Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Lazuardi Pradivta Komara
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia menurut Geografi, geologi, hidrologi dan demografi merupakan negara yang rawan bencana baik dari bencana alam, non alam hingga faktor manusia. Salah satupermasalahan akibat bencana adalah pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit. Masalahutama dari rumah sakit ketika terjadi bencana yaitu keberadaan kesiapan structural, nonstrukturalhingga kapasitas fungsional banyak yang tak berfungsi. Pan American HealthOrganization PAHO dan World Health Organization WHO telah mengembangkanHospital Safety Index HSI yang merupakan tools internasional dimana telah divalidasiuntuk penilaian standar dan perbandingan keselamatan rumah sakit . Tujuan penelitianini adalah mengetahui kesiapan siagaan rumah sakit di wilayah kota/kabupaten Cirebon kabupaten Indramayu dalam menghadapi bencana. Penelitian ini menggunakan desaindeskriptif dengan metode semi kuantitatif. Populasi yang diambil adalah 5 RSUD dikota/kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu. Data yang digunakan adalah dataprimer yang berasal dari tools HSI dengan metode wawancara, observasi serta checklistdan data sekunder berupa penelaahan dokumen serta arsip serta data lainnya dari internet.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa RSUD A mendapat skor 0,57, RSUD Bskor 0,76, RSUD C skor 0,70, RSUD D skor 0,79 dan RSUD E skor 0,41. Hasil yangdiperoleh tersebut menyatakan bahwa sebanyak 3 rumah sakit yakni RSUD B, C dan Dmasuk kategori siap siaga ketika keadaan darurat sementara 2 rumah sakit lainnya yaituRSUD A dan E perlu untuk perbaikan dalam jangka pendek agar kondisinya sama.
ABSTRACT
Indonesia according to Geography, geology, hydrology and demography is a disaster pronecountry both from natural disasters, non natural and human factors. One of theproblems caused by disasters is health services including hospitals. The main problem ofhospitals in the event of a disaster is the existence of structural, non structural readinessto functional capacities that do not work. The Pan American Health Organization PAHO and the World Health Organization WHO have developed the Hospital Safety Index HSI which is an international tool that has been validated for standard assessment andhospital safety comparison. The purpose of this research is to know the preparedness ofhospital in Cirebon Indramayu district in the face of disaster. This research usesdescriptive design with semi quantitative method. Population taken is 5 RSUD in town regency of Cirebon and Regency of Indramayu. The data used are primary data derivedfrom HSI tools with the method of interviewing, observation and checklist and secondarydata in the form of review documents and archives and other data from the internet. Basedon the results obtained that RSUD A got a score of 0.57, RSUD B score 0.76, RSUD Cscore of 0.70, RSUD D score 0.79 and RSUD E score of 0.41. The result obtained statesthat as many as 3 hospitals, RSUD B, C and D are categorized as standby whenemergency while 2 other hospitals that are RSUD A and E need for improvement in theshort term so that the condition is same.
2018
T49912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Lailatul Rohmah
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 2017, konstruksi merupakan penyumbang angka kecelakaan kerja terbanyak yaitu sebanyak 32, oleh karena itu penerapan K3 menjadi sangat penting. Penelitian ini membahas tentang analisis pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja K3 di proyek Tamansari Iswara Apartement Bekasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan K3 serta faktor yang terkait berdasarkan fungsi manajemen K3 safety planning, safety organizing, safety leading, dan safety controlling. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dilakukan dengan metode observasi, wawancara semi terstruktur, serta telaah dokumen perusahaan. Hasil penelitian di dapatkan bahwa secara umum di proyek ini fungsi manajemen K3 sudah ada, namun secara spesifik masih banyak sub fungsi manajemen K3 yang belum sesuai dan memerlukan perbaikan. Secara rinci, 3 dari 6 sub fungsi safety planning masih belum sesuai safety forecasting, safety programming, dan safety budgeting, 5 dari 6 sub fungsi safety organizing menunjukkan masih adanya kurang sesuaian integrating safety,creating safety relationships, safety authority, safety responsibilities, dan safety accountability, 2 dari 5 sub fungsi safety leading belum sesuai making safety decisions dan safety communication, dan untuk sub fungsi safety controlling secara umum sudah sesuai. Diharapkan pihak manajemen proyek dapat menerapkan semua fungsi manajemen K3 dan memperbaiki beberapa hal yang belum sesuai.
ABSTRACT
In 2017, construction accounted for the highest number of occupational accidents of 32, therefore the application of OSH becomes very important. This study discussed the analysis of health and safety OSH management in Tamansari Iswara Apartement Bekasi project. The purposed of this study was to analyze the application of OSH consist of safety planning, safety organizing, safety leading, and safety controlling. This research was a descriptive research with qualitative approach, conducted by observation method, semi structured interview, and study of company document. It was found that in general the OSH management functions was already exist, however they were some OSH management functions that have not been that need to be improve. In detail, 3 of the 6 sub functions of safety planning safety forecasting, safety programming, and safety budgeting, 5 of the 6 sub function of safety organizing integrating safety, creating safety relationships, safety authority, safety responsibilities, and safety accountability, 2 of the 5 sub functions of safety leading making safety decisions and safety communication were still insufficient, and the other hand all element of safety controlling has been implemented appropriately.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyo Santoso
Abstrak :

Perilaku aman berkendara (safety driving) merupakan bagian dari budaya keselamatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku aman dibagi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan sifat karakteristik seseorang meliputi pengetahuan dan motivasi, sedangkan faktor eksternal meliputi ketersediaan alat pelindung diri (APD), kondisi kendaraan, kondisi jalan raya, dan fasilitas rambu dan marka jalan. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif secara cross sectional. Hasil dari penelitian ini bermaksud untuk mengetahui gambaran mengenai perilaku aman berkendara pada pengemudi bus Luragung Termuda di sekitar jalur pantura jawa barat, serta hasil yang didapat digunakan untuk menilai apakah ada hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal dengan perilaku aman berkendara. ......Safe drive behavior is part of the safety cultures. The factors that influence safe behavior is divided into two main factors, internal factors and external factors. The internal factor is natural characteristics of persons including knowledge and motivation, and the external factors including the availability of personal protective equipment (PPE), the condition of the vehicle, road conditions, road signs and road markings. This study designed as quantitative study and cross-sectional study. The results of this study intends to describe the behavior of the Luragung Termuda bus driver's safety in Pantura west java Indonesia, and the results are used to make an assessment that may have any relationship between internal factors and external factors in safety driving behavior.

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Dwi Chrismastuty
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan terhadap pekerja kusen di UD X Tangerang Selatan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi pada pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penulisan cross sectional yang bersifat deskriptif analitik. Penulis melakukan observasi dan analisis risiko MSDs menggunakan metode REBA. Hasilnya, tahapan aktivitas pekerjaan pembuatan kusen, daun pintu dan daun jendela di UD X Tangerang Selatan memiliki tingkat risiko MSDs sedang sampai tinggi sehingga harus segera dilakukan tindakan perbaikan. Hal ini terjadi karena kombinasi beberapa faktor yang ada dalam pekerjaanya, yaitu postur janggal, frekuensi, durasi, dan beban kerja. ......This research is conducted on the sills workers in UD X South Tangerang to determine the ergonomic risk level on the workers. This research is a quantitative research with a cross sectional descriptive analytical design. Authors conducted observations and MSDs risk analysis using REBA method. The result, the sills, doors, and shutters making activity stages in UD X South Tangerang have a level of moderate to high risk of MSDs so the corrective action must be done immediately. This happens because there is a combination of several factors at work, which is awkward postures, frequency, duration, and workload.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Latifah
Abstrak :
Stres pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah beban kerja. Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik dan mental. Penyebab beban kerja dalam penelitian ini berfokus pada penyebab eksternal, yaitu: aspke tugas / pekerjaan, organisasi, aspek lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel beban kerja dengan stres kerja pada perawat IGD di Rumah sakit Pemerintah dan Rumah sakit Non Pemerintah. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional terhadap perawat IGD. Analisis data secara analitik menggunakan uji korelasi product moment pearson untuk menguji hubungan beban kerja terhadap stres kerja ditiap rumah sakit digunakan uji statistik one way Anova. ......Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik Rumah sakit Pemerintah maupun non Pemerintah berpotensi untuk terjadinya stres kerja pada perawat yang ditimbulkan oleh adanya beban kerja. Rekomendasi penelitian ini adalah perlu adanya rotasi, kesejahteraan diperhatikan, pengembangan jenjang karier, gathering/refreshing untuk menghindari kejenuhan.
ABSTRACT
Stress in nurses can be caused by a variety of factors, including the workload. Workload of nurses in hospitals include physical and mental workload. Cause workload in this study focused on external causes, namely: aspke tasks / jobs, organizations, environmental aspects. This study aims to determine the relationship between the variable workload with work stress in nurses in the hospital emergency department and the Government Non-Government Hospitals. Studies using cross-sectional design of the ER nurses. Analytic data analysis using Pearson product moment correlation test to examine the relationship to work stress workload in each hospital used one way ANOVA statistical test.

The results showed that both hospital and non-government government has the potential to work on the stress caused by the presence of nurse workload. Recommendation of this study is the need for rotation, note welfare, career development, gathering / refreshing to avoid saturation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fierdania Yusvita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko kejadian DM Tipe 2 pada pekerja PT.X Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan untuk mengetahui besaran kontribusi variabel independen (lokasi kerja, masa kerja, perilaku merokok, dislipidemia) terhadap variabel dependen (risiko DM tipe 2, usia, indeks masa tubuh, ukuran lingkar abdomen, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, riwayat konsumsi obat anti-hipertensi, riwayat kadar glukosa tinggi dalam darah dan riwayat keluarga dengan DM). Penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 373 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen Medical Check Up (MCU). Proses input data menggunakan software EpiData dan Excel dan proses analisis dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko DM tipe 2 pada pekerja di PT.X dipengaruhi oleh faktor risiko di antaranya faktor individu (usia, Indeks Masa tubuh, ukuran lingkar pinggang, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah setiap hari, konsumsi obat-obatan anti hipertensi dengan rutin, riwayat pernah memiliki hasil pengukuran glukosa di atas normal, riwayat keluarga dengan DM, Lokasi Kerja dan dislipidemia (p value = 0,00). Dapat disimpulkan bahwa semua pekerja permanen PT. X berisiko menderita DM Tipe 2. Disarankan untuk mengotimalkan program manajemen kesehatan kerja dan promosi kesehatan terkait diabetes melitusdi tempat kerja. ......The aims of this study is to analyze the risk of diabetes mellitus type 2 incident on workers of PT.X 2014. This study uses a quantitative approach with cross sectional study design which conduted to determine the contribution of independent variables (age, BMI, waist circumference size, physical activity, consumption of vegetables and fruits, anti-drug hypertension consumption, a history of high levels of glucose in the blood and family history with DM, the location of the work, the work?s period, the behavior of smoking, hypertension) to the dependent variable (risk of DM type 2). This study uses the total sampling (373 people). The data was collected using medical check up?s document. Processing the data in this study using SPSS. This study found that there are risk factors of diabetes mellitus on workers at PT X including individu factor such as age, body mass index, waist circumference, physical activity, daily consumption of fruits and vegetables, history of antihypertensive drug treatment, high blood glucose, family history with DM, location of work and dislipidemia ( p value = 0.00 ). It can be concluded that risk of diabetes mellitus type 2 on workers including low risk. Management advised to optimizing occupational health program and promotion of health at work.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Shinta Nandra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada pekerja PT.X Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan untuk mengetahui besaran kontribusi variabel independen (jenis kelamin, umur, tekanan darah, IMT, perilaku merokok, DM, aktivitas fisik, dislipidemia, riwayat penyakit dalam keluarga dan shift kerja) terhadap variabel dependen tingkat risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 373 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen Medical Check Up (MCU). Proses input data menggunakan software EpiData dan Excel dan proses analisis dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dengan jenis kelamin (p value = 0,00), umur (p value = 0,00), tekanan darah (p value = 0,00) , IMT (p value = 0,00) , merokok (p value = 0,00), DM (p value = 0,00), dan dislipidemia (p value = 0,00). Dapat disimpulkan bahwa risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada pekerja termasuk risiko tinggi. Disarankan untuk mengoptimalkan program manajemen kesehatan kerja dan promosi kesehatan di tempat kerja. ...... This study aims to analyze the level of risk of cardiovascular disease in workers of Factory X on year 2014. These study uses a quantitative approach with a cross sectional study design was conducted to determine the contribution of independent variables (gender, age, blood pressure, BMI, smoking, diabetes, physical activity, dyslipidemia, family history of cardiovascular disease and shift work) on the dependent variable risk of cardiovascular disease. The study uses total sampling with a sample size of 373 people. Data collected through document review Medical Check Up (MCU). The process of data input using Excel software and processes EpiData and analysis using SPSS. The results showed that there is a relationship between the risk of cardiovascular disease by gender (p value = 0.00), age (p value = 0.00), blood pressure (p value = 0.00), BMI (p value = 0.00), smoking (p value = 0.00), DM (p value = 0.00), and dyslipidemia (p value = 0.00). It can be concluded that the risk of cardiovascular disease , including high-risk workers. It is recommended to optimize the management of occupational health programs and health promotion in the workplace.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Handayani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Contractor safety management system (CSMS) online yang sudah digunakan oleh PT. XYZ pada kurun waktu 2013?2014. CSMS online merupakan suatu sistem berbasis web yang digunakan dalam pelaksanaan CSMS di PT. XYZ untuk menggantikan sistem manual yang diterapkan sebelumnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara kepada pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan CSMS online dirasakan belum optimal baik bagi perusahaan maupun bagi pengguna sistem, masih ditemukan kendala dan hambatan pada pengguna dan sistem yang digunakan. Perbaikan dalam implementasi CSMS online perlu dilakukan. Perbaikan terutama pada kebijakan, komunikasi yang lebih menyeluruh, peningkatan kesadaran pengguna sistem, pengembangan aplikasi CSMS online, serta perbaikan dari sisi sistem online yang digunakan. Sehingga diharapkan penggunaan CSMS online dapat optimal dan memberikan manfaat bagi perusahaan dan pengguna sistem. ...... This Study aimed to evaluate the Contractor Safety Management System (CSMS) Online that has been used by PT. XYZ in the period of 2013 - 2014. CSMS online is a web-based system that is use in the CSMS implementation in PT. XYZ to replace the manual system previously applied. The research was carried out by using descriptive qualitative method. Data collection was conducted using interviews to the user. The result showed that the use of CSMS online is not optimal for both companies and user, there are still obstacles and barriers to the user and the system being used. Improvements in the implementation of CSMS online is necessary. Especially in the policy, thorough communication, user awareness, CSMS online aplication development, and improvement of the system being used. Therefor the expection of using CSMS online can be optimal and provide benefits for companies and user of the system.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Salim
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi analisis tingkat komitmen manajemen dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di pabrik pengolahan crumb rubber di PT."X" Kalimantan Barat 2014. Penelitian dilakukan terhadap pegawai tetap pada level manajerial dan perwakilan dari pekerja di Pabrik Pengolahan Crumb Rubber PT "X" Kalimantan Barat pada bulan Maret - Juni 2014, menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan analisis kualitatif, data primer berupa wawancara mendalam, dan observasi di lapangan. Observasi dilakukan dengan melakukan cross check antara kebijakan atau prosedur perusahaan dengan implementasinya di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa, komitmen afektif di PT "X" sudah cukup baik karena sikap penerimaan karyawan terhadap program K3 di PT "X" sudah sangat baik, manajemen PT "X" juga selalu mengadakan training untuk pekerja baru dan refresh training untuk pekerja lama, manajemen PT "X" juga berkonsultasi pada para pekerja terkait K3 walaupun tidak melalui rapat-rapat melainkan langsung kepada karyawan di tempat, manajemen PT "X" juga sudah melakukan inspeksi dan investigasi terkait K3 secara rutin. (2) Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa Komitmen Kontinyu di PT "X" masih rendah karena tidak adanya anggaran dan SDM khusus dalam menunjang berlangsungnya K3 dalam perusahaan. Tidak adanya struktur organisasi khusus diperusahaan yang menangani program K3, semua yang berhubungan dengan pelaksanaan K3 itu tanggung jawab seorang personalia. Serta belum adanya evaluasi-evaluasi yang dilakukan manajemen mengenai pelaksanaan K3 selama ini. (3) Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa, Komitmen Normatif di PT "X" masih rendah, karena kepatuhan karyawan terhadap peraturan K3 masih rendah, tingkat pelanggaran yang dilakukan karyawan juga masih tinggi dan PT "X" belum memiliki prosedur dalam menjalankan K3 di seluruh unit kerja, yang ada hanya berupa instruksi-instruksi kerja.
This study aims to conduct analysis of study-level management commitment to the implementation of the Occupational Health and Safety in crumb rubber processing plant in PT. "X" West Kalimantan, 2014. Study was carried out on a permanent employee at managerial level and workers representative in Crumb Rubber Processing Factory PT "X" West Kalimantan in the month of March-June 2014, the use of descriptive analytic study design with qualitative analysis approach, the primary data in the form of in-depth interviews, and observations in the field. Observations carried out by cross-checking between the policies or procedures of the company with its implementation in the field. The results showed that: (1) From the interviews it can be concluded that, affective commitment in PT "X" is good enough for acceptance to the program employees K3 PT "X" has been very good, the management of PT "X" has always held a training for new workers and training to refresh the old workers, the management of PT "X" was also consulted on the workers concerned K3 although not through meetings but directly to employees in place, the management of PT "X" has also been conducting inspections and investigations are routinely associated K3 . (2) From interviews it can be concluded that a Continuous Commitment to PT "X" is low because there has the absence of a special budget or human resources to support the company's ongoing K3. The absence of specific organizational structure in the company that handles the K3 program, all of which relate to the implementation of K3 was responsible personnel. And the lack of evaluations conducted during the management of the implementation of the K3. (3) From the interview above, it can be concluded that, Normative Commitment PT "X" is low, because the employee compliance with regulations K3 is still low, the level of offense committed employees are also still high and PT "X" does not yet have procedures in running K3 in all work units, which exist only in the form of work instructions.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Ari Prastiyo
Abstrak :
Pratik kerja dalam pendidikan teknologi dan kejuruan di Indonesia memiliki risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi para guru, siswa, teknisi serta dapat berdampak terhadap masyarakat sekitar. Implementasi K3 di SMK belum mendapatkan perhatian yang memadai dari semua pihak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi K3 pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi Tahun 2023. Metode penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kerangka konsep penelitian ini menggunakan metode The Egg Aggregated guna menghasilkan gambaran implementasi K3 yang mengkaji dimensi implementasi K3 meliputi dimensi organisasi, dimensi teknologi dan dimensi manusia. Lokasi penelitian di enam Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bekasi. Sampel penelitian ini berjumlah 1.505 siswa, 63 guru dan 6 tenaga pendidikan, sedangkan informan penelitian meliputi kepala sekolah atau kepala program jurusan di SMK berjumlah 6 orang. Data pengukuran dimensi organisasi menggunakan pedoman wawancara, dimensi organisasi menggunakan observasi dan dimensi manusia menggunakan kuesioner online yang berisi pernyataan pengetahuan 5 butir, persepsi 10 butir, sikap 10 butir dan kesadaran berperilaku K3 10 butir. Kuesinoer telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian ini adalah implementasi K3 di enam SMK Kota Bekasi, ditinjau baik dari dimensi organisasi, dimensi teknologi maupun dimensi manusia berkategori cukup. Sub dimensi organisasi yang perlu ditingkatkan adalah penilaian risiko, sedang sub dimensi teknologi yang perlu ditingkatkan adalah petunjuk titik kumpul. ......Work practices in technology and vocational education in Indonesia have occupational health and safety (OHS) risks for teachers, students, technicians and can have an impact on the surrounding community. The implementation of OHS in Vocational High Schools (VHS) has not received sufficient attention from all parties. The purpose of this study was to determine the implementation of OHS in VHS in Bekasi City in 2023. This research method is an observational descriptive with a quantitative and qualitative approach. The conceptual framework of this research uses The Egg Aggregated model to produce an overview of OHS implementation that examines the dimensions of OHS implementation including organizational dimensions, technological dimensions and human dimensions. The research locations are six Vocational High Schools in Bekasi City. The sample for this study was 1,505 students, 63 teachers and 6 educational staff, while the research informants included school principals or heads of departmental programs at Vocational High Schools, totaling 6 people. Data for measuring organizational dimensions used interview guidelines, organizational dimensions used observation and human dimensions used an online questionnaire containing 5 statements of knowledge, 10 points of perception, 10 points of attitude and 10 points of OHS behavior awareness. The questionnaire has been tested for validity and reliability. The results of this study are the implementation of OHS in six Vocational High Schools in Bekasi City, in terms of both the organizational, technological and human dimension are sufficient category. The organizational sub dimensional that needs to be improved is the risk assessment, while the technological sub dimensional that needs to be improved is the assembly point guide.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>