Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Situmorang, Regina
"Praktik spesialis keperawatan medikal medikal merupakan bagian penting dari pendidikan profesi yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan berbasis bukti kepada pasien dengan kondisi medikal dan bedah, baik akut dan kronis. Dalam proses residensi ini teori yang digunakan adalah Teori Kebutuhan Virginia Henderson untuk pasien rawat inap dan Teori Sosial Kognitif Bandura untuk pasien rawat jalan, baik di Rumah Sakit Fatmawati maupun di Rumah Sakit Persahabatan. Menjadi ners spesialis keperawatan medikal bedah harus memenuhi kompetensi yang meliputi tiga hal, yakni pemberi asuhan keperawatan pada pasien kelolaan utama dan resume, kemudian menerapkan Evidence Based Nursing (EBN) dan membuat proyek inovasi terkait kebutuhan pasien dan ruangan. Sebagai pemberi asuhan keperawatan pada pasien kelolaan utama, residen telah memberikan asuhan keperawatan pada saru kasus kelolaan utama dan tiga puluh kasus resume pasien dengan berbagai diagnosis. Sebagai peneliti, residensi telah mengaplikasi penerapan Intervensi Motivational Interviewing untuk meningkatkan HIV Self Management dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan bahwa Intervensi Motivational Interviewing dapat meningkatkan HIV Self Management. Sedangkan sebagai innovator, residen telah melakukan inovasi terkait pemberian dukungan sebaya dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan kepatuhan ART pada ODHA.

Medical nursing specialty practice is an important part of professional education that aims to develop the skills and knowledge of nurses to provide evidence-based nursing care to patients with medical and surgical conditions, both acute and chronic. In this residency process, the theories used are Virginia Henderson's Theory of Needs for inpatients and Bandura's Social Cognitive Theory for outpatients, both at Fatmawati Hospital and at Persahabatan Hospital. Becoming a specialist medical surgical nurse must fulfill competencies which include three things, namely providing nursing care to primary care patients and resumes, then implementing Evidence Based Nursing (EBN) and creating innovation projects related to patient and room needs. As a provider of nursing care to primary management patients, the resident has provided nursing care to one primary management case and thirty resume cases of patients with various diagnoses. As a researcher, the residency has applied the Motivational Interviewing Intervention to improve HIV Self Management and the results of this evidence based nursing show that the Motivational Interviewing Intervention can improve HIV Self Management. Meanwhile, as innovators, residents have made innovations related to providing peer support and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing ART compliance among PLWHA."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman
"Pasien kanker paru mengalami banyak masalah yang dihadapi selama menjalani kehidupan sebagai pasien kanker paru. Meskipun intervensi kemoterapi dan radioterapi dapat memperpanjang masa hidup pasien, namun pasien mungkin khawatir dengan keluhan yang dirasakan akan datang berulang, sehingga tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari, terutama dalam penuhan Activity Daily Living ADL secara mandiri. Masalah ketidaktauan dan ketidakmampuan pasien menjadi prioritas untuk segera di tanggulangi terkait dengan kemandirian pasien dalam mengatasi masalah yang dihadapinya saat ini dan kemudian hari. Asuhan keperawatan dengan pendekatan teori Imogene King, yang merupakan teori pencapaian tujuan yang dapat digunakan pada pasien dengan kasus kanker paru mulai tahap pengkajian, perencanaan, implementasi sampai dengan evaluasi dalam usaha pencapaian kesembuhan dan menanggulangi kekambuhan yang melibatkan peran pasien dan keluarga. Teori Imogene King dapat membantu menganalisa masalah melalui system personal, System interpersonal dan system sosial, sehingga perawat dapat menetapkan tujuan yang ingin dicapai bersama pasien dan keluarga.

Lung cancer patients experience many problems during their life as lung cancer patients. Even though chemotherapy and radiotherapy interventions can prolong a patient's life span, patients may be worried that the complaints they feel will recur, so they are unable to carry out daily activities, especially in fulfilling Daily Living Activities/ADLs independently. The problem of patient ignorance and inability is a priority to be addressed immediately in relation to the patient's independence in dealing with the problems they face now and in the future. Nursing care uses the Imogene King theory approach, which is a goal achievement theory that can be used in patients with lung cancer cases starting from the assessment, planning, implementation to evaluation stages in an effort to achieve healing and prevent recurrence which involves the role of the patient and family. Imogene King's theory can help analyze problems through the personal system, interpersonal system and social system, so that nurses can set goals to achieve with the patient and family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indarti Dwi Ningsih
"Pengobatan kemoterapi adalah pilihan efektif yang digunakan dalam mengobati kanker paru. Efek samping yang sering muncul adalah mual dan muntah. Latihan progressive muscle relaxation dengan metode peer edukasi merupakan teknik relaksasi yang memberikan ketegangan dan relaksasi pada otot yang berbeda, dilakukan bersama-sama dalam 1 kelompok yang terdiri dari 3-4 responden. Latihan ini dilakukan sebelum dan 1 jam sesudah kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan progressive muscle relaxation dengan metode peer edukasi terhadap tingkat mual dan muntah pada pasien kanker paru dengan kemoterapi. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimental two group pretest posttest design yang berjumlah 80 responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol sebanyak 40 responden mendapatkan pengobatan mual standar rumah sakit serta edukasi tentang progressive muscle relaxation dan kelompok intervensi sebanyak 40 responden mendapatkan latihan progressive muscle relaxation dengan metode peer edukasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tingkat mual dan muntah pada kelompok intervensi sebelum dan 1 jam sesudah kemoterapi yaitu (p value 0,000; α<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa latihan progressive muscle relaxation dengan metode peer edukasi yang dilakukan sebelum dan 1 jam sesudah kemoterapi memberikan pengaruh yang signifikan untuk mengurangi mual dan muntah akibat kemoterapi pada pasien kanker paru.

Chemotherapy treatment is an effective option used in treating lung cancer. Side effects that often appear are nausea and vomiting. Progressive muscle relaxation training using the peer education method is a relaxation technique that provides tension and relaxation to different muscles, carried out together in a group consisting of 3-4 respondents. This exercise is done before and 1 hour after chemotherapy. This study aims to determine the effect of progressive muscle relaxation training using the peer education method on the level of nausea and vomiting in lung cancer patients undergoing chemotherapy. The research design used a quasi-experimental two group pretest posttest design with a total of 80 respondents who were divided into two groups, namely a control group of 40 respondents who received standard hospital nausea treatment and education about progressive muscle relaxation and an intervention group of 40 respondents who received progressive muscle relaxation exercises using the method peer education. The results of the study showed that there was a significant effect on reducing the level of nausea and vomiting in the intervention group before and 1 hour after chemotherapy, namely (p value 0.000; α<0.05). Based on the research results, it can be concluded that progressive muscle relaxation exercises using the peer education method carried out before and 1 hour after chemotherapy have a significant effect on reducing nausea and vomiting due to chemotherapy in lung cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haris Faisal
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Virginia Henderson dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RS Persahabatan Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori Virginia henderson pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan intervensi motivasi harian pada pasien HIV/AIDS dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan bahwa intervensi motivasi harian dapat meningkatkankepatuhan minum obat pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi membuat Booklet Modul HIV Education And Emotional Support (HIVE) Dukungan Sebaya Dalam Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Antiretroviral Therapy dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan kepatuhan minum obat bagi ODHIV.

Specialist Nursing Practice is an essential process in professional education aimed at applying the roles of specialist nurses to enhance the quality of nursing services. This practice is conducted and developed based on knowledge and technology through various research studies. The Virginia Henderson Model and Bandura's Social Cognitive Theory at Persahabatan Hospital Jakarta are utilized. Three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing evidence-based nursing practice, and conducting innovative nursing projects that benefit the practice setting. As a provider of nursing care, residency students have delivered nursing care using the Virginia Henderson theory approach on one main managed case and 30 patient resumes of HIV/AIDS cases with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the daily motivation intervention for HIV/AIDS patients, and the results of this evidence-based nursing practice indicate that daily motivation intervention can improve patients' adherence to medication. As innovators, a project was implemented to create a Booklet Module "HIV Education And Emotional Support (HIVE)" for Peer Support in Enhancing Adherence to Antiretroviral Therapy. The implementation results of this innovative project showed significant benefits in improving medication adherence among people living with HIV (PLHIV)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juita
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran seorang perawat spesialis yang memberikan dampak dalam upaya meningkatkan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang berbasis fakta dan dengan pendekatan teori Henderson dan teori sosial kognitif Bandura di RS Persahabatan dan RS Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Mahasiswa residensi sebagai pemberi asuhan keperawatan telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori Henderson pada satu kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Tugas mahasiswa residensi sebagai peneliti telah mengaplikasi penerapan efektifitas terapi musik untuk menurunkan tingkat stes pada pasien dengan penyakit kronis dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan bahwa terapi musik memberikan hasil yang signifikan untuk menurunkan tingkat stres pada pasien dengan penyakit kronis. Fungsi sebagai innovator, mahasiswa residensi telah melakukan inovasi yaitu pembuatan modul peer group dalam meningkatkan dukungan emosional dan kepatuhan minum obat pada ODHIV dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi ODHIV dalam meningkatkan kepatuhan minum obat ART.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of a specialist nurse which has an impact in efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through fact-based research and using Henderson's theoretical approach and Bandura's social cognitive theory at Persahabatan Hospital and Fatmawati Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing implementation based on scientific evidence (evidence based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency practice takes place. Residency students as providers of nursing care have provided nursing care using Henderson's theoretical approach to one primary management case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. The job of residency students as researchers has been to apply the effectiveness of music therapy to reduce stress levels in patients with chronic illnesses and the results of this evidence-based nursing show that music therapy provides significant results in reducing stress levels in patients with chronic illnesses. Functioning as innovators, residency students have innovated, namely creating a peer group module to increase emotional support and medication adherence for PLWHA and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for PLWHA in increasing adherence to taking ART medication."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Wahyuningsih
"Pasien kanker serviks menghadapi banyak masalah seperti tekanan fisik, spiritual, psikologis dan sosial, tekanan emosional dan kualitas hidup yang buruk. Kanker merupakan pengalaman kesehatan yang memotivasi perluasan batasan diri ke wilayah baru. Teori Transendensi Diri dari Pamela G. Reed menawarkan penjelasan dalam mencapai kesejahteraan, menemukan kelegaan dalam situasi sulit dan kesadaran baru tentang peristiwa negatif. Kasus kanker, sebagai salah satu kasus yang mengancam jiwa, memberikan konteks yang tepat dalam aplikasi Teori Transendensi Diri. Laporan ini menjabarkan penerapan teori Transendensi Diri pada asuhan keperawatan pasien kanker serviks. Intervensi yang diberikan dalam asuhan keperawatan ini berupa psikoterapi Life Review, sebagai salah satu strategi intrapersonal dalam transendensi diri dan wujud aplikasi EBN. Luaran dari penerapan teori ini adalah kesejahteraan spiritual yang ditandai dengan respon positif dari pasien kanker serviks tentang peristiwa hidup saat ini dalam berbagai rentang perjalanan kanker.

Cervical cancer patients face many problems such as physical, spiritual, psychological social, and emotional distress and also poor quality of life. Cancer is a health experience that motivates the expansion of self-limitation into new areas. Pamela G. Reed's Self-Transcendence Theory offers an explanation in achieving well-being, finding relief in difficult situations and new awareness of negative events. Cancer, as one of the life-threatening disease, provide the right context in the application of Self-Transcendence Theory. This report describes the application of Self-Transcendence theory in nursing care for cervical cancer patients. The intervention given in this nursing care is Life Review psychotherapy, as one of the intrapersonal strategies in self-transcendence and a form of EBN application. The output of the application of this theory is spiritual well-being which is characterized by positive responses from cervical cancer patients about current life events in various stages of the cancer journey."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Hasanah
"Diabetes distress merupakan suatu masalah psikologis yang dirasakan oleh penderita diabetes berupa emosi negatif akibat perjalanan penyakit, perasaan frustasi, malu, dan putus asa terhadap keberhasilan terapi. Hal ini secara umum dapat dialami oleh seseorang yang menderita penyakit diabetes melitus. Secara global diabetes distress dialami oleh sekitar 40% penderita diabetes. Dalam sebuah sistematic review dan meta-analisis didapatkan data bahwa sekitar 22-36% penderita diabetes melitus mengalami diabetes distress. Wanita dengan gangren diabetes memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami diabetes distress. Pada kondisi distress seseorang membutuhkan dukungan emosional dalam mencapai keberhasilan program pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi mengenai distress diabetes, dan kesejahteraan emosional pada wanita dengan diabetes melitus tipe 2 dan gangren diabetik. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dan pendekatan studi fenomenologi deskriptif. Metode penentuan partisipan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah partisipan sebanyak 10 orang. Setiap partisipan diberikan kuesioner DDS-17 untuk menentukan status distress diabetes. Data dianalisis dengan strategi colaizzi dan ditemukan 4 tema: (1) Ketidakberdayaan dalam menjalankan peran sebagai istri/ ibu (2) Perubahan konsep diri menjadi negatif (3) Hambatan dalam mobilitas fisik dan aktivitas sehari-hari (4) Sumber dukungan emosional berasal dari orang terdekat. Dapat disimpulkan bahwa masalah pada pasien dengan gangren diabetes bukanlah hanya masalah sakit fisik semata, melainkan masalah psikososial lainnya. Dukungan emosional membuat pasien dengan gangren diabetes memiliki semangat untuk hidup dan melanjutkan program pengobatan. Oleh sebab itu, disarankan bagi perawat untuk memulai komunikasi yang bermakna untuk mengarahkan program pengobatan pasien dalam jangka panjang

Diabetes distress is a psychological issue experienced by individuals with diabetes, manifesting as negative emotions stemming from the disease's progression, and feelings of frustration, shame, and hopelessness regarding therapeutic success. Globally, approximately 40% of individuals with diabetes experience diabetes distress. Systematic reviews and meta-analyses indicate that about 22-36% of people with diabetes mellitus suffer from this distress. Women with diabetic gangrene are at an elevated risk of experiencing diabetes distress. During such distress, emotional support is crucial for achieving treatment success.

This study aims to explore diabetes distress and emotional well-being in women with type 2 diabetes mellitus and diabetic gangrene. Utilizing a qualitative design and a descriptive phenomenological approach, the study employed purposive sampling to select 10 participants. Each participant completed the DDS-17 questionnaire to assess diabetes distress status. Data were analyzed using Colaizzi’s strategy, revealing four themes: (1) Helplessness in fulfilling the roles of wife and mother, (2) Negative changes in self-concept, (3) Physical mobility and daily activity obstacles, and (4) Emotional support primarily sourced from close relations. The findings indicate that patients with diabetic gangrene face not only physical pain but also significant psychosocial challenges. Emotional support is vital, instilling in patients the motivation to live and adhere to their treatment regimen. It is recommended that nurses engage in meaningful communication to guide patients' long-term treatment plans."

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library