Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enriko Fadly
Abstrak :
ABSTRAK
Inhibitor ramah lingkungan saat ini diperlukan untuk mengurangi dampak pencemaran dari inhibitor anorganik. Penelitian ini mempelajari pengaruh injeksi ekstrak ubi ungu sebagai inhibitor organik terhadap baja karbon dalam larutan H2SO4 0,5M. Berdasarkan pengujian weight loss dari seluruh sampel uji, sampel 13 hari dengan penambahan inhibitor 6 ml menunjukan nilai efisiensi paling tinggi yakni sebesar 78.33 % diikuti efisiensi sampel uji 9 hari dengan penambahan inhibitor sebesar 6 ml dengan efisiensi 77.01%. Hasil uji polarisasi menguatkan hasil uji imersi dengan adanya pergeseran kurva anodik yang menyebabkan turunnya laju korosi baja karbon dari 158.1 MPY menjadi 117.9 MPY. Dari pengamatan uji EDX terlihat peningkatan kadar karbon pada permukaaan yang mengindikasikan adanya lapisan protektif yang dibentuk oleh inhibitor ubi ungu.
Abstract
Green inhibitor is needed to reduce pollution cause by anorganic inhibitor. This research study the influence of purple sweet potato as orgaic inhibitor for carbon steel in H2SO4 0,5M solution. From weight loss test result, 6ml inhibitor test in 13 days showing the highest efficiency which is 78.33 % followed by 6ml inhibitor in 9 days which has 77.01% efficiency. Polarization test also indicates that corrosion rate reduce with inhibitor addition from 158,1Mpy to 117,9 Mpy. Characterization with EDX indicates the increasing of carbon percentage in sample interface, which indicate protective film forming in sample cause by addition of inhibitor during test.
2012
T31284
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tio Angger Pertama
Abstrak :

Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari mekanisme ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera) dan ekstrak ubi ungu (Ipomoea Batatas) sebagai inhibitor korosi ramah lingkungan untuk API 5L pada lingkungan 0,2 M HCl. Karakterisasi kedua inhibitor dilakukan dengan pengujian FTIR dan menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat pada kedua inhibitor tersebut adalah senyawa flavonoid. Pengujian polarisasi potensiodinamik dan EIS dengan variasi penambahan inhibitor serta campuran antara kedua inhibitor dilakukan untuk mempelajari sifat inhibisi, dari penelitian ini dapat diketahui bahwa masing- masing kedua inhibitor dapat digunakan sebagai inhibitor ramah lingkungan sedangkan campuran antara kedua inhibitor tersebut tidak dapat melindungi logam API 5L pada lingkungan 0,2 M HCl. Dari pengujian polarisasi potensiodinamik menunjukkan bahwa dengan penambahan konsentrasi inhibitor ekstrak daun kelor maka laju korosi akan semakin menurun dan nilai efisiensi inhibisi semakin naik dengan nilai tertinggi adalah 73,08%, sedangkan dengan penambahan konsentrasi inhibitor ekstrak ubi ungu laju korosi semakin turun dengan nilai efisiensi inhibisi maksimal sebesar 65,31%. Namun hasil pengujian polarisasi potensiodinamik untuk kombinasi kedua inhibitor menunjukkan nilai laju korosi yang semakin meningkat. Hasil pengujian EIS menunjukkan bahwa kedua inhibitor ini dapat melindungi logam dengan membentuk sebuah lapisan film yang melapisi permukaan logam. Mekanisme adsorpsi inhibitor menunjukkan sebagai mekanisme adsorpsi secara fisik serta sesuai dengan model dari Langmuir untuk inhibitor ekstrak daun kelor dan Temkin untuk ekstrak ubi ungu.


This research was conducted to study the mechanism of Moringa Oleifera leaf extract and purple sweet potato extract (Ipomoea Batatas) as green corrosion inhibitors for API 5L in the environment of 0.2 M HCl. The characterization of the two inhibitors was carried out by FTIR testing and showed that the compounds contained in the two inhibitors were flavonoids. Testing of potentiodynamic polarization and EIS with variations in inhibitor addition and mixtures between the two inhibitors was carried out to study the inhibitory properties, from this study it can be seen that each of the two inhibitors can be used as green corrosion inhibitors while the mixture between the two inhibitors cannot protect the API 5L environment of 0.2 M HCl. From the potentiodynamic polarization test showed that by increasing the concentration of Moringa leaf extract inhibitors, the corrosion rate will decrease and the inhibition efficiency value increases with the highest value is 73.08%, whereas with the addition of the purple yam extract inhibitor concentration the corrosion rate decreases with the inhibition efficiency value maximum of 65.31%. However, the results of the potentiodynamic polarization test for the combination of the two inhibitors showed an increasing corrosion rate. The EIS test results show that these two inhibitors can protect the metal by forming a layer of film that lines the metal surface. The adsorption inhibitor mechanism shows as a mechanism of physical adsorption and in accordance with the model from Langmuir for Moringa leaf extract inhibitors and Temkin for purple sweet potato extract.

2019
T52525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarsisius Adhitiya D
Abstrak :
Mengisolir logam dari bahan korosi merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah korosi pada industri minyak dan gas bumi. Penggunaan inhibitor korosi organik menjadi alternatif baru untuk mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari perilaku inhibisi ekstrak ubi ungu menggunakan metode perendaman. Selain itu pada penelitian ini juga akan dibahas studi mengenai inhibisi pada dua lingkungan yang berbeda dengan metode polarisasi. Untuk karakterisasi sampel digunakan FTIR, OES, OM, hingga software LENNTECH calculator, serta program NOVA 1.8 dengan mesin AUTOLAB PGSTAT. Pada pengujian perendaman, laju korosi menurun seiring dengan pertambahan waktu perendaman. Pada proses polarisasi laju korosi turun dan mencapai maksimum dengan penambahan 4ml ekstrak ubi ungu pada polarisasi air formasi dan 12 ml pada polarisasi air formasi cepu. Efisiensi inhibisi ekstrak ubi ungu mencapai 53,5% merupakan nilai inhibisi optimal yang didapatkan pada air formasi, dan 83,5% pada ari formasi cepu . Berdasarkan Kurva Polarisasi, Ecorr dan Icorr dapat disimpulkan bahwa ekstrak ubi ungu memiliki kecenderungan mekanisme inhibitor anodik dengan adannya lapisan pasif. Mekanisme inhibitor anodik dengan kecenderungan lapisan pasif menjadi bukti penting mekanisme inhibisi ekstrak ubi ungu ......Isolate the metal from corrosion of materials is the most effective way to prevent corrosion in oil and gas industry. The use of green corrosion inhibitor become a new alternative to achieve that goal. This study was conducted to study the inhibition behavior of sweet potato extract, using the immersion method and inihibition study at two different condition using polarization method. For characterizing of samples are used FTIR, OES, OM, LENNTECH calculator software, and NOVA 1.8 software with AUTOLAB PGSTAT machine. In study using immersion method, corrosion rate decreased with added time of immersion. Corrosion rate decreased and reached a maximum with the addition of 4 ml sweet potato extract (connate water) and 12 ml of sweet potato extract (cepu’s connate water). Inhibition efficiency of sweet potato extract reach 53,40% (connate water) and inhibition efficiency of sweet potato extract reach 83,5% (cepu’s connate water). Based on the polarization curve, Ecorr, current density, it can be concluded that the sweet potato extract has a mechanism of anodic inhibitor, to block reaction at metal surface. The anodic mechanism which existence of passive film becomes important evidence of inhibition mechanism of sweet potato extract.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fachri Nr
Abstrak :
Korosi merupakan salah satu permasalahan penting yang harus dihadapi oleh berbagai macam sektor industri di Indonesia. Korosi memberikan efek dari segi ekonomi maupun dari segi keselamatan kerja. Salah satu cara pencegahan dan pengendalian korosi adalah dengan penambahan inhibitor. Ubi Ungu sebagai bahan organik dapat dikembangkan sebagai inhibitor untuk mengurangi laju korosi untuk baja karbon rendah di lingkungan air laut. Ubi ungu diharapkan dapat dijadikan sebagai inhibitor yang bersifat aman, ramah lingkungan, serta bio-degradable dan juga dapat mengurangi penggunaan bahan sintetis. Metode kehilangan berat digunakan untuk menguji keefektifan ubi ungu sebagai inhibitor dengan variasi konsentrasi (2ml, 4ml, 6ml) dan lama perendaman selama 4 hari. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan ubi ungu bekerja kurang baik baik dilingkungan air laut karena terjadi efisiensi yang didapat relative kecil sehingga kurang cocok digunakan sebagai inhibitor. Efisien rata-rata dari ke-3 konsentrasi tersebut diperoleh sekitar 13,20%, dengan maksimum nilai efisiensi terjadi pada konsentrasi 2ml yaitu sebesar 21,02%.
Corrosion is one important problem that must be faced by a variety of industrial sectors in Indonesia. Corrosion effect in terms of economic and in terms of safety. One way of prevention and corrosion control is by the addition of inhibitors. Sweet potatoes as the organic material can be developed as an inhibitor to reduce corrosion rates for low carbon steel in sea water environment. Purple sweet potatoes are expected to serve as safety inhibitors ,friendly environment, and biodegradable and also reduce the use of synthetic materials. Weight loss method is used to test the effectiveness of sweet violet as inhibitors with various concentration (2ml, 4ml, 6ml) and soaking for 4 days. Conclusion of this study that sweat potato as green inhibitor work less well in the environment of sea water because of efficiencies gained relatively small, making it less suitable for use as an inhibitor. Efficient average of the 3 concentrations were obtained approximately 13.20%, with a maximum value of efficiency occurs at a concentration that is equal to 21.02% at 2ml.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Bastino Gunawan
Abstrak :
Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari inhibitor "x" yang berasal dari ekstrak ubi ungu sebagai inhibitor di lingkungan air tanah pada lembaran baja karbon rendah. Metode yang digunakan menggunakan metode kehilangan berat dengan waktu perendaman selama 3, 6, 9, 12 hari. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak ubi ungu di lingkungan air tanah tidak begitu efektif dengan nilai efisiensi yang didapat pada hari ke-12 sebesar 60,07 %. Kemudian terjadi penurunan laju korosi yang berbeda antara sampel yang di beri inhibitor dan non inhibitor. Hal tersebut dapat menyimpulkan bahwa ekstrak ubi ungu dapat menurunkan laju korosi di lingkungan air tanah.
Intensive search aims to determine the effect of the inhibitor "x" is derived from purple yam extract as an inhibitor in the groundwater at low carbon steel sheets. The methods used method to lose weight with immersion time for 3, 6, 9, 12 days. From this study it can be concluded that the use of extracts of purple yam in the ground water environment is not so effective with the efficiency values obtained on day 12 at 60.07%. Then decrease the corrosion rate is different between the samples in the given inhibitors and non-inhibitors. It can be concluded that the purple yam extracts can reduce the rate of corrosion in the ground water environment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S45684
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gracio Plorentino
Abstrak :
Ubi ungu mempunyai senyawa antosianin yang merupakan suatu antioksidan. Sifat ubi ungu yang ramah lingkungan, murah, dan mudah didapat menjadikan ubi ungu berpotensial untuk menjadi salah satu inhibitor untuk menggantikan inhibitor lain yang bersifat tidak ramah lingkungan dalam lingkungan NaCl 3,5% pada lembaran baja karbon rendah. Metode kehilangan berat digunakan dalam penelitian kali ini, dengan menggunakan variasi lama waktu pengujian (3,6,9, dan 12 hari) dan penggunaan inhibitor X sebanyak 2 ml. Hasil yang didapat cukup baik dimana efisiensi tertinggi didapat pada waktu pengujian 9 hari dengan efisiensi 37,16%.
Anthocyanin from sweet potatoes acts as an antioxidant, the caracteristics of antosianin which is environmental friendly, inexpensive, and easy to get makes sweet potatoes very potential to become one of an organic inhibitor to replace other inhibitor that are not environmental friendly in 3.5% NaCl environment at low carbon steel plate. Weight loss method used in this study, using a variety of testing time (3,6,9, and 12 days) and the use of inhibitors X is 2 ml. The result is good enough where the highest efficiency obtained at the time of testing 9 days with 37.16% efficiency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S163
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Listanto
Abstrak :
Perilaku inhibisi ekstrak ubi ungu berdasarkan pengaruh perbedaan konsentrasi yang ditambahkan (2 ml, 4 ml, dan 6 ml) pada baja karbon rendah di lingkungan air demineralisasi yang disuntikan gas CO2 telah diteliti dengan menggunakan metode kehilangan berat. Ekstrak ubi ungu dipilih sebagai inorganic inhibitor karena mengandung senyawa antioksidan yang dapat menghambat laju korosi. Waktu perendaman sampel baja SPCC untuk semua penambahan konsentrasi adalah sama, yaitu selama 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak ubi ungu merupakan inhibitor korosi yang cukup efektif untuk baja karbon rendah di lingkungan asam lemah, karena penghambatan laju korosi terjadi cukup signifikan dengan efisiensi sebesar 14.31 ? 36.45 % dengan penambahan konsentrasi 2 - 6 ml ekstrak ubi ungu. ......Behavioral inhibition of purple sweet wine based on the effect of different concentrations were added (2 ml, 4 ml, and 6 ml) on low carbon steel sample in demineralization water with CO2 inject, environment has been investigated using weight loss method. Purple sweet potato extract is selected as green corrosion inhibitors because they contain antioxidant compounds that can inhibit the corrosion rate. SPCC steel sample immersion time for all the additional concentrations are equal, ie for 5 days. Results showed purple sweet wine is commonly effective corrosion inhibitor for low carbon steel in weak acid environment, because it can inhibit the corrosion rate significantly with an efficiency of 14,31 ? 36,45% with the addition of purple sweet potato extract concentration of 2-6 ml.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S168
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Leon Valentino
Abstrak :
Ubi ungu adalah salah satu bahan organik yang tersedia di alam yang mempunyai fungsi sebagai anti oksidan. Fungsi dari anti oksidan yang terdapat dalam kandungan ubi ungu ternyata dapat dikembangkan menjadi inhibitor yang menghambat laju korosi baja karbon rendah pada lingkungan air laut. Inhibitor ubi ungu diharapkan dapat menggantikan inhibitor organik sintetis yang tidak ramah lingkungan. Pengembangan inhibitor ubi ungu diharapkan ke depan menjadi inhibitor yang ramah lingkungan, biodegradable, dan murah. Metode pengujian pencelupan atau immersion dilakukan dengan variasi penambahan konsentrasi 2 ml, 4 ml dan 6 ml dan waktu pencelupan selama 5 hari untuk mengetahui kadar optimal penambahan sirup ubi ungu. Hasil penelitian membuktikan bahwa inhibitor ubi ungu mampu menurunkan laju korosi hingga 49.49% dengan penambahan 6 ml.
Purple Potato (Solanum Andigenum) as one of organic materials that exist in nature have function as an antioxidant. The antioxidant function that exist in sweet potato can be developed as inhibitor to reduce corrosion rate of low carbon steel in NaCl 3,5 environment. Purple potato inhibitor is expected to replace the use of synthetic organic inhibitors which is not evironmental friendly. The developing of purple potato inhibitor is expected to become inhibitor that environmental friendly, biodegradable and cheap. The immersion methode is used with the variation of concentration addition 2 ml, 4 ml and 6 ml and 5 days of immersion to determine the optimum concentration addition of purple potato. Result shows that purple potato inhibitor capable to reduce corrosion rate up to 49.49% with 6 ml additon.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1862
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhli
Abstrak :
Korosi merupakan kegagalan yang sering terjadi pada industri minyak dan gas bumi Menghambat terjadinya korosi dengan mengisolir logam dari lingkungan terkorosi pada industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu cara efektif untuk menghindari terjadi kegagalan korosi. Penggunaan inhibitor alami menjadi pihan utama belakang ini karena aman murah dan yang terpenting bahan tersebut biodegradable dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efek dari penambahan teh rosella merah terhadap inhibitor ubi ungu yang memang dapat digunakan menjadi inhibitor pada baja API 5L pada lingkungan NaCl 3 5. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode kehilangan berat dan polarisasi untuk melihat laju korosi yang terjadi pada logam lalu dilengkapi dengan data tambahan yaitu pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy untuk melihat tahan permukaan yang berbubah pada penelitian tersebut. Pengujian Fourier Transform Infra Red juga dilakukan untuk melihat kandungan yang menginhibisi dari ubi ungu ataupun campuran ubi ungu dan teh rosella merah Pemilihan teh rosella merah dan ubi ungu berdasarkan kandungan antocyanin dan asam askorbat yang dimiliki kedua bahan tersebut Kandungan tersebut bersifat anti oksidan yang berarti dapat menghambat terjadi proses oksidasi yang berarti juga dapat mencegah korosi. Kandungan anti oksidan tersebut bekerja dengan cara adsoprsi pada permukaan logam membentuk lapisan tipis untuk mencegah kontak antara permukaan logam dengan lingkungan korosif. Salah satu faktor pembentukan lapisan tipis pada permukaan adalah konsentrasi kandungan tersebut sehingga pengaruh konsentrasi dijadikan acuan pada penelitian ini. Penelitian ini akan dibandingkan dengan inhibitor ubi ungu yang hanya dicampur dengan kandungan asam askorbat saja.
Corrosion is major cause failure in oil ad gas industry Isolate the metal from corrosion of materials is the most effective way to prevent corrosion for this industry. Nowadays the use of green corrosion inhibitor become a new alternative to achieve that goal it happen because the green inhibitor is safe cheap biodegradable and especially environmental friendly. This study was conducted to study the effect of addition rosella red tea in purple sweet potato inhibitor which is can be use as inhibitor at API 5L in NaCl 3 5 solution. This study use weight loss and polarization method to see that effect and Electrochemical Impedance Spectroscopy test to prove alteration surface resistance when we add the inhibitor. Fourier Transform Infra Red test also perform in this study to see which one the chemical substance in purple sweet potato and mixture rosella red tea and purple sweet potato can inhibit corrosion. Purple sweet potato and rosella red tea are selected as corrosion inhibitor in this study because they contain antocyanin and ascorbid acid. They are antioxidant compound which is can inhibit oxidation process it means they can prevent corrosion process. That substance inhibit metal by forming layer and isolate metal surface On the important factor to forming thin layer is concentration of the substance so the concentration substance become variable in this study. In the end this study will compared with the addition ascorbid acid in purple sweet potato
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>