Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatiany Fadillah
"Latar Belakang: Menuruthasil Riskesdas, prevalensi masalah gigi dan mulut anak usia7-9 tahun meningkat dari 21,6% pada tahun 2007 menjadi 28,9% pada tahun 2013. Dalam usaha mencegah karies gigi anak, peran guru dan orangtua (ibu) sangat penting sehingga diperlukan pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, kegiatan sikat gigi bersama juga dapat dilakukan dalam upaya mencegah karies dengan menghilangkan plak gigi.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikankesehatan gigi dan mulutkepada guru dan orangtua (ibu) terhadap program menyikat gigi 16 permukaan pada anak usia 7-9 tahun.
Metode: Kuasi eksperimenta ldengan desain nonrandomized control group, pretest-posttest. Responden adalah 20 guru dan 66 ibu sebagai kelompok intervensi, kelompok kontrol adalah 10 guru dan 54 ibu. Seluruh responden diberikan edukasi mengenai cara menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut anak lalu memberikannya kepada anak. Pengambilan data pengetahuan dan sikap guru dan ibu melalui pengisian kuesioner pretest dan posttest.Kepada 66 anak dalam kelompok intervensi diberikan program menyikat gigi, sedangkan 54 anak pada kelompok kontrol hanya diberikan edukasi oleh guru dan orangtua (ibu). Evaluasi pemeriksaan dilakukan setelah 1 bulan untuk menilai indeks plak gigi anak.
Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut guru dengan persentase 16.7%,sikap kesehatan gigi dan mulut guru 20%, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut ibu 16.7%, sikap kesehatan gigi dan mulut ibu 20%dan penurunan indeks plak anak 47%.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan gigi dan mulut kepada guru dan orangtua (ibu) disertai program menyikat 16 permukaan terhadap penurunan indeks plak gigi pada anak usia 7-9 tahun. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Noviyadi
"Imunisasi Hepatitis B adalah salah satu program imunisasi yang sedang diuji cobakan kepada bayi dan anak dengan tujuan untuk melindungi anak dari infeksi penyakit Kati (Virus Hepatitis B) yang merupakan salah satu penyebab terpenting dari morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi.
Dari hasil uji coba sebelumnya di pulau Lombok ternyata imunisasi ini berhasil menurunkan angka prevalensi dari 7 % menjadi 1,6 %. Dengan memasukan program imunisasi hepatitis B dalam Program Pengembangan Imunisasi di Indonesia, diharapkan akan terjadi penurunan prevalensi hepatitis B yang bermakna secara epidemilogis. Keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh pecan ibu karena dalam hal mengimunisasikan anak ditentukan oleh perilaku ibu balita tersebut. Jenis penelitian ini adalah Case control, untuk mernpelajari hubungan antara faktor perilaku kesehatan ibu dengan status imunisasi hepatitis B pada anak umur 6 - 23 bulan di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square dan Regresi Logistik balk secara sederhana maupun secara multivariat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor perilaku kesehatan ibu yaitu tempat mencari pengobatan, tempat pemeriksaan kehamilan, tempat pertolongan persalinan dan pengetahuan tentang imunisasi Hepatitis B sangat erat hubungannya dengan status imunisasi Hepatitis B pada
Hubungan ini juga dipengaruhi dengan adanya interaksi antara perilaku ibu dalam memilih tempat pemeriksaan kehamilan dengan pengetahuan ibu dan interaksi antara perilaku dalam memilih tempat pertolongan persalinan dengan pengetahuan.
Untuk menunjang keberhasilan program uji coba imunisasi Hepatitis B pada anak maka perlu dikembangkan sampai ke seluruh tingkat dan jenis pelayanan kesehatan khususnya tempat pelayanan kesehatan swasta dan mempromosikan kepada semua lapisan masyarakat.

Correlation between Factor of Mother's Health Behaviour with Hepatitis B Immunization Status on Children at Matraman Public Health Centre, JakartaHepatitis B immunization is one of the immunization programme which is now being experimented over infants and children in order to protect the children against liver diseases (Hepatitis B virus), this infection is one of the prime causes morbidity and mortality of infectious diseases.
The experiment previously carried out in Lombok proves that this programme has successfully decreased prevalence rate from 7 % to 1,6 %.
By intergrating this programme into Immunization Development Programme in Indonesia,it is expected that there will be significant decrease of Hepatitis B prevalence rate epidemiologically. The succes of this programme is significantly determined by the role of mother in immunizing her children.
Type of this research is Case Control, to study the correlation between Factor of mother's health behaviour with the Hepatitis B immunization status on children aged 6 - 23 months at Matraman Public Health Centre, Jakarta.
Statistical analysis applied is Chi Square and Multiple Logistic Regression, both in simple way and multivariate
The result of the research shows that factor of mother's health behaviour which include place of use of health services, place of antenatal care, place of birth delivery and mother's knowledge about immunization HB are closely interrelated with Hepatitis B immunization status on children.
This correlation is also influenced by the interaction between place of antenatal care with mother's knowledge and interaction between place of birth delivery with mother's know ledge.
In order to support the success of this programme, it is necessary to develop this program through out Indonesia not only at the level of health care but also the type of health care especially the private health services sector and promote to all community levels.
Bibliography : 25 ( 1983 - 1995)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Hanifah
"ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 proporsi anak kelompok usia 1-4 tahun yang memiliki permasalahan gigi dan mulut gigi yaitu 10,4% dan proporsi anak kelompok usia 5-9 tahun yang memiliki permasalahan gigi dan mulut gigi yaitu 28.9%. Penyakit yang paling sering terjadi adalah karies gigi. Oleh karena itu, diperlukan pencegahan terhadap faktor risiko karies gigi. Tujuan : Mengetahui perubahan pH plak, pH saliva, dan kapasitas buffer saliva sebelum dan sesudah berkumur susu pada murid tk al-quran wattalim cipinang besar utara. Metode: Desain studi adalah eksperimental. Subjek penelitian adalah  37 murid TK  yang dipilih melalui metode purposive sampling. 37 murid TK dibagi menjadi dua
kelompok, kelompok perlakuan 1 berkumur susu dan menyikat gigi setiap hari di sekolah sebanyak 20 murid, sedangkan
kelompok perlakuan 2 menyikat gigi setiap hari di sekolah sebanyak 17 murid. Seluruh guru diberikan edukasi mengenai cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak kemudian mengajarkannya kepada murid. Status kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut murid dinilai menggunakan indeks dmf-t, pH plak, pH saliva, dan kapasitas buffer. Evaluasi pemeriksaan dilakukan sesudah 21 hari untuk menilai  pH plak, pH saliva, dan kapasitas buffer Hasil : Terdapat peningkatan pH plak secara bermakna (p=0.001), peningkatan pH saliva secara bermakna (p=0.033), peningkatan kapasitas buffer secara bermakna (p=0.004). Kesimpulan : Adanya perubahan pH plak, pH saliva, dan kapasitas buffer saliva sesudah  berkumur susu yaitu
peningkatan yang bermakna pH plak, pH saliva, dan kapasitas buffer."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Caroline
"Karies merupakan masalah kesehatan gigi mulut yang paling tinggi pada anak usia 3-5 tahun di Indonesia. Mengobati karies sejak dini dapat menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup anak. SDF merupakan salah satu perawatan karies pada gigi sulung. 59 anak usia 3-5 tahun di Serpong diaplikasikan SDF pada permukaan gigi sulung yang karies dan di evaluasi setelah 3 bulan. Ibu subjek diberikan kuisioner pengukuran kualitas hidup sebelum dan sesudah aplikasi SDF. Setelah dioleskan SDF, 89,36% karies terhenti. Kualitas hidup 59 subjek meningkat setelah aplikasi SDF (p < 0,05). SDF efektif dalam menghentikan karies gigi sulung dan meningkatkan kualitas hidup anak.

Caries is the highest oral health problem in children aged 3-5 yeard old in Indonesia. Early caries treatment can heal tootache and increase quality of life. SDF is one of caries treatment for primary teeth. 59 children aged 3-5 years old were applied SDF and evaluated 3 months later. Mothers are given quality of life questionairre before and after SDF application. After SDF application, 89,36% caries are arrested. Quality of life of the subjects are increased after SDF application (p<0,05). SDF is effective in treating primary teeth caries and increase children quality of life."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lieando Chandra
"Karies merupakan penyakit infeksius yang paling sering terjadi pada anak di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang dapat mengatasi karies, salah satunya dengan aplikasi Silver Diamine Fluoride (SDF).
Tujuan: membahas evaluasi aplikasi SDF dalam mengatasi karies anak dan faktor-faktor yang berhubungan dengan persentase karies terhenti setelah aplikasi SDF.
Metode: Studi kohort untuk evaluasi dan cross sectional dengan subjek penelitian 115 anak usia 3-5 tahun yang memiliki karies dentin aktif. Kuesioner diisi oleh orangtua untuk mengetahui faktor risiko karies.
Hasil: Evaluasi pada 3 dan 10 bulan memperlihatkan permukaan karies aktif berpeluang terhenti 9.9 dan 6.8 kali setelah diaplikasi SDF, dibandingkan dengan yang tidak diaplikasi.
Kesimpulan: SDF efektif menghentikan karies aktif anak serta meringankan rasa sakit yang diderita anak akibat karies sehingga berpotensi meningkatkan quality of life anak.

Dental caries is one of the most prevalent infectious disease in children in Indonesia. Therefore, solution to overcome caries is needed.
Objective: evaluate Silver Diamine Fluoride (SDF) applications to overcome caries in children and factors related to the percentage of arrested caries after SDF application.
Method: Cohort study to evaluation and cross sectional with 115 children aged 3-5 years old who had active dentin caries were the subjects. Caries risk factors questionnaires filled by parents subject.
Results: Active caries which were applied SDF had odd ratios 9.9 and 6.8 times being arrested after 3 and 10 months, respectively, compared with those not applied.
Conclusion: SDF is effective to arrest caries and decrease toothache suffered by children, thus potentially increase the quality of life of children.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arymbi Pujiastuty
"ABSTRAK
Kader posyandu merupakan tenaga alternatif dalam skrining Early Childhood Caries (ECC) dengan indeks PUFA/pufa untuk mendeteksi ECC tidak terawat. Tujuan : menganalisis kemungkinan kader posyandu dapat diberdayakan dalam skrining Early Childhood Caries dengan indeks PUFA/pufa. Metode : uji diagnostik dengan pendekatan Cross-Sectional yang dilakukan pada anak usia 36-71 bulan di posyandu-PAUD Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat. Kader posyandu sebagai examiner pufa dipilih sebanyak tujuh orang dan dilatih serta dikalibrasi. Pemeriksaan dilakukan pada 133 anak di enam posyandu-PAUD oleh kader posyandu sebagai indeks dan dokter gigi sebagai reference standard dengan teknik blinding. Hasil : reliabilitas/presisi pemeriksaan pufa kumulatif oleh kader posyandu dengan nilai Kappa 0,88 termasuk tingkat kesesuaian sangat kuat. Nilai sensitivitas dan spesifisitas pufa kumulatif sebesar 96% dan 94% yang merupakan nilai diagnostik sangat baik. Positive predictive values (PPV) dan Negative Predictive Values (NPV) variabel pufa kumulatif adalah 89% dan 98%, keduanya termasuk nilai diagnostik yang sangat baik. Kesimpulan : kader posyandu dapat diberdayakan dalam kegiatan skrining Early Childhood Caries menggunakan indeks PUFA/pufa baik di posyandu maupun di Pos PAUD pada anak usia 36-71 bulan.

ABSTRACT
Posyandu cadres in Sijunjung West Sumatra is an alternative personnel that can be empowered in the screening of Early Childhood Caries ( ECC ) using index PUFA / pufa to detect Untreated ECC. Objective: to analyze the possibility of posyandu cadres to be empowered in the screening of Early Childhood Caries ( ECC ) using the PUFA / pufa index. Methods : diagnostic test with a cross - sectional approach was conducted in Sijunjung West Sumatra in children aged 36-71 months in posyandu - PAUD. Seven posyandu cadres as pufa examiner were selected and trained also calibrated to use pufa index. Examination of 133 children in six posyandu - PAUD by posyandu cadres as index and dentist as reference standard was performed with blinding technique. Results : the reliability / precision of the cumulative pufa with kappa was 0.88, it is a strong agreement. The sensitivity and spesificity of cumulative pufa were 96% and 94%, they are both very good diagnostic values. Positive Predictive Values ​​( PPV ) and Negative Predictive Values ( NPV ) for the cumulative pufa were 89 % and 98 %, both are very good diagnostic values . Conclusion : posyandu cadres can be empowered in the screening of Early Childhood Caries using PUFA / pufa index either in posyandu or Pos PAUD in children aged 36-71 months."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pindobilowo
"Latar belakang : Salah satu tindakan pencegahan Early Childhood Caries (ECC) adalah perbaikan status gizi anak karena dengan perbaikan status gizi anak maka gigi tahan terhadap karies serta didukung oleh pola konsumsi kariogenik dan peran ibu dalam mencukupi gizi selama masa kehamilan.
Tujuan : Untuk menganalisis hubungan status gizi anak terhadap terjadinya ECC.
Metode : Cross-sectional pada 287 anak usia 6-48 bulan, wawancara, dan pemeriksaan intraoral.
Hasil : Status gizi anak adalah variabel yang sesuai dalam pencegehan ECC karena merupakan salah satu variabel prediktor yang baik terhadap terjadinya ECC.
Kesimpulan : Terdapat hubungan status gizi anak terhadap terjadinya ECC.

Background : One prevention ECC is improving thr nutritional status of children from the womb due to the improvement of the nutritional status of the children's teeth are resistant to caries and is supported by the pattern of consumption of cariogenic and role of adequate nutrition in the mother during pregnancy.
Purpose : To see the relationship to the nutritional status of children Early Childhood Caries (ECC).
Methods : Cross-sectional study on 287 children aged 6-48 months, interview, and examination intraoral.
Results : Nutritional status of children is appropriate variables in the prevention of ECC because it is one of the predictor variables were either against the ECC.
Summary : There is a relationship to the nutritional status of ECC
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Ayu Rahmawati
"ABSTRAK
Tujuan: mengetahui pengaruh aplikasi SDF (Silver Diamine Fluoride) dan pendidikan kesehatan gigi dan mulut terhadap peningkatan kualitas hidup murid PAUD Banjar tahun 2014. Metode: Studi longitudinal dengan mengevaluasi karies gigi anak sebelum dan sesudah aplikasi SDF pada murid usia 5-6 tahun yang memiliki karies dentin aktif. Memberikan kuesioner perilaku kesehatan gigi dan mulut kepada orang tua dan guru. Hasil:evaluasi 6 bulan menunjukkan karies terhenti 85,9%, 96,1% orang tua berperilaku kesehatan gigi dan mulut baik, dan 100% guruberperilaku kesehatan gigi dan mulut baik. Kesimpulan: SDF efektif meningkatkan kualitas hidup anak melalui penghentian karies aktif dalam waktu 6 bulan.

ABSTRACT
Objective: know the effect of SDF (Silver Diamine Fluoride) application and oral health education towards quality of life enhancement of kindergarten students.Method: Longitudinal study by evaluate childhood caries before and after SDF application on 5-6 years old students who had active dentin caries. Oral health behavior questionnaires filled by parent’s and teacher’s subject.Results: 85,9% caries arrested after 6 months evaluation, 96,1% parents have a good oral health behavior, and 100% teachers have good oral health behavior. Conclusion: SDF effective on increasing child’s quality of life by arresting active caries on 6 months."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradina Siti Zahra
"ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas SDF dalam menghambat
aktivitas karies gigi sulung serta melihat hubungan keadaan intraoral dengan
keefektifitasan SDF dalam menghambat aktivitas karies gigi sulung pada anak. 115
anak karies dentin aktif pada anak 2,5-6 tahun diaplikasikan SDF, selanjutnya
dievaluasi setelah 3 dan 10 bulan dan keadaan intraoral diperiksa. Evaluasi setelah 10
bulan menunjukkan 69,7% permukaan karies aktif menjadi terhenti. Uji statistik
menunjukkan karies aktif yang diaplikasikan SDF memiliki peluang 9.9 kali menjadi
terhenti setelah 3 bulan, dan 6.4 kali setelah 10 bulan. Serta terdapat korelasi negatif
bermakna secara statistik antara pulpitis dan skor pufa dengan keberhasilan
intervensi SDF.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effectiveness of SDF in
inhibiting dental caries activity on primary teeth and find the relationship between
intraoral situation with effectiveness of SDF in inhibiting childhood caries activity.
115 children 2,5-6 years were applicated SDF on teeth that have active dentin caries,
and then evaluated after 3 and 10 months. Intraoral state was examined. Evaluation
after 10 months showed 69.7% surface active caries to be arrested. The statistical test
showed that the active caries applied SDF have chance 9.9 times becoming arrested
after 3 months, and 6.4 times after 10 months. There is a negative correlation
statistical significance of pulpitis and PUFA index with SDF intervention success."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Amanda Utami
"ABSTRAK
Latar Belakang: Tren dan biaya murah membuat masyarakat menggunakan jasa
tukang gigi untuk perawatan ortodonti cekat. Tujuan: Mendapatkan gambaran
kepuasan masyarakat pengguna ortodonti cekat oleh tukang gigi dan korelasinya
dengan dimensi mutu pelayanan. Metode: Studi analitik potong lintang pada 96
pengguna ortodonti cekat di SMP, SMA, SMK Ksatrya Jakarta, SMKN 14 Jakarta,
tempat usaha tukang gigi di Depok dan Bogor. Pengumpulan data melalui kuesioner
menggunakan dimensi SERVQUAL. Hasil: Dimensi mutu pelayanan dengan tingkat
kepuasan tertinggi adalah reliability (96,8%) dan terendah tangible (90,01%).
Kesimpulan: Terdapat hubungan (p<0.01) dimensi mutu pelayanan dengan
kepuasan pasien ortodonti cekat oleh tukang gigi.

ABSTRACT
Background: Trends and low cost of fixed orthodontic treatment motivate people to
seek fixed orthodontic treatment from dental quacks. Objective: To describe patients
satisfaction and its correlation with dimensions of service quality. Method: Analytic
cross-sectional study performed on 96 fixed orthodontic patients of dental quacks at
SMP,SMA,SMK Ksatrya Jakarta, SMKN 14 Jakarta, dental quacks’ practices in
Depok and Bogor. Data was collected using questionnaire with SERVQUAL
dimensions. Result: The highest satisfaction level value is reliability (96.8%) and the
lowest is tangible (90.01%). Conclusion: Significant relationship was found between
dimensions of service quality and patient satisfaction who used the dental quacks."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>