Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Yulianti
Abstrak :
Meningkatnya perkembangan pasar tenaga kerja Indonesia berdampak terhadap peningkatan jumlah pekerjaan dan partisipasi angkatan kerja, termasuk dalam hal ini adalah peningkatan angkatan kerja wanita. Ny. N merupakan ibu hamil bekerja yang tinggal di wilayah perkotaan. Beberapa masalah Ny. N yang dihubungkan dengan akibat tinggal diperkotaan adalah adanya riwayat interupsi ASI. Sehingga pada kehamilannya saat ini klien memiliki niat untuk memberikan ASI eksklusif walaupun dalam keadaan masih bekerja. Berdasarkan hal tersebut, penulis menegakan diagnosa keperawatan potensial selama periode perinatal yaitu kesiapan meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Intervensi keperawatan yang dibahas pada karya tulis ini adalah pemberian pendidikan kesehatan melalui metode diskusi dan demonstrasi untuk meningkatkan kesiapan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja selama periode perinatal. Kata kunci: perkotaan, ibu bekerja, kesiapan menyusui.
The development of the Indonesian labor market impacts on the increase of employment and the labor force participation, including female workers. Mrs. N was a pregnant worker who lives in an urban area. One of Mrs. N problems related to the urban living was interrupted breastfeeding. So that, in this pregnancy Mrs. N planned to give exclusive breastfeeding although she is working. According to the assessment, writer declair potensial nursing diagnosis during perinatal period, namely the readiness to enhance breastfeeding. Nursing intervention given to Mrs N was health education, through discussion and demonstration method in order to enhance the readiness to breastfeed exclusively in working woman during perinatal period. Key words urban, working woman, breastfeeding readiness.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fanggidae, Erdhy
Abstrak :
Reformasi pada tahun 1998 memunculkan kebebasan bagi media massa di Indonesia dalam menjalankan praktek media, ditandai dengan munculnya fenomena di mana sensualitas dan seksualitas dalam berbagai bentuk yang hampir selalu ada. Banyak pihak kemudian yang memprihatinkan hal ini, meminta agar kalangan media massa merespon apa yang disebut dengan keprihatinan dan tuntutan masyarakat terhadap maraknya pornografi. Tercetus rencana pembentukan Undang-Undang Anti Pomografi dan Pornoaksi. Komite Penyiaran Indonesia (KPI) berjanji akan menetapkan sebuah standar penyiaran dan pemerintah juga mempersiapkan empat rancangan peraturan pemerintah (RPP) berkenaan dengan bidang penyiaran. Wacana regulasi tentang pomografi sebenarnya baik, namun pertanyaan mengenai realitas pornografi menurut perspektif apa dan siapa yang sebaiknya digunakan dalam penyusunan dan implementasi regulasi terkait, serta faktor-faktor apa saja yang nantinya perlu mendapat penekanan dalam regulasi itu, harus dijawab terlebih dahulu. Sebabnya, realitas dibentuk dan dikonstruksi, berwajah ganda/jamak, setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas. Setiap orang yang mempunyai pengalaman, preferensi, pendidikan tertentu dan lingkungan pergaulan atau sosial tertentu akan menafsirkan realitas sosial itu dengan konstruksinya masing-masing. Sejalan dengan pandangan realitas menurut paradigma konstruktivisme, bahwa realitas adalah hasil dari konstruksi mental, bersifat sosial dan tergantung pada orang yang memahaminya, penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme ini berusaha untuk melihat bagaimana kalangan perempuan informan penelitian ini melakukan penerimaan dan juga pemaknaan terhadap realitas praktek media massa yang membahas seksualitas dari sensualitas. Selanjutnya penelitian dengan metode fenomenologi ini juga berusaha mengetahui realitas mengenai isu pornografi di media massa Indonesia menurut para informan, mengenai sejauh mana praktek media massa dengan bahasan seksualitas dan seksualitas tersebut bisa dikategorikan sebagai pornografi dalam pemaknaan mereka. Menggunakan tiga kategori pemetaan dalam kerangka Audience Reception Theory. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audiens melakukan pemaknaan sendiri ketika melakukan konsumsi media massa. Dalam realitas bahasan seksualitas, para informan penelitian ini tidak keberatan dan mendukung adanya bahasan seksualitas di media massa. Penelitian ini juga memperlihatkan bagaimana ada perbedaan dalam pemaknaan pornografi dan juga realitasnya dalam praktek media massa di Indonesia sendiri. Temuan lainnya adalah bahwa laki-laki dianggap sebagai bagian masyarakat yang paling rentan terhadap dampak dari pomografi. Dikaitkan dengan pengaruh latar audiens ketika melakukan pemaknaan, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pemaknaan para informan tidak bergantung kepada latar belakang lingkungan tempat tinggal dan mobilitas mereka dan bahwa faktor agama jarang digunakan untuk memaknai isu pomografi di media massa. Implikasi teori dari penelitian ini adalah bahwa audiens memang mempunyai pemaknaan sendiri ketika mereka berhadapan dengan praktek media massa. Secara metodologis, dengan memperhatikan keterbatasan dari penelitian ini, di mana para informannya adalah hanya mereka yang menepakan perempuan lajang pekerja profesional yang berkantor di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, akan sangat menarik jika di kemudian hari bisa dilakukan sebuah eksplorasi bahasan yang sama.terhadap variabel-variabel yang lebih beragam dalam skala penelitian yang lebih luas secara kuantitatif menggunakan metode survey.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadillah
Abstrak :
Tingkat perceraian di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari bertambahnya jam kerja wanita terhadap probabilitasnya memutuskan untuk bercerai dengan pasangannya. Penelitian ini berfokus pada wanita berumur 15-57 tahun yang bekerja. Penelitian ini melakukan tiga kali regresi dengan menggunakan data IFLS 5 serta analisis binomial logistic regression. Ditemukan hasil bahwa jam kerja bukan menjadi faktor utama yang memengaruhi perceraian wanita di Indonesia. Namun begitu, terdapat faktor-faktor lain dari karakteristik individu maupun keluarga – seperti kemampuan punya anak (lagi) dan pengeluaran rumah tangga per kapita yang memiliki pengaruh positif, serta pendidikan dan status pekerjaan yang ditemukan berpengaruh negatif terhadap keputusan wanita untuk bercerai. ......The divorce rate in Indonesia continues to increase every year. The purpose of this study is to determine how a woman's decision to divorce her spouse is impacted by the number of hours she works. The working women between the ages of 15 and 57 are the subject of this study. This study used binomial logistic regression analysis and IFLS 5 data to perform three regressions. The findings showed that divorce rates among women in Indonesia were not primarily influenced by working hours. Other aspects of an individual's and family's characteristics, such as the ability to have (additional) children and per capita household expenditure have a positive influence on divorce, on the other hand, woman’s education and her working status have been proven to have a negative impact on a woman's decision to get a divorce.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhelina Zulfiana, autho
Abstrak :
Industri manufaktur merupakan salah satu sektor industri yang pekerjanya berisiko mengalami fatigue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan fatigue pada pekerja wanita di PT. X. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Juli 2021 dengan melibatkan 5 orang responden yang terdiri dari pekerja wanita di PT. X yaitu 2 orang pekerja di bagian manajemen dan 3 orang pekerja di bagian produksi di PT. X. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain studi deskriptif kualitatif dengan pengambilan data berupa data primer yang dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan data sekunder yang didapatkan dari PT. X. Faktor risiko fatigue yang diteliti terdiri dari faktor risiko terkait kerja dan faktor risiko tidak terkait kerja. Faktor risiko terkait kerja terdiri dari shift kerja, waktu istirahat, jam kerja lembur, commuting time, beban kerja, jenis pekerjaan, pekerjaan sampingan, dan stress kerja. Faktor risiko tidak terkait kerja terdiri dari usia, status kesehatan, kualitas dan kuantitas tidur, status kehamilan dan menyusui, peran dan tanggung jawab dalam keluarga, stress dan konflik peran ganda, kebiasaan konsumsi alkohol dan kafein. Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden mengalami kelelahan dengan keluhan kelelahan fisik dan emosional atau mental. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian lebih lanjut dalam mencegah dan menangani masalah fatigue di PT. X. ......The manufacturing industry is one of the industrial sectors whose workers are at risk of experiencing fatigue. The purpose of this study was to identify and analyze the factors associated with fatigue in female workers at PT. X. The research was conducted in June – July 2021 involving 5 respondents consisting of women workers at PT. X, namely 2 workers in the management section and 3 workers in the production section at PT. X. The research design used in this study is a qualitative descriptive study design with data collection in the form of primary data conducted by in-depth interviews and secondary data obtained from PT. X. The fatigue risk factors studied consisted of work-related risk factors and non-work-related risk factors. Work-related risk factors consist of work shifts, rest periods, overtime hours, commuting time, workload, type of work, side work, and work stress. Non-work related risk factors consist of age, health status, sleep quality and quantity, pregnancy and lactation status, roles and responsibilities in the family, stress and dual role conflict, alcohol and caffeine consumption habits. The results showed that all respondents experienced fatigue in physical and mental fatigue. Therefore, it is necessary to carry out further control in preventing and dealing with fatigue problems at PT. X.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Mahdiyyah
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai bagaimana dampak flexible working hours terhadap work-life balance dan work-life conflict terhadap 3 peneliti perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak dengan rentang usia 0-5 tahun di Lembaga Demografi FEB UI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang telah dilaksanakan pada bulan April 2020-Juni 2021. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan flexible working hours memiliki dampak positif terhadap work-life balance dan negatif terhadap work-life conflict khususnya pada peneliti perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak dengan rentang usia 0-5 tahun. Hasil ini didukung dengan temuan penelitian yang memperlihatkan bahwa para peneliti perempuan ini memiliki lingkungan yang suportif dan kondisi pekerjaan dengan prinsip output based. ......This bachelor thesis discusses about how flexible working hours impacts to work-life balance and work-life conflict toward 3 female researcher that has been married and having child with age 0-5 in Lembaga Demografi FEB UI. This research was conducted with qualitative approach and descriptive research type and conducted in April 2020 – June 2021. This research shows that flexible working hours has positive impact towards work-life balance dan negative impact towards work-life conflict especially in female researchers that has been married and having child with 0-5 age. This result supported with research find that shown that they have supportive environment and working in output-based principles condition.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library