Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wira Anoraga
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai skenario penanganan yang dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia terhadap pengungsi Rohingya asal Myanmar dan Bangaladesh. Dalam penelitian ini pula disajikan skenario pencegahan persoalan pengungsi Rohingya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran dengan pendekatan kuantitatif merujuk pada analisa ancaman, analisa kerawanan dan analisa resiko. Sementara pendekatan kualitatif yang digunakan adalah teknik deskriptif. Dalam penelitian ini menekankan bagaimana kondisi penanganan pengungsi saat gelombang pengungsi pertama kali datang pada Mei 2015 hingga Mei tahun 2016. Lebih lanjut dijelaskan bagaimana saran tindak pencegahan pengungsi Rohingya berdasarkan metode penarikan skenario dengan menggunakan teknik SWOT. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukan dan rekomendasi mengenai skenario penanganan pengungsi yang ideal sesuai dengan teknik penarikan skenario yang memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari negara Republik Indonesia
ABSTRACT
This thesis discusses the scenanrio of treatment and prevention of rohingya refugee in North Aceh District that was held by the government of Republic of Indonesia. In this study also presented the Rohingya refugee problem handling scenarios. The method used in this study is a mixed methods with quantitative approach refers to the analysis of threat vulnerability analysis and risk analysis. While the qualitative approach used is descriptive technique. In this study emphasize how the handling conditions of refugees displaced when the first wave came in May 2015 until May 2016. This study aims to provide feedback and recommendations regarding the handling of refugees ideal scenario in accordance with the sampling technique scenario of strenghts weaknesses opportunities and threats of the republic of Indonesia.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Ariestia
Abstrak :
ABSTRAK
Fenomena media sosial tidak terlepas dari propaganda, pengguna media sosial dapat dengan mudah diinformasikan dan dimanipulasi oleh berita-berita yang dibuat berdasarkan kepentingan bersama, pandangan politik ataupun aktivitas. Maraknya berita-berita hoaks di media sosial saat ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat bahkan dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat, fungsi media sosial yang awalnya sebagai media sharing informasi berubah menjadi media penyebar berita hoaks dengan motivasi politik ataupun non-politik.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis propaganda media sosial terkait potensi ancaman disintegrasi bangsa dengan studi kasus Muslim Cyber Army MCA . Analisis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana konten atau isi berita hoaks di media sosial serta pola propaganda yang digunakan oleh MCA dalam menyebarkan berita hoaks melalui media sosial. Lebih lanjut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pengguna internet tentang berita hoaks terkait ancaman disintegrasi bangsa.Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui studi literatur, wawancara mendalam dengan informan serta melakukan analisa framing konten berita dengan menggunakan coding atau kategorisasi kata. Dari penelitian ini diketahui MCA melakukan black propaganda yaitu menyebarkan berita hoaks dan ujaran kebencian SARA yang dapat berpotensi pada ancaman disintegrasi bangsa.
ABSTRACT
The phenomenon of social media can not be separated from propaganda, social media users can easily be informed and manipulated by news made based on common interests, political views or activities. The rise of hoaks news in social media today has caused anxiety in society can even lead to division in society, social media function which initially as information sharing media turned into a media spreader hoaks news with political or non political motivation.This study aims to analyze the social media propaganda related to the potential threat of disintegration of the nation with Muslim Cyber Army MCA case studies. This analysis is conducted to find out how the content or content of news hoaks in social media and propaganda patterns used by MCA in spreading news hoaks through social media. Furthermore, this research is expected to provide an understanding for internet users about hoaks news related to the threat of disintegration of the nation.This research was conducted by qualitative method through literature study, in depth interview with informant and analyzing news content framing by using coding or word categorization. From this research is known MCA do black propaganda that is spreading news hoaks and hate speech SARA which can potentially at threat of disintegration of nation.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andree Priyanto
Abstrak :
ABSTRAK Media berperan dalam komunikasi antar individu dan kelompok. Media cenderung berpihak pada individu atau kelompok tertentu. Media independen sering digunakan untuk tujuan tertentu. Radikalisme telah memasuki lingkungan media dan menjadi alat propaganda dengan mengangkat isu ideologi dan agama. Dalam kasus Hizbut Tharir Indonesia (HTI) beberapa media membantu HTI melakukan kampanye dan komunikasi dengan pola radikal. Pemerintah akhirnya membubarkan HTI dengan studi dan keputusan matang. Untuk sampai pada pengambilan keputusan, pemerintah melalui badan negara mengumpulkan informasi secara terbuka dan terlibat dalam kegiatan intelijen melalui intelijen open source (osint). Osint telah diterapkan pada sektor ekonomi, keamanan dan pertahanan politik sehingga osint bukanlah hal baru. Tesis ini melihat aktivitas osint pada badan-badan negara (POLRI, BIN, BNPT, BSSN, BAIS TNI) saat menghadapi media radikal. Teori yang digunakan dalam tesis ini adalah Kegagalan Intelijen yang membahas beberapa variabel menjadi indikator utama. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Temuan Tesis ini menunjukan hampir semua variabel (kepemimpinan dan kebijakan, organisasi dan birokrasi, Peringatan dan Informasi, Kemampuan Analisis) menentukan keberhasilan pelaksanaan OSINT pada kasus radikalisme HTI dan media pendukungnya.
ABSTRACT Media plays a role in communication between individuals and groups. Media tends to side with a particular individual or group. Independent media is often used for certain purposes. Radicalism has entered the media environment and become a propaganda tool by raising the issue of ideology and religion. In the case of Hizbut Tharir Indonesia (HTI) some media helped HTI conduct campaigns and communications with radical patterns. The government finally dissolved HTI with studies and ripe decisions. To arrive at the decision-making, the government through state agencies collects information openly and engages in intelligence activities through open source (osint) intelligence. Osint has been applied to the economic, security and political defense sectors so that osint is not new. This thesis looks at osint activity in state agencies (POLRI, BIN, BNPT, BSSN, BAIS TNI) in the face of radical media. The theory used in this thesis is Intelligence Failure which discusses some variables that become the main indicator. The method used is qualitative approach. The findings of this Thesis show that almost all variables (leadership and policy, organization and bureaucracy, Warning and Information, Analytical Challenge) determine the success of OSINT implementation on HTI radicalism case and its supporting media.
2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fitri Rahmadainawati
Abstrak :
Penyakit campak masih menjadi permasalahan global sebagai penyebab seperempat kematian pada anak-anak, dan tesis ini bertujuan menganalisis pembentukan PMK No.42 Tahun 2013 dengan mempertimbangkan kebijakan internasional dan aspek lainnya, menggunakan segitiga analisis kebijakan. Pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen dilakukan di Kementerian Kesehatan, mitra, dan pelaksana program. Pembentukan kebijakan nasional imunisasi campak dipengaruhi oleh faktor diantaranya para pembuat kebijakan, lingkungan kebijakan, strategi penyelenggaraan imunisasi dan proses pembuatan keputusan. Lingkungan kebijakan merupakan faktor yang paling mempengaruhi, terutama aspek politikekonomi. Persepsi, peran dan komitmen dari para pembuat kebijakan mempengaruhi proses pembuatan keputusan kebijakan nasional imunisasi campak terhadap strategi penyelenggaraan imunisasi yang dipilih.
Measles remains a global problem as the cause of a quarter of deaths in children, and this thesis aims to analyze the formation of PMK 42 in 2013 to consider international policies and other aspects, using policy analysis triangle. Qualitative approach with in-depth interviews and document review conducted at the Ministry of Health, partners, and implementing programs. The formation of a national measles immunization policy is influenced by factors such as policy makers, environmental policy, strategy and implementation of immunization decision-making process. Environmental policy is a factor that most affects, especially the political and economic aspects. Perception, the role and commitment of policy makers influencing national policy decision-making process of immunization against measles immunization implementation strategy chosen.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Teguh Prayudianto
Abstrak :
ABSTRAK Latar belakang penelitian ini menanggapi tingginya angka kerugian yang dialami akibat maraknya praktek illegal fishing di wilayah perairan Indonesia. Peran Pemerintah melalui Badan Koordinasi Keamanan Laut bertugas mengkoordinasikan kegiatan dan pelaksanaan tugas di bidang keamanan laut yang meliputi kegiatan penjagaan, pengawasan, pencegahan, dan penindakan pelanggaran hukum di wilayah perairan Indonesia dianggap belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya kuantitas pelanggaran illegal fishing dibandingkan dengan jenis pelanggaran lainnya, berdasarkan data Badan Keamanan Laut selama kurun periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya praktek illegal fishing, mengetahui peran Bakorkamla sebagai koordinator instansi terkait dalam melakukan pengawasan terhadap praktek illegal fishing, serta bagaimana upaya ke depan Bakamla untuk mengatasi pelanggaran di laut khususnya praktek illegal fishing dalam rangka mendukung ketahanan nasional. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan cara studi pustaka, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan kurangnya pengawasan dari instansi yang berwenang sebagai faktor penyebab tingginya pelanggaran illegal fishing di Indonesia, yang dilandasi oleh kurangnya koordinasi yang dilakukan antar instansi yang berwenang pada perkara illegal fishing. Peran Bakorkamla dalam upaya pengawasan terhadap praktek illegal fishing belum maksimal dilakukan, dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana untuk melakukan pengawasan di laut, serta peran sebagai koordinator yang tidak dapat dilakukan secara maksimal oleh Bakorkamla yang dikarenakan masih tingginya ego sektoral dari instansi terkait yang seharusnya dapat di koordinasikan. Upaya ke depan Bakamla untuk mengatasi permasalahan di laut, khususnya pelanggaran illegal fishing yaitu mengkoordinasikan seluruh instansi yang terkait di laut untuk melakukan pengawasan secara tersinergi, serta mengintegrasikan Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) yang dimiliki stakeholder kedalam BIIS (Bakamla Integrated Information System) agar seluruh perangkat dari stakeholder yang ada dapat saling mengisi untuk mengawasi seluruh perairan Indonesia, dalam rangka mendukung ketahanan nasional.
ABSTRACT The background of this research is to respond to the high number of losses due to rampant illegal fishing in Indonesian waters. The Government Role through the Maritime Security Coordinating Board is tasked to coordinate the activities and the execution on the field of maritime security which includes guarding, surveillance, prevention, and enforcement to every law violations in Indonesia waters territorial that still considered not optimal. This evidence showed from the high quantity of illegal fishing compared to other types of offenses, according the data from Maritime Security Agency during the period January 1st to December 31th, 2014. The main purpose of the research is to determine the causes of illegal fishing, and to identify Bakorkamla role as the coordinator from all the relevant agencies in conducting surveillance against illegal fishing, and what effort that Bakamla will have to do to handle the violation at the sea especially on illegal fishing practices in order to support national resilience. This qualitative research is using descriptive method of analisys from literature and in depth interviews. The research results showed that there?s an oversight from the competent authority as the factor that is causing the high violation of illegal fishing in Indonesia, which is based on the lack of coordination between the authorized agencies on handling illegal fishing. Bakorkamla role in efforts to supervise the practice of illegal fishing is not maximized, due the lack of facilities and infrastructures to conduct surveillance at the sea, also the role as coordinator can?t optimally done by Bakorkamla because of the high sectoral ego from other relevant agencies wich should be coordinate as a team. Bakamla future efforts to overcome the problem at the sea, in particular violations of illegal fishing which is to coordinate all the involved institutions on the sea to conduct surveillance in an intregated manner, as well as integrating Central Command and Control (Puskodal) from all the stakeholders into BIIS (Bakamla Integrated Information System). So all the devices from existing stakeholders can be complementary to oversee Indonesian waters, in order to support national resilience.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karamoy, Arindra Khrisna
Abstrak :
Kelompok fundamentalis agama memiliki ideologi. Ideologi ini akan disebarkan dengan berbagai cara dengan tujuan agar khalayak sasaran tertarik akan ideologi tersebut dan tertarik bergabung atau paling tidak bersimpati pada mereka. Studi ini berpendapat bahwa kelompok-kelompok garis keras sekarang ini melakukan penyebaran ideologinya tidak melulu mengandalkan media atau dakwah tatap muka saja tapi semakin maju dalam berkampanye yaitu dengan menggunakan prinsipprinsip pemasaran. Pemasaran yang memasarkan gagasan disebut dengan pemasaran sosial. Dalam kajian ini, peneliti melihat bahwa kelompok-kelompok agama fundamentalis pun melakukan prinsip-prinsip pemasaran dalam memasarkan produk gagasannya. Penelitian ini menggunakan metode Delphi yang pada akhirnya menghasilkan konsensus bahwa kelompok fundamentalis agama menggunakan prinsip pemasaran sosial.
The fundamentalist religious groups must have an ideology. It will be disseminated to the target audience in so many ways. These groups expect that target audience will join their movement or at least will be their supporters. This study argues that Islam fundamentalist groups do not disseminate their ideology solely rely on their owned media or face-to-face ?dakwah?. The strategy is more advanced, by using the principles of marketing. Social marketing is the methods to "sell" an idea to change the behaviour. This study uses Delphi method which generate the consensus that Islam fundamentalist groups do apply social marketing principles.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nobel Hiroyama Reppie
Abstrak :
Tesis ini membahas ancaman dan kerawanan Indonesia terhadap terorisme, terutama penyebaran narasi radikal dan atau terorisme, serta mengajukan model kontra narasi sebagai strategi dalam bidang pencegahan ancaman terorisme di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, untuk menganalisis ancaman, dan kerentanan, dan skenario untuk penguatan dan usulan pembentukan model sebagai sistem deteksi dini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ancaman narasi radikal atau terorisme di Indonesia berada pada posisi yang tinggi, diikuti dengan tingkat kerentanan Indonesia yang tinggi. Sehingga perlu dilakukan kontra narasi dan dilakukan penguatan terhadap strategi tersebut, serta diperlukan suatu model yang berlaku nasional sebagai dasar acuan ......This thesis discusses the level of threats and vulnerabilities of Indonesia against terrorism, especially the spread of radical and or terrorism narratives, as well as propose a model of counter narrative as the strategy in the field of prevention in order to tackle the threat of terrorism in Indonesia. This study used a qualitative approach, to analyze the threats and vulnerabilities, as well as a scenarios for strengthening and proposed the establishment of a model as an early warning system. The results of this study indicate that the threat of radical or terrorism narratives in Indonesia is at a high level, followed by a high degree of vulnerability in Indonesia. Hence, it is necessary to apply the counter-narratives, and to strengthen the counter narative strategy, as well as we need a model that applicable nationwide as a platform.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irandito Abdul Hakim Malik
Abstrak :
Tesis ini ditujukan untuk menggambarkan dinamika keruangan pada koridor Heart Sea Asia Pasifik sebagai jalur pelayaran utama bagi kapal pengangkut minyak impor menuju kawasan Asia. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Asia, maka terjadi perubahan pola keruangan pada koridor Heart Sea Asia Pasifik. Di sisi lain, perubahan pola keruangan tadi menarik perhatian hegemoni AS maupun Tiongkok guna menguasai koridor Heart Sea Asia Pasifik kemudian memicu konflik hegemoni, dimana kecenderungannya mengarah kepada perimbangan kekuatan militer yang ditopang Geospatial Intelligence. Hal ini tentunya berpotensi dapat mengancam keamanan nasional. Penelitian dilakukan berdasarkan pendekatan kualitatif eksplanatori melalui studi literatur maupun wawancara/diskusi terbatas. Penelitian ini membuktikan bahwa pada masa lima tahun mendatang bakal terjadi difusi keruangan secara ekspansif pada koridor Heart Sea Asia Pasifik yang diiringi eskalasi potensi ancaman Geospatial Intelligence yang dilakukan oleh hegemon asing terhadap keamanan nasional. Kondisi ini juga diperparah oleh adanya kendala penguatan kesadaran ketahanan maritim dan Geospatial Intelligence sebagai deteksi dini. Mengantisipasi hal tersebut maka perlu diterapkan strategi perimbangan ancaman melalui pengembangan kerjasama Geospatial Intelligence dalam skala regional ASEAN. ......This thesis is intended to illustrate the spatial diynamics over Asia Pacific Heart Sea as a main oil import shipping route which is heading to Asia region. Due relation with Asia's economic growth, it is expected to change the spatial pattern of Asia Pacific Heart Sea. On the other side, these phenomenon took attention by both US and China hegemon whose trying to rule Asia Pacific Heart Sea corridor with military strenght balancing, which might threatening national security. The research was conducted explanatory qualitative approach through literature studies and interview/limited discussion. This study proves that during the next five years will occur spatial diffusion expansively at Asia Pacific Heart Sea corridor that accompanied with the escalation of the potential threat of Geospatial Intelligence conducted by foreign hegemon to national security. This condition is also exacerbated by the constraints of strengthening the resilience of maritime awareness and Geospatial Intelligence as early warning. Anticipating that it is necessary to balance the threat applied strategy through the development of Geospatial Intelligence cooperation within ASEAN regional scale.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Yuwana
Abstrak :
Penyakit kusta tipe MB merupakan penyakit imunologik, sebingga akan menurunkan tingkat imunitas penderitanya yang kebanyakan memiliki tingkat sosial ekonomi rendah, status gizi rendah, perilaku yang kurang sehat dan tinggal dilingkungan kumuh, hal ini akan memudahkan penderitanya menderita penyakit lain, termasuk kecacingan yang disebabkan nematoda usus yaitu : Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk) dan Hookworm (cacing tambang), apalagi prevalensi kecacingan akibat cacing tersebut di Indonesia masih cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten DT II Bekasi, dengan desain studi kohort prospektif selama 4 bulan, dengan pemberian mebendazole 500 mg Basis tunggal untuk memastikan tidak adanya telor atau larva caring pada sampel yang dipilih secara simpel random sampling, terdiri dari 100 penderita kusta tipe MB dan 100 orang pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit kusta merupakan faktor risiko untuk terjadinya kecacingan yang disebabkan oleh nematoda usus, RR=2.69 pada perilaku berisiko rendah dan RR=2.74 pada perilaku berisiko tinggi. Penderita kusta dengan perilaku berisiko tinggi memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena kecacingan, dibanding dengan penderita kusta dengan perilaku berisiko rendah RR=6.87. Perilaku merupakan faktor risiko terbesar terjadinya kecacingan yang disebabkan nematoda usus pada penderita kusta, yang bila dilakukan intervensi dapat merubah akan menurunkan insidens kecacingan yang disebabkan nematoda uses pada penderita kusta sebesar 33.9%. ...... Leprosy Multibasiller (MB) type is the immunologic disease, decreased the immunity status of the patients, who has the undergrowth social economic, nutrition status and lives in the slum area This condition improved the intestinal nematodes infection that caused by: Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura and Hookworm. This study was carried out among leprosy MB type patients, in Bekasi district, Jawa Barat province, 1997, with kohort prospective design for 4 mount observation. By used mebendazole 500 mg single dose to make the subject clean from intestine nematodes. The result shown that leprosy MB type is the risk factor for the intestine nematodes infection, espesially Ascaris lumbricoides, RR= 2.69 in low risk health behaviour and R. R= 2.74 in high risk behaviour. Leprosy MB type patients with high risk behaviour have risk more high than leprosy MB type with low risk behaviour (RR= 6.87). Behaviour is the biggest risk factor in the incidence of intestine nematodes, if that variable can be changed by intervention, the nematodes incidence among the leprosy MB type patients will be reduced 33.9%.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library