Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leny Sovita
"ABSTRAK
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak atau perubahan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologik dan perubahan sosial dan dengan perilaku yang suka mencoba dan mengetahui hal baru. Hal ini dapat menjerumuskan remaja pada hubungan seksual pra nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi yang tidak aman, HIV/AIDS.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seksual pra nikah pada siswa SMU Negeri 1 dan SMK Negeri 1 Hiliran Gumanti dan hubungannya dengan umur, jenis kelamin, pengetahuan tentang seksualitas, sikap terhadap perilaku seksual, religiusitas, jumlah pacar, lama pertemuan dengan pacar, frekuensi pertemuan dengan pacar, peran teman sebaya dalam ajakan dan komunikasi tentang seksualitas, peran orang tua, dan guru dalam pemberian informasi tentang seksualitas serta keterpaparan pornografi. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan jumlah sampel sebanyak 165 siswa.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 20% pelajar yang berperilaku seksual beresiko. Diantaranya 1,2% telah melakukan hubungan seksual. Pada hasil analisis bivariat didapatkan bahwa jenis kelamin, pengetahuan tentang seksualitas, sikap terhadap perilaku seksual, lama pertemuan dengan pacar, frekuensi pertemuan yang sering dengan pacar, peran teman sebaya dalam ajakan dan komunikasi tentang seksualitas serta paparan pornografi mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Penghayatan dan pelaksanaan ibadah yang masih kurang pada pelajar serta pemberian informasi tentang seksualitas oleh orang tua dan guru belum optimal.
Berdasarkan penelitian ini diperlukan adanya peningkatan pengetahuan remaja tentang seksualitas, baik pada instansi pendidikan maupun orang tua serta kerjasama dengan dinas kesehatan dalam pangadaan program untuk remaja serta peningkatan pengetahuan bagi orang tua tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas. Perlunya pengawasan akan pergaulan remaja dengan teman sebaya baik bagi guru, orang tua, serta tokoh agama serta menanamkan nilai moral yang sudah mulai luntur pada remaja. Peran pemerintah juga sangat diharapkan dalam hal pengawasan terhadap media pornografi yang beredar di masyarakat untuk mengantisipasi perilaku seks pranikah pada remaja.

ABSTRACT
Adolescence is transition period from child to adult including biology, psychology, and social changing and adolescents have big curiosity. For awareness, it could result in premarital taking an intercourse, unwanted pregnancy, unsafe abortion, HIV/AIDS for them.
The goal of this study is to observe premarital sex behavior to SMU Negeri 1 and SMK Negeri 1 Hiliran Gumanti students and its relationship to age, gender, sexuality knowledge, attitude to sexual behavior, religiosity, number of couple, length of time and frequency together with couple, parents and teacher role in giving an information regarding to sexuality and pornography. This study uses Cross Sectional design by number of samples 165 students.
Study result shows that 20% students have risked sexual behavior. By 1.2% had took an intercourse. In bivariate analysis found that gender, sexuality knowledge, attitude to sexual behavior, length of time and often frequency together with couple, friend on the same age role in communicating about sexual and open wide of pornography have meaningful relationship to premarital sex behavior for adolescence. Lack of religiosity and its implementation and information about sexuality explained by parents and teachers had not been optimal yet.
Based on study, it suggested that needs to improve adolescent sexual knowledge, either at education institution or parents and also conducting cooperation to health agency in providing adolescence program and improves parents knowledge about reproduction health and sexuality. Parents, teachers, and religious figures need to monitor adolescent association with their friend on the same age and give morality value which has been gradually disappeared to adolescent. Government role is also expected to more monitor spreading of pornography in community to anticipate adolescent premarital sex behavior."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Utami Wijayanti
"Latar belakang (background): Saat ini, banyak sekali permasalahan kesehatan yang terjadi pada remaja, termasuk juga pada remaja yang berada di sekolah. Di Indonesia, terdapat sebuah program promosi kesehatan yang dilakukan pada tataran sekolah yaitu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Anak sekolah merupakan kelompok terorganisir yang berpotensi untuk mampu berdaya dalam hal kesehatan.
Tujuan (Objective): Memberikan gambaran mengenai pelaksanaan program UKS pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)di Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard.
Metode (Method): Informasi yang didapatkan berasal dari studi kualitatif yang dilakukan pada sekolah dan Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta. Studi ini dilakukan pada bulan Juli- Oktober 2014. Informasi yang dianalisis dalam studi ini bersumber dari 17 wawancara mendalam yang dilakukan pada sekolah dan Puskesmas, melibatkan 4 (empat) wakil kepala sekolah, 4 (empat) guru Pembina UKS, 4 (empat) perwakilan siswa, 4 (empat) perwakilan Puskesmas, dan seorang perwakilan staf Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Hasil (result): Berdasarkan metode evaluasi Balanced Scorecard, pada keempat sekolah yang menjadi studi penelitian ini lebih banyak menjalankan ruang lingkup kuratif saja. Pada keempat Puskesmas diketahui lebih banyak menjalankan fungsi pelayanan kesehatan dibandingkan dengan fungsi pendidikan kesehatan dan pembinaan lingkungan sehat. Beberapa faktor yang mendorong belum optimalnya pelaksanaan UKS di SLTA diantaranya adalah masih kurangnya pelatihan dan forum belajar bagi guru, belum maksimalnya pelibatan siswa baik di sekolah maupun di Puskesmas, dan belum maksimalnya kerjasama yang dilakukan oleh Puskesmas.
Kesimpulan (conclusion): Diperlukan sebuah upaya yang komprehensif untuk mengatasi permasalahan tersebut termasuk peninjauan kembali kebijakan dan pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaan UKS di sekolah, peningkatan keterampilan bagi para guru dan petugas kesehatan melalui pelatihan dan mengaktifkan forum komunikasi sebagai sarana belajar untuk mengembangkan wawasan, melibatkan para orangtua siswa, dan pelibatan siswa dalam menjalankan proses perencanaan hingga evaluasi program UKS di sekolah.

Background: Nowadays, many health problems happened in adolescent, including adolescent in school. In Indonesia, there is a program that conducted in school, named UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). In school, adolescent is the organized group that has to be capable to empower in health.
Objective: Explain about implementation of UKS program in Senior High School and equal in Province of DKI Jakarta with Balanced Scorecard approaches.
Method: information obtained from qualitative study conducted in School and health care center in Province of DKI Jakarta. Analyzed information in this study sourced from 17 in-depth interviews, consist of 4 (four) vice school principle, 4 (four) teachers, 4 (four) students, 4 (four) health care center staff, and representatives from Province Health Office.
Result: Based on Balanced Scorecard method, in four schools which become the subject of the research stated that are not yet implemented comprehensive UKS program. Most of them implement only in curative and rehabilitative efforts. Besides senior high school, the implement program is health care center. In four health care center, most of them implement the program only in health services function compared with health education function. Inhibit factors which causes ineffective are lack of training and forum for teacher for encouraging their knowledge and skill that related with UKS, lack of involving the student in school and health care center, and lack of partnership between health care center with other sectors like public sector, private sectors, or non-government organization.
Conclusion: Required a comprehensive effort to solve the problems. The governments have to review the policy and guidance related to UKS implementation di school. Besides that, it is required to improve the organizing skill from program officer (teacher and health care officer) so that they are capable to implement comprehensive UKS program through training and communication forum as the learning, involve the parent of the student, and involve the students in planning until evaluation process in UKS program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43004
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ice Sesi Wulandari
"Penting untuk merencanakan kehidupan berkeluarga sejak masa remaja. Penelitian ini merupakan analisis dari data SKRRI 2007 dan SDKI KRR 2012 yang bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan rencana remaja dalam kehidupan berkeluarga serta faktor-faktor yang berhubungan serta menggunakan desain komparatif. Hasil penelitian menunjukan sekitar 30% remaja pada SKRRI 2007 dan 38,5% pada SDKI KRR 2012 memiliki rencana baik dalam kehidupan berkeluarga. Pada SKRRI 2007 hanya faktor kelompok umur yang tidak berhubungan. Sedangkan pada SDKI KRR 2012, semua faktor berhubungan. Faktor yang paling dominan dari kedua data sekunder tersebut yaitu pengetahuan tentang metode KB. Saran ditujukan bagi keluarga, masyarakat, Kemenkes, BKKBN, Kemendikbud, DPR dan Kominfo.

It is important to plan family life since adolescence. This study is an analysis of the data IYARHS 2007 and IDHS ARH 2012 which aims to determine and compare the plan of adolescents in family life as well as factors associated with using comparative design. The results showed about 30% of adolescents in IYARHS 2007 and 38,5% in the 2012 IDHS ARH has a good plan in family life. In IYARHS 2007 only age group who are not related. While in the IDHS ARH 2012, all factors factors. The most dominant factor of both the secondary data is knowledge of family planning methods. Suggestion is intended for families, communities, Ministry of Health, BKKBN, Ministry of Education, Parliament and Ministry of Communication and Information Technology.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library