaysia dapat mencontoh nilai-nilai positif dari kedua negara tersebut, seperti etos kerjanya yang tinggi. Salah satu bentuk kerja sama dari Look East Policy ini adalah mobil nasional Malaysia, Proton (Perusahaan Otomobil Nasional) yang dibuat untuk bersaing dengan mobil-mobil buatan Eropa yang ada di Malaysia.
......
Malaysia which was one of the British colonies has a great influence on many aspects of the England, like politics, economics, and defense. Condition as a country that is not entirely independent of independence after a British, Malaysia relies heavily on England as the direction and make its foreign policy. This added the first leadership of Prime Minister of Malaysia, Tunku Abdul Rahman, which is respected and admired England. However, due to various factors, such setbacks experienced by Western countries, including England, as well as the degrading treatment of England to Malaysia as the country raised the cost of education in England for Malaysian students, created under the leadership of Malaysia's fourth prime minister, Mahathir Mohamad, to change the direction of his foreign policy known as the Look East Policy at the date of February 9, 1982 or who 'see' policy which can be interpreted Malaysia East emulate the East Asian countries, like Japan and South Korea. Malaysia's Mahathir assume Malaysia can follow the positive values of these countries, such as a high work ethic. One form of cooperation from the Look East Policy is the Malaysian national car, the Proton (National Automotive Company) that created to compete the European-made cars in Malaysia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12407
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pavita Rena Anarizta
"Perkembangan industri farmasi saat ini sangatlah pesat dan berakibat pada banyaknya obat yang beredar, sehingga satu obat generik dapat memiliki banyak obat patennya dan terkadang bentuk dan nama obat satu dengan yang lain menjadi sama atau hampir sama. Bentuk dan atau nama obat yang hampir sama dapat menyebabkan terjadinya medication error yang berupa kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien. Obat yang hampir sama bentuk dan namanya dikenal dengan obat-obat look-alike sound-alike (LASA). Penyimpanan sediaan farmasi yang kurang baik dapat beresiko meningkatkan medication error yang akan berdampak pada keselamatan pasien. Oleh karena itu, pengelolaan penyimpanan sediaan farmasi perlu diperhatikan dengan baik dalam mengoptimalisasi mutu pelayanan kefarmasian untuk meningkatkan keselamatan pasien. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas khusus ini antara lain studi literatur dan observasi. Kedua metode tersebut dilakukan agar dapat mengoptimalisasi penyimpanan obat-obatan LASA sebaik mungkin. Studi literatur dilaksanakan dengan cara mencari referensi melalui publikasi, e-book, peraturan pemerintahan, undang-undang dan sumber lainnya. Observasi dilaksanakan dengan cara mengamati secara langsung sistem penyimpanan obat-obat LASA di Apotek Kimia Farma 147 Duren Sawit. Kesimpulan yang bisa dihasilkan yaitu penyimpanan obat dikelompokkan berdasarkan kelas terapi yang sama, disusun secara alfabetis dan menurut FEFO dan FIFO, terkecuali untuk kelompok obat fast-moving, kelompok obat BPJS dan kelompok obat narkotika dan psikotropika. Obat narkotika dan psikotropika diletakkan di dalam lemari khusus yang dapat dikunci. Obat-obat LASA diberi jarak minimal dua obat diantaranya. Label sediaan farmasi dibuat dengan warna tulisan, ukuran tulisan dan jenis tulisan yang jelas dan mudah dibaca. Warna label dibuat berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Label untuk obat LASA dibuat khusus dengan memberi warna tulisan berbeda untuk kekuatan obat dan nama obat yang serupa. Wadah obat-obat LASA juga diberi stiker sebagai penanda obat LASA. Wadah obat-obat yang mendekati kadaluarsa juga diberi stiker dengan warna tertentu.
......The development of the pharmaceutical industry is currently very fast and has resulted in the large number of drugs in circulation, so that one generic drug can have many patent drugs and sometimes the forms and names of drugs are the same or almost the same. The form and or name of the drug that is almost the same can cause medication errors in the form of errors in administering drugs to patients. Drugs that have almost the same shape and name are known as look-alike sound-alike (LASA) drugs. Improper storage of pharmaceutical preparations can increase the risk of medication errors which will have an impact on patient safety. Therefore, the storage management of pharmaceutical preparations needs to be given proper attention in optimizing the quality of pharmaceutical services to improve patient safety. The research methods used in the preparation of this special assignment report include literature studies and observations. Both of these methods were carried out in order to optimize the storage of LASA drugs as best as possible. Literature study is carried out by looking for references through publications, e-books, government regulations, laws and other sources. Observations were carried out by directly observing the LASA drug storage system at the Kimia Farma Pharmacy 147 Duren Sawit. The conclusion that can be drawn is that drug storage is grouped based on the same therapeutic class, arranged alphabetically and according to FEFO and FIFO, except for the fast-moving drug group, the BPJS drug group and the narcotic and psychotropic drug group. Narcotic and psychotropic drugs are placed in a special cupboard that can be locked. LASA drugs are spaced at least two drugs between them. Labels for pharmaceutical preparations are made with clear and easy to read writing colors, writing sizes and writing types. The color of the label is made different from one group to another. Labels for LASA drugs are custom made with different writing colors for similar drug strengths and drug names. LASA medicine containers are also given stickers as LASA drug markers. Containers of medicines that are nearing expiration are also given a sticker with a certain color."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Salsabila Imtisatami
"Salah satu bagian utama dalam kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP yaitu penyimpanan. Penyimpanan dilakukan bertujuan untuk memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari kehilangan dan pencurian, serta memudahkan dalam pencarian dan pengawasan sediaan. Rumah sakit memerlukan pengembangan kebijakan pengelolaan obat untuk meningkatkan keamanan, khususnya obat yang perlu diwaspadai (High alert medication). Obat tersebut harus diwaspadai karena sering menyebabkan terjadinya kesalahan dan dapat menyebabkan Reaksi Obat Yang Tidak Diinginkan (ROTD). Kelompok obat tersebut salah satunya obat yang terlihat mirip dan kedengarannya Look mirip (LASA atau Alike Sound Alike). Risiko yang dapat ditimbulkan oleh obat LASA yaitu kesalahan saat pengambilan obat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kesalahan saat pengambilan obat adalah tidak menempatkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA) secara berdekatan saat penyimpanan dan memberikan penandaan khusus bagi obat Look Alike Sound Alike (LASA). Untuk menjamin penyimpanan obat LASA telah dilakukan dengan baik dan benar maka harus dilakukan monitoring dan evaluasi dalam penyimpanan obat tersebut. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo telah membuat daftar nama obat Look Alike dengan zat aktif berbeda dan kekuatan berbeda. Hal ini dilakukan dengan harapan masing-masing satelit farmasi dapat menerapkan sistem penyimpanan yang baik dan benar sesuai dengan daftar nama obat tersebut sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan tenaga kefarmasian selama proses dispensing obat. Daftar nama obat Look Alike sediaan parenteral dengan zat aktif berbeda dan kekuatan berbeda terakhir diperbaharui pada tanggal 1 Juni 2021, sehingga diperlukan pembaharuan daftar tersebut di tahun 2022.
......One of the main parts in the management of pharmaceutical preparations, medical devices, and BMHP is storage. Storage is carried out with the aim of maintaining the quality of pharmaceutical preparations, avoiding loss and theft, as well as facilitating the search and control of preparations. Hospitals need to develop drug management policies to improve safety, especially high alert medication. These drugs must be watched out for because they often cause errors and can cause unwanted drug reactions (ROTD). This group of drugs is one of the drugs that looks similar and sounds similar (LASA or Alike Sound Alike). The risks that can be caused by LASA drugs are errors when taking drugs. Efforts that can be made to avoid errors when taking drugs are not placing pharmaceutical preparations, medical devices and consumable medical materials that are similar in appearance and labeling (LASA) close together during storage and providing special labeling for Look Alike Sound Alike (LASA) drugs. . To ensure that the storage of LASA drugs has been carried out properly and correctly, monitoring and evaluation must be carried out in storing these drugs. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo has made a list of Look Alike drug names with different active substances and different strengths. This is done with the hope that each pharmaceutical satellite can implement a good and correct storage system in accordance with the list of drug names so that it can increase the awareness of pharmaceutical staff during the drug dispensing process. The list of Look Alike drug names for parenteral preparations with different active substances and different strengths was last updated on June 1 2021, so it is necessary to update the list in 2022."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rafli Syawal
"Pada penelitian ini berkaitan dengan penerapan kemajuan kecerdasan artifisial dengan menggunakan algoritma You Only Look Once (YOLO) dalam tugas deteksi dan segmentasi pada bidang geologi yaitu untuk identifikasi mineral dengan menggunakan data petrografi. Data yang digunakan untuk proses pelatihan model deteksi dan segmentasi berjumlah 500 gambar sayatan tipis batuan beku. 500 gambar sayatan tipis, dilakukan proses anotasi secara manual dan membagi data tersebut ke dalam set pelatihan, set validasi, dan set prediksi. Pada 3 set tersebut, jumlah kelas mineral yang teranotasi adalah 6 yaitu kelas mineral plagioklas, biotit, horblend, piroksen, alkali-feldspar, dan kuarsa. Teknik augmentaasi yang diterapkan untuk mengatasi keterbatasan dataset pada penelitian ini adalah augmentasi geometri (model 1) dan mosaik (model 2). Model dengan augmentasi mosaik, menjadikan model dengan kinerja yang baik dalam tugas deteksi dan segmentasi mineral, dikarenakan augmentasi mosaik menghasilkan 1 image patch memiliki 4 variasi gambar sayatan tipis, sehingga model tersebut memiliki nilai mAP = 82.3% sedangkan model dengan augmentasi geometri nilai mAP 67.5%. Empat kelas mineral yang memiliki nilai mAP diatas 70% pada mode pelatihan dan validasi adalah mineral plagioklas, biotit, alkali-feldspar, dan piroksen. Diharapkan dari penelitian ini dapat membantu identifikasi mineral dalam sayatan tipis dengan lebih efisien dan akurat.
......This research is related to the application of advances in artificial intelligence using the You Only Look Once (YOLO) algorithm in detection and segmentation tasks in the field of geology, namely for mineral identification using petrographic data. The data used for the detection and segmentation model training process consisted of 500 thin section images of igneous rock. 500 thin section images were annotated manually and divided the data into a training set, validation set and prediction set. In these 3 sets, the number of annotated mineral classes is 6, namely the mineral classes plagioclase, biotite, horblend, pyroxene, alkali-feldspar, and quartz. The augmentation techniques applied to overcome the limitations of the dataset in this research are geometric augmentation (model 1) and mosaic (model 2). The model with mosaic augmentation is a model with good performance in mineral detection and segmentation tasks, because mosaic augmentation produces 1 image patch with 4 variations of thin section images, so the model has a mAP value = 82.3% while the model with geometric augmentation has a mAP value of 67.5%. The four mineral classes that have mAP values above 70% in training and validation mode are the minerals plagioclase, biotite, alkali-feldspar, and pyroxene. It is hoped that this research can help identify minerals in thin sections more efficiently and accurately."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sopiyatul Marwa
"Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Di rumah sakit terdapat berbagai macam obat dengan berbagai jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan kepada pasien 24 jam terus menerus. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi medication error. Salah satu faktor penyebab terjadinya medication error adalah kesalahan dalam proses pemberian obat (dispensing error). Dispensing error dapat membahayakan pasien dan akan lebih berbahaya lagi jika diberikan adalah obat-obat high alert. Berdasarkan penelitian Pitoyo (2016), dispensing error terjadi disebabkan oleh sistem layanan dan penyimpanan obat yang tidak tepat. Sebagaimana dijelaskan bahwa kejadian medication error pada dispensing error sebanyak 3.66% dan penyebab kesalahan dispensing error yang disebabkan oleh LASA (Look Alike Sound Alike) sebanyak 8.5%.
......Hospital is a health service institution that organizes complete individual health services that provide inpatient, outpatient and emergency services. In the hospital there are various kinds of drugs with various types of professional and non-professional staff who are ready to provide services to patients 24 hours continuously. The diversity and routine of these services, if not managed properly, can lead to medication errors. One of the factors that causes medication errors is errors in the process of administering drugs (dispensing errors). Dispensing errors can endanger the patient and will be even more dangerous if high alert drugs are administered. Based on research by Pitoyo (2016), dispensing errors occur due to inappropriate drug storage and service systems. As explained, the incidence of medication errors in dispensing errors was 3.66% and the cause of dispensing errors caused by LASA (Look Alike Sound Alike) was 8.5%."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Feby Dita Aprilia
"Obat LASA (Look Alike Sound Alike) adalah obat yang bentuk, warna, tulisan dan pengucapannya nampak mirip. Sedangkan obat high alert adalah obat yang memiliki risiko tinggi dapat menyebabkan kesalahan/kesalahan serius dan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Maka dari itu diperlukannya pengelolaan yang sesuai terhadadap keduanya untuk dapat meningkatkan keamanan dan mencegah terjadinya medication errors. Pengerjaan pengelolaan obat LASA dan high alert ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terkait pengelolaan obat LASA dan high alert di ruang farmasi Puskesmas Kecamatan Ciracas dengan menggunakan metode observasional. Berdasarkan hasil pengamatan, disimpulkan bahwa penyimpanan penggolongan obat LASA di ruang farmasi Puskesmas Kecamatan Ciracas terbagi menjadi tiga kategori yaitu mirip ucapan, mirip kemasan, dan nama obat sama kekuatan berbeda yang disimpan di rak terpisah, diberi stiker LASA dan terdapat daftar obat LASA di sekitar rak obat. Sedangkan penyimpanan obat high alert disimpan di rak terpisah, diberi selotip merah, diberi label high alert dan diberi daftar obat kategori high alert di sekitar rak obat. Sehingga pengelolaan penyimpanan obat LASA dan high alert di Puskesmas Kecamatan Ciracas sudah sesuai dengan SOP yang berlaku.
......
LASA drug (Look Alike Sound Alike) is a drug with appear similar shape, color, writing and pronunciation. Meanwhile, high alert drug is a drug that has a high risk of causing serious errors/mistakes and causing undesirable effects. Therefore, appropriate management of both is needed to increase security and prevent medication errors. Process on management of LASA drug and high alertdrug aims to find out an overview the management of LASA drugs and high alert drug in the pharmacy room of the Puskesmas Kecamatan Ciracas using observational methods. Based on the results of observations, it was concluded that the storage of LASA drug classifications in the pharmacy room of Puskesmas Kecamatan Ciracas was divided into three categories, namely similar to speech, similar to packaging, and names of drugs with different strengths which were stored on separate shelves, given LASA sticker and there was a list of LASA drugs around the drug shelf. Meanwhile, the storage of high alert drug were stored on separate shelves, covered with red tape, given high alert sticker and there was a list of high alert drugs around the drug shelf. So that the management of LASA drug and high alert drug in the pharmacy room of the Puskesmas Kecamatan Ciracas is in accordance with the applicable SOP."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Yusaq Faiz Fadin
"ABSTRAK
Permasalahan penugasan truk pada area tambang memiliki kontribusi sebesar 50% dari biaya operasi berdasarkan literatur yang ada. Efisiensi pada permasalahan tersebut perlu dilakukan agar bisa mendapatkan aturan penugasan terbaik dalam pengalokasian truk dan loader untuk menjawab pertanyaan kemana seharusnya sebuah truk pergi agar mampu untuk memaksimalkan jumlah produksi dan memberikan penghematan biaya operasi yang signifikan pada industri yang bergerak di bidang pertambangan. Pendekatan terhadap look-ahead algorithm belum pernah dilakukan sebelumnya pada area pertambangan dalam menyelesaikan permasalahan penugasan dump truck. Riset ini mengembangkan sebuah model simulasi dan optimasi dalam menyelesaikan permasalahan penugasan dump truck dengan menggunakan data real-situation. Penelitian ini menggunakan discrete event simulation untuk menguji beberapa metode skenario penugasan truk diantaranya LP-Gap, persentase LP-Gap, multi-stage algorithm dan look-ahead algorithm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode skenario look-ahead algorithm memberikan jumlah produksi, produktivitas loader, produktifitas truk dengan blok dan tanpa blok yang terbaik sebesar 43,533 ton, 64.44%, 80.53% dan 63.47%.

ABSTRACT
The truck dispatching problem in open-pit mines area has a contribution of 50% of the operating costs according to the literature. Efficiency on the problem needs to be done in order to get the best dispatching rules for the allocation of truck and loader to answer the question where should a truck go to be able to maximize the number of production and provide significant operating cost savings to the industry engaged in mining. This approach to the look-ahead algorithm has never been done before in a mining area in solving the truck dispatching problem. This research developed a simulation and optimization model in solving the problems of assignment dump truck by using real data-situation. This study uses a discrete event simulation to test several scenarios methods of truck dispatching, including LP-Gap, the percentage of LP-Gap, multi-stage algorithm and look-ahead algorithm. The results of the study, show that a look-ahead algorithm scenario method gives the number of production, productivity of loaders, productivity of trucks with block and without block are the highest; 43,533 ton, 64.44%, 80.53% and 63.47%."
2016
T45721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldyan Natajaya
"Dewasa ini dengan banyaknya alat seperti sensor dan kendaraan yang bersumber daya listrik baterai, maka sistem pemantauan State of Charge (SoC) baterai khususnya yang berbahan dasar lithium semakin diperlukan. Salah satu tantangannya adalah bagaimana bisa mendesain sistem pemantau SoC yang mampu mengetahui isi baterai secara real time untuk aplikasi jarak jauh. Sehubungan dengan hal tersebut maka skripsi ini disusun dengan tujuan untuk merancang purwarupa alat yang bisa memantau SoC baterai. Alat tersebut menggunakan mikrokontroler Arduino dan LoRa SX1278 433MHz sebagai sarana komunikasinya. Akan tetapi, karena keterbatasan dari LoRa yang dipakai, maka purwarupa alat ini hanya mampu dalam kondisi Point-to-Point (PTP). Pengukuran SoC pada skripsi ini menggunakan metode pengukuran hambatan internal baterai. Pada proses karakterisasi baterai lithium ion awal diperoleh look-up table yang merupakan hubungan antara hambatan internal baterai pada proses charging dan discharging dengan nilai SoC. Look-up table ini yang selanjutnya selalu dijadikan acuan dalam penentuan SoC baterai yang terimplementasi pada sistem. Hasil percobaan membuktikan bahwa alat pemantau SoC yang diusulkan mampu melakukan pemantauan SoC baterai dengan tingkat keberhasilan pemantauan sebesar 98% pada delay 1ms.
......Nowadays, with so many devices such as sensors and vehicles that are powered by batteries, a battery of State of Charge (SoC) monitoring system, especially those based on lithium, is increasingly needed. One challenge is how to design a SoC monitoring system that is able to find out the battery contents in real time for remote applications. In connection with this, this thesis was prepared with the aim of designing prototypes of devices that could monitor battery SoC. The tool uses an Arduino microcontroller and LoRa SX1278 433MHz as a means of communication. However, due to the limitations of the LoRa used, the prototype of this tool is only able to acquire Point-to-Point (PTP) conditions. SoC measurement in this thesis uses the method of measuring the internal resistance of the battery. In the initial lithium ion battery characterization process a look-up table is obtained which is the relationship between the internal resistance of the battery in the charging and discharging process with the SoC value. This look-up table is then always used as a reference in determining the battery SoC implemented in the system. The experimental results prove that the proposed SoC monitoring tool is capable of monitoring battery SoC with a monitoring success rate of 98% at 1ms delay.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>