Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasibuan, Dina Isnanda
"Era globalisasi adalah era persaingan terhadap mutu dan kualitas sumber daya manusia. saat ini pemerintah melakukan upaya strategis dalam menjamin mutu lulusan dengan pembinaan dan pengawasan sumber daya manusia kesehatan melalui sertifikasi dan adanya surat tanda registrasi yang sebelumnya harus melalui tahap uji kompetensi. Maka Perguruan tinggi menjadi ujung tombak terhadap standarisasi kualitas lulusan. Salah satu indikator mutu lulusan dapat dilihat dari akreditasi perguruan tinggi. Pada hakekatnya perguruan tinggi harus terus menerus meningkatkan mutu pendidikan dengan dapat melihat peluang, potensi, ancaman agar lebih efektif bertindak dan menghasilkan lulusan yang siap di pasar kerja. Penelitian ini bersifat studi kasus dengan menggunakan data sekunder.
Hasil penelitian ini terdapat aspek kepemimpinan dan cara mengelola sumber dana masih rendah. Masih terlihatnya disparitas antara perguruan tinggi yang memiliki status akreditasi A, B, maupun C. Kesimpulan yang didapatkan bahwa menghasilkan lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat sesuai standar nasional dan lulus uji komptensi, diharapkan perguruan tinggi memberikan perhatian yang seimbang bagi 8 delapan komponen uji kompetensi, khususnya aspek kepemimpinan dan dalam rangka menciptakan perguruan tinggi dengan akreditasi A, diharapkan lembaga akreditasi memberikan pembinaan dan pengawasan bagi perguruan tinggi dalam hal peningkatan mutu.

Globalization is an era of competition to the quality of human resources. This time the goverment established a strategy effort to ensure graduate rsquo s competency by coaching and supervised human resource of public health through sertification and registration letter that have to through the stage of core competency. So the university become the main core to graduates standardization. One of graduate rsquo s quality indicator can be seen by accreditation of the university. Essentially, the university have to increased education rsquo s quality gradually by ability to see the oportunity, potency, and threat to be effective in action and producing compatible graduate that ready to compete at the work field. This case study research was conducted with secondary data.
The result of this research, there are leadership aspect and the way to manage resouce of fund is still low. We still could see the disparity between the university with A accreditation, B, or C. The conclusion that we could take is to produce Public Health gradute that match with national standard and passsed core competency, university is being expeccted to give balanced attention for 8 eight components of core competency, espescially in leadership aspect to create the university with A accredition, accreditation foundation give coaching and monitoring to the university in order of quality escalation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanti Wardiyah
Jakarta: Salemba Medika, 2019
612.6 ARY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini membahas mengenai sertifikasi uji kompetensi sebagai upaya peningkatan profesionalitas pustakawan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kajian literatur. Bahan yang telah diperoleh melalui kajian literatur ini dikumpulkan, ditelaah kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan ditemukan hasil bahwa sertifikasi uji kompetensi bagi pustakawan merupakan rangkaian yang sangat penting untuk menunjang profesionalitas pustakawan. Ada Beberapa alasan yang mendasar tentang perlunya sertifikasi pustakawan, yaitu: (a) membuat pustakawan lebih diakui oleh masyarakat, (b) memotivasi diri pustakawan untuk maju, (c) membuat pemerintah lebih memperhatikan profesi pustakawan, (d) memberikan rasa keadilan bagi pustakawan, serta (e) dapat digunakan sebagai standar minimal kemampuan pustakawan. Program sertifikasi kompetensi pustakawan mempunyai tujuan di antaranya: (1) meningkatkan layanan perpustakaan, (2) memotivasi pustakawan untuk selalu meningkatkan keterampilannya, (3) meningkatkan citra pustakawan dan perpustakaan dalam masyarakat (4) panduan bagi perpustakaan atau pimpinan perpustakaan untuk seleksi pegawai dan mempertahankan pegawai yang ada, (5) mengetahui kemampuan pustakawan mana yang harus ditingkatkan ketrampilannya atau pustakawan yang harus ditingkatkan pengetahuannya, (6) meningkatkan program pendidikan perpustakaan bagi pustakawan. Di sisi lain sertifikasi ini penting dalam rangka menghadapi persaingan global. Dengan sertifikat kompetensi, seseorang pustakawan akan mendapatkan bukti pengakuan tertulis atas kompetensi kerja yang dikuasainya, serta diharapkan bisa meningkatkan profesionalitas dan eksistensinya."
JUPITER 14:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Made Muryani Triningsih
"Tesis ini membahas tentang faktor-faktor penyebab ketidaklulusan uji kompetensi untuk sertifikasi tenaga kesehatan diploma tiga keperawatan. Penelitian yang dilakukan guna mendukung penyusunan tesis ini meliputi peserta uji kompetensi untuk sertifikasi tenaga kesehatan, pimpinan institusi pendidikan diploma tiga keperawatan dan para pejabat lembaga yang berperan dalam penyelenggaraan uji kompetensi untuk sertifikasi tenaga kesehatan yang berada di wilayah Kota DKI Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan postpositivist dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan ketidaklulusan dalam uji kompetensi untuk sertifikasi tersebut meliputi faktor eksternal yaitu alat belajar meliputi soal uji kompetensi dan waktu serta faktor internal yang mencakup kecakapan nyata, sikap kedisiplinan dan penyesuaian diri.

This thesis discusses about the factors that cause unsuccessful test of competence for certification of health workers diploma 3 of nursing. Research carried out to support this thesis include participants competency tests for certification of health workers, leaders of institution diploma 3 of nursing and agency officials involved in the implementation of the competency test for certification of health workers who are in the city of Jakarta. The study was conducted using postpositivist approach with qualitative methods. The results showed some of the factors that lead to failure in the competency test for certification include external factors is a learning tool covering about a competency test and time as well as internal factors that include real skill, discipline and attitude adjustment."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Ivonne Ruth Vitamaya Oishi
"Latar belakang: Kurikulum pendidikan dokter di Indonesia disusun berdasarkan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh seorang lulusan institusi pendidikan dokter. Salah satu upaya untuk menilai capaian kompetensi tersebut diselenggarakan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian ini merupakan salah satu prasyarat untuk mendapatkan sertifikat tanda registrasi agar dapat memperoleh surat ijin praktik. Sayangnya hasil UKMPPD masih belum memuaskan. Beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan angka kelulusan yang rendah, antara lain: motivasi belajar dan strategi pembelajaran yang dapat diukur menggunakan Motivated Strategies of Learning Questionnaire (MSLQ).
Tujuan: Mengetahui hubungan motivasi belajar dan strategi pembelajaran dengan kelulusan uji kompetensi di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia. Metode: penelitian analitik dengan desain potong lintang dilakukan pada seluruh mahasiswa yang mengikuti UKMPPD November 2018, 148 orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan non probability sampling dengan teknik total sampling. Analisi menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil: Mayoritas responden berusia <25 tahun (54,1%), perempuan (59,5%), serta kelulusan UKMPPD sebesar 20,94%. Pada analisis univariat, variabel motivasi yang paling rendah ditemukan pada komponen kecemasan (median 3). Nilai median variabel strategi pembelajaran berkisar antara 5 dan 6. Pada analisis bivariat, nilai variabel motivasi yang memiliki hubungan dengan UKMPPD tertinggi yaitu komponen control of learning belief (r=0,232). Nilai variabel strategi pembelajaran yang memiliki hubungan dngan UKMPPD tertinggi di jumpai pada pada komponen pembelajaran dengan teman (r=0,378). Motivasi dan strategi pembelajaran mahasiswa sudah cukup baik. Namun, terdapat hubungan yang lemah-sedang antara motivasi belajar dan strategi pembelajaran dengan UKMPPD. Pada analisis multivariat menggunakan path analysis, variabel motivasi yang mempunyai pengaruh paling tinggi yaitu komponen control of learning belief (14,774). Nilai variabel strategi pembelajaran yang mempunyai pengaruh paling tinggi dijumpai pada komponen elaborasi (15,234). Motivasi mempengaruhi strategi pembelajaran, strategi pembelajaran mempengaruhi hasil pembelajaran. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mencari faktor lain yang mempengaruhi hasil UKMPPD.
Simpulan: Motivasi belajar dan strategi pembelajaran memiliki hubungan yang lemah-sedang dengan hasil pembelajaran.

Intoduction: The curriculum of medical education in Indonesia is developed based on the competencies that expected to be achieved by graduates. To assess the achievement of the competencies is by conducting the National Competency Examination (UKMPPD). National Competency Examination is mandatory to obtain a license for practicing as a physician. Unfortunately, the result is unsatisfied. The success of examination might be influenced by learning motivation and learning strategies, which can be measured by Motivated Strategies of Learning Questionnaire (MSLQ).
Objective: To determine the relationship between learning motivation and learning strategy with the success of UKMPPD at Faculty of Medicine, Universitas Methodist Indonesia. Method: An analytical research with cross sectional design was performed. Respondents were all students who took the UKMPPD on November 2018, total sample was 148. The sample selection was done by non probability sampling with a total sampling technique. Data analyzing using Spearman test.
Result: The majorityof the respondents were < 25 years old (54.1%), 59.5% is female and the successfull rate of the UKMPPD was 20.94%. The lowest motivation variable was the anxiety component (median = 3). For the learning strategy variables, component was most ly scored ​​5 and 6. The highest corelation between motivation variable and UKMPPD was control of learning belief (r=0.232). Furthermore, the highest corelation of learning strategyvariables and UKMPPD was peer learning (r=0.378). Students' learning motivation and learning strategy were quite good. However, the relation between learning motivation and learning strategy toward the UKMPPD was weak-moderate. Multivariate analysis using path analysis showed that the highest motivation variable was control of learning belief (14,774). The highest learning strategy variable was the elaboration (15.234). Motivation influences learning strategy;learning strategy infleunces the UKMPPD. Further research is needed to explore other factors influence the test results.
Conclusion: Learning motivation and learning strategies show weak-modearte correlation toward learning outcomes."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T55524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasman J. Maruf
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
658.3 JAS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harianja, Fransisca
"Pelaksanaan uji kompetensi program diploma kebidanan dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kualitas lulusan dalam memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap professional sebelum menjalankan tugas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Penelitian ini ingin mengetahui tentang faktorfaktor yang berhubungan dengan nilai uji kompetensi menurut akreditasi, status kepemilikan dan wilayah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai uji kompetensi berdasarkan akreditasi dan wilayah. Disarankan pula agar adanya penyelasaran substansi uji dengan kurikulum, perlunya persamaan garis besar kurikulum di setiap institusi pendidikan mengingat di beberapa institusi yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) akan lebih unggul dalam kompetensi praktek (knows how, show how) sedangkan di institusi yang menggunakan kurikulum konvensional justru sebaliknya, serta pengendalian mutu terhadap institusi agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

The competencies examination of vocational midwifery major is made to determine how good is the quality of the graduates of the vocational midwifery?s knowledges, skills and professional attitudes before they conduct their duty in providing healthcare services. This research seeks to find factors related to score from competenceis examination based on the acreditation status, the ownership and the location of the midwifery academy. This research uses quantitative and qualitative approach. The result shows that there is difference in the average score from the competencies examination based on the accreditation and location of the academy. It is sugested that a hamonization in the substance of the examination curricullum is a must, a standard curricullum in every academy is required, since some academy using competencies based curicullum is better in practice (knows how and shows how) compared to the academy using conventional curicullum, so that the quality control against the academy could result in qualified graduates.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Astuti Irmalita
"Program Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) dan Uji Kompetensi Guru (UKG) telah menjadi program nasional sejak tahun 2012. Dalam pelaksanannya program ini mengalami berbagai perubahan kebijakan. Salah satu perubahannya adalah kebijakan penerapan self assessment guru dalam penyelenggaraan moda pembelajaran. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perubahan kebijakan self assessment guru yang diterapkan pada penyelenggaraan program PKB terhadap capaian kelulusan UKG yang telah ditetapkan oleh pemerintah setiap tahunnya sebagai salah satu indikator peningkatan kompetensi guru di Indonesia. Self assessment pada awalnya digunakan sebagai acuan penyelenggaraan alternatif moda pembelajaran (aneka moda) menjadi hanya menerapkan satu moda tatap muka untuk semua hasil pemetaan self assessment guru. Dengan memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKB yang berisi database peserta program PKB (guru) guna mempertajam analisis penelitian maka faktor internal dan faktor eksternal guru digunakan sebagai variabel kontrol untuk melihat pengaruhnya terhadap capaian kelulusan UKG setelah guru mengikuti program PKB. Dengan menggunakan metodelogi model regresi logit data panel dari sampel sebanyak 5759 guru mapel dan vokasi yang konsisten mengikuti program PKB sejak tahun 2016 sampai dengan 2018, hasil utama penelitian menemukan bahwa penerapan self assessment pada moda pembelajaran berpengaruh signifikan dan positif. Dengan analisis yaitu diterapkannya self assessment dalam penyelenggaran aneka moda pada program PKB akan menaikan probabilitas kelulusan UKG sebesar 4,1 %. Hasil dari variabel kontrol faktor internal dan faktor eksternal menujukan bahwa faktor kualifikasi pendidikan, status sertifikasi, jenjang mengajar, masa kerja, wilayah dan status sekolah memberikan pengaruh yang signifikan dan positif. Pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap capaian kelulusan UKG diberikan oleh faktor bidang keahlian dan usia guru. Sedangkan faktor jenis kelamin dan status kepegawaian guru tidak memberikan pengaruh yang signifikan kepada guru didalam mencapai nilai kelulusan UKG.

The Sustainable Competency Improvement Programme (PKB) and Teacher Competency Test (UKG) have become a national programs in Indonesia since 2012. There have been several policy changes during the implementation of the program. One of the changes is teacher self assessment policy that used as an instrument for maping teacher competency level for implementation multiple learning methods in 2016 into a single leraning method (face to face) for all teacher competency level in 2017-2018. The main objective of this study is to analyze the impact of teacher self assessment as an instrument for implementation from multiple learning methods changes into a single learning method (face-to-face) to the achievement of UKG. The achievement of UKG is indicated by the acceptable scoring level of UKG defined annually by the government. In addition, the study includes internal and external factors of teachers as control variables. The study utilizes the Management Information System (SIM) consisting the database of PKB participants from the Ministry of Education and Culture. The data consists of 5,759 teachers who consistently have participated in the PKB since 2016 to 2018. Applying panel logit regression, the study finds that teacher self assessment that used as an instrument for maping teacher competency level for implementation multiple learning methods has a significant and positive impact in achieving UKG acceptable level. Using multiple learning methods increases 4.1% of probability in passing UKG acceptable level. The results from the control variables of internal and external factors indicate that educational qualifications, certification status, teaching level, years of work, region and school status have a significant and positive impact on achieving UKG acceptable level. Whereas teachers expertise and age have significant and negative impacts, gender and teachers status do not have a significant impact on achieving UKG acceptable level.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library