Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Majdiyana
Abstrak :
Latar belakang: Cedera trauma dental sering terjadi pada murid di Sekolah. Guru adalah orang pertama yang bertanggungjawab merespon kejadian ini. Para guru perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang penanganan kedaruratannya. Tujuan : Mengetahui efek edukasi dengan e-booklet terhadap pengetahuan, sikap, dan praktik guru tentang manajemen kedaruratan cedera trauma dental. Metode: Penelitian pre-eksperimen dengan one group pretest and posttes design yang dilakukan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat dengan mengikutsertakan 60 guru Sekolah Dasar. Intervensi edukasi dilakukan menggunakan e-booklet. Penilaian terhadap pengetahuan, sikap, dan praktik dilakukan sebelum, segera setelah, dan sebulan setelah edukasi. Penilaian menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari beberapa penelitian sebelumnya. Analisis data menggunakan friedman test. Hasil: Skor pengetahuan setelah edukasi mengalami peningkatan setelah dilakukan edukasi dengan hasil uji statistik signifikan p<0,05 yang menunjukkan bahwa tedapat peningkatan pengetahuan dan praktik setelah edukasi dengan e-booklet. Kesimpulan: Pengetahuan dan praktik guru Sekolah Dasar yang ada di Kota Pontianak tentang manajemen kedaruratan cedera trauma dental masih kurang. Namun sikap yang positif dan keinginan yang untuk mempelajarinya cukup baik. Edukasi dengan e-booklet memberikan efek terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik guru. ......Background: Traumatic Dental Injuries often occur in students at school. The teacher is the first person who is responsible for responding to this incident. Teachers need to have good knowledge of emergency management. Objective : To determine the effect of education with e-booklet on the knowledge, attitudes, and practices of teachers regarding emergency management of traumatic dental injuries. Methods: Pre-experimental research with one group pretest and posttest design conducted in Pontianak City, West Kalimantan by involving 60 elementary school teachers. The educational intervention was carried out using an e-booklet. Assessments of knowledge, attitudes, and practices were carried out before, immediately after, and a month after education. The assessment uses a questionnaire adapted from several previous studies. Data analysis using friedman test. Results: Knowledge scores after education increased after education with a statistically significant test result p<0.05 which indicates that there is an effect of increasing knowledge and practice after education with e-booklets. Conclusion: The knowledge and practice of elementary school teachers in Pontianak City regarding emergency management of dental trauma injuries is still lacking. But a positive attitude and a willingness to learn is quite good. Education with e-booklets has an effect on increasing teacher knowledge, attitudes and practices.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Hanifah
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 proporsi anak kelompok usia 1-4 tahun yang memiliki permasalahan gigi dan mulut gigi yaitu 10,4% dan proporsi anak kelompok usia 5-9 tahun yang memiliki permasalahan gigi dan mulut gigi yaitu 28.9%. Penyakit yang paling sering terjadi adalah karies gigi. Oleh karena itu, diperlukan pencegahan terhadap faktor risiko karies gigi. Tujuan : Mengetahui perubahan pH plak, pH saliva, dan kapasitas buffer saliva sebelum dan sesudah berkumur susu pada murid tk al-quran wattalim cipinang besar utara. Metode: Desain studi adalah eksperimental. Subjek penelitian adalah  37 murid TK  yang dipilih melalui metode purposive sampling. 37 murid TK dibagi menjadi dua kelompok, kelompok perlakuan 1 berkumur susu dan menyikat gigi setiap hari di sekolah sebanyak 20 murid, sedangkan kelompok perlakuan 2 menyikat gigi setiap hari di sekolah sebanyak 17 murid. Seluruh guru diberikan edukasi mengenai cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak kemudian mengajarkannya kepada murid. Status kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut murid dinilai menggunakan indeks dmf-t, pH plak, pH saliva, dan kapasitas buffer. Evaluasi pemeriksaan dilakukan sesudah 21 hari untuk menilai  pH plak, pH saliva, dan kapasitas buffer Hasil : Terdapat peningkatan pH plak secara bermakna (p=0.001), peningkatan pH saliva secara bermakna (p=0.033), peningkatan kapasitas buffer secara bermakna (p=0.004). Kesimpulan : Adanya perubahan pH plak, pH saliva, dan kapasitas buffer saliva sesudah  berkumur susu yaitu peningkatan yang bermakna pH plak, pH saliva, dan kapasitas buffer.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasti Raissa
Abstrak :
ABSTRACT
Latar Belakang: Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang terbanyak di Indonesia dan dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan mulut salah satunya menyikat gigi yang dapat menurunkan bakteri Streptococcus mutan. Bakteri ini akan membentuk plak dan menghasilkan asam yang dapat menyebabkan demineralisasi jaringan keras gigi. Tujuan: Mengetahui perbedaan kuantitas bakteri Streptococcus mutan pada plak gigi antara menyikat gigi sebelum dan sesudah makan terhadap subjek yang berumur 19-22 tahun. Metode: Desain pada penelitian ini dengan menggunakan metode crossover. Pengambilan data dilakukan terhadap 20 orang subjek, yang mana dibagi secara random alokasi menjadi dua kelompok yang masing-masing akan dilakukan perlakuan menyikat gigi sebelum dan setelah makan dengan waktu washout selama seminggu. Hasil: Analisis statistik mengunakan metode uji mann-whitney diperoleh p-value 0,598 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kuantitas bakteri Streptococcus mutan pada plak gigi yang signifikan antara menyikat gigi sebelum dan sesudah makan. Akan tetapi kuantitas bakteri Streptococcus mutan pada plak gigi dengan menyikat gigi sebelum makan yaitu 193.333 CFU/ml lebih besar di bandingkan bakteri Streptococcus mutan pada plak gigi dengan menyikat gigi setelah makan sebanyak 180.000 CFU/ml. Kesimpulan: Kuantitas bakteri Streptococcus mutan pada plak gigi dengan perlakuan menyikat gigi setelah makan lebih sedikit dibandingkan dengan menyikat gigi sebelum makan. Akan tetapi dari analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kuantitas bakteri Streptococcus mutan pada plak yang signifikan antara menyikat gigi sebelum dan sesudah makan.
ABSTRACT
Dental caries is the most dental and oral disease in Indonesia and can be prevented by maintaining oral hygiene, one way is by toothbrushing which can reduce the bacteria Streptococcus mutan. These bacteria will become dental plaque and produce acid which can causes demineralization of hard tissue. Objective: To determine the different in the numbers of bacteria Streptococcus mutan in dental plaques between toothbrushing before and after eating in 19-22 years. Method: The design of this study using the crossover. Data retrieval was carried out on 20 subjects, which were randomized allocation in two groups with washout time for a week. Results: Analysis statistic using the mann-whitney test obtained p-value 0.598 that there was no significant difference between brushing teeth before and after eating. However, the number of bacteria Streptococcus mutan on dental by toothbushing before eating is 193,333 CFU/ml bigger than the number of bacteria Streptococcus mutan on dental plaque by toothbushing after eating is 180,000 CFU/ml. Conclusion: The number of bacteria Streptococcus mutan on dental plaque by toothbrushing after eating was less than the group brushing before eating. However, the results from analysis statistic showed that there is no statistically significant difference between the numbers of bacteria Streptococcus mutan brushing teeth before and after eating.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, William Carlos
Abstrak :
ABSTRAK Latar belakang: Kecemasan dental merupakan respon stress pasien terhadap keadaan spesifik terkait perawatan dental. Ekstraksi gigi molar tiga mandibula impaksi merupakan perawatan dalam bedah kedokteran gigi yang paling sering menimbulkan kecemasan. Musik mengambil peran dalam mengurangi kecemasan pasien saat prosedur ekstraksi tersebut. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh musik pilihan pasien pada saat ekstraksi gigi molar tiga mandibula impaksi terhadap kecemasan dan membandingkannya dengan musik klasik. Metode : Penelitian ini menggunakan desain eksperimental single-blinded acak dengan kontrol di RSKGM FKG UI. Intervensi menggunakan musik dengan alat BoseÒ SoundWearÔ untuk memutarkan musik. Subjek penelitian dibagi dalam 3 kelompok : Musik Pilihan Pasien, Musik Klasik, dan Kontrol (tanpa musik). Operator ekstraksi adalah Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut FKG UI. Pengukuran kecemasan menggunakan MDAS, APAIS, VAS, dan mengukur tanda vital. Pengukuran tanda vital, tekanan darah dan frekuensi nadi, menggunakan OMRON HEM-7130, JAPAN. Analisis data menggunakan SPSS dengan analisis bivariat Paired T-Test dan Independent T-Test pada setiap kelompoknya. Hasil : Terdapat pengurangan rata rata skor total tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok (A) musik pilihan pasien dan kelompok (B) musik klasik yang diukur dengan MDAS, APAIS, dan VAS (p < 0,05). Kelompok kontrol menunjukkan peningkatan tekanan darah dan frekuensi nadi sesudah intervensi (p < 0,05). Kesimpulan : Musik pilihan pasien dan musik klasik memberikan efek dalam mengurangi kecemasan pasien yang diukur dengan MDAS, APAIS, dan VAS dibandingkan tanpa menggunakan musik.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhira Hanna Safira Firdaus
Abstrak :
ABSTRAK Tujuan: Mengetahui Awareness dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia terhadap Lansia beserta variabel yang berkontribusi. Metode: Studi cross-sectional berupa kuesioner pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia tingkat 3 s/d tingkat 6. Kuesioner terdiri dari 24 pertanyaan yang dirancang untuk mengetahui sikap dan awareness mahasiswa terhadap lansia. Hasil: Response rate penelitian ini adaah 21% (n=1288). Mayoritas mahasiswa (98,1%) sudah aware terhadap pentingnya ilmu kedokteran gigi geriatri. Mahasiswa perempuan lebih aware daripada mahasiswa laki-laki. Mayoritas mahasiswa (86,9%) sudah memiliki sikap positif terhadap lansia. Mahasiwa perempuan memiliki sikap yang lebih positif terhadap lansia daripada mahasiswa laki-laki. Mahasiwa yang memiliki kedekatan dengan lansia memiliki sikap yang lebih positif daripada mahasiswa yang tidak memiliki kedekatan dengan lansia. Kesimpulan: Dalam penelitian ini, mahasiswa kedokteran gigi menunjukkan awareness dan sikap yang baik terhadap lansia. Awareness dan sikap merupakan basis utama untuk menggerakkan simpati, empati serta pelayanan terhadap kesehatan gigi dan mulut lansia.
ABSTRACT Objective: This study aimed to asses the awareness and attitude of the dental student towards the elderly in Indonesia and the variable that contributes. Methods: The study design used is cross-sectional using questionnaire on a dental student in grade 3 until grade 6. This questionnaire consists of 24 questions to asses the awareness and attitude of the dental student towards the elderly. Results: The response rate of this study is 21% (n=1288). Most students (98,1%) were aware of the importance of the geriatrics in dentistry. Female students were more aware than male students. Most students (86,9%) had a positive attitude toward the elderly. Female students had a more favourable attitude towards the elderly than male students. Students with connection to the elderly had more favourable attitude than students who do not have a connection to the elderly. Conclusion: In this research, we found that dental student in Indonesia already has favourable awareness and attitude. Awareness and attitude are the main bases to encourage student sympathy, empathy and dental health service towards the elderly.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nevada Permata Anvini
Abstrak :
Latar belakang: Silver Diamine Fluoride dan Laser CO2 merupakan alternatif perawatan yang dapat dipilih untuk menangani hipersensivitas denton. Tujuan: Mengetahui efektivitas penggunaan Silver Diamine Fluoride dan Laser CO2 dalam menurunkan skor hipersensitivitas dentin. Metode: Penelitian ini menggunakan desain single blind, split-mouth randomized controlled trial yang melibatkan 16 subjek dengan keluhan gigi sensitif dan memiliki minimal dua gigi yang positif terhadap uji evaporatif atau uji thermal. Subjek akan diaplikasikan Silver Diamine Fluoride dan Laser CO2. Pengukuran hipersensitivitas dentin dilakukan dengan stimulus evaporatif dan termal dan DIAGNOdent pasca aplikasi, 7 hari dan 14 hari setelah aplikasi. Hasil: Terjadi penurunan skor Hipersensitivitas dan DIAGNOdent yang berbeda bermakna terhadap data baseline segera pasca aplikasi, 7 hari dan 14 hari pasca aplikasi p=0,000 untuk stimulus evaporatif, termal dan DIAGNOdent . Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara aplikasi Silver Diamine Fluoride dan aplikasi Silver Diamine Fluoride dan Laser CO2 pada setiap pengukuran. Kesimpulan: Penggunaan Silver Diamine Fluoride dan Laser CO2 efektif dalam menurunkan skor hipersensitivitas dentin. ......Background: Silver Diamine fluoride and CO2 Laser are a new alternative treatment for dentin hypersensitivity. Objective: To evaluate the efficacy of Silver Diamine Fluoride and CO2 Laser in reducing dentin hypersensitivity score. Methods: The study used a single blind, split mouth design randomized controlled trial involving 16 subjects with symptoms of sensitive teeth and have at least two hypersensitive teeth which are positive to evaporative or thermal test. The subject teeth surface will be applied Silver diamine fluoride and CO2 Laser will be applied to the subject teeth surface. Results: This clinical study demonstrated that the application of Silver Diamine Fluoride and CO2 Laser reduce dentin hypersensitivity significantly in each measurement p 0,000 for evaporative and thermal stimulus. But there is no statistically significant differences between the two application. Conclusion: The usage of Silver Diamine Fluoride and CO2 Laser are effective to reduce the degree of dentin hypersensitivity.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Kurniawan
Abstrak :
Terdapatnya suatu jaminan kesehatan baru yang menggantikan jaminan kesehatan sebelumnya dapat membawa kebaikan ataupun keburukan bagi pengguna. Oleh sebeb itu, perlu adanya survei kepuasan kepada peserta pengguna tentang pelayanan yang diberikan oleh masing-masing jaminan kesehatan JPKM Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ataupun JKN Jaminan Kesehatan Nasional di kota Sawahlunto. Tujuan : Mengetahui hubungan dan membandingkan antara sistem jaminan kesehatan JPKM dan JKN terhadap kepuasan peserta dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut di kota Sawahlunto. Metode : menggunakan cross-sectional, dengan sampel pada penelitian ini diberikan kuesioner ServQual yang terdiri atas harapan dan kinerja. Subjek : Masyarakat yang pernah atau sedang menggunakan JPKM dan JKN, jumlahnya adalah 182 orang. Analisa : Kepuasan pengguna dilihat dengan menganalisa gap antara kinerja dan harapan pada status sosiodemografi dan uji komparasi Mann Whitney test untuk melihat perbedaan kepuasan JPKM dan JKN. Kesimpulan hasil : terdapat perbedaan kepuasan pada dimensi assurance JKN kelompok usia, semakin muda tingkat kepuasannya semakin tinggi. Pada kelompok profesi PNS/pensiunan memiliki persepsi kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok profesi lainnya. Kemudian, dimensi assurance dan reliability memberikan pengaruh signifikan pada kepuasan total pengguna JPKM dan JKN. Selanjutnya, pengguna JPKM memiliki nilai hampir mendekati kepuasan dibandingkan JKN. ......The new health insurance which change the old insurance it doesn rsquo t absolutely have a goodness. Therefore, we need observe user satisfaction in dental health service which have been given to users by JPKM Sub regional Community Health Insurance and JKN National Health Insurance in Sawahlunto city. Purpose to see the relationship and compare between JPKM system and JKN system to user satisfaction in dental health service. Method it was cross sectional study, the subject for this study were given expectation ServQual questionnaire and perception ServQual questionnaire. Subject all users had experiences using JPKM and JKN or were current users in Sawahlunto city, a total are 182 people. Analysis user satisfaction was identified by analizing gap between perception and expectation on sosiodemographic status and comparison test Mann Whitney test to see significantly differences. Conclusion of findings on JKN assurance dimention there are differences of satisfaction based on age variable. On profession variables, PNS pensiunan group has higher satisfaction than other professions. Then, reliability and assurance dimentions give signifficant effect to total satisfaction, and JPKM user have higher satisfaction than JKN user.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Ghina Andiani
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan RISKESDAS 2013 sebanyak 28,9 anak kelompok usia 5-9 tahun yang memiliki masalah gigi, hanya 35,1 yang menerima perawatan. Penyakit gigi dan mulut yang paling sering terjadi adalah karies gigi, sehingga butuh bahan yang dapat berfungsi sebagai perawatan karies gigi anak yang mudah diaplikasikan dan terjangkau. Tujuan: Diketahuinya perbandingan aktivitas karies dentin sebelum dan sesudah aplikasi propolis fluoride serta hubungannya dengan indeks plak. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental tanpa randomisasi menggunakan data sekunder dengan metode pengambilan sampel convenience sampling. Sebanyak 183 subjek yang memiliki karies dentin dilakukan pengolesan propolis fluoride dan pemeriksaan indeks plak. Evaluasi pemeriksaan dilakukan setelah 1 bulan. Hasil: terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai median karies dentin aktif sebelum 4 permukaan/anak dan setelah 1 bulan 1 permukaan/anak diaplikasikan Propolis Fluoride. Secara statistik terdapat korelasi berpola negatif yang signifikan p=0,015 dan r=-0,177 antara indeks plak dengan persentase karies terhenti. Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas karies dentin sebelum dan sesudah aplikasi propolis fluoride serta terdapat hubungan yang signifikan dengan indeks plak.
ABSTRACT
Background According to Basic Health Research from 28,9 children aged 5 9 who had dental problems, only 35,1 children received treatment. Dental caries is the most prevalent dental problem, therefore treatment of dental caries that are easy to apply and affordable is needed. Objective The purpose of the study was to determine the comparison of dentine caries activity before and after propolis fluoride application and the correlation with plaque index. Method Design of the study was experimental study nonrandom using secondary data with convenience sampling method. A total of 183 subjects whose teeth have active dentine caries were smeared by propolis fluoride and plaque index were examined. Follow up examination were carried out after 1 month. Results There was a significant difference between the median value of active dentine caries before 4 surfaces children and after 1 month 1 surface children applicated by propolis fluoride. Statistically, there was a significant negative correlation p 0,015 and r 0,177 between plaque index with arrested dentine caries percentage. Conclusion There was a significant difference between dentine caries activity before and after propolis fluoride application and there was a significant correlation with plaque index.Keywords dentine caries plaque index propolis fluoride.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Livia Ignatia Fergaus Enggarsetia
Abstrak :
"ABSTRAK
" Tujuan: Didapatkannya informasi mengenai hubungan oral health literacy ibu dengan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut anak. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional menggunakan kuesioner HeLD dan kuesioner utilisasi pelayana kesehatan gigi dan mulut anak. Hasil: Nilai reliabilitas internal kuesioner HeLD adalah sebesar 0.90 Croncbach rsquo;s alpha . Terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara utilisasi pada kelompok dengan oral health literacy rendah dengan kelompok dengan oral health literacy tinggi
ABSTRACT
Goal The goal of this thesis is to get information about the relationship of mother rsquo s oral health literacy with the utilization of children rsquo s teeth and mouth treatment. Methods This Thesis uses cross sectional method that is utilized with HeLD Questionnaire and another questionnaire regarding the utilization of children rsquo s teeth and mouth health treatment. Result Internal reliability of the HeLD questionnaire reaches 0.90 Cronbach rsquo s alpha . There is significant difference between utilization of the group with low oral health literacy and the group with high oral health literacy p
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tsany Saadi
Abstrak :
Tujuan: Didapatkannya informasi mengenai hubungan Sense of Coherence dengan perilaku dan persepsi subjektif kondisi gigi mulut pada populasi dewasa di DKI Jakarta. Metode: Studi analitik korelatif cross-sectional pada 375 responden berusia 30-50 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta. Data diperoleh menggunakan kuesioner self-administered yang terdiri atas kuesioner SOC-13 dan kuesioner gigi mulut dewasa yang diadaptasi dari kuesioner WHO. Hasil: Terdapat hubungan bermakna antara SOC dengan kunjungan terakhir ke dokter gigi r = 0,128, kebiasaan merokok r = 0,108, dan frekuensi konsumsi beberapa kudapan manis, yaitu minuman bersoda r = 0,118 dan buah segar r = -0,198. Terdapat hubungan antara SOC dengan beberapa masalah akibat kondisi gigi mulut, yaitu mulut kering r = 0,132, malu akibat penampilan gigi r = 0,102, menghindari tersenyum r = 0,106, kurang toleran terhadap pasangan r = 0,223, dan mengurangi aktivitas sosial r = 0,2. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara Sense of Coherence dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut, yaitu kunjungan ke dokter gigi, kebiasaan merokok, dan frekuensi konsumsi kudapan manis yaitu minuman bersoda dan buah segar. Sense of Coherence juga berhubungan dengan beberapa masalah akibat kondisi gigi dan mulut, yaitu mulut kering, malu akibat penampilan gigi, menghindari tersenyum, kurang toleran terhadap pasangan, dan mengurangi aktivitas sosial. ...... Objective: To obtain information about the relationship between Sense of Coherence with oral health related behavior and subjective perception in adult population living in DKI Jakarta. Method: A cross sectional analytic correlative study was conducted in DKI Jakarta, with 375 respondents aging 30 50 years old. Data were collected through self administered questionnaires consisted of SOC 13 and WHO Oral Health Questionnaire for Adult. Result: Association found between SOC with dental attendance r 0,128, smoking habit r 0,108, and frequency of some sweet snack intake, including soft drink r 0,118 and fresh fruit r 0,198. SOC is also associated with some problems related to oral health, including dry mouth r 0,132, embarrassed due to appearance of teeth r 0,102, avoided smiling r 0,106, less tolerant of spouse r 0,223, and reduced participation in social activities r 0,2. Conclusion: SOC is associated with some oral health related behaviours, including dental attendance, smoking habit, and frequency of some sweet snack intake, including soft drink and fresh fruit. SOC is also associated with some problems related to oral health, including dry mouth, embarrassed due to appearance of teeth, avoided smilin, less tolerant of spouse, and reduced participation in social activities.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>