Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Maretti
Abstrak :
Perawat IGD berisiko terkena Nyeri Pinggang Bawah (NPB). Penelitian ini dilakukan untuk deteksi awal tingkat risiko ergonomi pada aktivitas perawat di IGD RSUD Tarakan Jakarta tahun 2013. Dari 36 perawat, 26 orang mengeluh nyeri pada punggung tengah dan 22 orang nyeri pada punggung bawah sehabis bekerja. Penelitian kualitatif dengan mengamati aktivitas perawat mengukur tekanan darah, memasang infus, memasang kateter, membuang urin, menjahit luka, mengangkat dan memindahkan pasien, teridentifikasi mereka memiliki hazard ergonomi, yaitu saat membungkuk, mengangkat dan jongkok dengan peralatan kerja. Menggunakan metode REBA dan NIOSH lifting equation analysis, hasilnya mendapatkan aktivitas tingkat risiko tinggi adalah membuang urin, mengangkat dan memindahkan pasien. Tingkat risiko dapat diturunkan pada alat kerja yaitu tempat tidur dan kursi adjustable; meja spesimen dari stainless steel,dan pispot leher panjang dilengkapi angka ukur. ......Nurse in the Emergency room at risk of Lower Back Pain (LBP). This research aimed at early detection of ergonomic risk level in nurse activities at emergency room Tarakan Hospital Jakarta in 2013. Of the 36 nurses, 26 complained of middle back pain and 22 lower back pain after work. Case study by observing the activity of the nurse measuring blood pressure, putting IV drip, putting a catheter, passing urine, suturing wound, lifting and moving patients who had ergonomic hazard, for example bending, lifting and squatting with working equipment (bed size, brandkard). Using REBA method and the NIOSH lifting equation analysis had the results, high risk level of activities were identified as passing urine, lifting and moving patients. The level of risk could be lowered by using adjustable beds and chairs; specimen table made of stainless steel, and a long neck numbered pot to measure urine.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggit Paramitha
Abstrak :
Aktivitas pekerjaan perajin ukiran batu dalam proses produksinya memiliki bahaya ergonomi yang dapat berisiko terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) terkait dengan postur janggal dalam durasi lama, gerakan berulang dan rutin dilakukan setiap hari. Penelitian dilakukan pada proses kerja perajin ukiran batu di Duta Alam, Jakarta Selatan tahun 2014 bertujuan untuk menilai tingkat risiko ergonomi berdasarkan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) menggunakan Nordic Body Map. Hasil penelitian didapatkan tingkat risiko ergonomi pada pekerjaan perajin yaitu risiko sedang sebanyak 6 aktivitas kerja dan tingkat risiko tinggi sebanyak 8 aktivitas kerja dari 14 aktivitas pekerjaan yang ada. Dari hasil kuesioner dan nordic body map diketahui keluhan MSDs yang paling banyak dirasakan perajin pada pinggang bagian bawah dan pinggang bagian atas (92,9%). Keluhan yang dirasakan berupa pegal-pegal, sakit/nyeri, kaku, kejang/keram dan kesemutan. Selain risiko ergonomi, di dapatkan juga faktor lain yang memperberat keluhan MSDs yaitu karakteristik individu yang terdiri dari umur, jenis kelamin, masa kerja, jam kerja per hari, Indeks Massa Tubuh (IMT), kebiasaan merokok dan aktifitas fisik. Sebagian besar aktivitas kerja memiliki tingkat risiko ergonomi tinggi sehingga diperlukan segera tindakan perbaikan desain tempat kerja. Disarankan juga adanya pengaturan waktu kerja dan istirahat yang efisien bagi perajin. ......Job activities stone artisans in the production process has ergonomic hazard that could have risk the occurence of Muskuloskeletal Disorders (MSDs) associated with awkward posture with long-duration, repetitive movements and routine activity. The study was conducted on the working process of stone artisans in Duta Alam, South Jakarta in 2014 to assess the level of ergonomic risk based methods Rapid Entire Body Assessment (REBA) and Musculoskeletal Disorders (MSDs) using Nordic Body Map. From the results on the occupational risk levels obtained medium risk 6 work activities and high risk 8 work activities of 14 processes the work activities. The results of the questionnaire and nordic body map is known complaint MSDs that be perceived stone artisans to low back and upper back (92.9%). The complaints is stifness, painful, tingling, andspasms. In addition toergonomic risk, other factors also found that complaints aggravate MSDs risk factors consists of individual characteristic consisting of age, length of service, hours worked, body mass index, smoking habit, and physical activities. Most of the work activities have a high level of ergonomic risk that required immediate corrective action design of the workplace. In addition, suggested of regulating working and rest time efficient for crafter.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Fitriana
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif muskuloskeletal disorders pada pekerjaan pengantongan Pupuk Urea PT. Pupuk Sriwidaja Palembang Tahun 2016. Faktor risiko yang dikaji dalam penelitian ini adalah faktor risiko ergonomi (postur kerja, durasi, frekuensi dan beban) dengan metode RULA dan REBA serta faktor individu (umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok). Penelitian ini bersifat deskriftif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 72 pekerja pengantongan pupuk urea. Hasil penelitian menunjukkan risiko tinggi terdapat pada proses kerja penyusunan karung di atas pallet. Risiko sedang terdapat pada proses kerja mengisi urea dan penjahitan. Sedangkan risiko rendah terdapat pada proses kerja melipat inner bag dan menggunting benang. Keluhan subjektif Muskuloskeletal Disorders terbanyak adalah pinggang (87,5%), bahu kanan (86,1%) dan bahu kiri (86,1%). Untuk itu perlu upaya pengendalian secara teknik dan administratif untuk menurunkan tingkat risiko dan keluhan Muskuloskeletal Disorders.
This study about description of ergonomics risk level and musculoskeletal disorders complaints from the job fertilizer packing at PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang 2016. The risk factors studied in this study is ergonomics risk factors (work posture, duration, frequency and load) with RULA and REBA methods and also individual risk factors (age, working time, and smoking). This research is descriptive with cross sectional study design. The sample study are 72 workers packing fertilizers. Result of this study is high risk level is found in working process arranging of sack in pallet. Medium risk level are found in working process filling urea and sewing sacks. While, low risk level are found working process folding inner bag and cutting the yarn. Musculoskeletal Disorders complaints is the most at waist (87,5%), right shoulder (86,1%), and left shoulder (86,1%). It is important to control the risk with engineering control and administrative control.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiah Khoiriah
Abstrak :
Pekerjaan dengan komputer melibatkan gerakan repetitif, postur statis, dan dalam durasi yang panjang. Kondisi workstation mempengaruhi postur tubuh yang dibentuk oleh pekerja. Ketidaksesuaian antara pekerja dan workstation memperbesar risiko terjadinya work-related musculoskeletal disorders (WMSDs). Skripsi ini bertujuan untuk membahas keluhan subjektif WMSDs pada pekerja yang menggunakan komputer di PT Relife Property tahun 2013dan faktor risiko dari postur serta workstation. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Tingkat risiko ergonomi postur kerja dinilai menggunakan metode RULA dan didapatkan rentang tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi. Tingkat risiko ergonomi computer workstation dinilai menggunakan metode ROSA dan didapatkan tingkat risiko ergonomi tinggi. Berdasarkan hasil nordic body map, sebanyak 29 dari 30 responden (96,7%) memiliki keluhan gejala WMSDs dengan keluhan terbanyak pada leher bagian atas (58,6%), punggung (55,2%), leher bagian bawah (44,8%), pinggang (41,8), dan pinggul (38%). Terdapat hasil yang berkaitan antara tingkat risiko ergonomi dengan keluhan subjektif WMSDs. Hasil penelitian menyarankan, antara lain adanya rancang ulang pada dimensi meja kerja, perubahan tata letak dan penggunaan peralatan kerja, dan adanya istirahat minimal setiap 2 jam dengan durasi 5—10 menit. ...... Work with computers involves repetitive movements, static postures, and long in duration. Conditions of workstation affect posture workers. Mismatch between workers and workstations increases the risk of work-related musculoskeletal disorders (WMSDs). This thesis aims to discuss subjective complaints WMSDs in workers who use computers at PT Relife Property in 2013 and risk factors of posture and workstation. This research is descriptive quantitative research design. Working posture ergonomic risk level assessed using RULA method and obtained a high level of risk and the ranges are very high. Computer workstation ergonomics risk level assessed using the ROSA and obtained a high level of ergonomic risk. Based on the results of nordic body map, as many as 29 of the 30 respondents (96.7%) had symptoms of WMSDs complaint with most complaints in the upper neck (58.6%), back (55.2%), lower neck (44.8 %), waist (41.8), and hip (38%). There are results on the association between the level of ergonomic risk with subjective complaints WMSDs. The results suggest, among others, the redesign work on the dimensions of the table, change the layout and use of work equipment, and the rest at least every 2 hours with a duration of 5-10 minutes.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriya Jayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Material manual handling merupakan salah satu jenis aktivitas yang berisiko terjadinya Musculoskeletal Symptoms (MSS). Penelitian ini menggambarkan faktor risiko fisik yaitu postur kerja, aktivitas, beban kerja, serta faktor individu, faktor lingkungan, faktor peralatan untuk terjadinya MSS di gudang PT. Vivere Multi Krasi Cikarang tahun 2015. Penilaian postur pekerja manual handling dilakukan dengan menggunakan metode REBA. Penilaian terhadap faktor lingkungan yaitu layout workstation dilakukan dengan observasi langsung, pencahayaan menggunakan lux meter, sedangkan suhu dan kelembaban dilakukan dengan menggunakan Thermal Heat Environment Monitor (WBGT). Penilaian faktor peralatan dengan melakukan observasi pada peralatan yang digunakan pekerja. Penelitian ini juga menggambarkan faktor individu seperti usia, masa kerja, IMT, perilaku merokok yang terhadap terjadinya MSS. Penelitian ini menilai Musculoskeletal Symptoms (MSS) menggunakan kuisioner Nordic Body Map, dengan jumlah responden 10 orang. Penelitian ini bersifat deksriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) sangat tinggi pada aktivitas manual handling mengangkat dan menurunkan barang, kemudian tingkat risiko tinggi pada membawa barang membawa barang dengan posisi barang di atas bahu dan membawa barang dengan posisi barang sejajar dengan bahu, tingkat risiko sedang pada aktivitas membawa barang menggunakan alat bantu. Keluhan terbanyak adalah pada bagian pinggang (100%), keluhan tinggi lainnya di bagian betis, pergelangan kaki, dan leher bagian atas. Tingkat risiko dapat diturunkan dengan upaya perbaikan secara teknis dan administrasi dengan menggunakan forklif dalam mengangkat dan membawa beban yang melebihi batas maksimum di angkat oleh laki – laki dewasa. Selain itu penting dilakukan oleh pekerja untuk melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja.
ABSTRACT
Manual material handling is a type of jobs at risk of Musculoskeletal Symptoms (MSS). This study describes the physical risk factors are working posture, activity, workload , as well as individual factors , environmental factors , equipment factors to the MSS in the warehouse PT . Vivere Multi Krasi Cikarang 2015. Manual handling workers posture assessment using REBA method . Assessment of the environmental factors that workstation layout are evaluated by direct observation , illumination using a lux meter, while the temperature and humidity by using Heat Thermal Environment Monitor ( WBGT ) . Assessment factors on the equipment with direct observation equipment used workers. This study also illustrates the individual characteristics such as age, job tenure, BMI, and smoking behavior to the occurrence of MSS. The study for assessment Musculoskeletal Symptoms (MSS) using Nordic Body Map questionnaires with 10 respondents. It is a descriptive observational study with cross-sectional approach. Results of this study indicate the level of risk Musculoskeletal Disorders ( MSDs ) is very high on the manual handling activity lifting and lowering loads, then a high risk in bringing the loads with the position of the load on the shoulders and bring the load with the position parallel to the shoulders, the medium risk being on the activity of carrying loads with using tools . Most complaints are on the waist ( 100 % ) , other high complaint in the calf , ankle , and neck top. The level of risk can be reduced by technical improvement and administration by using a forklift to lift and carry loads that exceed the maximum limits in the lift by men. Additionally important by workers to stretch the muscles before and after work
2015
S60450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arinanda Utomo
Abstrak :
Proses kerja dengan banyak aktivitas biasanya menggunakan seluruh anggota tubuh dan memerlukan kinerja otot yang maksimal. Proses memproduksi tempe dilakukan secara manual berisiko menimbulkan keluhan gangguan trauma kumulatif (cumulative trauma disorders/CTDs). Penelitian ini dilakukan pada Pekerja Pabrik Rahmat Tempe Di Pancoran Jakarta Selatan Tahun 2011 untuk menilai gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan CTDs. Responden sebanyak seluruh pekerja (10 orang). Tingkat risiko ergonomi dinilai menggunakan metode REBA dan didapatkan tingkat risiko sedang (medium) 8 proses, tinggi (high) 6 proses, kemudian diikuti tingkat risiko sangat tinggi (very high) 2 proses dan tingkat risiko rendah (low) 1 proses dari 17 proses aktivitas pekerjaan yang ada. Pekerja mengeluhkan pegal-pegal pada seluruh bagian tubuh akan tetapi seluruh pekerja mengeluhkan pegal-pegal pada leher, bahu, lengan atas, punggung bagian atas dan pinggang dilihat dari hasil kuesioner nordic body maps. Selain risiko ergonomi, didapatkan juga faktor lain yang memperberat keluhan CTDs seperti proses kerja, dan karakteristik individu yang terdiri dari umur, riwayat penyakit, tingkat pendidikan, masa tubuh, kebiasaan (merokok/tidak merokok), lama bekerja.
The process of working with many activities normally will use the whole body and require maximum muscle performance, so that at the time of the process of producing work that much tempeh is done manually can be at risk of cumulative trauma disorders (CTDs). Therefore, this study conducted at Rahmat Tempe Factory Workers, Pancoran Village, South Jakarta in 2011 to describe the level of ergonomic risk of cumulative trauma disorders and complaints. Respondents of all workers (10 persons). Ergonomic risk level was assessed using the REBA method and obtained the degree of medium risk 8 process, high risk 6 process, very high risk 2 process and the low risk level 1 process of 17 processes the work activities that exist. Workers complained of aches in all parts of the body but all the workers complained of spasm in the neck, shoulders, upper arms, upper back and waist seen from the results of questionnaires nordic body maps. In addition to ergonomic risk, other factors also found that complaints aggravate CTDs such as work processes, and individual characteristics consisting of age, disease history, education level, body mass, habits (smoking / not smoking), work since.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Horry Andres
Abstrak :
Proses kerja dengan banyak aktivitas biasanya menggunakan seluruh anggota tubuh dan membutuhkan kinerja otot yang maksimal. Proses pekerjaan pembuatan sandal kulit banyak dilakukan secara manual sehingga berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal (Musculoskeletal Disorders/MSDs). Penelitian ini dilakukan pada perajin sandal kulit di Bengkel Reza Leather Kranggang, Bekasi Tahun 2014 untuk menilai tingkat risiko ergonomi berdasarkan metode REBA dan keluhan MSDs. Responden sebanyak seluruh perajin (16 orang). Dari hasil penelitian didapatkan tingkat risiko pekerjaan dari 24 aktivitas pekerjaan yang ada yaitu risiko tinggi (high) 3 pada aktivitas kerja pewarnaan sandal, penggarisan pola mukaan, dan pencucian sol. Kemudian risiko sedang (medium) terdapat 10 aktivitas kerja, dan risiko rendah (low) 11 aktivitas kerja. Dari hasil kuesioner dan nordic body map diketahui bahwa keluhan MSDs yang dirasakan perajin pada leher bagian atas dan leher bagian bawah (93.75%), kemudian pinggang bagian bawah (87.5%) serta punggung (81.25%). Keluhan yang dirasakan berupa rasa pegal-pegal, sakit/nyeri, kaku dan kesemutan serta kram/kejang. Selain risiko ergonomi, di dapatkan juga faktor lain yang memperberat keluhan MSDs yaitu faktor risiko pekerjaan yang terdiri dari posisi kerja dan pencahayaan, serta karaktersitik individu yang terdiri dari umur, masa kerja, jam kerja per hari, indeks masa tubuh, dan kebiasaan merokok. ...... The process of working with many activities normally will use the whole body and require maximum muscle performance. The process of making leather sandals much work is done manually so that to induce risk of musculoskeletal disorders (Musculoskeletal Disorders / MSDs). The research was to do craftsman leather sandals at Reza Leather Workshop, Kranggan, Bekasi in 2014 to describe the level of ergonomic risk based methods REBA of musculoskeletal disorders and complaints. Responden of all craftmans (16 persons). From the results, the risk level of work activity of 24 existing jobs are high risk (high) 3 to the work activity staining sandals, hatching patterns of the surface, and leaching sol. Then the risk of moderate (medium) contained 10 work activities, and low risk (low) 11 work activities. The results of the questionnaire and nordic body map is known complaint musculoskeletal disorders that be perceived craftmans to upper neck and lower neck (93.75%); and then the lower back (87.5%); and the back (81.25%). The complaints is stifness, painful, tingling, and cramps/spasms. In addition to ergonomic risk, other factors also found that complaints aggravate MSDs risk factors work consists of working positions and lighting, as well as an individual characteristic consisting of age, length of service, hours worked per day, body mass index and smoking habit.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library