Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gianti Pradipta
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas pengukuran waktu pasar dan penyeleksian pada reksa dana syariah di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode Henriksson Merton (HM) dengan menggunakan pendekatan penilaian aset model capital asset pricing model (CAPM). Rentang waktu penelitian adalah dari tanggal 3 Januari 2005 sampai 31 Desember 2007 dengan menggunakan data harian. Hasil analisis aktivitas penyeleksian aset menunjukkan bahwa pada tahun 2005, hanya ada 1 reksa dana dengan aktivitas seleksi yang signifikan. Tahun 2006 dan 2007, ada 3 reksa dana dengan aktivitas seleksi yang signifikan. Semua aktivitas seleksi yang signifikan bernilai positif. Hasil analisis aktivitas pengukuran waktu pasar menunjukkan bahwa tidak ada reksa dana syariah yang melakukan pengukuran waktu yang positif dan berhasil. Penulis menemukan adanya indikasi aktivitas pengukuran waktu yang negatif sehingga dianggap tidak signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atina Rachmani Anggar Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa likuiditas perusahaan manufaktur Indonesia periode tahun 2003-2006 (jumlah sampel 132 perusahaan) menggunakan konsep cash conversion cycle (CCC) dan melihat korelasi CCC dengan ukuran dan nilai perusahaan, serta return saham. Penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara CCC atau komponennya dan current ratio (CR) - quick ratio (QR). Penelitian juga menunjukkan perusahaan besar (berdasarkan rata-rata jumlah harta ataupun penjualan) memiliki perputaran kas yang lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil atau menengah. Korelasi CCC dengan ROA tidak signifikan dan korelasi signifikan antara CCCROE dan ROA-ROE. Kelompok perusahaan dengan nilai yang lebih tinggi (Tobin?s q > 1) memiliki perputaran kas lebih rendah namun tidak memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan bernilai rendah (Tobin?s q ≤ 1). Bila dikaitkan dengan return saham, perubahan CCC dan CR memiliki korelasi positif tetapi tidak signifikan antara perubahan QR, RCP, ICP, dan PDP terhadap return saham. Multiple regression dengan komponen CCC menghasilkan model regresi yang lebih baik dalam menjelaskan keterkaitan antara variabel tersebut. Korelasi linear positif antara CCC dan CR-QR menunjukkan tingginya rasio likuiditas dapat menyebabkan masalah likuiditas di masa mendatang. CR dan QR menunjukkan besarnya investasi perusahaan pada cash dan non-cash, sehingga pada akhirnya membutuhkan perputara CCC yang lebih lama."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
6054
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Mahyenny
"Evaluasi Strategi Bauran Pemasaran Berdasarkan Sasaran Pasar yang Dipilih: Studi Kasus pada Lembaga Kursus Bahasa Inggris Eloquence; viii + 112 him; 1993; 10 tabs', 4 gambar. Bibl. 15 (1971 - 1993) UDC Kondisi persaingan untuk produk jasa kursus bahasa lnggris, terutama untuk wilayah Jakarta Barat cukup tinggi, sehingga perlu dijalankan suatu strategi pemasaran yang tepat dan terarah sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan atau untuk memenangkan persaingan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui segmen-segmen pasar yang berpotensi bagi perkembangan usaha jasa kursus bahasa Inggris dan mengevaluasi apakah strategi bauran pemasaran yang dijalankan sesuai dengan segmen pasar yang dipilih untuk dilayani. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan, observasi penulis secara langsung pada objek yang diteliti serta penelitian kepustakaan dan pengumpulan data dari instansi yang terkait. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum strategi bauran pemasaran yang dijalankan perusahaan sudah cukup tepat dan sesuai dengan pasar yang dilayaninya. Namun sejauh ini efektifitas strategi bauran pemasaran tersebut baru sebatas untuk wilayah di sekitar lokasi perusahaan, sehingga perusahaan perlu lebih menekankan strategi communication dan promotion mix untuk menambah efektifitas strategi bauran pemasaran lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Ahmad
"Salah satu aspek bisnis yang perlu dilihat dengan beroperasinya televisi swasta di Indonesia pada penghujung tahun 1980-an, adalah diizinkannya media tersebut menyelenggarakan siaran iklan sebagal sumber utarna pendanaan operasionaI. Bagi kalangan Praktisi Periklanan hal ini merupakan suatu surprise. Bagi mereka iklan televisi merupakan lahan bisnis yang muncul kembali setelah sekian lama dilarang oleh pernerintah. Dilain pihak para pengguna jasa perikianan atau advertiser, juga menyambut gembira. Alasannya adalah jelas, bahwa ikian televisi banyak memiliki kekuatan yang tidak terdapat pada iklan yang menggunakan media lainnya, dengan kata lain, kini telah tersedia kembali sarana ampuh untuk mempromosikan segala kepentingan bisnisnya. Kuatnya daya tank ikian televisi ini membawa akibat yang lebih jauh, terutarna yang menyangkut pola pemanfaatan bauran media periklanan (advertising mix). Kini banyak advertiser yang mengalokasikan anggaran periklanannya pada media televisi. Para pengguna jasa ikian mi seolah-olah berlomba sesering mungkin untuk rnenayangkan ikian produknya di televisi, terutama pada saat-saat tertentu, dimana diperkirakan konsentrasi jumlah pemirsa berada pada puncaknya. Namun pada kenyataanya kondisi yang sedeniikian rupa mi menimbulkan suatu masalah tertentu yang disebut Clutter, yaitu: terlalu banyaknya exposure iklan yang diterima pemirsa sebagai akibat tingginya tingkat frekwensi tayangan ikian. Skripsi ini mencoba menawarkan suatu metoda yang disebut Three Hit Theory sebagai pendekatan untuk menganalisis permasalahan tersebut di atas. Dengan thenggunakan pendekatan ini, diharapkan kita dapat melihat sejauh mana para pemasang ikian memperhatikan tingkat frekwensi tayangan iklannya pada media TV. Dari beberapa kasus skedul ikian TV produk shampoo yang dijadikan kasus penelitian, terdapat beberapa iklan shampoo yang terlalu sering menayangkan iklannya (over exposure) yang berarti terjadi sejumlah pemborosan anggaran. Sebaliknya terdapat pula iklan shampoo yang masih berada pada kondisi under exposure. Untuk yang terakhir ini perlu ditingkatan frekwensi tayangan iklannya, karena dengan tingkat recall yang tidak berbeda jauh dari ikian shampoo lainnya, ia masih dapat meningkatkan citra produknya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Eliza Zahir
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa penilaian kinerja pada organisasi nirlaba, khususnya dari segi manajemen keuangan, dengan pembahasan khusus pada organisasi konsumen. Informasi dalam pembuatan skripsi ini diperoleh melalui studi literatur dan studi kasus. Studi literatur mencakup buku-buku dan artikel mengenai penilaian kinerja, pengendalian manajemen, manajemen keuangan dan organisasi nirlaba. Data bagi studi kasus diperoleh melalui wawancara dan informasi tertulis lainnya. Perbedaan karakteristik antara organisasi bisnis dan organisasi nirlaba mengakibatkan tidak semua indikator penilaian kinerja yang dapat diterapkan pada organisasi bisnis relevan untuk digunakan pada organisasi nirlaba, terutama dari segi manajemen keuangan. Kalaupun dapat digunakan, interpretasinya dapat berbeda dengan penerapan pada organisasi bisnis. Penilaian kinerja dari segi manajemen keuangan pada organisasi nirlaba dapat dilakukan melalui anggaran serta rasio keuangan. Pada organisasi nirlaba (termasuk organisasi konsumen) yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya atau yang tidak bergantung pada donasi, sebagian besar rasio yang biaya digunakan oleh organisasi bisnis dapat diterapkan. Sebagai perkecualian adalah rasio-rasio keuangan yang menyangkut nilai saham serta kekayaan pemilik, sehubungan dengan sifat organisasi nirlaba yang tidak menyangkut kepemilikan. Sedangkan rasio lain yang dapat digunakan adalah fund mix dan persentase biaya. Bagi organisasi konsumen, yang tidak dapat menerima dana dari produsen, penilaian kinerja keuangan merupakan hal yang penting. Karena dengan sumber dana yang lebih terbatas, mereka harus lebih memantau kondisi keuangannya untuk menunjang usahanya memberikan jasa dan pelayanan bagi masyarakat, dan harus memberikan informasi yang memadai mengenai kondisi keuangannya dalam usahanya untuk memperoleh dana."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darya M. Wirabaya
"Kejatuhan Bursa Saham di Jakarta yang ditandai dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan pada periode November - Desember 1989 menimbulkan banyak opini dikalangan pelaku Bursa dan pelaku bisnis lainnya mengenai sebab terjadinya. Salah satu opini yang timbul adalah mempertanyakan perangkat analisa yang selama ini digunakan untuk menilai performance perusahaan yang telah go-public. Saat ini ada perangkat analisa performance yang paling populer di Amerika Serikat yang disebut dengan Economic Value Added. Penulis mencoba mengaplikasikan perangkat baru ini untuk menilai performance perusahaan di bursa Jakarta. Penulis membatasi penelitian hanya pada pengenalan suatu perangkat baru yang disebut EVA. EVA digunakan untuk meng-estimasi performance perusahaan. Penulis mencoba menerapkan EVA dalam meng-estimasi performance dari 2 (dua) perusahaan tekstil yang telah go-public. Hasil estimasinya akan diperbandingkan dengan nilai aktualnya yang terjadi di pasar. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan performance dari PT. Hadtex tidak stabil. Hal ini ditunjukkan oleh nilai EVA yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Sedangkan performance PT. Argo Pantes tidak baik. Hal ini ditandai dengan nilai EVA yang negatif dari tahun ke tahun. Kesimpulan yang didapat antara lain, kedua perusahaan tidak begitu baik dalam mengelola kapitalnya. Hal itu ditandai oleh return yang di dapat tidak sebanding dengan kapital yang digunakan. Di samping itu, adanya Idle capital yang cukup besar menunjukkan manajemen yang tidak baik. Secara umum performance kedua perusahaan yang diteliti menunjukkan hasil yang kurang baik. Penulis menyarankan perangkat EVA bisa saja digunakan disini. Ha nya saja harus dilakukan beberapa penyesuaian menyangkut kondisi bursa di sini. Ada baiknya EVA dijadikan dasar penentuan bonus dan incentif bagi para manajer. Bonus dan incentif diberikan atas dasar return yang dapat dihasilkannya. Hal tersebut akan merangsang manajer untuk menciptakan "value" bagi perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldoko Cahyono
"Investasi saham memerlukan dana yang besar dan kemampuan yang memadai untuk suatu pengeiolaan yang optimal. Salah satu caranya adalah dengan strategi pasif (Passive strategy), yang menyatakan bahwa kita tidak dapat mengalahkan portofolio pasar karena merupakan penggabungan seluruh saham yang beredar di pasar sehingga terdiversifikasi dengan balk (well-diversified) dan memiliki tingkat risiko yang minimum. Strategi ini dilaksanakan dengan membentuk portofolio yang menyerupai portofolio pasar atau dengan membeli saham suatu perusahaan Reksa Dana. Untuk meyakinkan bahwa dana telah diinvestasikan dengan baik diperlukan suatu evaluasi kinerja atas portofolio dari saham Reksa Dana tersebut dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan sebagai standar pembanding. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode Jensen yang berusaha mencari signifikansi excess return. Metode ini didasarkan atas Capital Asset Pricing Model dengan mereformulasikan persamaan regresi Characteristic Line menggunakan variabel acak risk premium. Dari hasil penelitian yang dilakukan atas Sertifikat Dana Unit Saham 1, 2 dan 3 PT (Persero) Danareksa memiliki hubungan yang erat dengan pasar dan bergerak mengikuti pergerakan pasar. Selain itu, terbukti ketiganya belum mampu memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar daripada tingkat pengembalian Indeks Harga Saham Gabungan. Hal tersebut diimbangi oleh fluktuasi yang lebih kecil. Dengan melihat jarak vertikal saham terhadap Security Market Line, dapat diketahui secara jelas peringkat ketiga saham Reksa Dana tersebut, yaitu Sertifikat Dana Unit Saham 2 terbaik, diikuti oleh Sertifikat Dana Unit 3 dan 1. Jadi, perusahaan Reksa Dana mampu memberikan kemudahan dan keamanan dalam investasi saham, terutama bagi investor kecil sehingga dapat meningkatkan penghimpunan dana masyarakat melalui pasar modal. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendukung kelahiran perusahaan-perusahaan Reksa Dana di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Krisnanto
"Efek musiman (seasonality) dalam imbalan saham adalah salah satu topik penelitian yang penting selama kurang lebih dua dasawarsa terakhir. Penelitian mengenai efek musiman tampak belum pernah dilakukan terhadap pasar modal di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki keberadaan efek musiman ini di pasar modal Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah pengujian kesamaan rata-rata imbalan saham dengan menggunakan uji t dan uji F serta uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis. Pengujian dilakukan untuk menyelidiki keberadaan enam macam efek musiman yaitu: Day-of-the-Week Effect, January Effect, Holiday Effect, Monthly Effect, Turn-ofthe- Month Effect dan Turn-of-the- Year Effect. Hasil pengujian terhadap Day-of-the-Week Effect, Holiday Effect dan Turn-of-the- Year Effect menunjukkan keberadaan efek-efek musiman ini di pasar modal Indonesia untuk periode setelah tahun 1990. Day-of-the-Week Effect yang ditemukan adalah imbalan yang signifikan negatif dan lebih kecil di hari Senin dan Selasa, serta signifikan lebih besar di hari Jumat. Holiday Effect yang ditemukan adalah imbalan yang signifikan lebih besar pada hari-hari sebelum hari libur. Turn-of-the-Year Effect yang ditemukan adalah imbalan hari-hari di sekitar pergantian tahun yang signifikan lebih besar dibanding hari-hari lain. Tidak ditemukan January Effect dan Monthly Effect di pasar modal Indonesia. Pengujian terhadap Turn-of-the-Month Effect tidak memberikan hasil yang konsisten. Kesimpulan dan penelitian ini adalah bahwa Day-of-the-Week Effect, Holiday Effect dan Turn-of-the-Year Effect juga terjadi di pasar modal Indonesia dengan pola yang konsisten dengan yang ditemukan di banyak negara. January Effect tidak ditemukan di pasar modal Indonesia. Monthly Effect tampak tidak terjadi di pasar modal Indonesia. Tidak diperoleh kesimpulan tentang keberadaan Turn-of-the-Month Effect di pasar modal Indonesia. Ditemukannya efek-efek musiman di pasar modal Indonesia pada periode setelah tahun 1990 mengindikasikan bahwa efek musiman ini berhubungan dengan masuknya investor asing dan aktifnya perdagangan pada periode tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurie Rusfianie
"I. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja industri perdagangan ritel dengan metode Net Present Value (NPV) dan metode Economic Value Added (EVA), serta membandingkan hasil kedua metode tersebut. Untuk penulis mencoba melihat apakah metode NPV dan EVA dapat diterapkan di Indonesia dengan keterbatasan data yang ada. Penulis menghitung kedua metode tersebut dengan menjabarkan unsur-unsur perhitungan yang dipakai dalam penelitian yang terdiri dari NOPAT, FCF, Adjusted NOPAT, serta Capital Charges. Penelitian ini diharapkan berguna untuk membantu pihak manajemen ketiga perusahaan ritel (HERO, MATAHARI dan RAMAYANA) dalam mengetahui nilai lebih yang dihasilkannya.
II. DATA YANG DIGUNAKAN Pendekatan penelitian dilakukan dengan mendapatkan sumber data yang berasal dari data sekunder dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), untuk memperoleh data-data sebagai berikut:
• Laporan keuangan ketiga perusahaan (HERO, MATAHARI dan RAMAYANA) periode 1999-2002.
• JSX Monthly Statistic untuk periode Juli 1995 — Juni 2002.
• Data yang digunakan untuk menentukan nilai Net Present Value (NPV) dan nilai Economic Value Added (EVA).
III. ANALISIS DATA Tabel Perbandingan Hasil Perhitungan untuk ketiga perusahaan : Hero NPV 486.491 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 23.690 (244.852) (433.398) Rata-rata EVA (218.187) Matahari NPV 2.018.465 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 88.810 5.865 (167.728) Rata-rata EVA (24.351) Ramayana NPV 605.617 EVA 2000 EVA 2001 EVA 2002 14.256 22.526 (33 .905) Rata-rata EVA 959 Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan nilai NPV dan EVA dan perusahaan-perusahaan tersebut menghasilkan :
• Nilai NPV (asumsi perusahaan going-concern) untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan nilai yang positi£ Dengan kata lain pihak manajemen berhasil memberikan nilai lebih kepada perusahaannya, disebabkan ketiga perusahaan cukup effisien dalam memanfaatkan asset yang dimilikinya.
• Nilai EVA untuk tahun 2000 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang positif. Berarti pihak manajemen berhasil memberikan nilai lebih kepada perusahaannya. Keberhasilan ditahun ini disebabkan faktor kebetulan (libur besar Lebaran 2 kali dalam satu tahun, Natal dan Tahun Ban' yang dirayakan hampir bersamaan), hal ini berhasil mendongkrak laba usaha bagi ketiga perusahaan tersebut.
• Nilai EVA untuk tahun 2001 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang rendah dan negatif. Berarti pihak manajemen kurang dan tidak berhasil memberikan nilai lebih bagi perusahaannya. Penyebabnya adalah kenaikan capitalized operating lease yang tinggi (biaya sewa), yang disebabkan karena ketiga perusahaan tersebut membuka outlet barn dan dipicu dengan adanya kenaikan biaya tarif dasar listrik (TDL), biaya sewa, biaya gaji karyawan.
• Nilai EVA untuk tahun 2002 untuk Hero, Matahari dan Ramayana menghasilkan EVA yang negatif. Berarti pihak manajemen tidak berhasil memberikan nilai lebih bagi perusahaannya. Penyebabnya adalah karena makin merosotnya prospek ekonomi di bidang industri ritel pada tahun ini, sehingga berdampak dengan melemahnya daya beli masyarakat, akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh, bahwa ketiga perusahaan sudah cukup efisien memanfaatkan aset yang mereka miliki untuk meningkatkan nilai lebih perusahaan masing-masing, namun kendala yang muncul berkaitan dengan faktor makro yaitu belum stabilnya kondisi perekonomian di Indonesia tahun 2000-2002, terutama pada industri ritel yang menyebabkan industri ini kian terpuruk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Kuncoro Jati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>