Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alif Fauzan Asyrafi
Abstrak :
Nifedipin merupakan obat yang sudah umum digunakan dalam pengobatan hipertensi dan angina. Obat ini memiliki waktu paruh hanya 2-4 jam dan bioavibilitasnya yang rendah, sehingga perlu diberikan dengan dosis yang bertahap agar efektif. Dosis semacam ini merupakan dosis yang tidak menyenangkan bagi pasien dan besar potensi pelanggaran dosis. Maka dari itu, perlu dilakukan suatu pendekatan sistem penghantaran obat dengan pelepasan kontinyu. Salah satu pendekatan ini yaitu penggunaan polipaduan biodegradable poli(D-asam laktat) dan polikaprolakton dalam mikroenkapsulasi obat Nifedipin. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan mikrokapsul dengan metode penguapan pelarut dan penggunaan Span 80 sebagai surfaktan dan didapatkan hasil enkapsulasi paling baik berada pada komposisi PCL:PDLA 8:2 (%w/w) dengan besar enkapsulasi 84,33±1,58% dan Profil pelepasan obat terbaik pada komposisi 7:2 (%w/w) dengan Nifedipin yang lepas sebesar 10,743 mg (44,029%).
Nifedipine is a drug that is commonly used in the treatment of hypertension and angina. This drug has a half-life of only 2-4 hours and has a low bioavibility, so it needs to be given in a gradual dose to be effective. This dosage is an unpleasant dose for the patient and a large potential for dose violations. Therefore, it is necessary to do a drug delivery system approach with continuous release. One of these approaches is the use of polyblend biodegradable poly (D-lactic acid) and polycaprolactone in the microencapsulation of the drug Nifedipine. In this experiment, the making of microcapsules using solvent evaporation method and the use of Span 80 as surfactant and obtained the best encapsulation results in the composition of PCL: PDLA 8: 2 (% w/w) with percentage of encapsulation 84,33 ± 1,58% and Profile the best drug release in the composition of 7: 2 (% w/w) with release of nifedipine by 10.743 mg (44.029%).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruswadi
Abstrak :
Sumberdaya terumbu karang di Pulau Tidung telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk berbagai keperluan. Pada saat ini sebagian masyarakat Pulau Tidung menggantungkan hidupnya sebagai penyedia jasa kegiatan wisata yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan. Adanya kegiatan wisata di Pulau Tidung yang tanpa terkendali yang memanfaatkan keindahan karang dapat berdampak terjadinya penurunan kualitas terumbu karang di sekitarnya. Metode pengamatan untuk mengamati tingkat kerusakan karang adalah Line Intercept Transect dan faktor lingkungan diamati dengan pengukuran berbagai parameter lingkungan perairan secara langsung di lapangan. Aspek sosial ekonomi dan pengelolaan dikaji dari berbagai peraturan yang telah ada dan wawancara secara mendalam dengan penduduk setempat dan wisatawan. Penelitian ini membahas mengenai kondisi kerusakan terumbu karang dan faktor penyebabnya baik faktor antropogenik maupun non-antropogenik serta pengelolaan terumbu karang di Pulau Tidung. Beberapa faktor yang diamati yaitu kondisi perairan, kondisi terumbu karang, aspek sosial masyarakat dan kebijakan pengelolaan terumbu karang. Kondisi perairan meliputi suhu, kecerahan, kecepatan arus, pH, salinitas, fosfat dan nitrat. Kondisi karang meliputi persentase tutupan karang, indeks keanekaragaman, dan indeks dominasi. Penelitian dilaksanakan selama bulan Juni – Agustus 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang di Pulau Tidung dalam kondisi rusak - sedang dengan persentase tutupan karang hidup antara 21,41% – 30,19%. Indeks keanekaragaman tutupan berkisar antara 2,0423 – 2,1495 dan indeks dominasi tutupan berkisar antara 0,1433 – 0,1466, nilai tersebut memperlihatkan adanya keanekaragaman dan tekanan lingkungan yang sedang, dan tidak adanya dominasi tutupan karang tertentu. Parameter kualitas air laut memperlihatkan masih dalam ambang batas normal untuk kehidupan karang. Faktor antropogenik berupa kegiatan pariwisata, penambangan karang, pengeboman dan pengoperasian kapal di daerah terumbu karang diduga berperan terhadap kerusakan karang di Pulau Tidung. Pengelolaan terumbu karang di Pulau Tidung telah diatur melalui beberapa peraturan baik secara nasional maupun oleh pemerintah setempat, namun pelaksanaannya belum optimal sehingga diperlukan implementasi kebijakan yang lebih baik dengan menerapkan program kesadaran masyarakat, penegakan hukum dan peran masyarakat secara aktif dalam mengelola sumberdaya laut. ......Coral reef resources in Tidung Island has been used by local people for various purposes. At this time most of local people working as a travel provider or tourist guide. The existence of tourist activities in Tidung Island that utilizes the exotic of coral reefs affect the condition of coral reefs in this area. Observation method to observe the level of coral damage is Line Intercept Transect and environmental factors observed by measuring several water quality parameters. Socio-economic and management aspects examined from existing regulations and interviews with local people and tourists. The aim of this study is to discuss the coral condition and the causes of coral degradation including anthropogenic factors, non-anthropogenic and management of coral reefs in Tidung Island, Seribu Islands, north off Jakarta. Several factors were observed, namely the condition of waters, coral reefs, and social aspects and management. Water conditions include temperature, brightness, speed of flow, pH, salinity, phosphate and nitrate, and the condition of coral include life form percentage, index of diversity, and dominance index. The research was conducted during June to August 2011. The results show that the condition of coral reefs in Tidung Island was categorised bad condition to moderate with the percentage of life form ranges between 21.41% - 30.19%. Index of diversity ranged from 2.0423 to 2.1495 and dominance index ranged between 0.1433 to 0.1466. These showed ​​that the level of diversity and environmental pressures are medium, and has no a spesific type of coral cover that dominates in coral reefs. Water quality parameters are still within normal limits for coral life. Anthropogenic factors such as tourism, mining coral, destructive fishing (bombings) and the operation of ships in coral reef are thought to contribute to destruction of coral reef in Tidung Island. Management of coral reefs in Tidung Island has been governed by several regulations by both national and local government, but the implementation has not been optimized so the implementation of better policies by implementing public awareness programs, law enforcement and community participation in managing marine resources is needed.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butar-butar, Herbert Wibert
Abstrak :
Pada dua dekade terakhir ini, telah dikembangkan suatu metode deteksi infeksi HPV yang memiliki tingkat akurasi sensitifitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan Pap Smear, yaitu Hybrid Capture. Peneihian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan primer secara in silica sebagai pengganti probe untuk memodifikasi Hybrid Capture. Sekuens DNA HPV didapat dari database Los Alamos National Laboratory. Sekuens genom HPV hanya difokuskan pada daerah Late Gene (L 1 dan L2) yang berfungsi untuk menyandi protein kapsid (pembungkus) HPV. Sequence alignment dilakukan masing-masing untuk sekuens L 1 dan L2 HPV dari database yang bertujuan untuk mencari kesamaan antar sekuens. Hasil yang diperoleh adalah conserved region antar sekuens nukleotida sebagai template pelekatan primer. Agar hasil analisis conserved region dapat dipertanggung jawabkan, maka perlu dilakukan database similiarity searching melalui Basic Local Alignment Search Tool (BLA?T). Diperoleh 7 region terbaik, yaitu region 1 dari hasil alignment daerah gen L 1 tipe HPV 16; 18; 31; 45. Region 21, 31,43,45, 46 dari hasil alignment daerah gen L 1 tipe HPV 11; 16; 18; 31; 35; 68 Regi?n 52 dari hasil alignment daerah gen L2 tipe HPV 16; 18; 52.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Martini Wulani
Abstrak :
ABSTRAK
Selulosa merupakan bahan organik yang banyak terdapat di muka bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh material dengan nilai ekonomis lebih tinggi. Salah satu pemanfaatan selulosa adalah sebagai substrat untuk menghasilkan enzim selulase yang dihasilkan secara induktif melalui fermentasi menggunakan mikroorganisme, baik berupa bakteri maupun jamur. Enzim tersebut merupakan salah satu enzim komersial yang banyak digunakan dalam industri makanan dan tekstil. Pada penelitian ini digunakan T.viride yang ditumbuhkan dalam medium yang mengandung substrat kulit jagung yang kaya akan selulosa. Tujuan penelitian adalah untuk mengisolasi dan memurnikan enzim selulase dari fungi T.viride melalui beberapa tahapan. Pada tahap awal dilakukan delignifikasi terhadap kulit jagung dengan NaOH 1%yang berhasil menurunkan kadar lignin dari 15,91% menjadi 5,24%. Pada tahap berikutnya dilakukan optimasi kondisi fermentasi yang meliputi penentuan umur inokulum, konsentrasi substrat, dan pH medium. Untuk penentuan aktivitas enzim selulase digunakan metode Somogyi-Nelson dengan CMC 1% sebagai substratnya. Kondisi optimum fermentasi untuk produksi enzim selulase diperoleh pada pH 5, konsentrasi substrat 1%, waktu inkubasi 4 hari, dan inokulum berumur 5 hari. Hasil pemurnian enzim selulase melalui fraksionasi dengan amonium sulfat diperoleh aktivitas spesifik tertinggi pada fraksi I (0-40%) yaitu sebesar 0,0454 U/mg protein dengan tingkat kemurnian 2,8 kali. Kemurnian enzim selulase meningkat sebesar 8,1 kali setelah didialisis dan memiliki aktivitas spesifik sebesar 0,1306 U/mg protein.
2007
S30678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh. Salah satunya yaitu kreatinin dalam urin, namun seringkali urin datang ke laboratorium sudah tidak segar lagi dan telah dikeluarkan beberapa jam sebelumnya tanpa bahan pengawet. Penyimpanan sampel ini penting untuk diperhatikan, Salah satu cara yang saat ini dipergunakan untuk penyimpanan sampel urin yaitu dengan cara penyimpanan sampel urin didalam suhu rendah dan penambahan pengawet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan kondisi penyimpanan urin terhadap kestabilan kreatinin. Pendeteksian kreatinin didasarkan pada reaksi Jaffe yang terjadi antara kreatinin dan asam pikrat dalam medium basa untuk membentuk senyawa berwarna orange dan diukur dengan menggunakan spetrofotometer UV-Visibel. Absorbansi dari senyawa yang terbentuk diukur pada panjang gelombang 483 nm. Metode yang digunakan memenuhi beberapa kriteria validasi yaitu, linieritas, presisi, batas deteksi, batas kuantifikasi, serta perolehan kembali. Diperoleh nilai R2 ≥ 0.998 dengan rentang 200- 1000 ppm. Nilai presisi yang dinyatakan dengan %RSD berada pada 2.42% - 6.39%. Batas deteksi yang diperoleh yaitu 0.96 ppm dan batas kuantifikasi 3.20 ppm. Persen perolehan kembali didapat 107%. Kemudian metode ini digunakan dalam menganalisa kadar senyawa kreatinin. Didapat kondisi penyimpanan yang paling baik adalah dengan penambahan pengawet dan disimpan pada suhu 8oC.
ABSTRACT
Urinal System is a system that is essential to remove the remain of the food produced by the metabolism of the body. One of them is of creatinine, but the urine is often no longer fresh when it comes to the laboratory and has been saved for several hours without preservatives. Sample storage is important thing to be concerned. One of the sample storage which is currently used for urine samples is saving the samples in the low temperature and the addition of preservatives. This study aims to determine the effect of time and storage conditions on the stability of creatinine. Creatinine detection based on the Jaffe reaction which occurs between creatinine and picric acid in alkaline medium to form a orange colored compound. Absorbance of the compound formed was measured by spectrophotometer UV-Visible at a wavelength of 483 nm. The method used had met several criteria in terms of validation of linearity, precision, limit of detection, limit of quantification, and recovery. Obtained R2 value ≥ 0.998 with a range of 200-1000 ppm. Precision values are expressed as % RSD is at 2.42% - 6.39%. The detection limit is 0.96 ppm obtained and quantification limits of 3.20 ppm. Percent recoveries obtained 107%. Then the method is used to analyze the levels of creatinine compounds. Obtained the best storage conditions is the addition of preservatives and stored at 8oC.
Universitas Indonesia, 2014
S53998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Septiana Wulandari
Abstrak :
Kasus kebakaran yang terjadi pada gedung perkuliahan/kampus masih sering terjadi, padahal gedung perkuliahan/kampus merupakan pusat berlangsungnya proses kegiatan belajar-mengajar serta kegiatan administrasi. Skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan keselamatan kebakaran gedung dengan menggunakan software Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) di FMIPA dan FF Universitas Indonesia yang terletak di Kampus UI, Depok. Metodologi menggunakan desain studi deskriptif dengan pendekatan semi kuantitatif dan dibantu dengan perangkat lunak Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES)yang mengacu pada 12 parameter keselamatan yang ada pada NFPA 101A Guide on Alternative Approaches to Life Safety. Sampel gedung yang dievaluasi terdiri dari tiga gedung yaitu gedung F (Fisika) dan I (Dekanat) FMIPA UI serta gedung Fakultas Farmasi UI. Berdasarkan hasil penelitian pada 10 gedung di FMIPA dan 1 gedung di Fakultas Farmasi dengan melihat kesesuaian 12 safety parameters, tidak ada gedung yang memenuhi standar NFPA 101 : Life Safety Code ®. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah memasang sistem proteksi kebakaran seperti sprinkler, menutup semua bukaan vertikal, membuat gudang khusus penyimpanan barang, dan mengadakan pelatihan tanggap darurat secara berkala. ......Cases of fires that occurred in the lecture building/campus still common, whereas the lecture building/campus is central to the process of teaching and learning activities as well as administrative activities. Purpose this study is to evaluate implementation of fire safety in FMIPA and FF University of Indonesia buildings. Methodology of this study is using observational design with semiquantitatives approaches and assisted with Computerized Fire Safety Evaluation System (CFSES) software that refers to 12 of parameters in NFPA 101A Guide on Alternative Approaches to Life Safety. Building sample that evaluated consist of three buildings, F (Physics) building and I (Dean) building FMIPA UI and Faculty of Pharmacy of UI building. Based on the results of research in the FMIPA UI building at 10 and 1 building at the Faculty of Pharmacy of UI to see the suitability of 12 safety parameters, there are no buildings that meet the standards of NFPA 101: Life Safety Code ®. Recommendation that can be given is to install fire protection systems such as sprinklers, close all vertical openings, make special warehouse storage of goods, and conduct periodical fire emergency response training.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Zevano C.
Abstrak :

Pada Oktober 2019, Sumatera Utara kembali terpapar penyakit kolera babi (hog cholera atau classical swine fever) dan demam babi Afrika. Wabah penyakit ini telah menyebabkan kematian pada ternak babi hingga 29.223 ekor di 17 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Sementara pada Februari 2020, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melaporkan sebanyak 1700 ekor babi milik warga mati disebabkan oleh penyakit ASF di 9 kabupaten/ kota. Penelitian ini dilakukan untuk merancang vaksin berbasis epitop secara in siliko untuk mencegah infeksi virus ASF dan CSF pada babi. Vaksin dibuat berbasis epitop dari protein virus karena sangat imunogenik dalam menginduksi produksi antibodi, dan juga merupakan target utama untuk netralisasi antibodi selama infeksi CSFV dan ASFV. Sekuens protein diunduh dari NCBI dan dianalisis secara komputasi. Prediksi afinitas ikatan dilakukan dengan menggunakan IEDB Tepitool dan prediksi epitop untuk CTL dilakukan dengan menggunakan IEDB NetCTLpan. Struktur protein target dapat diunduh dari Protein Database (PDB) maupun secara homology modelling dan struktur ligan peptida nonamer dirancang dengan menggunakan ChemBioDraw Ultra 14.0 untuk kemudian dipreparasi melalui proses optimasi geometri dan minimasi energi. Ikatan antara molekul SLA dan peptida epitope kemudian dianalisis dengan cara molecular docking pada situs asam amino tertentu dengan menggunakan software MOE 2014.09, untuk menghitung energi ikatan dan memverifikasi daerah interaksi epitop dengan reseptor protein.


On October 2019, Hog Cholera and African Swine Fever outbreak has struck North Sumatera. As many 29.223 pigs has been killed in 17 districts/ cities in North Sumatera. Meanwhile since February 2020, Bali Agriculture and Food Security Agency reported that over 1700 pigs were killed by ASF in 9 districts/ cities. This study aimed to design epitope-based peptide vaccine in order to prevent further infection of ASFV and CSFV. An epitope-based vaccine is potent in establishing a strong antibody due to its strong immunogenicity, and it is also the main target for inducing neutralizing antibodies during CSFV and ASFV infection. Sequences of ASFV and CSFV protein were collected from NCBI and analyzed through computational method. Peptides binding affinities were predicted using IEDB Tepitool and NetCTLpan was used to predict rhe CTL epitopes. The 3D structures of the protein were obtained either downloading from the Protein Database and homology modelling, and the nonamer peptide structures were drew by using ChemBioDraw Ultra 14.0 and then prepared through geometry optimization and energy minimization. The epitopes were further tested for binding against the SLA molecules using molecular docking technique at any amino acid residues to calculate its binding energy and verify the binding cleft epitope interactions.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulqi Hilaliyah Fadhilah
Abstrak :
Keberadaan obat di lambung tidak dapat bertahan lama dikarenakan terpengaruh oleh proses pengosongan lambung. Salah satu sistem yang dapat digunakan untuk menahan obat berada dalam lambung dalam waktu yang cukup lama yaitu dengan menggunakan floating drug delivery system (FDDS). Pada penelitian ini obat amoxicillin trihidrat digunakan untuk menguji hidrogel kitosan-cangkok-poli(N-vinil kaprolaktam) sebagai sediaan pengantar obat sistem mengapung yang dipengaruhi oleh efek agen pembentuk pori. Enkapsulasi obat amoxicillin trihidrat ke dalam sediaan mengapung menggunakan metode in situ loading. Komposisi hidrogel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 0,2 g kitosan, 0,8 g monomer NVCL, 0,02 g inisiator APS, 0,012 g agen pengikat silang MBA. Selain itu juga ditambahkan variasi konsentrasi dari agen pengikat silang CaCO3 dan NaHCO3, yaitu 0; 5; 7.5; 10 dan 15%. Penelitian ini dikaji berdasarkan jenis pembentuk pori, konsentrasi pembentuk pori, jenis kualitas obat, dan jenis hidrogel. Uji pelepasan obat dilakukan di dalam larutan pH 1,2. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk melihat gugus fungsi yang ada pada hidrogel, dan Mikroskop Stereo Optik untuk melihat morfologi permukaan hidrogel. Dari hasil penelitian didapatkan hasil optimum pada matriks hidrogel kitosan-cangkok-poli(N-vinil kaprolaktam) dengan agen pembentuk pori NaHCO3 pada konsentrasi 15%.
The existence of the drug in the stomach can not last long due to be affected by the process of gastric emptying. One of the systems can be used to retain the drug in the stomach in a long time by using floating drug delivery system (FDDS). In this study, the drug amoxicillin trihydrate was used to test the hydrogel chitosan-graft-poly (N-vinyl caprolactam) as a floating drug delivery systems which is influenced by the effects of pore-forming agent. Amoxilin trihydrate was encapsulated in matrix using in situ loading. Hydrogel composition used in this study was 0.2 grams of chitosan, 0.8 g NVCL monomer, 0.02 g initiator APS, and 0,012 g MBA crosslinking agent. It also added varying concentrations of crosslinking agent CaCO3 and NaHCO3, which is 0; 5; 7.5; 10 and 15%. This study assessed based on the type of forming the pores, pore-forming concentration, the type of drug quality, and type of hydrogel. Drug release test was conducted in a solution of pH 1.2. The characterization was conducted by using Fourier Transform Infrared (FTIR) spectrofotometry to see the existing functional groups on the hydrogel, and Stereo Optical Microscope to the hydrogel surface morphology. Obtainable from the optimum results of observe matrix hydrogel chitosan-graft-poly (N-vinyl caprolactam) with a pore-forming agent NaHCO3 at a concentration of 15%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Rahayu
Abstrak :
Sintesis nanokomposit dari nanoselulosa sekam padi dan zat anorganik telah dibuat. Digunakan TiO2 sebagai zat anorganik sehubungan dengan sifatnya yang green chemistry. Selulosa di isolasi dari sekam padi dengan tahapan maserasi lemak dengan toluena : etanol(2:1). Penghilangan hemiselulosa dan lignin dengan menggunakan NaClO2 1,4% pH asam. Rendemen selulosa yang diperoleh adalah 46,169 % untuk metode I dan 31,178 % untuk metode II. Spektrum FTIR selulosa menunjukkan hilangnya lignin pada bilangan gelombang 1750 cm-1 untuk selulosa metode I sedangkan selulosa metode II masih terdapat lignin. Indeks kristalinitas dari selulosa diperoleh dari analisis XRD sebesar 60,265% untuk selulosa I sedangkan selulosa II 53,78%. Rendemen nanoselulosa yang disintesis dari selulosa sekam padi menurun dengan meningkatnya konsentrasi asam sulfat. Indeks Kristalin dari nanoselulosa yang diperoleh dari analisis XRD sebesar 80% untuk konsentrasi asam sulfat 60%. Analisis dengan SEM menunjukkan morfologi permukaan nanoselulosa yang halus merata. Analisis dengan TEM menunjukkan ukuran partikel yang cukup baik dengan naiknya konsentrasi asam sulfat. Ukuran yang terbaik di peroleh dengan menggunakan asam sulfat 60% yaitu 100 x 30 nm. Nanokomposit dapat diperoleh dengan impregnasi zat anorganik TiO2 pada nanoselulosa, hal ini ditunjukkan dengan FTIR dan TEM.
Synthesis of cellulose rice husk nanocomposite and inorganic substances have been made. TiO2 is used as inorganic substance with respect to the nature of green chemistry. Cellulose in isolation from rice husk with maceration stage fat with toluene:ethanol (2:1). The elimination of hemicellulose and lignin by using NaClO2 1.4% acidic pH. The yield of cellulose obtained was 46.169% to of the methods I and 31.178% to the method II. FTIR spectra at wave number 1750 cm-1 showed a loss of lignin cellulose for method I while the cellulose method II still contained lignin. Crystallinity index of cellulose obtained from XRD analysis of 60.265% for the first cellulose while the cellulose II 53,78%. The yield synthesized nanocellulose from rice husk cellulose decreased with increasing concentrations of sulfuric acid. Crystalline index of nanocellulose obtained from XRD analysis of 80% to 60% concentration sulfuric acid. Analysis by SEM showed a smooth surface morphology nanoselulosa evenly. Analysis by TEM showed the particle size is pretty good with the increasing concentration of sulfuric acid. The best size is obtained by using sulfuric acid 60%, 100 x 30 nm. Nanocomposite can be obtained by impregnating an inorganic substance TiO2 on nanocellulose, as shown by FTIR and TEM.
2016
S65846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Yasmine Armando
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai identifikasi bahaya, penilaian risiko dan rekomendasi pengendalian risiko generik di Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Tahun 2018 yang dilakukan karena kecelakaan yang terjadi di laboratorium farmasi dan ditemukan beberapa mahasiswa yang tidak menggunakan APD, banyak alat yang pecah, dan mahasiswa yang terkena bahan kimia ke kulit mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan semi kuantitatif yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dan tabel risiko W.T Fine. Nilai risiko didapatkan dari perkalian consequences, probability, dan exposure. Hasil menunjukkan bahwa penilaian risiko awal memiliki bahaya dengan risiko Very High, Priority 1, Substantial, Priority 3 dan Acceptable adalah 60, 115, 173, 105, dan 38 kegiatan. Setelah mempertimbangkan pengendalian yang sudah ada dan rekomendasi pengendalian, semua risiko dapat diturunkan. Hasil juga menunjukkan bahwa renovasi laboratorium biokimia dan organik perlu dilakukan secepatnya karena risiko atap roboh tidak dapat diprediksi untuk terjadi.
ABSTRACT<>br> This thesis discusses about generic identification of hazard, risk assessment and risk control recommendations in the Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Indonesia in 2018 which was done because of accident happened in pharmacy laboratory and found some students still do not use PPE, many laboratory tools broken, and students exposed to chemicals to their skin. This research uses qualitative and semi quantitative methods that refer to the standard of AS NZS 4360 2004 and W.T Fine risk table. Risk value is obtained from the multiplication of consequences, probability, and exposure. The results show that basic risk assessments have hazards with Very High, Priority 1, Substantial, Priority 3 and Acceptable risk being 60, 115, 173, 105, and 38 activities. After considering the existing controls and control recommendations, all risks can be lowered. The results also show that the renovation of biochemical and organic laboratories needs to be done as soon as possible because the risk of collapsing roofs is unpredictable to occur.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>