Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wulansari K. Rembah
Abstrak :
The purpose of this thesis is to explain how power relations are described in Kuroshima Denji's short story “Uzumakeru Karasu no Mure” and "Sori". Using descriptive analysis method, this research attempt to reveal the pattern of power relation as represented in both short stories. This research finds that there are three types of power relation that showed in corpus: power relation between Japanese soldier and Siberian local people; power relation between Japanese soldier and partisan; and also power relation within Japanese army.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Irma Safitri
Abstrak :
Skripsi ini mencoba menganalisis peranan matematika dalam komunikasi dalam novel Hakase no Aishita Suushiki karangan Ogawa Yoko, dengan menggunakan konsep komunikasi. Penelitian ini mencoba mengungkapkan peranan matematika dalam novel Hakase no Aishita Suushiki sebagai suatu komponen yang digunakan tokoh Profesor dalam berkomunikasi dengan tokoh-tokoh lainnya. Penelitian ini mempergunakan metode deskriptif analisis dengan memusatkan diri pada pengkajian korpus, kemudian dengan konsep komunikasi mencoba menganalisis proses komunikasi yang terjadi pada Profesor dan tokoh-tokoh lainnya. Penelitian pun mengungkapkan bahwa melalui proses komunikasi yang dilakukan Profesor dengan tokoh-tokoh lainnya, matematika telah memperlihatkan peranannya sebagai komponen dalam komunikasi, yaitu pesan yang disampaikan oleh Profesor kepada Watashi dan Root, yang menjadikan komunikasi di antara ketiganya berjalan efektif, sehingga terjalinnya pertalian di antara ketiga tokoh. Matematika telah berfungsi sebagai alat komunikasi yang menjembatani tokoh Profesor dengan tokoh-tokoh lainnya, sehingga Profesor mampu menunjukkan keberadaan dirinya yang ternafikan selama ini. ......By using the concept of communication, this research is trying to analyze the role of mathematics in Ogawa Yoko’s novel, Hakase no Aishita Suushiki. This research is trying to find out the role of mathematics in The Hakase no Aishita Suushiki novel, as a component that is used by Professor in communication with others. This research concentrate its corpus assessment by using descriptive analysis method, and then with the concept of communication, this research is trying to analyze the process of communication between Professor and other characters. The analysis shows that through the process of communication, math has demonstrated its role as a component in the communication. Math has become the message of communication that is delivered by Professor to other characters, which has made the communication worked effectively between them, thereby enhanced the social connection between them. Math has been the communication tool for Professor in reaching other characters, so then he could show his existence which has been denied before.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraisyah
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang makna kata sake dalam lirik lagu enka. Penelitian ini menggunakan sampel lima lagu populer yang mengandung kata sake karya Ishimoto Miyuki dan dinyanyikan oleh Hibari Misora. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa kata sake dalam lagu enka tidak hanya berarti minuman khas Jepang yang terbuat dari beras saja, tetapi mempunyai arti lain seperti lambang perpisahan, sebagai pelipur lara dan lain-lain. ......The focus of this study is the meaning of sake word in enka’s lyrics. This study using a sample of five popular songs that contain the sake word, written by Ishimoto Miyuki and sung by Hibari Misora. This research is a qualitative study. The results of this study is the sake word in enka’s song is not just a Japanese drink made from rice, but it has a different meaning: a symbol of separation and others.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S43923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldrie Alman Drajat
Abstrak :
Skripsi ini mengkaji bagaimana konsep Darwinisme Sosial direpresentasikan di dalam Manga Death Note. Dengan memanfaatkan teori Darwinisme Sosial yang dirangkum oleh Richard Hofstadter di dalam bukunya "Social Darwinism in American Thought", penulis menulusuri manga Death Note secara rinci dengan pendekatan intrinsik. Analisis menunjukkan bahwa tindak pembunuhan yang dilakukan oleh para tokoh utama tidak lain upaya untuk memperbaiki masyarakat dan menciptakan sebuah utopia bagi umat manusia. Pola tersebut mencerminkan inti dari ide yang terkandung dalam konsep Darwinisme Sosial yang dicerminkan melalui gagasan para tokoh utama. ......This thesis observes how the concept of Social Darwinism is represented in Death Note. By using theories of Social Darwinism that were summarized by Richard Hofstadter in his book "Social Darwinism in American Thought", writer searched Death Note thoroughly with intrinsic approach. Analysis shows that the mass murder which is conducted by the main characters was triggered by their idea to bring a good improvement for society and creation of utopia. That pattern reflects the main idea of Social Darwinism concept and it is reflected through the main characters’ ideas.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S43941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah
Abstrak :
Setiap manusia hidup di dalam ruang. Di dalam karya sastra, latar ruang juga menjadi salah satu unsur intrinsik. Latar ruang dalam karya sastra dapat diwujudkan dengan sebuah kamar, rumah, desa, kota, atau negara. Pada pertengahan zaman Meiji, karya sastra bertemakan kampung halaman muncul di Jepang. Karya sastra kampung halaman menggambarkan masalah yang ada di kota dan kebahagiaan yang terdapat di desa. Novel Botchan yang terbit pada 1906 memiliki dua latar ruang, yaitu Kota Tokyo dan "daerah di sekitar Shikoku". Penelitian ini akan menggambarkan latar ruang novel Botchan tersebut. Penelitian ini akan meminjam metode penelitian yang dilakukan oleh Tsuyoshi Kato. Melalui penggambaran itu, didapatkan bahwa tokoh Botchan memandang rendah "daerah di sekitar Shikoku" dan membangga-banggakan Kota Tokyo. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa novel Botchan merupakan antitesis dari sastra kampung halaman. ......Humans live in a space. Space is also one of intrinsic elements of fiction. In fiction, space setting can be room, house, city, countryside, or state. In the mid-Meiji era, literary phenomenon called native place literature that discuss problematic city and peace of countryside emerged. Botchan is a novel that published in 1906. The novel has space setting in Tokyo and "an area around Shikoku". This study will describe Botchan’s space setting. This study will use method study which was conducted by Tsuyoshi Kato to describe both space settings. Through the depiction of them, we will get that the main character called Botchan have an underestimate opinion about "an area around Shikoku" and a pride of Tokyo. As the opinion from Botchan, this study is going to verify the hypothesis that Botchan novel is an antithesis of native place literature.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsy Rahmadhini Raharja
Abstrak :
Pada 1 September 1923 di Jepang terjadi Gempa Besar Kanto. Bencana tersebut sangat besar dan mengerikan sehingga banyak pihak yang mempublikasikannya. Salah satunya Tayama Katai dalam Tōkyō Shinsaiki. Dalam Tōkyō Shinsaiki, walaupun Katai menggunakan pendekatan yang objektik dan berjarak, dia sering menyampaikan tanggapan dan gagasannya mengenai bencana sehingga terkadang Katai terlihat tidak sepenuhnya objektif. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Katai tidak sepenuhnya objektif dan berjarak dalam penulisan Tōkyō Shinsaiki.
On September 1 st 1923, Kanto Great Earthquake was happened in Japan. Many people wrote about it because this disaster was very tremendous. On of them was Tayama Katai?s Tōkyō Shinsaiki. Eventhough Katai used objective and detached approachment in Tōkyō Shinsaiki, sometimes he conveyed his concept and response about disaster that made him looked like he was not objective and detached. The method that used in this thesis is literature studies. The study shows that Katai was not fully objective and detached in Tōkyō Shinsaiki.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Chrisidaputri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara para perawat asal Indonesia di Jepang dalam memecahkan masalah proses adaptasi pada masa awal kepindahan ke Jepang dengan mengaplikasikan teori jejaring sosial oleh Putnam (2000). Penelitian ini penting dilakukan karena kebutuhan akan perawat asing dan perawat asal Indonesia di Jepang terus meningkat. Sumber data penelitian ini didapatkan dari wawancara sepuluh perawat asal Indonesia yang bekerja di Jepang. Data penelitian dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa masalah yang ditemui adalah proses kedatangan ke Jepang, komunikasi dengan bahasa Jepang, berinteraksi dengan pasien, interaksi dengan rekan kerja, dukungan emosional, serta menemukan informasi keagamaan. Jejaring sosial dapat membantu memecahkan masalah bahasa Jepang, persiapan ujian, interaksi dengan rekan kerja, dan interaksi dengan pasien. Namun, agensi lebih berperan besar dalam proses migrasi. Penelitian ini juga memperjelas cairnya definisi hubungan ikatan dan hubungan penjembatanan. ......This study aims to find out how Indonesian nurses in Japan solve the problem of adaptation process in the early days of moving to Japan by applying Putnam's (2000) social network theory. This research is important because the need for foreign nurses and Indonesian nurses in Japan continues to increase. The source of data for this study was obtained from interviews with ten Indonesian nurses working in Japan. The research data was analyzed using qualitative methods. The results found that the problems encountered were the process of coming to Japan, communicating in Japanese, interacting with patients, interacting with coworkers, emotional support, and finding religious information. Social networking can help solve the problems of Japanese language, exam preparation, interaction with coworkers, and interaction with patients. However, agency plays a bigger role in the migration process. This study also clarifies the fluid definitions of bonding relationships and bridging relationships.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azimah Mardhiah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan penggambaran wacana kebahagiaan perempuan dalam anime Kaguya Hime no Monogatari (2013) dengan mengaplikasikan teori kebahagiaan oleh Sara Ahmed (2010) di dalam analisis. Hasil penelitian menemukan bahwa anime Kaguya Hime no Monogatari menggambarkan wacana kebahagiaan sebagai sebuah naskah dengan serangkaian syarat mencakup lokasi, status sosial, penampilan dan perilaku, serta pernikahan yang harus perempuan penuhi untuk menjadi bahagia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun mengkritik wacana kebahagiaan normatif, pada dasarnya anime tersebut tetap mengimplikasikan gaya hidup konservatif adalah pilihan yang lebih 'aman' bagi perempuan Jepang. Hal itu menjadi penegasan terhadap temuan studi-studi terdahulu bahwa media populer Jepang cenderung mempromosikan jalur hidup konservatif sebagai cara terbaik dalam mencapai kebahagiaan perempuan. ......This research aims to reveal the portrayal of women's happiness in anime Kaguya Hime no Monogatari (2013) by making use of the happiness theory by Sara Ahmed (2010) as an analysis tool. Results have shown that Kaguya Hime no Monogatari portrays happiness as a script with a set of conditions including location, social status, appearance, behavior, and marriage; all of which women must fulfill in order to be happy. This study concludes that despite its criticism of the idea of normative happiness, said anime essentially implies that a conservative lifestyle is the 'safer' choice for Japanese women. This reinforces previous findings that Japanese popular media tend to promote the conservative life course as the best way to achieve female happiness.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erina Firdausy
Abstrak :
LGBTQ+ merupakan istilah yang memayungi orientasi seksual dan identitas gender. Sulit untuk tidak membicarakan coming out ketika membahas tentang LGBTQ+ karena coming out merupakan isu penting di dalam komunitas LGBTQ+ yang berkaitan erat terhadap penerimaan diri individu LGBTQ+. Terdapat kecenderungan dalam studi mengenai coming out yang menganggap coming out merupakan pencapaian sekali dalam seumur hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepentingan aksi coming out yang digambarkan dalam manga Shimanami Tasogare (2015) karya Kamatani Yūki. Teori yang digunakan adalah teori coming out oleh Klein et. al (2015) yang menyatakan bahwa coming out merupakan proses sosial yang dinamis dan tidak linear. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis teks dan metode interpretasi komposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa coming out yang digambarkan dalam Shimanami Tasogare sebagai aksi yang penting dilakukan berdasarkan dua alasan: (1) come out menjadi cara bagi individu LGBTQ+ untuk tidak perlu lagi menyembunyikan jati diri mereka sebagai individu non-heteronormatif, dan (2) come out juga menjadi cara untuk mendidik orang yang belum memahami atau memiliki kesalahpahaman terhadap isu LGBTQ+. Penelitian ini melihat bahwa Shimanami Tasogare berhasil menggambarkan realita kompleksitas pencarian jati diri individu LGBTQ+. ......LGBTQ+ is a term that encompasses sexual orientation and gender identity. It is difficult not to talk about coming out when discussing LGBTQ+ because coming out is an important issue in the LGBTQ+ community that is closely related to the self-acceptance of LGBTQ+ individuals. There is a tendency in previous studies to consider coming out as a once-in-a- lifetime achievement. This study aims to analyze the importance of coming out depicted in Kamatani Yūki's manga, titled Shimanami Tasogare (2015). This study uses the coming out theory by Klein et. al (2015) which states that coming out is a dynamic and non-linear social process. This study uses text analysis and composition interpretation methods as the analysis tool. The results show that coming out as depicted in Shimanami Tasogare is an important action based on two reasons: (1) coming out is a way for LGBTQ+ individuals to no longer need to hide their identity as non-heteronormative individuals, and (2) coming out is also a way to educate people who do not understand or have misconceptions about LGBTQ+ issues. This study also sees that Shimanami Tasogare has succeeded in portraying the real complexity of self-discovery within LGBTQ+ individuals.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Zikrina Zhulfa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan representasi transgender dalam film Karera ga Honki de Amu Toki Wa (2017)—disingkat KHAT—karya Naoko Ogigami dan implikasinya terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang membahas representasi transgender dalam media populer. Penelitian ini menerapkan teori representasi oleh Stuart Hall (1997) sebagai kerangka berpikir dan metode analisis teks serta metode analisis interpretasi komposisi visual. Penelitian ini menemukan bahwa film KHAT merepresentasikan transgender secara positif sebagai wujud ideologi Ogigami yang ingin menggambarkan transgender sebagai manusia yang eksis dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki hak setara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun representasi transgender melalui tokoh Rinko—transgender laki-laki ke perempuan—bertentangan dengan representasi transgender pada umumnya dalam media populer, konsekuensi yang diambil film adalah pemangkasan realitas. Penokohan Rinko yang sangat ‘perempuan’ dan mendapat kedamaian setelah menanggalkan kejantanannya memberi kesan bahwa transgender laki-laki ke perempuan yang karakteristiknya mendekati perempuan biologis akan lebih mudah diterima masyarakat. ......This study aims to reveal the representation of transgender in Karera ga Honki de Amu Toki Wa (2017)—abbreviated as KHAT—directed by Naoko Ogigami and its implications for previous studies discussing the representation of transgender in popular media. This study applies the representation theory by Stuart Hall (1997) as the theoretical framework, and text analysis method as well as visual composition interpretation analysis method as the analytical tools. This study finds that KHAT represents transgender positively as a form of Ogigami ideology who wants to portray trans community as people who exist in everyday life and have equal rights. This study concludes that although the representation of transgender through Rinko—male-to-female trans character—is contrary to general representations of trans community in popular media, this film takes the risk of reducing reality. Rinko's character who is very 'womanly' and finds peace after leaving her masculinity gives the impression that male-to-female transgender whose characteristics are close to biological women will be more easily accepted by society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>