Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siska Agustianti
Abstrak :
Kanker payudara merupakan adanya tumor pada sel-sel jaringan payudara. Secara umum kanker payudara belum dapat dipastikan penyebab utamanya, namun pola hidup masyarakat perkotaan yang tidak sehat dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker payudara. Kanker payudara dapat menimbulkan komplikasi apabila telah terjadi metastasis atau penyebaran ke organ lain, salah satunya adalah ke organ paru-paru sehingga akan menimbulkan efusi pleura. Efusi pleura merupakan adanya akumulasi cairan dalam rongga pleura. Salah satu dampak efusi pleura adalah sistem pernapasan. Salah satu intervensi keperawatan dalam menangani masalah pernapasan adalah pemberian posisi tidur yang sesuai. Pemberian posisi yang sesuai dapat membantu ekspansi paru dalam proses bernapas. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi pemberian posisi semi fowler pada klien kanker payudara dengan efusi pleura di Ruang Rawat Inap Lantai 4 Selatan Gedung Irna Teratai RSUP Fatmawati. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan saturasi oksigen dan frekuensi napas menjadi optimal saat klien diberikan posisi semi fowler. Perlu dilakukan sosialisasi terkait manfaat pemberian posisi semi fowler pada perawat ruangan agar oksigenasi pada klien dengan masalah pernapasan menjadi lebih maksimal. ...... Breast cancer is the presence of tumor cells in breast tissue. Generally the cause of breast cancer is uncertain, but the lifestyle of urban community which is not healthy can be one of the factors that may lead to the occurrence of breast cancer. Breast cancer can cause complications when metastasis has occurred or spread to other organs, one of them is to the lungs so that the organ will cause pleural effusion. The presence of pleural effusion is an accumulation of fluid in the pleural cavity. One of the impacts of pleural effusion is the respiratory system. The nursing interventions in dealing with respiratory problems is the awarding of appropriate semi fowler positioning. The granting of the corresponding position can help in the process of breathing lung expansion. Scientific works on this research aims to analyse the intervention of giving a semi fowler position on clients of breast cancer with pleural effusion in South Section of 4th floor Fatmawati Hospital. The results of the analysis show an increase in oxygen saturation and frequency of breath be optimal when the client is given the position of semi fowler. Socialisation related of the benefits of semi fowler position in nurses room in order for oxygenation on the client with respiratory problems being more maximum.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahmi Farhatani
Abstrak :
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relative. Laporan akhir studi kasus ini bertujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien DM dengan gejala xerosis yang menerapkan perawatan kulit pemberianminyak zaitun selama 5 hari, dengan frekuensi 2x setiap harinya. Pasien mengeluh gatal, kulit terasa sangat keringdan bersisik pada kulit, hal tersebut dikarenakan adanya neuropati perifer yang menyebabkan terjadinya penurunan kelenjar keringat dalam tubuh sehingga menyebabkan kulit menjadi kering. Penggunaan minyak zaitun merupakan salah satu penatalaksanaan yang dapat digunakan untuk perawatan kulit diabetes pada pasien yang mengeluhkan pruritus, xerosis dan bersisik. Disarankan kepada perawat agar memberikan edukasi pada klien serta libatkan keluarga klien dalam menjaga kelembaban kulityang bertujuan untuk mengurangi pruritus dan xerosis. Hasil evaluasi didapatkan adanya peningkatan kelembapan pada kulit pasien dan struktur kulit yang semula tampak mengeras dan menghitam menjadi lembut. ......Diabetes mellitus is a collection of symptoms that arise in a person caused by an increase in blood sugar (glucose) levels due to lack of insulin both absolute and relative. The final report of the case study aims to provide an overview of nursing care for DM patients with symptoms of xerosis who apply olive oil skin care for 5 days, with a frequency of 2x per day. The patient complains of itching, the skin feels very dry and scaly on the skin, this is due to the presence of peripheral neuropathy which causes a decrease in sweat glands in the body causing dryness of the skin. The use of olive oil is one of the treatments that can be used for diabetes skin care in patients who complain of pruritus, xerosis and scaly. It is recommended to nurses to provide education to clients and involve the client's family in maintaining skin moisture which aims to reduce pruritus and xerosis. The evaluation results found an increase in moisture on the patient's skin and the structure of the skin that originally seemed hardened and blackened to soft.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiya Hanisya
Abstrak :
ABSTRACT
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat mempengaruhi sisi psikologi penderitanya. Stres merupakan salah satu akibat dari penyakit kronis. Stres memiliki dampak negatif pada penderita diabetes melitus karena menyebabkan keadaan hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan awal mula dari kerusakan fungsi kognitif, salah satunya kerusakan pada fungsi memori. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara stres dengan fungsi memori. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan 85 responden penderita diabetes melitus di Kecamatan Sawangan Depok. Stres dinilai menggunakan Depression, Anxiety, Stres scale 42 DASS 42 khususnya pada subscale stres sebanyak 14 pernyataan. Sedangkan fungsi memori dinilai menggunakan digit span forward and backward. Uji analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara stres dan fungsi memori pada penderita diabetes melitus di Kota Depok.
ABSTRACT
Diabetes melitus is a chronic disease that affect psychological side of individual with diabetes.Stres is one of the result of chronic disease. Stres has a negative impact on people with diabetes melitus because it causes a state of hyperglycemia. Hyperglycaemia is the beginning of cognitive function impairment, one of which is damage to memory function. This study aims wasto determine the relationship between stres and memory function. The design of this study was correlative analytic with cross sectional approach, using 85 respondents with diabetes melitus in Kecamatan Sawangan Depok. Stress was assessed using Depression, Anxiety, Stres scale 42 DASS 42 , especially on stress subscales consists of 14 statements. While the memory function was assessed using the forward and backward digit span. Bivariate analysis test using Spearman Rank test stated that there was a significant relationship between stress and memory function in people with diabetes melitus in Depok City.
2017
S67459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Millen Novia Armayanti
Abstrak :
Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik kronik dengan risiko komplikasi yang cukup tinggi. Upaya pencegahan terjadinya komplikasi diabetes dapat dilakukan dengan melakukan manajemen diri diabetes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan kemampuan manajemen diri diabetes pada kelompok pekerja buruh yang menjalani shift malam. Data diperoleh dari 106 responden di Kota Bekasi dengan menggunakan teknik snowball sampling. Instrument penelitian yang digunakan yaitu instrument tingkat pengetahuan dan instrument manajemen diri diabetes yang dikembangkan dan mengacu pada DSMQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan terhadap penyakit dan manajemen diri pada pekerja buruh yang menjalani shift malam masuk kedalam kategori cukup baik dengan jumlah 67 responden dan kemampuan manajemen diri diabetes pada kelompok pekerja buruh yang menjalani shift malam dalam kategori baik dengan jumlah 54 responden. Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi kesehatan terkait manajemen diri diabetes pada penyandang diabetes melitus tipe 2 yang menjalani shift malam seperti edukasi mengenai mengatur waktu makan dan minum obat, waktu berolahraga, dan waktu yang tepat untuk mengecek kadar gula darah pada pekerja shift malam agar pekerja shift malam dapat selalu terpantau dan tidak mengalami hipoglikemia ataupun komplikasi lainnya. ......Type 2 diabetes mellitus is a chronic metabolic disease with a high risk of complications. Diabetes self-management has been considered as an effort to reduce complications. This study aimed to identify knowledge level of diabetes and diabetes self-management skills in a group of laborers with type 2 diabetes mellitus who worked night shifts. A total of 106 subjects were recruited from Bekasi City with snowball sampling. The research instrument used is a knowledge level instrument and diabetes self-management that refers to DSMQ. The result showed that the level of knowledge of diabetes melitus and self-management was in the fairly good category with a total of 67 respondents and diabetes self-management in the group of workers who underwent night shift were in the good category with a total of 54 respondents. This study provides education related to diabetes management in people with type 2 diabetes who undergo night shift such as education about managing the time to eat and take medication, when to exercise, and the right time to check sugar levels in night shift workers so that night shift workers can always be monitored and there was no hypoglycemia or other complications.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifa Annrust Fatina
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kenaikan glukosa darah dalam tubuh akibat gangguan insulin. Penderita diabetes melitus membutuhkan perawatan jangka panjang yang konsisten dan diikuti dengan ancaman komplikasi serius. Sehingga, penerimaan diri merupakan komponen penting yang penting. Penerimaan diri semakin dibutuhkan selama masa pandemi COVID-19.. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang ekstra bagi penderita diabetes melitus dalam melakukan upaya pencegahan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dan upaya pencegahan COVID-19 pada penderita diabetes melitus. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan besar sampel 107 penderita diabetes melitus di Jakarta Timur menggunakan concecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Diabetes Acceptance Scale (DAS) dan instrumen terkait perilaku pencegahan COVID-19. Data akan dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada hubungan antara penerimaan diri dan upaya pencegahan COVID-19 pada penderita diabetes melitus dengan nilai P value 0.136 atau >0.05. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel yang lebih besar, serta pemberian edukasi kepada penderita diabetes melitus terkait dengan penerimaan diri dan upaya pencegahan COVID-19. ......Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by an increase in blood glucose in the body due to insulin disorders. Patients with diabetes mellitus require consistent long-term care and are followed by the threat of serious complications. So, self-acceptance is an important important component. Self-acceptance is increasingly needed during the COVID-19 pandemic. Therefore, extra measures are needed for people with diabetes mellitus in making efforts to prevent COVID-19. This study aims to determine the relationship between self-acceptance and efforts to prevent COVID-19 in people with diabetes mellitus. The design of this study was cross sectional with a sample size of 107 people with diabetes mellitus in East Jakarta using consecutive sampling. The instrument used is the Diabetes Acceptance Scale (DAS) and instruments related to COVID-19 prevention behavior. The data will be analyzed univariately and bivariately using the Fisher's Exact Test. This study found that there was no relationship between self-acceptance and efforts to prevent COVID-19 in people with diabetes mellitus with a P value of 0.136 or > 0.05. Future research is expected to use a larger sample, as well as provide education to people with diabetes mellitus related to self-acceptance and efforts to prevent COVID-19.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarto
Abstrak :
ABSTRAK
Ca buli merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat perkotaan, faktor resiko pada individu perkotaan meliputi lingkungan, gaya hidup dan asupan makanan yang mengandung amin aromatik, benzena, dan zat karsinogen lainnya. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada ca buli dengan kateterisasi post TURBT. Pencegahan infeksi saluran kencing pada pasien dengan kateterisasi irigasi dilakukan dengan cara perawatan kateter perhari serta teknik aseptik dalam intervensi keperawatan. Perawatan dengan menggunakan chlorhexidin 2% mampu mencegah komplikasi infeksi akibat kateter.
ABSTRACT
Bladder cancer is the most problem people who live in city, environment, smoke and lifestyle is risk factor who get bladder cancer. This paper aims to show how to care patient with bladder cancer on bladder irrigation with cathteter. To prevention cathteterisation associated urinary tract infection by doing care of cathteter everyday using chlorhexidin 2%. To reduce urinary tract infections.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiya Hanisya
Abstrak :
Dispnea merupakan manifestasi klinis yang paling umum terjadi pada klien dengan empiema. Dispnea terjadi karena gangguan ekspansi paru akibat akumulasi pus nanah dalam rongga pleura. Berdasarkan dispnea dan data-data penunjang lain yang dialami klien maka dapat ditegakkan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas. Intervensi keperawatan dapat diberikan untuk mengurangi dispnea. Latihan tarik nafas dalam merupakan intervensi keperawatan yang diberikan untuk mengatasi keluhan dispnea. Intervensi keperawatan latihan tarik nafas dalam diberikan selama enam hari perawatan. Hasil intervensi yang didapat berupa penurunan signifikan pada dispnea dan frekuensi pernafasan. Karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai intervensi keperawatan rekomendasi untuk mengatasi dispnea pada klien dengan empiema. ......Dyspnea is the most common clinical manifestation of clients with empyema. Dyspnea occurs due to impaired pulmonary expansion due to accumulation of pus pus in the pleural space. Based on dyspnea and other supporting data experienced by the client it can be enforced nursing ineffective breathing pattern. Nursing intervention may be given to reduce dyspnea. Deep breathing exercise is a nursing intervention given to overcome dyspnea complaints. Nursing interventions deep breathing exercises are given for six days of treatment. The result of the intervention was a significant decrease in dyspnea and respiratory frequency. This scientific work may serve as a recommendation nursing intervention to treat dyspnea in clients with empyema.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Widyastuti
Abstrak :

ABSTRAK

Nama               : Diah Widyastuti

Program Studi : Profesi Ilmu Keperawatan

Judul               : Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien Sirosis Hepatis dan

Penerapan Manajemen Cairan

Pembimbing    : Ns. Dikha Ayu Kurnia, M.Kep., Sp.Kep.MB

Sirosis hepatis merupakan penyakit kronik pada hati yang menyebabkan fungsi hati terganggu. Komplikasi dari penyakit ini salah satunya yaitu asites. Asites pada sirosis hepatis disebabkan oleh adanya kondisi hipoalbuminemia, hipertensi porta, dan retensi air dan garam. Kondisi ini menyebabkan klien mengalami ketidakseimbangan volume caira. Perawat memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan dasar, salah satunya adalah cairan. Manajemen cairan pada pasien sirosis bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan, mengurangi asites, dan meningkatkan albumin. Intervensi yang dilakukan perawat yaitu monitoring status hidrasi, monitoring berat badan dan lingkar perut, mengukur balance cairan, mengatur intake cairan oral klien, dan memantau nilai elektrolit serta hematokrit. Sedangkan intervensi kolaboratif yaitu dengan terapi cairan yang mengandung asam amino rantai cabang, penggunaan obat diuretik, dan pemberian transfusi darah. Manajemen cairan yang optimal dapat menyelesaikan gangguan cairan pada pasien.

Kata kunci:

Sirosis hepatis, asites, manajemen cairan


ABSTRACT

Name                   : Diah Widyastuti

Study Program    : Nursing

Title                     : Analysis of Nursing Care in Patients with Hepatic Cirrhosis and

Application of Fluid Management

Cousellor             : Ns. Dikha Ayu Kurnia, M.Kep., Sp.Kep.MB

Hepatic cirrhosis is a chronic disease of liver which causes distrubed liver function. One of the complications of the disease is ascites. Ascites in hepatic cirrhosis is caused by hypoalbuminemia, portal hypertension, and water and salt retention. This condition causes clients to experience fluid volume imbalances. Nurses have an important role in fulfilling basic needs, which include fluid needs. Fluid management in cirrhotic patients aims to meet fluid needs, reduce ascites, and improve albumin. Interventions conducted by nurses are monitoring hydration status, monitoring body weight and abdominal circumference, measuring fluid balance, regulating the client's oral fluid intake, and monitoring electrolyte and hematocrit values. While collaborative intervention is by treating fluids containing branched chain amino acids, using diuretic drugs, and administer blood transfusion. Optimal fluid management can resolve fluid disorders in patients.

Key words:

Hepatic cirrhosis, asicites, fluid management 

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rini Anisa
Abstrak :
Community acquired pneumonia (CAP) adalah inflamasi yang menyerang parenkim sistem pernapasan bagian bawah. Penyakit ini banyak menyerang individu dari segala tahapan perkembangan. Penyakit ini rentan terjadi pada wilayah perkotaan diakibatkan oleh tingkat polusi udara di wilayah perkotaan yang tinggi. Pada pasien CAP terjadi perubahan pada alveolar sehingga terdapat konsolidasi yang menyebabkan perubahan pola napas. Pursed lip breathing adalah salah satu bentuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi manifestasi yang ditimbulkan berupa hiperventilasi. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien CAP dan penerapan pursed lip breathing. Hasil Analisa yang didapat dari penerapan pursed lip breathing adalah masalah ketidakefektifan pola napas teratasi ditandai dengan frekuensi napas dalam rentang normal dan tidak ada sesak.
Community acquired pneumonia (CAP) is an inflammation that occurred on lower respiratory system especially lung parenchyma. CAP can occur in all development stage. People who live in urban area are vulnerable to get CAP because the level of air pollution in urban area is higher than rural area. People with CAP will have dyspnea and increase of respiratory rate because there consolidation occurred in alveolus which cause ineffective breathing pattern. Pursed lip breathing is one of the intervention that nurse can do to solve ineffective breathing pattern related to hyperventilation. This nursing Scientific work aims to analyze nursing process on patient with CAP and application of pursed lip breathing. The result of applicating pursed lip breathing on CAP patient are decrease of dyspnea and decrease of respiratory
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ati Fadhilah
Abstrak :
Kolesistitis merupakan radang empedu yang lebih sering disebabkan karena batu empedu. Namun, penyebab lain seperti kanker caput pankreas yang mungkin terjadi dapat menjadi penyebab lain dari kolesistitis. Manifestasi klinis yang khas dan sering muncul adalah nyeri hebat yang menyebabkan nausea. Nyeri hebat disebabkan adanya impuls yang dihantarkan ke pusat muntah karena distensi duktus empedu. Nyeri tersebut menyebabkan nausea yang mempengaruhi status nutrisi. Pemenuhan status nutrisi merupakan salahsatu peran penting perawat. Manajemen nutrisi bertujuan untuk memenuhi status nutrisi dan menjaga metabolisme tubuh. Intervensi mandiri yang dilakukan perawat yakni mengkaji status nutrisi, pola makan dan yang mempengaruhinya, serta monitor intake makanan dan respon terhadap makanan yang masuk. Hal tersebut didukung dengan intervensi kolaboratif berupa pemberian amino fluid sebagai nutrisi parenteral. Manajemen nutrisi yang efektif dapat mengatasi gangguan nutrisi yang terjadi.
Cholecystitis is an inflammation of the bile which is more often caused by gallstones. However, other causes such as pancreatic head cancer that may occur can be other causes of cholecystitis. A typical clinical manifestation that often appears is severe pain that causes nausea. Severe pain is caused by the impulse which delivered to the vomiting center due to distention of the bile duct. The pain causes nausea which affects nutritional status. Fulfillment of nutritional status is one of the important roles of nurses. Nutrition management aims to fulfill nutritional status and maintain body metabolism. Independent interventions carried out by nurses, namely assessing nutritional status, dietary patterns and influencing them, as well as monitoring food intake and response to food intake. This is supported by collaborative intervention in the form of providing amino fluid as parenteral nutrition. Effective nutrition management can overcome nutritional disorders that occur.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>