Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
suluh priyanto
"ABSTRAK
Sebagai negara berkembang Indonesia masih memerlukan banyak dana untuk
investasi baik oleh pemerintah maupun swasta. Dana tersebut bisa berasal dari anggaran
pemerintah sendìri yang berasal dari APBN maupun bantuan luar negeri. Besamya investasi
tersebut diperlukan untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi. Di kawasan Asia ada
beberapa negara derigan karakteristik yang hampir sama.
Pesatnya investasi ini akan membias kepada besamya kebutuhan akan sarana dan
prasarana yang umumnya dibangun oleh pemerintah disamping pihak swasta. Investasi secara
langsung maupun pembangunan sarana dan prasarana merupakan peluang bisnis yang cukup
besar bagi industri jasa konstruksi. Walaupun pesatnya peluang bisnis tergambar secara jelas
pada negara yang sedang berkembang, tetapi fakta menyatalcan bahwa di negara yang sudah
agak majupun pertumbuhan industri jasa konstruksi masih cukup besar, dimana umurnnya
dilaksanakan oleh pihak swasta.
Alasan inilah yang menyebabkan penulis tertarik untuk membahas masalah
perencanaan dan pengendalian proyek pada PT AKP yang merupakan salah satu badan
usaha milik negara (BUMN) yang selama ini melaksanakan pembangunan sarana dan
prasarana terutama yang cliibangun oleh pemerintah. Karena perusahaan ini milik
pemerintah, maka dalam mendapatkan pekerjaan perusahaan mendapatkan proteksi secara
tidak Iangsung. Hal inilah yang menyebabkan daya saing perusahaan ini menjadi menurun
manakala proyek yang kemudian ada adalah milk swasta dengan karakteristik yang berbeda
dengan proyek rnilik pemerintah.
Pada saat ini PT AKP sudah melakukan diversifikasi pada beberapa usaha yang masib
terkait dengan bisnis utamanya yaltu jasa konstruksi. Diversifikasi usaha yang sudah dimasuki
ialah properti /realti. produksi beton cair dan beton pracetak serta usaha perdagangan
material konstruksi. Namun karena usaha diversifikasi masih relatif baru, maka umumnya
cashflownya masih negatif dan mengandalkan dari bisnis utamanya yaitu Jasa konstruksi.
Masalahnya walaupun penjualan jasa konstruksi terus meningkat tetapi peningkatan
laba nominalnya tidak sebaik peningkatan penjualan. Bahkan secara persentase laba (profit
margin) yang diperoleh justru cenderung terus menerus menurun. Hal ini yang menjadi
perhatian penulis untuk mengamati hal hal apa yang bisa dilakukan oleh PT AKP dalam
meningkatkan laba usaha jasa konstruksi untuk bisa menunjang pengembangan perusahaan
baik untuk bisnis utama maupun diveisifikasinya. Menurut penulis hal utama yang bisa
dilakukan ialah dengan memperbaiki mekanisme perencanaan dan pengendalian proyek
proyek jasa konstruksi yang dilaksanakan oleh PT AKP.
Dari struktur organisasi yang ada, tampak bahwa PT AKP telah menerapkan struktur
organisasi divisional dan untuk jasa konstruksi dibagi menjadi tiga divisi dimana salah satunya
adalah divisi Gedung yang banyak menangani proyek swasta. Sedang dua lainnya adalah divisi
Sipil Umum yang banyak menangani proyek dari pemerintah. Namun pada tingkat pusat
masih ada fungsi pemasaran yang menangani estimasi biaya proyek dan fungsi perencanaan
dan pengendalian proyek. Kemudian juga pada tingkat divisi ada fungsi fungsi tersebut.
Dalam hal ini peran project manager menjadi kurang karena adanya bagian ditingkat atas
(divisi dan pusat) yang melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian proyek. Padahal
menurut teori yang ada selayaknya proyek direncanakan dan dikendalikan oleh project
manager. Namun apabila fungsi perencanaan dan pengendalian proyek dilakukan
sepenuhnya oleh project manager kendalanya adalah kemampuan project manager itu sendiri
disamping memerlukan banyak personal yang diperlukan untuk menjadi staf project manager
dan menangani fungsi tersebut. Salah satu alternative pemecahan ialah dengan memakai struktur organisasi matrik, walaupun untuk ini masih ada kendala psikologis.
Hal lain yang menjadi masalah kurang efektifnya perencanaan dan pengendalian
proyek ialah kurangnya perhatian PT AKP dalam pengendalian waktu proyek, walaupun
mereka memilih piranti pengendalian biaya proyek yang cukup detil, Teori yang ada
mengatakan bahwa biaya proyek sangat erat kaitannya dengan waktu peIaksanaan bagian
pekerjaan proyek. Pengendalian blaya akan menjadl kurang berarti bila waktu tidak
dikendalikan dengan baik. Pada tulisan ini penulis mengupas teon perencanaan dan
pengendalian proyek serta keterkaitan antara pengendalian waktu dan pengendalian biaya
proyek. Kemudlan dilihat perbedaan antara teori yang ada dengan kenyataan pelaksanaan
oleh PT AKP. Dari sini penulis mencoba mencari beberapa kemungklnan alternatif yang bisa
dilakukan oleh PT AKP untuk bisa merencanakan dan mengendalikan proyeknya dengan
lebih baik. Hal ini dlsebabkan karena terlalu Ideal untuk melaksanakan persis seperti yang ada
dalam teori karena adanya beberapa kendala yang dihadapi.
Untuk proyek yang besar dimana banyak terilbat personil yang menanganinya,
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab menjadi sangat penting. Oleh karena itu
pengendalian proyek haruslah terkait dengan pembagian tugas tersebut. Dalam hal ini VT
AKP masih kurang mernperhatikan keterkaitan pembagian tugas (work breakdown) dengan
pengendalian proyek. Didalam pengendalian proyek, pembagian aktivitas pekerjaan
sebaiknya memperhatikan masalah pembagian tugas ini disamping adanya ketergantungan
antar aktivitas yang ada.
Pada bagian akhir disarankan perubahan/penyempurnaan terhadap sistim
pengendalian biaya proyek yang ada agar lebih mendekati teori. Penulis juga menyarankan
pemakaian metode Critical Pada Method dalam pengendalian proyek. Pemakalan metode ini
tidak hanis secara penuh menglngat kenciaia yang dthadapl, tetapi bisa hanya secara Insidentil
pada saat akan memperhitungkan revsi schedule dengan mencari biaya yang minimal.
Metode Critical Path Method ini bisa diterapkan se cara parsial pada bagian yang akan
dievaluasi saja.
Pemakaian Critical Path Method menjadi keharusan untuk proyek yang besar dan
bantuan software komputer tidak bisa dthindari, karena sangat mustahil bila dilakulcan secara
manual."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this study is to analyze what trade - off theory and pecking order theory able to explain the financing decision in Indonesian capital market. In this study, determinant of trade - off theory are non - debt tax shields, size, and liquidity. The determinant of pecking order theory are protifibility, cash deficit and investment. Sample in this study are 40 manufacturing companies that active and liquid at Indonesian capital market over two years, from 2005 to 2006. Thus ,this study have 80 observations. Sample used the method of purposive sampling. Multiple regression model is used to test this hypothesis. The result of this trade - of theory approach is found that partially all proxy aren't statistically significant. But simultaneosly non debt tax shields, size and liquidity variable give statistically significant. While pecking order theory approach is found that partially only cash deficit and investment variable statistiscally significant. But simultaneously protability, cash, deficit and invesment variable have statistically significant. So, firms that go public at Indonesian capital amrket tend to follow pecking order theory than trade - off theory in their financing decision."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Febriana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan trade-off antara manajemen laba riil dengan manajemen laba akrual pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel suspect firms (perusahaan yang diduga melakukan manajemen laba) sebanyak 262 observasi. Dalam penelitian ini, diuji hubungan trade-off dengan menggunakan analisis biaya-biaya terkait dengan aktifitas tersebut, antara lain ketatnya pengawasan auditor, fleksibilitas akuntansi, status market leader, kesehatan keuangan perusahanan, kepemilikan institusional dan kepemilikan keluarga. Selain biaya-biaya tersebut, hubungan trade-off juga dianalisis dengan mempertimbangkan adanya perbedaan waktu pelaksanaan manajemen laba riil dan akrual. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa di Indonesia, manajemen laba riil dan manajemen laba akrual tidak memiliki hubungan trade-off baik dengan mempertimbangkan biaya-biayanya ataupun perbedaan waktu pelaksanaannya.

The main purpose of this research is to analyze whether there is trade-off between accrual-based and real earnings management in manufacturing firms in Indonesia . This research use suspect firms (firms who are suspected to engage in earnings management) as research sample with total observations 262 firm-years. In this research, trade-off between accrual and real earnings management is analyzed by costs related to both activities, which are scrutiny by auditor, flexibility within accounting system, market leader status, financial health, institutional ownership, and family ownership. Besides that, this research also analyzes the trade-off based on time difference when the two methods of earnings management are engaged. The result of this study is there is no trade-off between real earnings management and accrual earnings management in Indonesia, based on related costs and time difference. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhoho Ali Sastro
"Tesis ini bermula dari adanya fakta penurunan peran sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun. Hal ini juga sejalan dengan penemuan penggunaan input primer pada sektor pertanian. Di sisi lain, sekalipun jumlah input yang digunakan menurun, perkembangan teknologi, membuat produksi sektor pertanian tetap bertumbuh. Hal ini memunculkan pemikiran, andaikan input untuk pertanian tidak berkurang, tentunya output yang dihasilkan akan lebih tinggi. Tetapi pada saat bersamaan, akan mengurangi input untuk sektor yang lain dan kemudian akan mengurangi output dari sektor yang lain. Apakah penambahan output pertanian mampu mengkompensasi pengurangan tersebut? Apabila bisa dikompensasi maka, mempertahankan proporsi input primer, dengan kata lain mempertahankan proporsi input primer untuk pertanian, akan melahirkan keadaan yang lebih menguntungkan untuk menguji hal tersebut, digunakan model input-output supply side yang digagas oleh Ghosh (1958), sehingga variabel input primer menjadi variabel eksogen yang mungkin diubah. Untuk memudahkan analisa, maka dilakukan estimasi jumlah output dengan menggunakan matriks teknologi periode terakhir (tahun 2005), tetapi input primer yang digunakan direlokasi dengan menggunakan proporsi input primer tahun 1990, 1995, 2005. Hasil estimasi output perekonomian ini digunakan sebagai dasar untuk menyimpulkan kondisi manakah yang lebih menguntungkan. Kondisi ketika input primer dipertahankan, atau kondisi input primer sesungguhnya. Dari simulasi yang dilakukan diperoleh data yang menjelaskan mempertahankan proporsi input primer sesuai dengan periode tahun sebelumnya akan menghasilkan penambahan output untuk sektor pertanian. Penambahan output ini tidak mengurangi total output pada perekonomian.

This thesis starts from the fact that agriculture's role in the Indonesia’s economy is declining every year. This phenomenon, on one side, is in line with the decreasing of primary input to the agriculture sector as well. On the other side, although the quantity of input used is declining, technology development makes the agriculture production is still growing. This condition raises a concem that if the input for agriculture is not decreasing, then of course, the output resulted will be much higher. At the same time, however, it will decrease the input from other sectors and will reduce the output from other sectors. Is the additional output from agriculture sector able to compensate such decline? Therefore, if it is compensated, sustaining the proportion of primary input will result in a more beneficial condition. In order to examine the above thesis, the Glicsh’s supply side input-output model (1958) will be used, so the variable of primary input will be a changeable variable of exogenous. To assuage the analysis, estimating the quantity of output using technology matrix of the last period (2005) is used. However, the used primary input is relocated by using the proportion of primary input of 1990, 1995, 2005. The estimated output will be used as the basis to conclude which condition is more beneficial. A condition whereby primary input is sustained or the real condition of primary input. From the conducted simulation, a data is obtained. Such data explains that sustaining primary input in accordance with the proportion of previous period will result in the addition proportion of primary input for agriculture. This addition does not decrease the total output ofthe economy. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T34011
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
David Andrio Viveca
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dan bentuk hubungan growth option terhadap leverage perusahaan manufaktur di Indonesia. Growth option diduga memiliki pengaruh negatif dan bentuk hubungan konveks terhadap tingkat leverage. Pada pengujian terhadap teori trade-off statis, ditemukan bahwa growth option memiliki hubungan negatif terhadap tingkat leverage. Growth option juga terbukti memiliki bentuk hubungan konveks terhadap leverage namun tidak menjelaskan lebih baik dari bentuk linear. Pada pengujian teori trade-off dinamis, ditemukan bahwa, dalam memengaruhi kecepatan penyesuaian leverage, growth option tidak terbukti memiliki pengaruh negatif. Bentuk hubungan konveks juga tidak terlihat menjelaskan kecepatan penyesuaian dengan lebih baik. Berdasarkan Flannery dan Rangan (2006), Lemmon, Robberts, dan Zender (2008), hal tersebut diduga terjadi karena permasalahan pada spesifikasi dan hadirnya firm fixed effect pada model. Dalam menjelaskan aktifitas pendanaan luar perusahaan, ditemukan bahwa, bentuk hubungan konveks menjelaskan lebih baik dibanding bentuk linear. Sesuai dengan Ogden dan Wu (2013), perusahaan underleverage melakukan pendanaan baru dengan utang sedangkan perusahaan overleverage melakukan pendanaan baru dengan ekuitas

ABSTRACT
Relationship between growth option and leverage on manufacturing firms in Indonesia is investigated in this research. Growth option is suspected of having negative effect and convex relation on leverage. Static trade off theory testing shows that growth option have negative effect on leverage. Growth option is also proven to have convex relation on leverage but it does not explain the static trade off better than linear form. Dynamic trade off testing shows that on speed of adjustment test, growth option is not proven to have negative effect on leverage. Convex form is also not proven to explain speed of adjustment of leverage better than linear form. Flannery and Rangan (2006), Lemmon, Robberts, and Zender (2008), found that those are happened because of problem in model specification and present of firm fixed effect. To explain external financing activity, convex form is proven to explain better than linear form. Consistent with Ogden and Wu (2013), underleverage firm issues new external financing with debt and overleverage firm issues new external financing with equity."
2016
S64420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Assyla Ridha Adhani
"Kemajuan teknologi yang begitu pesat mengubah cara individu melakukan aktivitas sehari-hari termasuk bagaimana kita melakukan transaksi. Maka, tidak heran jika saat ini orang-orang melakukan pembayaran menggunakan dompet digital. Namun, dengan semua potensi manfaat yang dapat diperoleh, ada juga risiko yang harus dihadapi terutama pada masalah privasi yang terkait saat menggunakan dompet digital. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara trade-off pengungkapan data pribadi dengan manfaat dan resiko yang dirasakan dan dampaknya kepada kepercayaan dan loyalitas pengguna dalam layanan E-Wallet. Penilitian ini dibuat berdasarkan kombinasi Privacy Calculus Theory dan Relational Mediator Meta-Analytic Framework untuk menggambarkan pengaruh trade-off pengungkapan data pribadi terhadap kepercayaan dan loyalitas. Sebanyak 914 responden diperoleh melalui metode purposive dan convenience sampling, kemudian dianalisis menggunakan PLS-SEM. Temuan penelitian memvalidasi bahwa manfaat yang dirasakan (perceived credibility, information interest, perceived control, perceived ease of use) memiliki hubungan positif dengan perceived value, sedangkan cost yang dirasakan (privacy concern, perceived vulnerability) memiliki hubungan negatif dengan nilai yang dirasakan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived value memiliki dampak positif terhadap kepercayaan dan loyalitas pengguna serta variable kepercayaan memiliki peran mediasi antara perceived value dan loyalitas.

The rapid advancement of technology changes the way individuals conduct activities on a daily basis including how we do transactions. It should come as no surprise that people nowadays mainly pays using digital wallets. In presence of all the potential benefits gained, there are also risks especially on privacy issues associated when using digital wallets. This study aims to examine the relationship between personal data disclosure’s trade-off with perceived benefits and cost as an antecedent, trust, and attitude loyalty in E-Wallet services. This research is build based on the combination of the Privacy Calculus Theory and the Relational Mediator Meta-Analytic Framework to describe the effect of personal data disclosure’s trade-off to trust and loyalty. A total of 914 respondents were obtained through purposive and convenience sampling method, then analysed using the PLS- SEM. The research findings validate that perceived benefits (perceived credibility, information interest, perceived control, perceived ease of use) have a positive relationship with perceived value, whereas perceived cost (privacy concern, perceived vulnerability) have a negative relationship with perceived value. The result further confirmed that perceived value positively influence trust and attitude loyalty as well as trust is a mediating role between the relationship of perceived value and attitude loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widiyati
"Sejak Orde Baru pemerintah Indonesia telah menaruh perhatian yang besar terhadap pembangunan prasarana. Sementara issue sumber daya manusia (SDM) mulai berkembang pada akhir Peta V dan awal Pelita VI. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa Investasi fisik maupun Investasi mutu modal manusia sangat dibutuhkan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Hai tersebut yang melatarbelakangi penelitian dengan Judul: Trade-off antara investasi fisik dan Investasi mutu modal manusla sebagai penentu pertumbuhan ekonomi.
Adapun model yang digunakan adalah model Yuji dan lee yang diformulasikan sebagal : g = βo + β1 sk + β2 sh + β3 n + β4 Y (0) + e dimana g adalah pertumbuhan ekonomi yang didekati dengan tingkat pertumbuhan pendapatan per penduduk usia kerja, sk adalah investasi fisik yang didekati dengan ratio PMTDB dengan PDRB, sh adalah investasi mutu modal manusia yang didekati dengan tingkat partisipasi sekolah, n adalah tingkat pertumbuhan populasi yang didekati dengan tingkat pertumbuhan penduduk usia kerja dan Y (0) adalah endowment awal yang didekati dengan PDRB per penduduk usia kerja pada tahun awal penelitian. Hipotesa yang diajukan bahwa sk, sh berarah positip sementara n dan Y(O) berarah negatip. Arah negatip Y (0) untuk melihat apakah terjadi kecenderungan konvergensi pada daerah penelitian.
Data yang dipakai berasal dari 27 propinsi di Indonesia selama tahun 1987-1994. Untuk melihat keadaan nasional dipakai data cross section tahun 1994 sedang keadaan regional dipakai gabungan data time series dan data cross section. Dalam data panel dilakukan pemilahan sampel menjadi tiga kategori:pertama pemilahan atas dasar regional yaitu meliputi KBI dan KTI, kedua pemilahan atas dasar tingkat pendapatan meliputi daerah dengan tingkat pendapatan tinggi dan daerah dengan tingkat pendapatan rendah dan ketiga pemilahan atas dasar kesamaan struktur ekonomi.
Estimasi dilakukan dengan metode statistik dan ekonometrik. Estimasi data cross section menggunakan OLS sedangkan estimasi data panel memakai SUR. Hasil estimasi memperlihatkan bahwa secara nasional kecenderungan konvergensi tidak terbukti. Kecenderungan konvergensi tampak pada KBI maupun kelompok D2 yang anggotanya sebagian besar berada di pulau Jawa. Sementara efek trade-off secara nasional adalah positip pada saat investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah dasar dan menjadi negatip pada saat Investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat pendidikan menengah. Dengan demikian Investasi fisik lebih berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pada tingkat regional efek trade-off bervariasi. Pada KTI efek trade-off adalah negatip yang memperlihatkan bahwa Investasi fisik lebih dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, sementara pada KBI Investasi mutu modal manusia sangat berperan terhadap pertumbuhan pada saat tingkat partisipasi sekolah dasar dijadikan proksi terhadap Investasi mutu modal manusia. Pada daerah yang memiliki tingkat pendapatan tinggi dan rendah, efek trade-off adalah positip pada saat investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah dasar dan menjadi negatip pada saat didekati dengan tingkat partisipasi sekolah menengah. Hasil estimasi data panel yang ketiga, pada saat Investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah dasar efek trade-off pada semua kelompok adalah posiilp kecuali kelompok D4. Pada saat Investasi mutu modal manusia didekati dengan tingkat partisipasi sekolah menengah efek trade-off pada semua kelompok negatip kecuali kelompok Di. Hal ini herarti pada daerah Industri, Investasi mutu modal manusia memiliki peran lebih dalam pertumbuhan ekonomi sedangkan pada daerah pertanian Investasi fisik lebih dibutuhkan."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rischo Genio Septianto
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pengaruh cash level terhadap nilai perusahaan dan menganalisa keberadaan optimal cash level. Sampel penelitian ini menggunakan perusahaan non keuangan yang listed di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan non keuangan di Indonesia menerapkan optimal cash level pada cash holdingnya. Hal ini sesuai dengan teori trade-off yang menyatakan bahwa terdapat optimal cash level pada perusahaan. Selain itu, ditemukan juga bahwa cash level mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan.

ABSTRACT
This study aims to examine empirical evidence about the effect of cash level toward firm value and to analyze existence of optimal cash level The samples of this study are non finance firms which had listed in Indonesia Stock Exchange on 2010 2014. The results of this study show that the optimal cash level is exist in non financial firms in Indonesia. This result support the trade off theory that report there is optimal cash level in the corporate cash holding. Beside, the optimal cash level has significant effect on influencing the firm value. "
2017
S68387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keshia Arindini
"ABSTRAK
Wilayah pesisir selatan Jawa Barat kaya akan sumber daya pasir. Salah satunya muara Ci Mandiri, yang memiliki dua tambang pasir yaitu di bagian muara dan di bagian tengah. Pemanfaatan sumberdaya alam dapat menimbulkan konflik karena adanya perbedaan kepentingan dari masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, dibutuhkan alat pengambil kebijakan dari konflik penggunaan sumber daya dan preferensi dalam upaya pengelolaan agar menghasilkan suatu keputusan yang terbaik, yaitu dengan melakukan analisis trade off. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis preferensi masyarakat terhadap tambang pasir di muara dan bagian tengah aliran Ci Mandiri dengan menggunakan metode analisis trade off dan analisis spasial dengan membandingkan trade off dari masing-masing wilayah. Penelitian ini menganalisis ketiga aspek yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan sebagai variabel dalam menentukan preferensi masyarakat. Analisis trade off dari masyarakat terhadap tambang pasir di muara Ci Mandiri menunjukkan bahwa tambang pasir di wilayah tersebut dapat dilanjutkan tanpa pertimbangan lingkungan, sedangkan tambang pasir di bagian tengah aliran Ci Mandiri dapat dilanjutkan dengan pengawasan. Hal ini disebabkan karena lokasi tambang pasir di muara Ci Mandiri jauh dari pemukiman, sedangkan tambang pasir di bagian tengah aliran Ci Mandiri lebih dekat dengan pemukiman.

ABSTRAK
Southern coastal zone of West Java have a lot of sand resources. One of them is located in the stream of Ci Mandiri, which have two sand mines in the estuary, and in the middle of stream. The utilization of natural resources can lead to conflict because each people has different importance. Therefore, requires a tool to make a public policy from conflict of natural resource utilization and preference in management in order to make the best decision, by using trade off analysis. The aim of this research is to analize people preference toward sand mining in estuary and middle of Ci Mandiri stream by using trade off analysis and spatial analysis by compare each area. This research is using economic, social, and ecology as variables in determining people preference. Trade off analysis on people preference toward sand mining in estuary revealed that the sand mining can be continued without ecological consideration, but the sand mining in the middle of Ci Mandiri can be continued by surveillance. This is because the mine site in estuary is further from settlement, while the mine site in the middle stream is closer to settlement."
2017
S67495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>