Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hartanti Sandi Wijayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunaan kader merupakan salah satu strategi untuk mengatasi kekurangan jumlah tenaga kesehatan di negara berkembang. Studi ini bertujuan untuk menggali faktor yang berhubungan dengan capacity building kader dalam memberikan edukasi. Masalah yang berhubungan dengan praktek kader dalam memberikan edukasi antara lain kurangnya pengetahuan dan keterampilan komunikasi, perbedaan persepsi mengenai peran edukasi, dan kurangnya kepercayaan diri. Karakteristik kader, kebutuhan personal, manajemen organisasi, supervisi, dan persepsi pengasuh terhadap kader merupakan faktor utama yang berhubungan dengan praktek pemberian edukasi oleh kader. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan dalam proses capacity building kader, dengan pengayaan konten mengenai manajemen diet pada anak diare dan komunikasi sebaya, dan dengan menerapkan metode belajar dari pengalaman
ABSTRACT
Cadres have been identified as one of the key strategies to address health workers shortage in developing countries. This study aimed to explore factors related to cadres capacity building on giving education. It was revealed that cadres had lack of knowledge and communication skills, different perceived role toward education practice, and low self-efficacy. Cadre’s characteristics, personal needs, organizational management, supervision, and caregivers’ perception toward cadres were the main factors related to cadres practice on giving education. Those factors should be addressed during capacity building process through enrichment of capacity building contents on knowledge about dietary management of child illness during diarrhea and peer communication, and by applying experiencebased learning as capacity building methods
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sistha Adipraniastuti
Abstrak :
ABSTRAK
Objective of this study is to develop Food Photographs Application (FPA) as a tool for portion size estimation. Cross sectional study performed in two stages; development and user opinion. Input for FPA improvement from experts are should be community based and include mixed food with various food portions. FPA1 developed in software, contains; 201 food items in 354 items of food portion with various HH measurement unit. After FPA1 developed, 62.9% of dieticians, 82.9% of enumerators, and 42.9% of clients choose FPA1 rather than existing tools because FPA1 is more portable, have more complete food variation, various food portion and HH measurement unit.
ABSTRACT
Objective of this study is to develop Food Photographs Application (FPA) as a tool for portion size estimation. Cross sectional study performed in two stages; development and user opinion. Input for FPA improvement from experts are should be community based and include mixed food with various food portions. FPA1 developed in software, contains; 201 food items in 354 items of food portion with various HH measurement unit. After FPA1 developed, 62.9% of dieticians, 82.9% of enumerators, and 42.9% of clients choose FPA1 rather than existing tools because FPA1 is more portable, have more complete food variation, various food portion and HH measurement unit.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Purwara Dewanti
Abstrak :
ABSTRAK
Dukungan yang diberikan kepada ibu menyusui untuk melakukan praktik menyusui sesuai dengan rekomendasi WHO telah banyak dan beragam. Namun demikian, meningkatkan praktik menyusui sesuai rekomendasi tersebut tampaknya memang bukan hal yang mudah. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan kepada ibu baik oleh teman sebaya (peer) maupun tenaga ahli (professional) dapat berupa kelompok pendukung ibu ataupun berupa konsultasi satu-lawan-satu atau individual. Dukungan tersebut pada akhirnya akan sangat membantu apabila diberikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik ibu menyusui sehingga dapat mencapai praktek menyusui yang sesuai dengan rekomendasi. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi praktik menyusui dan pengalaman ibu dalam menghadiri kelompok pendukung atau konsultasi individu. Praktek menyusui di kalangan ibu-ibu dalam bentuk kelompok dan bentuk individu sesuai dengan rekomendasi. Kedua bentuk dukungan dapat memberi manfaat bagi ibu dengan memberi edukasi utamanya jika mereka mendapat dukungan menyusui (baik kelompok atau individu) sedini mungkin yaitu selama masa kehamilan, tentang praktek pemberian ASI yang direkomendasikan dan bagaimana mempertahankannya. Dukungan dalam bentuk kelompok, dengan suasana yang tepat, ibu dapat berbagi pengalaman mengenai menyusui dan saling memberi semangat satu sama lain. Sementara dukungan dalam bentuk individu, ibu meningkatkan praktek pemberian ASI mereka dengan mengatasi masalah menyusui secara lebih fokus dibantu oleh konsultan laktasi/konselor menyusui. Praktek menyusui yang baik dapat terus dipertahankan oleh pengalaman ibu dalam bentuk dukungan kelompok atau bentuk dukungan individu yang menyediakan lingkungan yang kondusif untuk ibu belajar dan/atau untuk mengatasi masalah menyusui
ABSTRAK
Intervention to promote breastfeeding practice according to WHO recommendations given to breastfeeding mothers have been many and varied. Nevertheless, improving breastfeeding practices as recommended does not an easy thing. Type of support given to the mother either by peers and experts (professionals) can be in the form of support group and/or one-on-one or individual consultation. Such support will be helpful if given in accordance with the needs and characteristics of breastfeeding mothers to achieve appropriate breastfeeding practices with the recommendation. Qualitative approach was used to explore mothers’ breastfeeding performance and mothers’ experience attending the group and/or individual exposure. The breastfeeding practice among mothers in group exposure and individual exposure were in accordance with the recommendation. Both exposures are beneficial for mothers by educating mothers for recommended breastfeeding practice and how to maintain it especially if they were exposed to the breastfeeding support (groups or individual) as early as possible i.e. during pregnancy period. Specific in group exposure, with the proper group ambiance, mother can share experiences on breastfeeding and encouraging each other. While in individual exposure, mothers improved their breastfeeding practice by treating breastfeeding problem with more focus helped by breastfeeding counselor/lactation consultant. Good performance on breastfeeding among mothers’ can be maintained by their experiences of group or individual exposure that allow mothers learn in conducive environment and/or solved mothers’ breastfeeding problem
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Febrianingtyas
Abstrak :
Secara signifikan faktor yang dapat diubah dalam praktek menyusui adalah efikasi diri. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pengaruh efikasi diri ibu bekerja dalam memberikan asi pada anak. Informan dalam penelitian ini adalah ibu bekerja (n=18) di Jakarta, Indonesia. Dalam studi ini terdapat enam komponen dari efikasi diri saat praktek menyusui, yang terdiri dari: pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, persuasi lisan, reaksi emosional, motivasi diri, dan waktu paparan terhadap informasi. Selain itu, praktek menyusui secara ekslusif tidak hanya dipengaruhi oleh efikasi diri tetapi juga lingkungan yang mendukung dimana ibu bekerja dan tinggal: lingkungan rumah sakit dan kesehatan, lingkungan rumah, lingkungan kerja dan kebijakan publik, dan norma masyarakat terkait praktek menyusui. Oleh karena itu, komponen-komponen efikasi diri dalam pemberian ASI disertai dengan lingkungan yang mendukung sangat diperlukan untuk meningkatkan lama pemberian ASI pada ibu bekerja. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengeksplorasi ibu bekerja dengan paruh waktu dibandingkan dengan waktu penuh untuk memberikan situasi yang berbeda terkait praktek pemberian ASI ekslusif mereka. ......Breastfeeding self-efficacy was a significant modifiable factor of breastfeeding practice. Qualitative approach was used to provide a more complete picture of breastfeeding self-efficacy influenced working mothers’ breastfeeding practice. The informants of this study were working mothers (n=18) in Jakarta, Indonesia. The study revealed six components of breastfeeding self-efficacy, consists of: self-experiences; others’ experiences; verbal persuasions; emotional responses; self-motivation; and time exposure to information. In addition, exclusive breastfeeding practice was not only explained by breastfeeding self-efficacy but also by the other supportive environments in which working mothers live and breastfeed: hospital and health environment, home environment, work and public policy environment, and community norms about breastfeeding. Therefore, the components of breastfeeding self-efficacy accompanied by supportive environments were needed to increase the duration of breastfeeding performance of working mothers. Further research is required to explore the part time job compared with full time working mothers to provide different situations for their breastfeeding performances.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitha Dwita Putriani
Abstrak :
Tujuan dari studi ini adalah untuk membandingkan status gizi dan penyakit infeksi pada anak usia 12-59 bulan antara kelompok yang menerima dosis penuh dan yang menerima setengah dosis/tanpa kapsul vitamin A di perkotaan miskin Paseban. Studi cross sectional ini, 429 anak direkrut melalui sampel random sederhana dan purposive sampling. Status gizi dan prevalensi penyakit infeksi antar grup tidak berbeda secara signifikan. Studi ini menemukan pemanfaatan pelayanan kesehatan di posyandu, keterpaparan informasi mengenai suplementasi vitamin A dan pengetahuan pengasuh yang lebih baik mengenai vitamin A lebih tinggi ditemukan pada anak kelompok dosis penuh dibandingkan kelompok setengah dosis/tanpa kapsul vitamin A.
Abstract
The aim of study was to compare nutritional status and infectious diseases among children aged 12-59 months old betwen groups receiving full doses and half/no dose of vitamin A capsules in urban poor Paseban. This cross sectional study, 429 were recruited through simple random and purposive sampling. Nutritional status and prevalence of infectious diseases between groups were not significantly different. This study found that utilization of health services in posyandu, exposure about vitamin A supplemantation from caregivers and better knowledge of cargeivers on vitamin A were higher found among children in full doses group compared to those in half/no dose group.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T31026
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risky Dwi Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Ibu harus menerima informasi obyektif mengenai penggunaan susu formula. Tenaga kesehatan juga harus menerima informasi ilmiah dan faktual. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk menyelidiki implementasi Kode dalam aspek promosi dan informasi. Wawancara dilakukan dengan ibu hamil, ibu yang memiliki bayi kurang dari enam bulan, tenaga kesehatan dan karyawan perusahaan susu formula. Observasi materi promosi dan informasi di fasilitas kesehatan dan toko juga dilakukan. Pelanggaran dalam aspek promosi dan informasi ditemukan. Diperlukan penegakan dan pembuatan peraturan nasional baru yang berkaitan dengan pemasaran produk pengganti ASI
ABSTRACT
Mothers should receive objective information about the use of formula milk. Health workers should receive scientific and factual information about formula milk. Quantitative and qualitative methods were used to explore the implementation of the Code in promotion and information aspects. Interviews were conducted with pregnant women, mothers of infant less than six months old, health workers and company personnel. Observation of the promotion and information materials in the health facilities and stores were also conducted. Violations in promotion and information aspects were found. Further reinforcement and development of new national regulations related to the marketing of breastmilk substitutes are needed.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Ade Ari Wiradnyani
Abstrak :
LATAR BELAKANG. Prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi. Di lain pihak, pemerintah telah menjalankan program nasional gizi ibu dan anak pada 1000 hari pertama kehidupan/HPK anak yang merupakan periode emas untuk mencegah/menurunkan kejadian stunting.Studi menunjukkan bahwa untuk mendapatkan dampak yang diharapkan,diperlukan kepatuhan ibu menjalankan rekomendasi program gizi tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengukur faktor yang berhubungan dengan praktek ibu dalam menjalankan rekomendasi program gizi nasional pada 1000 HPK, serta hubungannya dengan prevalensi stunting pada anak usia 6-23 bulan. METODE. Studi ini menganalisis data sekunder dari Survei Nasional (SDKI 2002, 2007 dan 2012, dan Riskesdas 2010) dan pendekatan kualitatif untuk melengkapi hasil analisisagar mendapat gambaran yang utuh tentang faktor yang berhubungan dengan praktek ibu tersebut. Program gizi nasional yang diukur adalah suplementasi tablet besi-folat/TBF, pemberian ASI lanjutan, pemberian makanan pendamping ASI/MP-ASI, dan suplementasi kapsul vitamin A. HASIL. Kepatuhan ibu menjalankan program sebagai komposit program tidak berhubungan secara bermakna dengan resiko stunting pada anak. Namun, analisis program secara individu menunjukkan bahwa kepatuhan minum TBFberhubungan bermakna dengan risiko severestunting, dan praktik MP-ASI berhubungan dengan risiko stunting pada anak usia 6-11 bulan. Pada keluarga dengan ekonomi rendah, anak yang masih menerima ASI memiliki risiko stunting yang lebih tinggi dibandingkan pada anak yang sudah disapih. Hal ini berhubungan dengan MP-ASI yang lebih buruk pada anak yang masih menyusu. Faktor lain yang berhubungan dengan risiko stunting adalah tinggi badan ibu, berat lahir serta jenis kelamin dan umur anak.Paparan informasi serta dukungan suami/keluarga berhubungan secara bermakna dengan praktek ibu. Ditemukan empat mispersepsi yang umum pada ibu, yaitu TBF dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, TBF lebih untuk pengobatan daripada pencegahan, ASI dapat menggantikan kebutuhan energi dan zat gizi anak yang seharusnya diperoleh dari MP-ASI, serta makanan lunak untuk anak usia 6-8 bulan yg baik adalah bubur susu siap saji. KESIMPULAN. Kepatuhan ibu pada program prenatal, serta faktor sebelum dan selama kehamilan berhubungan dengan resiko stunting pada anak. Hal ini menekankan kembali pentingnya status gizi wanita sebelum dan selama hamil. Paparan informasi dan dukungan suami/keluarga sangat berperan dalam praktek ibu. Memaksimalkan kunjungan antenatal dan pemantauan pertumbuhan balita sebagai media untuk memberi ibu paparan informasi menjadi sangat penting. Memberdayakan bidan dan kader Posyandu adalah keharusan. Pendekatan ibu-ayah diusulkan sebagai salah satu cara karena diharapkan dapat memberi hasil yang lebih baik dibandingkan pendekatan pada ibu sebagai satu-satunya target program gizi ibu dan anak.
BACKGROUND. Stunting in Indonesia remains highly prevalent despite the availability of national maternal and child nutrition/MCN programs for the period known to be window of opportunity for stunting prevention/reduction, i.e. the first 1000 days of child's life. Studies confirm that good adherence towards the program recommendations is required to ensure the program's impact. The study aims to assess factors associated with adherence of mothers towards national MCN programs within the first 1000 days of child's life and its association with prevalence of stunting among children aged 6-23 months. METHODS. The study analyzed national surveys data (Indonesian DHS 2002, 2007 and 2012 and Riskesdas 2010), complemented witha qualitative approach exploring factors associated with the mother's adherence in order to provide the more complete pictures. The MCN programs cover iron-folic acid supplementation/IFAS, continued breastfeeding, complementary feeding/CF practices, and vitamin A capsule supplementation. RESULTS. Adherence towards MCN programs as a composite program is not associated with risk of stunting in children. However,good adherence towards IFAS program is associated with significant lower risk of severe stunting.The CF practices shows significant association with risk of stunting in 6-11 months old children. On the contrary, risk of stunting of children from poor family was higher among breastfed than non-breastfed ones, which was associated with their poorerCF practices. Other predictors of stunting were maternal height, child's birthweight, sex and age. Good exposures towards information and support from husband/family were associated with good mother's adherence towards the MCN program. Four misleading perceptions were revealed from the qualitative study, i.e. IFA tablets may cause high blood pressure,IFAS was more for curative than preventive, breastmilk can substitute energy and nutrient needs for the children that should be obtained from foods, and instant baby milk porridges were referred as most appropriate 'soft food' for 6-8 months old children. CONCLUSION. Adherence towards prenatal program, maternal height and child's birthweight were significant predictors of child stunting. It reinforces the needs to put good nutrition of women before and during pregnancy as priority. Good CF practices have to be emphasized more, especially during the transition period. Exposure towards information and support from husband were significant factors of the mother's adherence. Making optimal use of ANC and posyandu visit to expose mothers with information is highly crucial. Thus, empowering midwife andposyandu cadres is a must.Mother-father based approach is proposed to be more beneficial rather than mothers as single target of the MCN programs for pregnancy and child care.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library