Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bunga Astya Syafitri
"Skripsi ini membahas tentang romantisisme dalam tujuh buah puisi yang ditulis oleh Kim So-wol. Ketujuh puisi tersebut adalah Geumjandi, Huimang, Bugwi-gongmyeong, Yejeon-e Micheo Mollasseoyo, Azalea, dan Samsoo Kapsan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan kecenderungan tema romantik yang terdapat dalam karya-karya tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan dilakukan dengan metode deskriptif-analisis. Kesimpulan akhir dari skripsi ini adalah puisi-puisi Kim So-wol memiliki karakteristik romantik yang kuat, dengan sikap berlebih-lebihan yang menjadi karakteristik utama, serta tema melankoli romantik dan sentimentalisme sebagai tema yang dominan dipakai.

This undergraduate thesis analyzes the existence of romanticism of seven poems written by Kim So-wol. Those poems are exactly Geumjandi, Huimang, Bugwi-gongmyeong, Yejeon-e Micheo Mollasseoyo, Yet-iyagi, Jindallae-kkot, and Samsoo Kapsan. The purpose is to find romantic characterictic and preference of themes which are reflected of them. This research is a qualitative research with descriptive-analitic method. Nine of romantic characteristic and four romantic themes are obtained on this research. This analysis has come up with a conclusion that Kim So-wol poems are strong with romantic characteristics, especially hyperbole, and aim to the tendency of using romantic melancholy and sentimentalism theme as favorite.;"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Rahma Dewanti
"Dalam menghadapi Tokyo 2020, Jepang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan internasional mencapai 20 juta wisatawan. Dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan internasional, Jepang melihat pasar wisatawan ASEAN dan menargetkan wisatawan muslim sebagai pasar yang berpontensi. Jepang merekonstruksi pariwisatanya menjadi ramah muslim, salah satunya adalah makanan halal. Untuk memproduksi makanan halal, Jepang bekerja sama dengan Malaysia dalam membentuk lembaga sertifikasi halal. Dalam memberikan informasi dan mempromosikan makanan halal, Jepang menggunakan media promosi online yaitu media sosial. Upaya tersebut mendapat respon yang positif serta meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan muslim ASEAN.

In facing the Tokyo 2020, Japan is targeting the number of international tourist arrivals up to 20 million tourists. As an effort to increase the number of international visitors, Japan sees ASEAN tourist market and Moslem tourist destination as potential markets. Japan is currently reconstructing their tourism to be a Muslim friendly tourism by providing halal food. They coorperate with Malaysia in establishing halal certification institute to produce it. To give more information and promotion about halal food, Japan uses online promotion such as social media. Those efforts have been responded well and made the number of ASEAN Moslem visitors increased.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariana Ratnasari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang fenomena soushoku danshi sebagai representasi perlawanan terhadap konsep maskulinitas hegemonik di Jepang. Dalam penelitian ini penulis mengkaji fenomena soushoku danshi dari sudut pandang posfeminisme, khususnya melalui teori gender performativity Judith Butler. Masalah yang dibahas yaitu bentuk perlawanan soushoku danshi terhadap konsep maskulinitas hegemonik di Jepang. Tujuan penelitian ini untuk mewujudkan wacana yang berimbang mengenai fenomena soushoku danshi dan mengidentifikasi perlawanan soushoku danshi terhadap konsep maskulinitas hegemonik di Jepang. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis dengan teknik pengambilan data studi kepustakaan. Melalui teori gender performativity Judith Butler dapat disimpulkan bahwa fenomena soushoku danshi merupakan representasi perlawanan terhadap konsep maskulinitas di Jepang.

ABSTRACT
This thesis discusses soushoku danshi phenomenon in Japan as resistance against hegemonic masculinity concept in Japan. This thesis examines soushoku danshi phenomenon from post feminism point of view, specifically through Judith Butler 39 s regarding gender performativity. Issue that explained is the soushoku danshi 39 s resistance forms against hegemonic masculinity concept in Japan. The purpose of this research is to make a balanced discourse regarding soushoku danshi and identifies soushoku danshi 39 s resistance forms. The method used in this research is analytic descriptive along with literature review. Through gender performativity theory, it can be concluded that soushoku danshi phenomenon is representation of resistance against hegemonic masculinity concept in Japan. "
2017
S68728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Edelweisa
"Media memiliki pengaruh besar pada era sekarang ini. Salah satu media tersebut adalah Anime yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan harapan. Salah satunya adalah dengan adanya female gaze atau sudut pandang perempuan dalam Anime Free! Iwatobi Swim Club. Konsep female gaze yang berkaitan erat dengan adanya manifestasi dan kepuasan emosional perempuan ini juga menjadi salah satu alasan bahwa dapat terjadi objektifikasi pada tokoh lakilaki dalam anime ini. Objektifikasi membuat seseorang dapat dipergunakan, dimanipulasi, dan dikontrol layaknya barang. Objektifikasi biasanya lebih umum dan sering dialami oleh perempuan atas tubuh mereka. Namun demikian, hal itu tidak menutup adanya objektifikasi pada laki-laki. Akibat dari objektifikasi tersebut, laki-laki jadi memiliki standar visual dan sikap tertentu yang tertanam dalam dirinya. Penelitian ini akan menganalisis dan membahas tentang bagaimana objektifikasi juga dapat terjadi pada tokoh laki-laki walaupun dilihat melalui konsep female gaze serta bagaimana dampak dari objektifikasi tersebut baik di dalam maupun luar media Anime Free! Iwatobi Swim Club. Melalui analisis teks dan sinematografi dengan teori female gaze, analisis dilakukan dalam rangka membuktikan adanya objektifikasi pada tokoh dalam Anime Free! Iwatobi Swim Club. Dengan demikian, anime ini menghadirkan adanya objektifikasi pada tokoh laki-laki yang dilakukan oleh perempuan sebagai pemenuhan keinginan atas kriteria ideal laki-laki.

Media has a significant influence in today's era. One of the mediums is Anime, which can be used to convey messages and aspirations. Such as through the Female gaze in the Anime Free! Iwatobi Swim Club. The concept of female gaze, closely related to the manifestation and emotional satisfaction of women, is also one of the reasons objectification can occur towards male characters in this anime. Objectification is the way someone looks at another subject as usable, manipulable, and controllable like an object. Objectification is more commonly and frequently experienced by women regarding their bodies. However, men are not excluded from this. As a result of such objectification, men develop specific visual standards and attitudes ingrained within them. This research will analyze and discuss how objectification can also happen to male characters through the lens of female gaze. Moreover, what are the impacts of such objectification both within and beyond the Free! Iwatobi Swim Club AnimeAnime. Through textual and cinematographic analysis using the theory of female gaze, this study aims to demonstrate the presence of objectification towards characters in Anime Free! Iwatobi Swim Club. Moreover, this anime presents objectification towards male characters carried out by women as a fulfillment of the criteria for an idealized male."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Renisa Meisandri
"Penelitian ini berfokus pada perubahan-perubahan yang terjadi pada cerpen Ellibeito-e Kkin Geu Namjaneun Eotteokhe Dweonna karya Kim Young-ha yang diadaptasi ke dalam webtoon dengan judul yang sama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif degan seluruh analisis yang merujuk pada teks. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa alih wahana menuntut perubahan karena ideologi teksnya berbeda. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang mendukung perubahan tersebut terjadi, yakni perkembangan zaman dan teknologi, perubahan preferensi masyarakat, dan penyesuaian dengan media baru.

This research is focused on a study of changes in Korean short story adaptation titled Ellibeito-e Kkin Geu Namjaneun Eotteokhe Dweonna originally written by Young-ha Kim, adapted into a webtoon. The research method used in this thesis is a qualitative descriptive method with all its analysis refers to the text and the changes in the adaptation. The study revealed that adaptation claims change because of different ideology of the text. In addition, there are several other factors that supports these changes to accur, i.e., the times and technology, changes in people?s preference, and the adjustment to the new media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najma Nur Annisaa
"Skripsi ini membahas lookism yang ditampilkan dalam webtoon Oemojisangjuui. Pembahasan dalam skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra dan definisi oemojisangjuui. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya kesesuaian antara bentuk-bentuk lookism yang ditampilkan dalam webtoon Oemojisangjuui dengan fenomena lookism yang ada di Korea Selatan. Kesesuaian tersebut ditampilkan melalui lima pasang tokoh yang mengalami diskriminasi berdasarkan penampilan, empat tokoh yang karakteristik fisiknya sesuai dengan standar kecantikan perempuan di Korea, dan tiga tokoh yang melakukan perbaikan penampilan dengan menggunakan biaya yang besar.

This undergraduate thesis discusses the lookism depicted in webtoon Oemojisangjuui. The study in this undergraduate thesis uses qualitative research with literature study as its method of research. The theory that will be used in this research is sociology in literature and the definition of the word oemojisangjuui. This research concludes that there exists a compatibility between the forms of lookism depicted in webtoon Oemojisangjuui and the phenomenon of oemojisangjuui in South Korea. These compatibilities are shown through five characters that experiences discrimination based on their appearance, four female characters that possesses the standard physical beauty in Korea, and three characters that undergoes improvements to their appearances with substantial cost."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musafirah Haina
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang citra Indonesia di mata Seo Mi-suk dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak yang terdapat dalam kumpulan esai Jeokdoesoui Sanchaek karyanya sendiri. Esai ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata, perasaan, dan pendapat pengarang terhadap kebudayaan mentalitas Indonesia yang santai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui citra Indonesia di mata Seo Mi-suk, sebagai penulis dari Korea, yang terdapat dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode antropologi sastra untuk menganalisa citra Indonesia yang terdapat dalam esai dari segi manusia dan kebudayaan dalam berbagai aspeknya. Temuan dari penelitian ini adalah pengarang pada awalnya mempunyai citra negatif terhadap kebudayaan mentalitas santai Indonesia. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, citra ini berubah menjadi positif dan pengarang bahkan dapat memaknai kebudayaan mentalitas santai tersebut sebagai pelajaran untuk lebih bersabar dan menghargai hidup.

ABSTRACT
This study reviews the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihak which is included in her book collection of essays, Jeokdoesoui Sanchaek. This essay was written based on real experiences, feelings and opinion of the author towards the culture of Indonesia relaxed mentality. The purpose of this study was to find out the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk, as Korean writer, in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihak by Seo Mi suk. In conducting this study, the writer used the anthropological literature to analyze the image of Indonesia in the essay in terms of human and culture within its various aspects. The result of this study is that the author initially had a negative image of the culture of Indonesia relaxed mentality. However, over time, the image turned into a positive one and the author could even interpret the culture of the relaxed mentality as a lesson to be more patient and respect the value of life."
2017
S69619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musafirah Haina
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang citra Indonesia di mata Seo Mi-suk dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak yang terdapat dalam kumpulan esai Jeokdoesoui Sanchaek karyanya sendiri. Esai ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata, perasaan, dan pendapat pengarang terhadap kebudayaan mentalitas Indonesia yang santai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui citra Indonesia di mata Seo Mi-suk, sebagai penulis dari Korea, yang terdapat dalam esai Indonesia, Geu Neurimui Mihak. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode antropologi sastra untuk menganalisa citra Indonesia yang terdapat dalam esai dari segi manusia dan kebudayaan dalam berbagai aspeknya. Temuan dari penelitian ini adalah pengarang pada awalnya mempunyai citra negatif terhadap kebudayaan mentalitas santai Indonesia. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, citra ini berubah menjadi positif dan pengarang bahkan dapat memaknai kebudayaan mentalitas santai tersebut sebagai pelajaran untuk lebih bersabar dan menghargai hidup.

ABSTRACT
This study reviews the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihakwhich is included in her book collection of essays, Jeokdoesoui Sanchaek. This essay was written based on real experiences, feelings and opinion of the author towards the culture of Indonesia relaxed mentality. The purpose of this study was to find out the image of Indonesia through the perspective of Seo Mi suk, as Korean writer, in the essay Indonesia, Geu Neurimui Mihak by Seo Mi suk. In conducting this study, the writer used the anthropological literature to analyze the image of Indonesia in the essay in terms of human and culture within its various aspects. The result of this study is that the author initially had a negative image of the culture of Indonesia relaxed mentality. However, over time, the image turned into a positive one and the author could even interpret the culture of the relaxed mentality as a lesson to be more patient and respect the value of life."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Choirunnisa
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas budaya partisipasi pada internet dalam fenomena konsumsi naratif josei-muke kontentsu konten untuk perempuan di Jepang. Budaya partisipasi menandakan pergeseran peran konsumen yang tidak hanya mengonsumsi konten namun juga aktif dalam sirkulasi informasi konten. Skripsi ini menggunakan teori budaya partisipasi yang dikemukakan oleh Henry Jenkins, serta teori konsumsi naratif oleh Otsuka Eiji dan media mix oleh Marc Steinberg sebagai teori pendukung untuk menganalisis pemasaran narasi produk josei-muke kontensu, konsumsi naratif konsumen, budaya partisipasi konsumen di Jepang pada internet, serta hubungan ketiga fenomena tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Dalam skripsi ini ditemukan bahwa budaya partisipasi konsumen josei-muke kontentsu memang terjadi dalam konsumsi naratif karena adanya tumpang tindih narasi konten. Melalui budaya partisipasi konsumen juga menegaskan identitasnya sebagai penggemar yang menjadi bagian dari sebuah fandom yang semakin membuka akses untuk mendapatkan narasi. Di sisi lain, produsen memanfaatkan budaya partisipasi konsumen untuk penyebaran informasi dan mempertahankan eksistensi konten dalam pasar industri josei-muke kontentsu di Jepang.

ABSTRACT
This study discusses the participatory culture on the internet in the phenomenon of narrative consumption of josei muke kontentsu contents for female in Japan. Participatory culture shows a shift in the role of consumers who are not only passively consume contents but also actively play a role in driving the flow of contents information. This study uses the theory of participatory culture by Henry Jenkins, as well as the theory of Narrative Consumption by Otsuka Eiji and Media Mix by Marc Steinberg as supporting theories to analyze the narrative marketing of josei muke kontentsu products, consumers rsquo narrative consumption, consumers rsquo participatory culture in Japan on the internet, and the relationship of these three phenomena. The research method used is descriptive analysis method. The result of this study indicates that the participatory culture of josei muke kontentsu consumers indeed occur in narrative consumption due to the overlapping narrative of the contents. Through participatory culture, consumers also affirm their identity as a fan that becomes part of a fandom that increasingly opens access to get the narrative of the contents. On the other hand, producers utilize the participatory culture for information dissemination and maintain the existence of contents in the josei muke kontentsu industry market in Japan. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Paramaswari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas dan menganalisa makna sakura dalam cerpen Sakura no Mori no Mankai no Shita 1947 karya Sakaguchi Ango. Dengan mengungkapkan juga latar belakang sosial, budaya dan historis yang terjadi di kehidupan pengarang yang mempengaruhi penggambaran makna sakura dalam cerpen tersebut. Bunga sakura yang kerap diidentikkan dengan keindahan dan sukacita memiliki gambaran yang sangat berbeda pada cerpen Sakura no Mori no Mankai no Shita. Dalam cerpen ini bunga sakura digambarkan keberadaannya yang menyeramkan dan menakutkan. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, data-data berupa biografi pengarang, karya dan tulisan lain pengarang, serta latar belakang sosial, budaya dan historis dianalisis, kemudian ditemukan dua makna bunga sakura dalam karya ini. Makna pertama, sakura sebagai manifestasi kesepian. Hal ini tertuang secara tersurat pada bagian akhir cerpen ini. Adapun mengenai faktor yang mempengaruhi pemaknaan bunga sakura demikian ditemukan setelah dilakukan analisis pada biografi Sakaguchi Ango serta esainya yang berjudul Bungaku no Furusato 1941 . Makna kedua, sakura sebagai simbol kematian saat perang. Ango menjelaskan latar belakang ditulisnya karya Sakura no Mori no Mankai no Shita dalam esainya yang berjudul Sakura no Hanazakari 1953 . Esai ini berisikan mengenai keanehan yang dirasakannya ketika melihat pohon sakura bermekaran ketika sekelilingnya hangus terbakar setelah terjadi serangan udara di Tokyo pada tahun 1945. Selain melalui esai tersebut, citra bunga sakura kerap diasosiasikan dengan tentara Jepang yang mati dalam perang ketika membela negara dan kaisar. Hal itulah yang menjadi faktor yang mempengaruhi terbentuknya makna sakura tersebut.

ABSTRACT
This thesis is focusing to discuss the meaning of cherry blossoms in Sakura no Mori no Mankai no Shita 1947 a short story by Sakaguchi Ango, and analyze the social, culture, and history background happened around the author which influence the depiction of the meaning of cherry blossoms in this short story. Cherry blossoms usually The cherry blossoms that are often identified with beauty and joy have a very different picture in Sakura no Mori no Mankai no Shita 1947 . In this short story cherry blossoms are portrayed as a creepy and terrifying existence. Using the sociology approach of literature, the data such as the author biography, his other writings, and as well as the social, cultural and historical background of Japan at the time this work was published were analyzed to the result of two meanings of cherry blossoms in this work. The first meaning is sakura as a manifestation of solitude, it is written explicitly at the end of this short story. As for the factors that influence the meaning of cherry blossoms as so found after analyzing on the biography of Sakaguchi Ango and his essay titled Bungaku no Furusato 1941 . The second meaning is the sakura as a symbol of death during the war. Ango explains the background of Sakura no Mori no Mankai no Shita in his essay titled Sakura no Hanazakari 1953 . This essay contains the strangeness that he felt when he saw the cherry blossom tree standing still with bloomed flowers on the branches while all the surrounding burned down after the Tokyo air attack in 1945. In addition, during the war, the image of cherry blossoms are often associated with the Japanese soldiers who died in the war. Therefore those backgrounds explained above become the factors that influences the depiction of the meaning of cherry blossoms in this story."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>