Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tridayanto
Abstrak :
ABSTRAK
Di dalam proses penyelenggaraan konstruksi, tahapan tender atau proses pelelangan merupakan salah satu bagian kunci yang tidak kalah pentingnya dengan kegiatan lainnya. Hal ini dikarenakan kesuksesan pada tahapan ini merupakan kegiatan awal dari proses penyelenggaraan konstruksi, yang mana jika tahapan tender ini gagal maka proses penyelenggaraan konstruksi tidak akan pernah dimulai. Oleh karena itu pada tahapan ini perlu ditangani secara baik dan benar mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya.

Persaingan harga penawaran yang ketat pada proses pelelangan suatu proyek, jika tidak diperhitungkan secara benar dan matang akan dapat mengakibatkan sangat kecilnya keuntungan yang diperoleh atau bahkan tidak adanya keuntungan secara finansial bagi kontraktor. Hal ini bisa terjadi karena sistem penawaran yang digunakan dalam proses pelelangan tersebut serta pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kontraktor adalah kurang tepat dalam memprediksi kondisi dan situasi yang terjadi pada persaingan industri jasa konstruksi.

Penelitian ini dilaksanakan untuk melakukan kajian terhadap pola serta sistem pengendalian penyusunan dokumen penawaran di PT. Waskita Karya terhadap peningkatan perolehan peringkat tender proyek konstruksi dalam suatu strategi penawaran bersaing, serta seberapa besar kontribusi variabel-variabel pengendalian penyusunan dokumen penawaran tersebut pengaruhnya terhadap hasil perolehan peringkat tender.

Hasil-hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel-variabel kegiatan pengendalian penyusunan dokumen penawaran di PT. Waskita Karya yang menjadi kunci keberhasilan dalam strategi penawaran bersaing. Variabel-variabel tersebut adalah penentuan besarnya prosentase mark-up, pengaruh tingkat resiko proyek, keterlibatan cast engineer, kualitas perangkat bantu software komputer, metode perhitungan biaya overhead dan keterlibatan site manager.

Hasil-hasil penelitian tersebut diperoleh dari 24 sampel yang telah dapat memenuhi persayaratan statistik. Sampel tersebut didapatkan dari 30 angket yang diberikan atau diisi oleh responden dari pimpinan-pimpinan proyek yang pemah menangani perencanaan maupun pelaksanaan pada proyek proyek di PT. Waskita Karya. Analisa yang dilakukan dalarn penelitian ini menggunakan analisa korelasi, analisa faktor dan analisa regresi berganda (multiple regression). Semua analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan paket software Statistical Program for Science Release 7.5 atau SPSS Release 7.5 for Window
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idun Karomidin
Abstrak :
Pelaksanaan proyek konstruksi, melibatkan banyak pihak seperti pemilik, kontraktor, subkontraktor, konsultan perencana, konsultan pengawas, supplier dan lain sebagainya, memakai berbagai jenis sumber daya, dan juga menghadapi masalah yang sulit atau bahkan tidak bisa dikendalikan, sehingga diperlukan adanya alat atau metode perencanaan yang dapat menggantisipasi seawal mungkin permasalahan-permasalahan yang akan timbul pada waktu pelaksanaan. Pihak-pihak tersebut diatas merupakan tim proyek atau peserta yang berkepentingan dan terlibat dalam penyelenggaraan dan hasil proyek. Keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi akan ditentukan oleh kemampuan para peserta atau pelaku utamanya, tersedianya perangkat yang lengkap dan berkualitas, dan terpenuhinya hubungan yang baik antara peserta proyek, juga dengan adanya pengendalian dan pengawasan yang baik. Subkontraktor mernpunyai peran yang signifikan dan juga memainkan peran yang vital dalam dunia industri konstruksi. Subkontraktor adalah seorang atau beberapa orang yang dinyatakan dalam kontrak sebagai subkontraktor untuk bagian pekerjaan atau, seorang atau beberapa orang kepada siapapun bagian pekeajaan disubkontrakkan. Kontraktor utama menyerahkan sebagian pekerjaan kepada subkontraktor karena alasan-alasan efisiensi dan produktivitas, tidak mempunyai tenaga ahli yang produktif dan peralatan konstruksi yang memadai. Proses pemilihan hampir sama dengan pemilihan kontraktor utama, dengan penekanan pada beberapa aspek karena jenis pekerjaan yang spesifik dan lingkup kerjanya terbatas. Tujuan dalam penyeleksian subkontraktor, untuk menjamin agar biaya pelaksanaan sesuai/dibawah rencana, waktu pelaksanaan sesuai/dibawah rencana dan mutu yang akan diserahkan sesuai gambar dan spesifikasi. Dalam penelitian ini, mengambil hubungan atau jenis kontrak yang sering dipraktekkan di Indonesia, yaitu menggunakan jasa kontraktor dan konsultan, yang disebut pendekatan tradisional dengan kontrak harga menyeluruh (lumpsum). Dan penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian seberapa besar pengaruh kualitas subkontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan pabrik terhadap kinerja proyek di wilayah Jabotabek, serta seberapa jauh model regresi dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara pengarah kualitas subkontraktor dengan kinerja biaya dan waktu. Hasil-hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel-variabel kualitas subkontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan pabrik terhadap kinerja biaya dan waktu di wilayah Jabotabek. Diperoleh 3 variabel penentu untuk model hubungan kualitas subkontraktor terhadap kinerja biaya adalah faktor penyediaan dana pinjaman, proposal yang diajukan oleh subkontraktor dan pengadaan peralatan segi kualitas. Dan juga diperoleh 3 variabel penentu untuk model hubungan kualitas subkontraktor terhadap kinerja waktu adalah: pengalaman subkontraktor, kemampuan tenaga kerja dari segi kualitas dan pengawasan pemakaian material dari segi kualitas. Hasil-hasil penelitian tersebut didapat dari 23 sampel yang telah dapat memenuhi persyaratan statistik Sampel tersebut didapatkan dari 30 angket yang diberikan atau diisi oleh responden dari pimpinan-pimprnan proyek pihak kontraktor pada proyek-proyek pabrik di wilayah Jabotabek dan sekitarnya. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi, analisis faktor, analisis variabel penentu, dan analisis regresi berganda (multiple regression). Semua analisis tersebut diolah dengan menggunakan bantuan paket software Statistical Program for Science Release 9.0 atau SPSS 9.0 for Window. ......The construction process, involve many parties as an owner, contractor, subcontractor, design consultant, supervision consultant, supplier and others, with use the various of resources type, and also to face the complex problems or even can not be controlled, until the needed of equipment or planning method available that can anticipate for the problems early. The mentioned parties as a project team or an important participant and involved in the process and result of project. The success of project completion will be determined with capability of participant or the main performer, availabilities of complete and quality tools, and compiled with good relation between the project participants, and also exist of the good controlling and supervision. The subcontractors have a significant role and play a vital role in the construction industry. Subcontractor means any person named in the contract as a subcontractor, or any person appointed as a subcontractor, for a part of works; and the legal successor in tide to each of these persons. The main contractors award a part of works for subcontractor to be efficient and economical in the use of available resources, are not always sufficiently extensive to afford full-time employment of skilled craftsmen in each of the several trade classifications needed in the field, and another common reason for subcontracting is when the project requires construction equipment; the prime contractor does not have. The selecting process almost the same with selecting for prime contractor, with the emphasizing of several aspects, because the the limited works scope and specific works type. The purpose of the subcontractor selecting is to ensure so that completion as budget, finished in time, and as quality. In this observation, takes of the relationship or the contract that the most commons are used in Indonesia was an approach of traditional (owner, consultant and contractor), with lumpsum contract price. And the purpose of this observation was to view as much as of large of impact of subcontractor quality on the industrial construction building to project performance in Jabotabek region, and as much as of far of regression model can be used to describe relationship between impact subcontractor quality to performance of budget and time. The results of the observation finding indicate that be found several variables of subcontractor quality on the industrial construction building to project performance in Jabotabek region. Obtained three variables of determinant for relationship model of subcontractor quality to budget performance are: factor of supplying of loan fund, submitted proposal by subcontractor and procurement of equipment to quality aspect. And also obtained three variables of determinant for relationship model of subcontractor quality to time performance are: experience of subcontractor, capability of manpower to quality aspect and supervision of material use to quality aspect. And the results of the mentioned observation, obtained from 23 samples have been compiled with statistical requirement. The samples are obtained from 30 questionnaires sent or contained by respondent from project manager of contractor party on the projects of industrial building (factory) in Jabotabek region. The analysis was executed in the observation used analysis of correlation, analysis of factor and analysis of multiple regressions. The all analysis was processed with helping of Software package of Statistical Program for Science Release 9.0 or SPSS 9.0 for Window.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Saiful R.
Abstrak :
Peralatan konstruksi merupakan suatu investasi yang sangat besar bagi hampir semua perusahaaan konstruksi. Masalah peralatan khususnya peralatan konstruksi, erat kaitannya dengan masalah keselamatan kerja. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta Cara-cara melakukan pekerjaan. Selain itu perkembangan peralatan mesin semakin kompleks terutama dalam hal kemampuan, fungsi yang semakin beragam, tenaga yang semakin besar, serta produktivitas yang semakin tinggi. Seiring dengan itu, harus diikuti pula dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang lebih baik. Perencanaan dan prosedur keselamatan yang efisien lebih diperhatikan dalam pelaksanaannya saat ini. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu manajemen peralatan konstruksi yang berkualitas bagi perusahaan kontraktor yang dapat diterapkan pada semua proyek guna mengurangi serta mencegah timbulnya risiko kecelakaan kerja. Secara garis besar, faktor-faktor penting yang merupakan permasalahan pokok dalam manajemen peralatan mencakup: pernilihan alat, kepemilikan alat, pengoperasian alat, pemeliharaan dan perbaikan alat, pencatatan penyaluran biaya peralatan, penggantian peralatan, serta administrasi peralatan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kualitas penerapan manajemen peralatan terhadap peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi bangunan tinggi di wilayah Jabotabek. Dengan melakukan analisis statistik terhadap 28 sampel (25 sampel yang diolah dan 3 sampel untuk validasi), maka didapat hubungan yang signifikan, dimana semakin balk kualitas penerapan manajemen peralatan akan dapat menaikkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3) proyek konstruksi bangunan tinggi di wilayah Jabotabek. Variabel-variabel penentu yang didapat dari hasil penelitian ini adalah: kesesuaian alat dengan kondisi tempat kerja alat, pengawasan operasional alat serta pengalaman operator alat dan sebagai variabel dummy adalah pembuatan proyeksi keperluan peralatan serta pembuatan rencana tata ruang kerja (job layout).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarung
Abstrak :
Penelitian ini memberikan gambaran mengenai pengaruh sistem manajemem mutu ISO 9000 bagi industri konstruksi di Indonesia dalam menyukseskan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan kesiapan untuk mampu bersaing di pasar global. Penelitian dilakukan terhadap tingkat kesesuaian aspek-aspek pelaksanaan ISO 9000 dengan persyaratan K3 dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No, PER051MEN/1996 dengan keberhasilan program K3 pada proyek konstruksi. Survey dilakukan pada jenis proyek sipil berat/infrastruktur, konstruksi industri dan bangunan gedung dengan mengukur keberhasilan program K3, yang meliputi aspek manusia dan aspek ekonomi terhadap kasus K3. Penelitian ini menemukan model regresi limier yang menunjukkan elemen 4.02 mengenai sistem mutu, elemen 4.09 mengenai pengendalian proses, elemen 4.13 mengenai pengendalian produk tidak sesuai merupakan aspek-aspek dari pelaksanaan ISO 9000 yang berperan menurunkan kasus K3 dan kerugian ekonomi akibat kasus K3.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T7265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sosilawati
Abstrak :
Penerapan pengetahuan dan pengalaman konstruksi diperlukan untuk memperbaiki efektifitas pelaksanaan di lapangan (field operation) yang akan mempengaruhi biaya dan waktu proyek selama operasi konstruksi di lapangan. Salah satu bentuk untuk menyederhanakan usaha konstruksi dilakukan dengan penerapan metode konstruksi yang kreatif yang mengurangi biaya proyek khususnya dalam pelaksanaan metode konstruski pondasi Tiang Franki Standar. Tujuan thesis ini melakukan analisis berkenaan dengan kualitas metode konstruksi Tiang Franki Standar dan pengaruhnya terhadap peningkatan Kinerja Biaya Pondasi Dalam pada proyek gedung bertingkat di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek). Metode penelitian yang digunakan adalah interview preliminary, studi kepustakaan dan melakukan survey dengan kuesioner kepada para kontraktor yang melaksanakan pekerjaan pondasi Tiang Franki Standar pada proyek gedung bertingkat di Jabotabek. Data yang berhasil dikumpulkan akan dianalisa secara kuantitatif untuk mengetahui korelasi dan membuat model regresi antara kualitas metode konstruksi Tiang Franki Standar dan Kinerja Biaya Pondasi Dalam pada proyek gedung bertingkat dan menguji hipotesa yang telah dibuat. Dari hasil penelitian ini didapatkan temuan-temuan yaitu adanya korelasi positif antara kualitas metode konstruksi Tiang Franks Standar dan Kinerja Biaya Pondasi Dalam yang bersifat linier. Selain itu ditenukan variabel-variabel yang memberikan konstribusi dalam meningkatkan Kinerja Biaya Pondasi Dalam yaitu Penganalisaan Site Layout, Akses, Fasilitas Konstruksi, Ukuran Proyek, Pengaturan Lokasi Alat Berdasarkan Arah Pergerakkanya, Pengukuran Posisi Tiang (Setting Out).
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Ferdinand
Abstrak :
Semakin ketatnya persaingan antar perusahaan konstruksi terutama menjelang AFTA 2003, dan semakin berkembangnya metode konstruksi yang antara lain mendorong penggunaan alat angkat yang lebih intensif, serta pelajaran dari pengalaman-pengalaman proyek di masa lalu mendorong para pelaku konstruksi nasional semakin memperbaiki diri terutama dalam menerapkan manajemen konstruksi antara lain manajemen peralatan dalam pelaksanaan proyek. Tower crane (TC) sebagai alat angkat utama yang digunakan dalam banyak proyek bangunan bertingkat sangat penting karena banyaknya aktivitas konstruksi yang bergantung pada suplai material yang diangkat oleh TC terutama dari dan ke level ketinggian yang berbeda serta jarak yang cukup jauh. Sehubungan dengan itu maka sebagai bagian dari manajemen peralatan, diperlukan penelitian mengenai manajemen TC pada proyek-proyek yang menggunakannya. Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh manajemen operasi dan pemeliharaan peralatan tower crane tipe static base - hammer head (tipe yang digunakan mayoritas proyek-peroyek bangunan bertingkat di Jabotabek) terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Lingkup manajemen TC (yang merupakan bagian dari manajemen peralatan seperti aktivitas seleksi alai, pengadaan, operasi dan pemeliharaan) yang diteliti oleh penulis adalah tahap perencanaan serta pelaksanaan dan pengendalian dari operasi dan pemeliharaan TC. Metode yang digunakan adalah metode penelitian survei dengan cara penyebaran kuesioner sebagai alat pencarj data utama. Kuesioner disebarkan kepada 65 responden yang merupakan project manager) site manager atau personil peralatan proyek yang berkompeten dalam menanganai manajemen tower crane. Proyek yang diteliti adalah proyek bangunan bertingkat di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi yang pelaksanaannya telah rampung. Dan 37 data yang kembali, 27 diantaranya dinyatakan layak, kemudian 23 sampel dijadikan bahan analisis dan 4 sampel untuk validasi. Dari analisis data statistik dengan bantuan software SPSS 9.0 for Windows didapat variabel-variabel penentu manajemen TC yang berpengaruh secara kuat terhadap kinerja waktu proyek. Dan variabel-variabel penentu inilah kemudian dibuat persamaan matematis yang menjelaskan keterkaitan antara variabel-variabel penentu manajemen TC tersebut dengan kinerja waktu proyek.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1527
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Suprapto
Abstrak :
Prakualifikasi kontraktor dilakukan untuk mengetahui kemampuan secara teknik dari kontraktor. Prakualifikasi dilakukan dalam proses yang tidak terstruktur dan dalam pengambilan keputusannya lebih mengandalkan pengalaman. Data yang didapat dari prakualifikasi lebih bersifat kualitatif, subyektif dan kurang akurat. Salah satu penyebab kegagalan dalam prakualifikasi kontraktor adalah kurangnya informasi mengenai kemampuan secara teknik dan kontraktor yang berhasil didapatkan oleh owner. Kerugian yang ditimbulkan oleh kesalahan dalam pemilihan kontraktor pada prakualifikasi kontraktor adalah terjadinya pembengkakan biaya proyek, bertambah panjangnya waktu untuk penyelesain proyek dan kualitas yang dihasilkan tidak sesuai dengan persyaratan. Untuk meminimalkan kerugian yang akan ditimbulkan tersebut dalam pelaksanaan prakualifikasi kontraktor owner memerlukan informasi yang memadai dalam pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan informasi tersebut owner memerlukan suatu sistem penunjang keputusan yang dapat memberikan informasi yang memadai dalam prakualifikasi kontraktor. Decision Support System (DSS) yang dikembangkan dalam penelitian ini dalam peninjauannya dilakukan terhadap keberhasilan kinerja proyek. Kinerja proyek tersebut meliputi kinerja biaya proyek, kinerja waktu proyek dan kinerja kualitas yang dihasilkan proyek. Dalam pembuatan Model-Base dilakukan dengan mencari suatu formula yang berupa persamaan diskriminan. Persamaan tersebut terdiri dari variabel-variabel yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan kinerja proyek (variabel pembeda). Setiap kinerja proyek mempunyai formula dan variabel-variabel pembeda yang berlainan. Variabel kelengkapan struktur organisasi kontraktor merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keberhasilan proyek dari segi biaya. Untuk kinerja waktu proyek variabel pendidikan formal penanggungjawab lapangan dan struktur organisasi kontraktor juga mempunyai pengaruh dominan. Tingkat pendidikan informal dari penanggungjawab lapangan merupakan varibel yang dominan terhadap kualitas yang dihasilkan. Ketepan prediksi dari formula tersebut adalah 63.6 5 untuk kinerja biaya, 69.69 5 untuk kinerja waktu dan 75.7 % untuk kinerja kualitas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Tunafiah
Abstrak :
Salah satu aspek yang mempunyai pengaruh besar dalam manajemen konstruksi adalah Metode konstruksi. Dari berbagai Metode Konstruksi yang ada salah satunya adalah Metode Konstruksi dengan Teknologi Beton Pracetak. Tingkat pemahaman penggunaan beton pracetak pada proyek struktur atas bangunan gedung akan sangat berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek bangunan gedung itu sendiri. Khusus proyek struktur atas bangunan gedung di Indonesia, penggunaan teknologi beton pracetak dibedakan pada jenis pracetak berupa komponen pracetak & sistem struktur pracetak penuh. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi tingkat pemahaman penggunanaan beton pracetak ditinjau dari persepsi produsen dan user terhadap aspek manajemen mulai dari hal-hal umum, produksi, transportasi, penyimpanan dan pemasangan dalam kurun waktu 8 tahun terakhir (1995 - 2003), Selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari 32 data proyek dengan sistem pracetak penuh dan 4 data proyek sistem pracetak komponen yang pada akhirnya hanya data proyek sistem pracetak penuh yang dianalisis, dengan melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS (Statistic Program for Social Science) dan Crystal Ball, dengan assumsi bahwa hingga tahun 2003 ini proyek struktur atas bangunan gedung di Indonesia yang menggunakan sistem pracetak penuh berjumlah 41 proyek, maka dihasilkan model regresi yang cukup signifikan untuk membuktikan hipotesis penelitian ini bahwa terjadi hubungan positif antara faktor-faktor tingkat pemahaman penggunaan beton pracetak dan kinerja waktu , sehingga Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa "Semakin tinggi tingkat pemahaman penggunaan beton pracetak akan semakin meningkatkan kinerja waktu pada proyek struktur atas bangunan gedung di Indonesia", telah terbukti. Secara umum, baik dari sisi persepsi produsen maupun user, bahwa faktor penentu kinerja waktu adalah Seleksi manpower.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T14695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarjono Puro
Abstrak :
Dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan industri jasa konstruksi maka kebutuhan akan pekerjaan pondasi juga meningkat. Namum peningkatan kebutuhan akan pondasi dalam sering mengalami kendala atau permasalahan yaitu keterlambatan pada pelaksanaan. Waktu penyelesaian pelaksanaan konstruksi proyek adalah merupakan pertimbangan penting bagi pemilik proyek dan bagi pelaksana konstruksi atau kontraktor, sehingga dalam setiap perjanjian kerja antara kontraktor dan pemilik proyek, waktu penyelesaian konstruksi menjadi salah satu bahasan utama. Pada penelitian digunakan metode analisa deskriptif dengan bantuan program Excel untuk menghitung indeks dan varian. Dari besarnya indeks dan Varian dapat ditentukan rangking tiap kelompok dan tiap varilabel dari penyebab keterlambatan. Dari hasil analisis yang dilakukan penyebab keterlambatan tertinggi berdasarkan kelompok adalah Owner dengan variabel : Permintaan perubahan, Estimasi yang tidak akurat, Campur tangan owner, Lambatnya persetujuan perijinan, Lambatnya proses persetujuan gambar. Untuk penyebab keterlambatan tertinggi berdasarkan variabel : Kerusakan alat. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan : Menyiapkan syarat-syarat perijinan, Segera diterbitkan konuak yang jelas, Melakukan negoisasi perubahan waktu yang diakibatkan oleh beberapa hal yang akan berpengaruh terhadap produktivitas. Sedangkan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan : Selalu mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proses pekerjaan pondasi baik mulai dari persiapan sampai dengan selesai, Melakukan evaluasi setiap item pekerjaan yang telah dikerjakan, Melakukan evaluasi metode konstruksi termasuk alat pendukung kerja, Menambah jam kerja, Memeriksa dan memperbaiki alat kerja secara berkala, Mengganti peralatan, Updating schedule.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Rianto
Abstrak :
Kontrak lump sum merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah biaya yang pasti dan tetap. Khususnya dalam kontrak tersebut, material merupakan salah satu aspek utama yang memerlukan perencanaan dan pengawasan, sebab sebagian besar nilai total estimasi material yang dibutuhkan dalam proyek konstuksi berkisar 50% sampai 60% dari total nilai proyek. Pada kenyataannya total biaya yang telah ditetapkan dari awal kontrak dapat membias selama proyek berlangsung, termasuk pada biaya material, sementara proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Maka tujuan penulisan tesis ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja biaya material proyek konstuksi dengan kontrak lump sum. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penyusunan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan studi literatur tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja biaya material. Kuisioner tersebut disebarkan kepada kontraktor-kontraktor, sesuai dengan pembatasan pembahasan kontraktor tersebut adalah kontraktor yang melaksanakan proyek pembangunan gedung dalam 5 tahun terakhir ini. Kemudian jawaban para responden diolah baik dari segi analisa deskriptif maupun analisa statistiknya. Untuk itu pula maka digunakan tools berupa program SPSS 13 dan Cristal Ball 7.02. Dari analisa yang dilakukan terhadap 33 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja biaya material, disimpulkan bahwa 4 faktor diantaranya yaitu kondisi cuaca yang buruk (X3), Asuransi (X13), kelebihan material (X28), dan kekurangan material (X29) adalah faktor dominan yang memberikan kontribusi terhadap fungsi kinerja biaya material (Y1). Model Regresi yang terbentuk adalah: Y1 = 2,884 + 0,308 X3 + 0,149 X29 + 0,329 X28 + 0,188 X13, dengan adjusted R2 = 0,71034. Variabel penentu lainnya yang dapat mewakili dummy_1 adalah X5 yaitu fluktuasi nilai tukar Rupiah, dengan korelasi 0,409 dan model regresinya menjadi Yl = 1,530 + 0,293 X3 + 0,196 X13 + 0,365 X28 + 0,161 X29 + 0,410 X5, dengan adjusted R2 = 0,9736. Model ini mempunyai 5 variabel bebas dengan koefisien positif, dari model ini dapat dinyatakan bahwa: semakin tinggi tingkat antisipasi yang dilakukan terhadap perubahan biaya material akibat adanya kondisi cuaca yang buruk, adanya kelebihan material, adanya kekurangan material, perlunya asuransi material, dan antisipasi terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah, maka makin tinggi kinerja biaya material yang didapatkan. Hal tersebut juga berarti sesuai dengan hipotesis "Jika perubahan harga material konstuksi yang cenderung naik dan terjadi semasa proyek berlangsung dapat diidentiikasi dan diantisipasi maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja biaya material". Baik dengan SPSS maupun Cristal Ball didapatkan bahwa urutan kontribusi pengaruh yang paling signifikan terhadap model persamaan Y1 adalah berasal dan variabel X5 yaitu sebesar 41,5% atau dengan koefisien beta (β1) = 0,489, kemudian X28 sebesar 22,8% dan (β2) = 0,421, kemudian X3 sebesar 14,5% dan (β3) = 0,385, kemudian X13 sebesar 12,4% dan (β4) = 0,325, dan yang terkecil adalah kontribusi X29 sebesar 8,9% dan (β5) = 0,271.
Lump sum contract is a contract of a whole work on certain duration with a single amount of payment. Especially on the contract, material is one of the important item that need to be planned and controlled well, because most of the material cost estimate which needed in the project take 50 % till 60% of the total project cost. Practically, total cost which specified in beginning of the contract can deflect along the project take place, including the expense of material, whereas the project have to be finished with not exceed the budget. So, the goal of this thesis is to identify the factors which influence the material cost performance of construction project with lump sum contract. According to reach the goal, hence to conduct some questions which relate to reference of factors which influence the material cost performance. And as according to the boundary of discussion, the questioners spreads to contractors which is handling the project of building development in the last of this 5 years. Then the answers of respondent processed even from the angle of descriptive and either statistic analysis. For that also hence used tools as like Computer program, namely SPSS 13 and Crystal Ball 7.02. From the analysis that done to 33 factors which influence the material cost performance, conclude that 4 factors among others that are the foul weather (X3), insurance (X13), excess of material (X28), and material insufficiency (X29) is dominant factors which give contribution to material cost performance function (Y1). Regression formula is: Y1 = 2,884 + 0,308 X3 + 0,149 X29 + 0,329 X28 + 0,188 X13, with adjusted R2 = 0,71034. Other determinant variable which able to deputize dummy_1 is X5 or Rupiah exchange rate fluctuation, with correlation 0,409 and the regression formula become Y1 = 1,530 + 0,293 X3 + 0,196 X13 + 0,365 X28 + 0,161 X29 + 0,410 X5, with adjusted R2 = 0,9736. This model have 5 independents variable with positive coefficient, it express that: the more anticipatory level excelsior to face the changes of material cost which effected by the existence of foul weather condition, the existence of material excess, the existence of material insufficiency, the importance of material insurance, and anticipation to Rupiah exchange rate fluctuation, hence the higher material cost performance would be got too. The formula also mean as according to hypothesis "If the changes of construction material price which tend to go up and happened during project take place can identify and anticipated, hence expected can improve material cost performance". Whether SPSS and also Crystal Ball got that most influence contribution sequence of Y1 is come from variable of X5 that is equal to 41,5% or with beta coefficient (β1) = 0,489, later X28 equal to 22,8% and (β2) = 0,421, next X3 equal to 14,5% and (β3) = 0,385, then X13 equal to 12,4% and (β4) = 0,325, and finally the smallest contribution is X29 equal to 8,9% and (β5) = 0,271.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>