Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinny Atin Amanah
Abstrak :
Program pembatasan cairan perlu dilakukan pada pasien gagal jantung yang mengalami hipervolemia. Pembatasan cairan berdampak positif terhadap kualitas hidup pasien, tetapi intervensi tersebut tidak menyenangkan dan menantang. Pasien melaporkan ketidaknyamanan akibat rasa haus yang tidak terkontrol dan xerostomia yang sangat mengganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan pengaruh pemberian stroberi beku sebanyak 3 kali/hari dan 5 kali/hari terhadap rasa haus dan xerostomia pasien gagal jantung yang menjalani program pembatasan cairan. Penelitian ini merupakan Randomized Controlled Trial (RCT) dengan single-blind dan parallel group design yang terdiri dari 3 kelompok, yaitu kelompok frozen strawberry 0 (FS0), 3 kali/hari (FS3), dan 5 kali/hari (FS5). Responden berjumlah 22 pasien gagal jantung pada masing-masing kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan intensitas haus, distress haus, dan xerostomia yang signifikan antara ketiga kelompok (p 0,00; α 0,05). Namun, analisis perbandingan antara kelompok frozen strawberry 3 kali/hari dengan 5 kali/hari dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan intensitas haus (p = 0,45), distress haus (p = 0,08), dan xerostomia (p = 0,69) yang signifikan diantara kedua kelompok tersebut (p > α). Pemberian stroberi beku 3 kali/hari memiliki pengaruh yang sama dengan pemberian stroberi beku 5 kali/hari. Penelitian ini merekomendasikan perawat untuk mengatasi haus dan xerostomia pada pasien gagal jantung yang menjalani pembatasan cairan dengan memberikan stroberi beku 3 kali/hari ataupun 5 kali/hari. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mencari alternatif buah yang memiliki kandungan serupa dengan stroberi, namun lebih murah dan lebih mudah didapatkan pasien. ......Fluid restriction programs need to be carried out in patients with heart failure who experience hypervolemia. Fluid restriction has a positive impact on patients' quality of life, but the intervention is unpleasant and challenging. Patients report discomfort due to uncontrolled thirst and xerostomia which is very disturbing. This study aimed to identify differences in the effect of giving frozen strawberries 3 times/day and 5 times/day on thirst and xerostomia in heart failure patients undergoing a fluid restriction program. This study was a Randomized Controlled Trial (RCT) with single-blind and parallel group design consisting of 3 groups, namely frozen strawberry group 0 (FS0), 3 times/day (FS3), and 5 times/day (FS5). Respondents were 22 heart failure patients in each group. The results showed that there were significant differences in thirst intensity, thirst distress, and xerostomia between the three groups (p 0.00; α 0.05). However, a comparative analysis between the frozen strawberry 3 times/day and 5 times/day groups in this study showed that there was no difference in thirst intensity (p = 0.45), thirst distress (p = 0.08), and xerostomia (p = 0.69) which was significant between the two groups (p > α). Giving frozen strawberries 3 times/day has the same effect as giving frozen strawberries 5 times/day. This study recommends that nurses treat thirst and xerostomia in heart failure patients undergoing fluid restriction by giving frozen strawberries 3 times/day or 5 times/day. Future research is expected to be able to find alternative fruit that has a similar content to strawberries, but is cheaper and easier to obtain for patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Siti Nurul Apriyanti
Abstrak :
Rasa haus yang sering muncul, mengakibatkan pasien melanggar batasan minum dan menyebabkan potensi overload pada pasien penyakit ginjal kronik. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis kasus penggunaan es batu pada pasien dengan penyakit ginjal kronik. Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan melakukan tindakan preventif baik primer, sekunder, ataupun tersier. Case study ini dilakukan pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis yang sering dirawat karena overload. Hasil dari case study ini menunjukkan bahwa mengulum 5 ml es batu dapat mengurangi rasa haus pasien yang dibuktikan dengan penurunan skor Thirst Distress Scale (TDS) dari skala 27 ke 21. Skor ini didukung dengan balance cairan pasien yang berkurang secara stabil, ditunjukkan pada hari pertama  +50 cc menjadi +10 cc pada hari keempat. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa es batu efektif dalam mengurangi rasa haus pada pasien penyakit ginjal kronik. Rekomendasi dari penulisan ini mengulum es batu dapat menjadi salah satu alternatif bagi pasien gagl ginjal kronik
The thirst that often arises, resulting in patients breaking the limits of drinking and causing potential overload in patients with chronic kidney disease. This scientific work aims to analyze cases of the use of ice cubes in patients with chronic kidney disease. Nurses in carrying out nursing care take preventive actions both primary, secondary, or tertiary. This case study is carried out in patients with chronic kidney disease with hemodialysis which is often treated for overload. The results of this case study indicate that sucking 5 ml of ice cubes can reduce the patients thirst as evidenced by a decrease in the Thirst Distress Scale (TDS) score from the 27 to 21 scale. +50 cc to +10 cc on the fourth day. This scientific work shows that ice cubes are effective in reducing thirst in patients with chronic kidney disease. The recommendation of this writing is the sucking ice cube can be an alternative for patients with chronic kidney failure
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Viella Cecilia Wijaya
Abstrak :
Kami melakukan penelitian tentang efek pemberian minuman berkarbohidrat pada dua jam pra induksi anestesia terhadap pengurangan ketidaknyamanan prabedah untuk pasien operasi elektif. Tiga puluh sembilan pasien dewasa dengan status fisik ASA 1 dan 2 diikutsertakan dalam penelitian ini yang diacak dengan penyamaran tunggal untuk mendapatkan 300 mL minuman yang mengandung glukosa 5% atau air putih pada waktu dua jam pra induksi anestesia. Seharusnya penelitian dilakukan terhadap 68 pasien namun akibat kesalahan terhadap penghitungan jumlah sampel di awal penelitian kami dan keterbatasan waktu maka penelitian hanya dilakukan terhadap 39 pasien. Digunakan VAS sebagai metode pengukuran ketidaknyamanan prabedah yang ingin dinilai yaitu kecemasan, rasa lapar dan rasa haus. Tidak terjadi efek samping aspirasi pare pada semua subyek penelitian. Terjadi penurunan nilai VAS yang bermakna pada kedua kelompok perlakuan (p<0.05) terhadap variabel kecemasan dan rasa haus pada pengukuran di menit ke-90 dan 120 setelah pemberian minuman. Sedangkan pada variabel rasa lapar hanya terjadi penurunan nilai VAS yang bermakna pada kelompok yang mendapat minuman glukosa 5% di menit ke-90. Perbandingan nilai mean dan SD untuk penurunan VAS kecemasan, rasa lapar dan rasa haus diantara kedua kelompok hasilnya tidak bermakna (p>0.05). Kesimpulannya adalah pemberian air putih saja cukup efektif untuk menurunkan ketidaknyamanan prabedah yang berupa kecemasan dan rasa haus, namun tidak efektif untuk mengurangi rasa lapar.
We studied the effects of carbohydrate drink given two hours pre-induction of anesthesia in reducing preoperative discomforts for elective surgery patients. Thirty-nine adult patients with physical status ASA 1 and 2 were included in the study and randomized double blinded to preparation with 300mL of glucose 5% drink or plain water. The sample size was supposed to be 68 but we miscalculated it a1 the beginning of the study and also because of the lack of time, we only look 39 patients as our sample. Visual Analog Score (VAS) was used as a method of scoring the preoperative discomfort variables, which were anxiety, hunger and thirst. There were no adverse effects such as pulmonary aspiration occurred in the study. VAS was measured before, 90 and 120 minutes after the drink was given. It happened to be that both of the drinks were very effective in reducing VAS of anxiety and thirst but there were no difference between the two groups (p>0.05). Both of the drink was less effective in reducing hunger preoperatively. In conclusion, plain water is as effective as glucose 5% drink in reducing anxiety and thirst preoperative if given two hours pre induction of anesthesia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megasari Yanuar Wisudawati
Abstrak :
Pembatasan cairan merupakan masalah yang belum optimal dilakukan oleh pasien penyakit ginjal kronik. Rasa haus sering muncul pada pasien yang harus melakukan pembatasan cairan. Studi kasus ini mendeskripsikan proses berkumur dengan mouthwash mint pada pasien penyakit ginjal kronik untuk mengurangi rasa haus akibat pembatasan cairan. Hasil yang didapatkan setelah penggunaan mouthwash mint pada pasien bahwa skala haus pasien berkurang dari skala 5 menjadi skala 3. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa mouthwash mint pada pasien penyakit ginjal kronik penting dilakukan sebagai manajemen rasa haus. Karya ilmiah ini merekomendasikan perawat untuk mengajarkan takaran yang tepat dalam penggunaan mouthwash mint non alcohol kepada pasien penyakit ginjal kronik untuk mengurangi rasa haus. ...... Fluid restriction is a problem that has not been optimally performed by patients with chronic kidney disease. Thirst distress usually appears in patient with fluid restriction. This case study describes the process of gargling with mint mouthwash in chronic kidney disease patients to reduce thirst due to fluid restriction. The evaluation of using mint mouthwash in patients showed that the patient's thirst scale reduced from 5 to 3. The results of this study showed that mint mouthwash in patients with chronic kidney disease is important as thirst management. This paper recommend nurses to educate chronic kidney disease patients for using right dose in the use of non alcoholic mint mouthwash to reduce thirst.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library