Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gatot Bentoro
"Keuntungan perusahaan konstruksi tidak hanya diperoleh dari pengendalian terhadap total aset dan produksi peralatan raja, melainkan diperoleh dari kemampuan manajemen, sumber daya manusia, kemampuan teknik, penggunaan solusi yang inovatif, sistem infrastruktur, kemampuan untuk menanggapi segala keperluan yang kompleks, kemampuan untuk menerima dan mengelola risiko. jika faktor-faktor tersebut dapat dikelola dan diperhatikan dengan baik, maka besar kemungkinan perusahaan-perusahaan jasa konstruksi di Indonesia dapat mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing didalam dan diluar negeri. Banyak masalah internal dihasilkan sendiri oleh perusahaan dan sebenarnya ada dalam kendali organisasi perusahaan. Masalah ini biasanya berhubungan dengan lemahnya manajemen perusahaan. Sehingga masalah manajemen adalah salah satu faktor terbesar dibalik banyaknya kegagalan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor dari manajemen perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan jasa konstruksi. dengan analisis statistik diketahui faktor dari manajemen perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Dengan analisis simulasi Monte Carlo diketahui batasan wilayah kesuksesan kinerja perusahaan jasa konstruksi.
Hasil pengolahan data adalah kualitas hasil akhir pekerjaan merupakan faktor dari kualitas manajemen perusahaan yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja perusahaan jasa konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Ronny
"

Keselamatan Kerja (safety) merupakan hal yang sangat penting sekarang ini karena tanpa ada kecelakaan maka proyek tersebut dapat dikatakan berhasil. Jika hal ini terabaikan maka bukan tidak mungkin akan mengakibatkan kecelakaan kerja yang tentunya akan merugikan banyak pihak dan nantinya akan mempengaruhi produktifitas tenaga kerja.

Kecelakaan kerja yang muncul diakibatkan oleh 2 sebab : unsafe condition (Kondisi yang tidak aman) dan unsafe act (Tindakan yang tidak aman). Hal ini mungkin dapat terjadi karena kurang maksimalnya pengendalian risiko kecelakaan kerja yang dilakukan. Oleh karena itu pengendalian risiko kecelakaan kerja harus dilakukan secara serius Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian risiko kecelakaan kerja apa saja yang dapat mempengaruhi produktifitas tenaga kerja serta seberapa besar pengaruh dari pengendalian risiko kecelakaan kerja tersebut Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yaitu suatu metode yang digunakan untuk mencari pengendalian-pengendalian risiko kecelakaan kerja yang dapat mempengaruhi keproduktifitasan tenaga kerja dengan memberikan peringkat/rangking dari hasil survey yang didapat.

Dari hasil analisa data diperoleh pengendalian risiko kecelakaan kerja yaitu Membersihkan areal kerja, Melakukan rapat koordinasi secara rutin, Membuang material sisa /sampah, Memasang bangunan pengaman, Mengadakan dialog dan training, menyediakan buku petunjuk K3, melakukan pelatihan, memberikan penghargaan bagi yang disiplin, memberikan bonus bagi yang berprestasi, memperhatikan buruh konstruksi, melakukan investigasi kecelakaan, melakukan perawatan dan pengujian peralatan, mengevakuasi kecelakaan, memberikan sangsi bagi yang melanggar peraturan, memberikan teguran bagi yang membuat kesalahan serta melarang orang yang tidak berkepentingan masuk kedalam lokasi proyek.;Safety work is a very important things right now because without work accident we can say that the project is succesfull. If it is neglected can be a accident, surely it can be a disadventage for many people and than can to influence labor productivity.


Safety work is a very important things right now because without work accident we can say that the project is succesfull. If it is neglected can be a accident, surely it can be a disadventage for many people and than can to influence labor productivity.

The reason of accident cause : unsafe condition and unsafe act. It can be happen cause risk control of accident is not working well. Because of that risk control must be do with seriously.

The main purpose of this research is to looking for risk control of work accident which labor productivity and how much the influence of that risk control Analysis method of this research is Analytical Hierarchy Process method (AHP). It is a method to search risk control of work accident which influence labor productifity with gives a rank from the survey.

From analyzing process risk control of work accident are : clean work area, coordination meeting regularly, remove rubbish, make safety building, make training and dialogue, prepare K3 book , do a training, give a appreciation who have discipline person, give a reward who a good work, care the labor construction, do an investigate the accident, maintenance and test the equipment, evacuate the accident, give a punishment who collidate a rules, give a warn who make a mistakes, and forbid a stranger to in the project area.

"
2008
S50566
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nidya Elvandari
"Kualitas merupakan salah satu tujuan dan sekaligus indikator kesuksesan suatu pekerjaan jasa konsultansi terutama oleh pemilik proyek terhadap produk dan layanan jasa konsultansi. Dalam upaya meningkatkan sistem kualitas pada suatu perusahaan jasa konsultansi perlu dilakukan langkah-langkah antisipasif yang harus dipersiapkan oleh perusahaan-perusahaan jasa konsultansi yang ada di Indonesia dengan melakukan berbagai macam perbaikan guna meningkatkan kualitas kinerja manajemen. Faktor-faktor penentu kesuksesan perusahaan jasa konsultansi tersebut terdiri dari faktor internal, faktor eksternal dan 'market forces'. Dalam hal ini faktor internal merupakan hal terpenting yang harus dibenahi. Permasalahan internal biasanya berhubungan dengan lemahnya sistem manajemen kualitas perusahaan. Sehingga masalah manajemen merupakan faktor terbesar terjadinya banyak kegagalan pada perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan seluruh proses kegiatan sistem manajemen mutu dalam PT.LKI dan mengidentifikasi faktor-faktor penerapan sistem manajemen mutu yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Metode penelitian yang dilakukan berupa metode studi kasus dan survey dengan menggunakan kuisioner dan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait dan data hasil kuisioner ini akan dianalisa dengan menggunakan metode statistic berupa analisa validitas reliabilitas, analisa non-parametik dan analisa korelasi. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Sistem Manajemen Mutu telah diterapkan pada perusahaan PT.LKI dan terbukti dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan jasa konsultansi.

Quality is one of the objectives and also an indicator of success in a construction work. Especially for the owner of project to a product and construction service work. In effort to improving quality system on a construction service company, need anticipative steps that must be prepared by construction service companies in Indonesia by doing many progressions to improve quality management performance. Important factors that determine the success of a construction service companies are internal factor, external factor and market forces. In this case, the internal factor is one of the most important which must be corrected. The internal issues commonly have a connection with the weakness of company's quality management so that the management problem is the biggest factor that triggers many failures in a company.
This research intent to know implement all system activity process quality management in PT.LKI and identifies system implement factors quality management that can increase firm performance.
Observational method that is done as method of case study and survey by use of kuisioner and interview to bound up party and kuisioner's result data this will be analysed by use of statistical methods as morphological as reliabilitas's validity, analysis non parametik and correlation analysis. Of this research result is acknowledged that Quality Management System was applied on PT.LKI's firm and evident gets to increase performance of consultation service firm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50548
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Isran
"Pengendalian biaya proyek dimaksudkan untuk mengusahakan agar kemajuan proyek yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya atau kegiatan di kantor pusat di lapangan yang telah direncanakan harus dipantau dan dikendalikan implementasinya agar hasilnya sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. Masalah yang sering dihadapi oleh sebuah proyek adalah biaya yang telah direncanakan dalam pengadaan material pada tahap perencanaan tidak selaras dengan tahap implementasi atau dengan kata lain actual cost dalam pengadaan material jauh lebih besar dibandingkan rencana biaya material. Masalah ini bisa muncul, karena kurangnya informasi/pengetahuan pihak kontraktor terhadap kegiatan-kegiatan apa saja pada manajemen material yang memiliki resiko yang tinggi dan kegiatan-kegiatan apa saja pada manajemen material yang dapat menurunkan kinerja biaya material. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dibutuhkan suatu pengetahuan mengenai identifikasi faktor resiko pada manajemen material dan diperlukan suatu tindakan koreksi (corrective action) yang tepat dalam mengatasi ketidakselarasan ini agar penyimpangan yang terjadi dapat diminimisasi. Skripsi ini mengkaji berbagai faktor resiko serta dampaknya yang mungkin muncul dan juga tindakan koreksi yang diambil kontraktor dalam mengantisipasi berbagai penyimpangan yang terjadi pada biaya material. Dari analisa faktor resiko dapat kita tentukan faktor yang mempunyai tingkat pengaruh tinggi serta pengaruhnya terhadap kinerja biaya. akhirnya dengan semakin efektif dan efisiennya pengendalian biaya material maka tujuan dan sasaran akhir proyek yang ditetapkan sebelumnya akan dapat tercapai sesuai dengan rencana.

Project control is intended to make the project progress on project planned or the activity m Home office and field that lias been planned must be examined and controlled to make the result fit with the aim that has been decided. Problem that often associated with a project are the cost which have been planned in material procurement on planning phase, not compatible with those implementation phase, or in other word the actual costs in material procurement are far above than those in material cost planning. These problem can occur because contractors have lack of information about any high risk activities on material management and activities that can decrease the material cost performance. It is needed sufficient knowledge about material procurement risk factor identification, followed by corrective action to overcome the incompatible in order to minimize the deviation between actual cost and plan cost. This thesis tries to analyze various risk factor, the impacts that may occur, and corrective action taken by contractor to anticipate various deviations which happen in material cost. By analyzing risk factor, we can determined factor that has high effect and impact to cost performance. Finally, as material cost control are becoming more effective and efficient, thus the aim and project final target that has been established before can be achieved as planned. Keyword : Control Problem, Impacts, Corrective Action."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanur Akhmadi
"Biaya merupakan batasan utama dalam proyek pembangunan gedung bertingkat. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi adalah metode konstruksi pekerjaan pelat lantai, karena merupakan pekerjaan yang berulang dan membutuhkan biaya yang besar. Penggunaan metode konstruksi pelat yang tidak tepat akan menyebabkan penyimpangan biaya yang cukup besar. Untuk menguranginya maka perlu dilakukan optimasi secara tepat terhadap metode konstruksi yang ada. Pada penelitian ini dibandingkan antara biaya penggunaan metode konstruksi pelat konvensional dan pelat precast hollow core slab (HCS). Hasil analisis menunjukkan bahwa optimasi yang dilakukan dengan menggunakan metode konstruksi pelat hollow core slab dan metode pelat konvensional didapatkan tingkat efisiensi sebesar 37%.

Cost is a basic constraint in a high rise building development project. One of important factor influencing in each project is what construction method of work slab used because it is a repeatedly work and need a high cost. Using an incorrect slab construction method will cause a high cost missing. In order to reduce it, we need to specify and optimize the method of work slab. This research is compare cost of conventional and hollow core slab method. According to calculation analysis result by means of construction method of hollow core slab (HCS) and conventional work slab obtained 37% grade of efficiency."
2009
S50503
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusron Abdul Nashir
"Perkembangan tuntutan akan pekerjaan bekisting untuk pekerjaan struktur beton, telah memicu berkembangnya berbagai sistem dan metode bekisting dengan penggunaan berbagai jenis material dan alat. Material yang paling dominan dipakai untuk pekerjaan bekisting adalah kayu. Pada bangunan gedung biasanya sirkulasi perpindahan bekisting akan lebih teratur karena kondisi pekerjaan yang cenderung sama tiap lantainya. Untuk area pekerjaan biasanya dibagi menjadi beberapa zona kerja akibat faktor-faktor yang mempengaruhi seperti: keterbatasan lahan untuk mobilisasi material dan alat, schedule pekerjaan, bentuk struktur yang dikerjakan, dan ketersediaan sumber daya. Dengan sistem zoning ini maka berpengaruh pada penyediaan material, alat serta sirkulasi perpindahan bekisting. Penelitian ini memfokuskan pada analisis model yang optimal pada pembagian zona pekerjaan dan siklus pemakaian bekisting terkait biaya dan waktu penyelesaian pekerjaan tiap lantai pada proyek gedung. Studi kasus yang diambil ialah pada proyek Universitas Gadjah Mada Kampus Jakarta, dengan tinjauan bekisting kolom, balok, pelat, shear wall dan retaining wall. Dari alternatif sistem zoning dan sistem siklus pemakaian bekisting terpilih dilakukan validasi terhadap pakar bidang pelaksanaan bekisting, apakah telah relevan dengan pengalaman serta proyek yang pernah dilakukan. Pendekatan penelitian yang dipakai adalah analisis studi kasus dengan simulasi zona kerja dan waktu penyelesaian tiap lantai. Adapun pembagian zona yang dibuat adalah 2 zona dan 1 zona pekerjaan untuk tiap lantainya dengan waktu penyelesaian tiap lantai yaitu 10 hari, 7 hari dan 5 hari. Dari model yang dibuat, direncanakan jadwal pekerjaan kemudian dilakukan perhitungan dan optimalisasi terhadap biaya dan waktu pekerjaan. Kemudian dari alternatif terpilih dilakukan validasi berupa wawancara terhadap pakar pelaksanaan bekisting. Dari analisis dan perbandingan hasil yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode pelaksanaan bekisting untuk balok, pelat, kolom dan shear wall yang paling ekonomis adalah dengan 2 zona pembagian area pekerjaan dan waktu penyelesaian per lantai 7 hari (Penyediaan material dan alat serta lama sewa per elemen bekisting balok bottom 2,5 lantai 17 hari pakai, balok side serta pelat lantai 1,5 lantai 8 hari pakai, kolom dan shear wall 0,5 lantai 2 hari pakai). Adapun untuk pelaksanaan bekisting retaining wall adalah 1 zona dengan penyediaan material dan alat 35m - dan waktu penyelesaian per segmen 3 hari. Hasil validasi terhadap pakar pelaksanaan bekisting menyatakan alternatif tersebut telah relevan dengan pengalaman serta proyek yang pernah dilaksanakan.

The development of demands in formwork for concrete structures triggered various systems and methods of formwork using various materials and tool. The most dominant materials used for formwork is wood. Usually building structures in formwork transfer circulation is in orderly manner because the tendency of job conditions for every floor is likely the same. More over the working area is usually divided to be several zone, this is because there are lots of factor influenced it, such as: limited area for materials and tools mobilization, job schedule, the form of the structures, and the availability of resources. With the zoning system applied, it had significant influence with the supply of materials and tools, and with the formwork transfer circulation. This research is focusing to optimize the model analysis on working zone distribution and reuse cycle of formwork related to cost and time completion of work for every floor in the building project. The case study is taken from University of Gadjah Mada Campus of Jakarta Project, focusing on formwork: column, beam, slab, shear wall and retaining wall. Validation is conducted from the chosen zoning system and the reuse cycle system of formwork with expertise specialist of formwork, whether it is relevant empirically with the project ever done. The approach for the research which is used is to analyze study work case with the simulation zone and completion time for every floor. The working zone distribute to 2 zones, one work zone in every floor acquire 10 days, 7 days and 5 days to complete for every floor. From the planned model, time-table job is made, then calculation and optimizing towards cost and work time is conducted. From the chosen alternative, validation is carry over in the shaped of interview towards expert specialist of formwork. From the analysis and result comparison, we get the conclusion that the most economically method of formwork for beam, slab, column and shear wall is by using 2 distribution zones work area with time 7 days to complete per floor (supply of materials and tool with rental time per element of formwork: bottom beam 2,5 floors 17 days wear, side beam with slab 1,5 floors 8 days wear, column and shear wall 0,5 floors 2 days wear). Furthermore for formwork execution of retaining wall is 1 zone with supply of materials and tool 35m' and 3 days time completion per segment. Validation result with expertise specialist of formwork said that it is relevant empirically with the project ever done."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50674
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sendy Reza Davian
"Eskalasi biaya proyek mempunyai dampak yang cukup besar pada kinerja biaya proyek, maka semestinya perhitungan penyesuaian harga yang dilakukan dengan maksud untuk mengatasi eskalasi ini dapat memberikan nilai yang sesuai dengan eskalasi yang sebenarnya terjadi. Pada proyek Banjir Kanal Timur yang merupakan proyek milik pemerintah dan mendapat kebijakan tentang penyesuaian harga, kontraktor menggunakan cara perhitungan harga menurut kontrak proyek yang mengacu terhadap Keperes 80/2003 sebagai dasarnya. Namun dalam pelaksanaan proyek keluar surat edar No.4/SE/PA/2009 dari Departemen Pekerjaan Umum mengenai tata cara perhitungan penyesuaian harga.
Surat edaran No.4/SE/PA/2009 mengatur lebih detail tentang tata cara pengambilan indeks harga yang telah ada pada Kepres 80/2003, sehingga perbedaan perhitungan penyesuaian harga ini disebabkan oleh perbedaan cara pengambilan indeks harga. Penelitian bertujuan untuk mengetahui besar perbedaan nilai penyesuaian harga sebelum dan sesudah keluarnya surat edaran serta kelompok indeks harga yang paling berpengaruh menyebabkan perbedaan. Tujuan pertama dicapai dengan analisa arsip dan tujuan kedua dengan survei.
Hasil penelitian menunjukkan nilai penyesuaian harga sesudah keluarnya surat edaran untuk ketiga paket proyek adalah lebih rendah dengan prosentase >20% dari pada sebelum keluarnya surat edaran dan tiga faktor yang paling berpengaruh adalah indeks harga ready mix, indeks harga sektor industri barang mineral bukan logam, dan indeks harga jenis konstruksi pekerjaan umum di bidang pertanian.

Escalation have big enough impact at performance of project expense, then calculation of price adjustment that conducted with a view to overcome this escalation can assign value matching with escalation that actually happened. At project of Banjir Kanal Timur that is government owned and get policy about price adjustment, contractor uses way of project contract price calculation that relate to Kepres 80/2003 as elementary its. Nevertheless in project execution, Departemen Pekerjaan umum release circular letter No.4/SE/MR./2009 that hit procedures of price adjustment calculation.
The Circular Letter No.4/SE/MR./2009 arrange more detail about procedures of price index intake that has been on Kepres 80/2003, until this difference of price adjustment calculation is caused by difference of price index intake way. The research intends to know how big the difference of the price adjustment amount before and after the release of the circulars letter is and which the group of index price that is hardest affected to make the difference is. The first purpose was reached by archives analysis and the second purpose was reached by doing a survey.
The result shows that for the three parts of the project the amount of price adjustment after the release of the letter is >20% lower than before respectively and the three dominant factors are the price index of ready mix, the price index of nonmetal mineral goods industrial sector, and the price index of general work construction in agriculture sector.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50596
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Hadiriyadi
"Rusunami dalam pembangunannya mengalami beberapa kendala. Mahalnya biaya perijinan dan biaya bangunan yang cenderung naik merupakan beberapa permasalahan dalam pembangunan rusunami. Hal ini akan berdampak pada harga jual pengembang yang oleh pemerintah telah diatur dalam Permenpera No.7 Tahun 2007. Penerapan konsep mixed use merupakan suatu terobosan untuk mengatasi permasalahan pembangunan rusunami tanpa mengurangi kualitas dengan harga terjangkau sesuai sasaran dan pengembang masih memperoleh keuntungan yang wajar.
Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, untuk menentukan keuntungan yang diharapkan pengembang dalam pembangunan rusunami. Kedua, untuk menentukan komposisi atau prosentase antara unit hunian bersubsidi, hunian nonsubsidi dan unit komersial yang mencapai keuntungan yang diharapkan pengembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei pada beberapa pengembang rusunami di DKI Jakarta. Sedangkan metode analisa yang digunakan adalah metode non-statistik untuk mengolah data hasil survei yang akan dijadikan sebagai data input simulasi, dan metode simulasi dengan cara memberikan prosentase yang berbeda dari tiap unit pada bangunan rusunami.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa keuntungan yang diharapkan pengembang dalam pembangunan rusunami sebesar 19,50% dari biaya pembangunan rusunami. Berdasarkan data input penelitian diperoleh komposisi yaitu 80% unit hunian subsidi, 10% unit hunian non-subsidi, dan 10% unit komersial dengan jumlah unit yang dijual 1.085 unit subsidi, 124 unit non-subsidi dan 124 unit komersial. Keuntungan yang diperoleh sebesar 20,19% dari biaya pembangunan rusunami.

Rusunami (Unpretentious Row House) has some constraints in building process. The expensive permission fees and construction costs building tend to rise few problems in build a Rusunami. This will affect the selling price by the developer that the government has set in Permenpera No.7, 2007. Application of mixed use concept is a breakthrough to overcome the problem in Rusunami building process without reducing quality targets and developers still get a reasonable profit.
The purposes of this study are, firstly determine the expected developer's profit in the Rusunami building process. Secondly, determine the composition or the percentage of unit types that are subsidized housing units, non-subsidized residential and commercial units to meet the expected developer's profit. Research method used in the research is survey on several developers Rusunami in Jakarta. While analytical method used is non-statistical methods to processing survey data to be is performed by giving a different percentage of each unit in the building Rusunami.
The results obtained are the expected developer's profit of 19.50% from Rusunami cost building. Based on data input research obtained the composition that 80% subsidized housing units, 10% non-subsidized resedential units and 10% commercial units with sale units quantity consist of 1.085 subsidized housing units, 124 non-subsidized resedential units and 124 commercial units. The profit achieved for 20,19% from Rusunami cost building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50666
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Matelda Christiana Mauta
"Pada pembangunan jalan raya di kota Kupang Nusa Tenggara Timur, sering terjadi kenaikan biaya yang disebabkan oleh lemahnya sistem persediaan bahan, oleh karena itu perlu untuk meneliti faktor-faktor risiko dalam sistem persediaan bahan yang mempengaruhi kinerja biaya proyek. Penelitian yang dihasilkan menggunakan metode AHP menunjukkan bahwa ada 11 faktor risiko tinggi, 16 faktor risiko menengah, dan 26 faktor risiko rendah, yang kemudian di lakukan pencegahan dan tindakan korektif yang direkomendasikan oleh para ahli.

On highway construction in the city of East Nusa Tenggara Kupang, often occurs cost overruns that caused by weak of material inventory system, therefore it is necessary to research the risk factors in material inventory system that influences project cost performance. The research resulting using AHP method show that are 11 high risk factors, 16 medium risk factors, and 26 low risk factors, which then in the doing preventive and corrective actions that are recommended by experts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Hanugrah Gusti
"Proyek EPC pabrik merupakan suatu proyek yang kompleks karena tahap konstruksinya melibatkan pemasangan peralatan, yaitu pipa untuk menghasilkan produk dengan kapasitas tertentu dan pengujian terhadap peralatan tersebut. Oleh karena itu, banyak risiko yang mungkin terjadi. Analisis risiko dibutuhkan untuk menganalisis risiko dominan, serta menentukan penyebab, dampak, tindakan preventif, dan tindakan korektif untuk setiap risiko. Jenis penelitian ini adalah studi kasus proyek EPC pabrik yang dikerjakan oleh PT. X dengan metode penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif, uji normalitas, uji validitas dan realibilitas, uji homogenitas, dan analisis kualitatif risiko. Hasil yang diperoleh adalah 8 peristiwa risiko dominan dan risk register untuk setiap proses pekerjaan piping pada proyek EPC pabrik.

EPC industrial plant project is a complex project because it involves equipment installation, which is pipe to provide products with certain capacity and testing for the equipment itself on the construction phase. Hence, many risks are most likely to occur. Risk analysis is needed to analyze the dominant risks, and also to determine causes, impacts, preventive actions, and corrective actions for each risk. The type of this research is case study in EPC Industrial Plant project which handled by PT. X with questionnaire and in-depth interview. Then, the data provided would be analyze with descriptive analysis, normality test, validity and realibility test, homogenity test, and qualitative risk analysis. The results are 8 dominant risk events and risk register for piping work on EPC industrial plant project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>