Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilla Aini Zahra
Abstrak :
Wabah mpox (monkeypox) dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Virus ini dapat menyebar kepada siapa saja, salah satunya anak-anak sebagai kelompok rentan. Mempertimbangkan peran penting orang tua dalam pencegahan infeksi mpox pada anak, peneliti menilai pengetahuan dan persepsi orang tua terhadap kejadian mpox pada anak di DKI Jakarta. Penelitian cross-sectional berbasis kuesioner ini dilakukan pada 18 Maret hingga 14 April 2023. Sebanyak 442 orang tua di DKI Jakarta terlibat dalam penelitian ini melalui teknik convenience sampling. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 442 orang tua hanya 8,1% yang memiliki pengetahuan baik dan 66,7% dari mereka memiliki pengetahuan yang kurang. Namun sebaliknya, mayoritas orang tua di DKI Jakarta memiliki persepsi positif terhadap kesadaran, tindakan pencegahan, dan rekomendasi terhadap penyakit mpox. Temuan ini menyoroti kebutuhan terhadap pendidikan publik terkait wabah mpox. Meningkatkan pengetahuan tentang mpox akan menjadi kunci untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam menanggapi dan mencegah penularan virus mpox pada anak. ......The outbreak of mpox (monkeypox) has been declared a public health emergency of international concern. This virus can spread to anyone, one of which is children as a vulnerable group. Considering the important role of parents in the prevention of mpox in children, the researchers sought to assess parents' knowledge and perceptions of the incidence of mpox in children in DKI Jakarta. This questionnaire-based cross-sectional study was conducted from March 18 to April 14, 2023. A total of 442 parents in DKI Jakarta were involved in this study by convenience sampling. The results of the univariate analysis showed that of the 442 parents, only 8.1% had good knowledge and 66.7% of them had less knowledge toward mpox in children. However, parents in DKI Jakarta have a positive perception of awareness, preventive measures, and recommendations against mpox. The findings highlighted the need for public education related to the mpox outbreak. Increasing knowledge about mpox will be the key to improving the capacity of parents to respond to and prevent transmission of the mpox virus.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhirman
Abstrak :
Cedar kulit terkait perekat medis sering terjadi baik diperawatan biasa, intensif maupun rawat jalan. Cedera kulit merupakan stressor fisik yang dapat menimbulkan nyeri, rasa tidak nyaman dan dapat menjadi tempat masuknya kuman atau bakteri. Cedera kulit pada anak diruang intensif disebabkan oleh penggunaan perekat medis seperti pemasangan NGT, ETT, IV Line, elektroda maupun Spo2. Cedera kulit masih sering dianggap hal yang biasa bahkan pendokumentasiannya masih jarang dilakukan baik di RS pemerintah maupun swasta. Cedera kulit dapat menyebabkan trauma, menimbulkan infeksi dan tentunya hal ini menyebabkan hari rawat semakin panjang. Dalam keperawatan modern diperlukan ketrampilan yang baik dalam mencegah cedera kulit terkait perekat medis. Identifikasi pasien beresiko tinggi cedera kulit, menentukan langkah yang tepat serta tehnik pemakain dan pelepasan perekat sangat diperlukan dalam rangka pelayanan keperawatan yang semakin optimal. ......Skin injuries are physical stressors that can cause pain, discomfort and can harbor germs or bacteria. Skin injuries to children in intensive rooms are caused by the use of medical adhesives such as the insertion of NGT, ETT, IV Line, electrodes or Spo2. Injuries to the skin are still considered commonplace and even documentation is rarely done in both government and private hospitals. Injuries to the skin can cause trauma, lead to infection and of course this will lead to longer days of stay. Modern nursing requires good skills in preventing skin injuries related to medical adhesives. Identification of patients at high risk of skin injury, determining appropriate steps and techniques for using and removing adhesive are needed in order to optimize nursing services. Key words: skin injury, medical adhesive
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cita Wulan Pasa
Abstrak :
Pengetahuan perawat mengenai MARSI dan cara mencegah MARSI sangat penting untuk mengurangi kejadian MARSI. Anak merupakan populasi yang rentan terhadap MARSI karena lapisan kulit yang lebih tipis dibandingkan dengan orang dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross- sectional. Sampel penelitian berjumlah 153 perawat dengan rentang usia 23-56 tahun di IPTKIA Kiara RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Sampel didapatkan dengan teknik probability sampling jenis simple random sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dengan nilai r> 0,361 dan telah diuji reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha >0,7. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan perawat dengan terjadinya MARSI pada pasien anak dengan hasil p value 0,001 (P< 0,05). Rekomendasi berkaitan dengan penelitian ini ialah disusunnya standar operasional prosedur tentang teknik pemasangan dan pelepasan perekat medis. ......Nurses' knowledge about MARSI and how to prevent MARSI is very important to reduce the incidence of MARSI. Children are a population that is susceptible to MARSI because the skin layer is thinner than adults. This research is a quantitative research with a cross-sectional research design. The research sample consisted of 153 nurses with an age range of 23-56 years at IPTKIA Kiara RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. The sample was obtained using a simple random sampling type probability sampling technique. This research uses a questionnaire that has been tested for validity with an r value > 0.361 and has been tested for reliability with a Cronbach Alpha value > 0.7. The results of the study were analyzed using the chi-square test, showing that there was a relationship between the level of knowledge of nurses and the occurrence of MARSI in pediatric patients with a p value of 0.001 (P < 0.05). Recommendations related to this research are the preparation of standard operating procedures regarding techniques for installing and removing medical adhesives.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Kurniawati
Abstrak :
Kanker merupakan salah satu penyebab terjadinya kematian terbesar di dunia. Pada umumnya pengobatan pada kanker dapat menimbulkan efek samping yang kurang nyaman bagi pasiennya. Terlebih jika pengobatan tersebut diberikan kepada anak-anak, orangtua akan merasa khawatir terhadap keamanan dan kenyamanan anaknya. Hal ini yang dapat menyebabkan orangtua memutuskan untuk memilih dan mencoba pengobatan lain seperti pengobatan komplementer dan alternatif. Di Indonesia, belum banyak studi yang membahas mengenai pilihan orangtua dalam menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif pada anak yang menderita kanker.Studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi mengenai gambaran pilihan pengobatan komplementer dan alternatif pada anak yang menderita kanker. Metode yang dilakukan dengan pencarian literatur melalui database elektronik PubMed, Scopus dan Science Direct dengan tahun publikasi dari 2015-2020 yang dilakukan pada bulan Juli-September 2020. Tidak ada batasan bahasa yang digunakan. Hasil studi literatur didapat 10 artikel yang sesuai dengan kriteria dalam review ini. Rata-rata metode penelitian adalah cross- sectional dan kohort. Bahasa yang diperoleh adalah bahasa Inggris, Spanyol dan Perancis. Didapatkan 5 item uraian tentang gambaran pilihan penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif pada kanker anak. Lima item tersebut adalah alasan orang tua, jenis pengobatan yang digunakan, sumber informasi atau pengetahuan mengenai pengobatan komplementer dan alternatif, efektivitas/manfaat atau risiko yang didapat, dan komunikasi orangtua terhadap penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif kepada tenaga kesehatan ......Cancer is one of the leading causes of death in the world. In general, cancer treatments can cause uncomfortable side effects for patients. Especially if the treatment is given to children, parents will be worried about the safety and comfort of their children. This can cause parents to decide to choose and try other remedies such as complementary and alternative medicine. In Indonesia, there are not many studies that discuss the choice of parents in the use of complementary and alternative medicine in children with cancer. This literature study aims to identify the description of complementary and alternative treatment options in children with cancer. The method is performed with literature searches through electronic databases PubMed, Scopus, and Science Direct with the publication of 2015-2020 conducted in July-September 2020. There are no language restrictions used. The results of the literature study obtained 10 articles that match the criteria in this review. The average research method was cross-sectional and cohort. The languages acquired are English, Spanish and French. There were 5 items on the description of the options for using complementary and alternative medicine in childhood cancer. The five items are parents' reasons, types of treatment used, sources of information or knowledge about complementary and alternative medicine, effectiveness / benefits or risks, and parental communication about the use of complementary and alternative medicine to health workers
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cintia Fajri Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Kasus bedah digestif merupakan masalah yang banyak dijumpai terutama pada pasien bedah anak dengan tatalaksana prosedur pembedahan. Salah satu masalah keperawatan yang muncul pada fase pascaoperasi adalah masalah nyeri akut. Nyeri yang tidak tertangani dapat menimbulkan komplikasi pascaoperasi serta memperlama hari perawatan anak. Perawat berperan penting dalam melakukan manajemen nyeri nonfarmakologi. Salah satu contoh intervensi manajemen nyeri adalah stimulasi kutaneus. Teknik ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian anak pada rangsangan taktil yang diberikan serta menghambat proses transmisi dan persepsi nyeri sehingga dapat menurunkan skala nyeri anak. Teknik ini bersifat mudah dan tidak memiliki efek samping. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai proses asuhan keperawatan pada anak pascaoperasi bedah digestif serta penerapan tatalaksana nonfarmakologi stimulasi kutaneus aplikasi dingin dalam menurunkan nyeri luka pascaoperasi. Evaluasi intervensi setelah lima hari perawatan disimpulkan bahwa penggunaan kompres dingin dapat memenuhi kriteria hasil yang diinginkan pada masalah keperawatan nyeri akut pascaoperasi.
ABSTRACT
Digestive surgical case is a common problem, especially in child surgical patients with surgical procedures. One of the nursing problems that arise in postoperative phase is acute pain. Pain that is not handled adequately can cause postoperative complications and prolong the day of child care. Nurses play an important role in the management of non-pharmacological pain. One example of pain management interventions that can be done is cutaneous stimulation. This technique aims to divert the child 39;s attention to the tactile stimuli provided and inhibits the transmission process and pain perception so as to decrease the pain scale of the child. This technique is easy and has no side effects. This scientific paper is aimed to provide an overview of nursing care post operation in children with digestive surgery case as well as to provide an overview of the effect of non-pharmacological application of cutaneous stimulation of cold application in reducing postoperative wound pain. The results of the intervention after five days of treatment concluded that the use of cold application could meet the desired outcome criteria in acute postoperative pain nursing problems.
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jesita Noor Sabila
Abstrak :
Hipospadia adalah kelainan kongenital kedua yang paling banyak ditemui pada anak. Pembedahan merupakan tindakan utama untuk mengatasi masalah hipospadia. Nyeri akut akibat pembedahan merupakan masalah keperawatan utama yang dialami anak paska pembedahan. Tujuan dari intervensi keperawatan  yang diberikan pada anak dengan hipospadia paska pembedahan untuk perbaikan fistel adalah meningkatkan rasa nyaman aman dengan mengurangi rasa nyeri melalui penerapan teknik relaksasi napas dalam. Hasil penerapan  teknik relaksasi napas dalam yang dilakukan selama empat hari perawatan menunjukkan penurunan skor nyeri dari skor 5 menjadi 2 yang dilakukan pengukuran menggunakan numeric rating scale. Hasil karya ilmiah ini diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi nyeri anak khususnya pada anak dengan masalah nyeri akut paska pembedahan.
Hypospadias is the second congenital disorder that is commonly found among children. Surgery becomes the main treatment for Hypospadias. An acute pain caused by the surgery is the main nursing matter faced by the child after the surgery. The purpose of nursing intervention given to the Hypospadias child after the fistula repair surgery is to increase the feeling of comfort and secure by relieving the pain through the implementation of deep breath relaxation technique. The result of the application of deep breath relaxation technique conducted for four nursing days shows the decrease of pain scores from a score of 5 to 2 which was measured by using numeric rating scale. The result of this research paper is expected to become one of the alternatives to relieve the pain of the child especially the child who suffers from an extreme pain after the surgery.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christi Natalia
Abstrak :
Sindrom Steven Johnson
(SJJ) merupakan sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir diorifisium, dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai berat. Kelainan pada kulit berupa eritema, vesikel atau bula, dapat disertai purpura. Kelangsungan hidup klien Stevens Johnson Syndrome bergantung pada tingkat pengelupasan kulit, semakin luas pengelupasan kulit semakin memperburuk prognosis. Kompres hangat atau dingin merupakan terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat untuk mengurangi nyeri pada daerah sekitar lesi klien. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui manfaat pemberian kompers hangat atau dingin pada anak dengan Stevens Johnson Syndrome yang diberikan selama lima hari perawatan di rumah sakit. Hasil pemberian kompres hangat dan dingin yang dilakukan selama lima hari perawatan menunjukkan adanya penurunan rasa nyeri klien  dari skor enam (6) pada hari pertama dilakukan pengkajian menjadi nol (0) pada hari kelima dengan menggunakan alat pengkajian nyeri Wong Baker Face Scale. Pemberian kompres hangat atau dingin untuk mengurangi nyeri anak  dengan Stevens Johnson Syndrome  diharapkan dapat menjadi alternatif tindakan mandiri perawat dalam melaksanakan peran  sebagai pemberi asuhan keperawatan secara holistik.


Steven Johnson Syndrome (SJJ) is a syndrome that affects the skin, mucous membranes of the diorifisium, and eyes with a general condition that varies from mild to severe. Skin disorders in the form of erythema, vesicles or bullae, may be accompanied by purpura. The survival of patients with Stevens Johnson Syndrome depends on the level of the exfoliation, the more extensive the exfoliation, the worse the progonisis A warm or cold compress is a non-pharmacological therapy which can be conducted independently by the nurse to relieve pain in the area around the lesion of the patient. The purpose of this paper is to discover the benefit of using the warm or cold compress to the child with Stevens Johnson Syndrome which is given for five nursing days in hospital. The result of giving the warm or cold compress for five nursing days shows a decrease in the pain of the client from a score of six (6) on the first day of the assesment to zero (0) on the fifth day using Wong Baker Face Scale pain assesment tool. The warm and cold compress treatment to reduce the pain of the child with Stevens Johnson Syndrome is expected to become an alternative independent treatment from nurses in carrying out their role as providers of holistic nursing care.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juju Juariah
Abstrak :
Kista duktus koledokus merupakan penyakit yang jarang terjadi, penyebabnya bisa kongenital ataupun didapat, berupa dilatasi kistik dari traktus bilier atau intrahepatik. Trias gejala klinis tampak: nyeri perut, jaundice, dan adanya massa di perut. Sekitar 20-30% semua gejala klinis tersebut bisa muncul. Di Indonesia sendiri, data epidemiologi mengenai kista duktus koledokus dan atresia bilier masih belum banyak dilaporkan. Namun, pada studi yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, atresia bilier merupakan penyebab kolestasis obstruktif tersering (>90%). Berdasarkan hasil studi tersebut, terdapat 60 pasien dengan atresia bilier yang berobat ke Departemen Ilmu kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo dalam 12 tahun terakhir (tahun 1998-2009). Dan dari total pasien tersebut, hanya 20% pasien yang berobat pada usia kurang dari 2 bulan. Penatalaksanaan yang dilakukan adalah pembedahan laparatomi. Nyeri merupakan masalah keperawatan utama yang umumnya dikeluhkan oleh anak-anak post laparatomi. Nyeri yang tidak diatasi dengan baik akan mengakibatkan gangguan psikologis maupun secara fisik yang dapat menyebabkan trauma pada anak. Penatalaksanaan nyeri yang dilakukan pada An. M dengan pemberian posisi semi fowler untuk mengurangi tegangan pada insisi dan organ abdomen yang membantu mengurangi nyeri serta meningkatkan rasa kontrol anak dalam mengatasi nyeri. Pemberian posisi semi fowler efektif dalam mengurangi keluhan nyeri pada An. M, menurunkan skala nyeri dari 5 menjadi 2 dalam 3 hari. ......Choledochal duct cyst is a rare disease, the cause can be congenital or acquired, in the form of cystic dilatation of the biliary tract or intrahepatic. The triad of clinical symptoms appears: abdominal pain, jaundice, and a mass in the abdomen. About 20-30% of all these clinical symtoms can appear. In Indonesia alone, epidemiological data regarding common bile duct cysts and biliary atresia are still not widely reported. However, in a study conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital, biliary atresia was the most common cause of obstructive cholestasis (>90%). Based on the results of the study, there were 60 patients with biliary atresia who went to the Department of Pediatrics at Cipto Mangunkusumo Hospital in the last 12 years (1998-2009). And of the total patients, only 20% of patients who seek treatment at the age of less than 2 months. The treatment is laparotomy. Pain is a major nursing problem that is generally complained of by post-laparotomy children.Pain that is not handled properly will result in psychological and physical disturbances that can cause trauma to children. Pain management performed on An. M by giving the semi fowler position to reduce tension on the inciosion and abdominal organs which helps reduce pain and increases the child’s sense of control in dealing with pain. Giving a semo fowler’s position is effective in reducing pain complaints in An. M, reduced pain scale from 5 to 2 in 3 days.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erlis Kurniasari
Abstrak :
Hipospadia adalah salah satu penyakit kelainan kongenital yang sering terjadi pada laki- laki khususnya pada usia anak-anak. Hipospadia dapat disembuhkan dengan penatalaksanaan medis seperti pembedahan. Kondisi suhu kamar operasi yang dingin, peralatan medis yang bersuhu dingin, terbatasnya linen dan blanket warmer dapat berkontribusi terhadap kejadian hipotermia pada anak intraoperasi. Tujuan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan analisis tindakan manajemen hipotermia dengan aktif dan pasif warming touch pada anak dengan hipospadia. Berdasarkan hasil evaluasi, teknik Manajemen hipotermia dengan active dan pasif warming touch mampu mengatasi hipotermia pada anak. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan perbaikan suhu tubuh pasien kedalam rentang normal (36,5OC-37,5OC). Keberhasilan teknik ini juga didukung dengan tindakan caring perawat dalam memantau suhu tubuh pasien selama perioperative. Agar teknik manajemen hipotermia dengan active dan pasif warming touch ini lebih efektif untuk mengatasi hipotermia pada anak, pihak institusi pelayanan kesehatan perlu membuat kebijakan dalam bentuk Standar Prosedur Operasional atau instruksi kerja mengenai persiapan perioperative pada pasien anak dengan memprioritaskan waktu jadwal operasi, lama operasi, dan pemasangan blanket warmer yang mendorong adanya intervensi perioperative sesuai tumbuh kembang anak. ......Hypospadias is one of the most common congenital abnormalities in boys, especially at the age of children. Hypospadias can be cured with media management such as surgery. Cold operating room temperature conditions, cold medical equipment, limited linen and warmer blankets can contribute to the incidence of hypothermia in intraoperative children. The purpose of this final scientific paper is to describe the analysis of hypothermia management actions with active and passive warming touch in children with hypospadias. Based on the evaluation results, hypothermia management techniques with active and passive warming touch are able to overcome hypothermia in children. This statement is evidenced by the improvement of the patient's body temperature into the normal range (36.5OC-37.5OC). The success of this technique is also supported by the caring actions of nurses in monitoring the patient's body temperature during perioperative. In order for the hypothermia management technique with active and passive warming touch to be more effective in dealing with hypothermia in children, the health care institution needs to make policies in the form of Standart Operational Procedure or work instructions regarding perioperative preparation in pediatric patients by prioritizing the operating schedule, duration of surgery, and the installation of appropriate blanket warmers. Encourage perioperative intervention according to the child's growth and development.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juju Juariah
Abstrak :
Kista duktus koledokus merupakan penyakit yang jarang terjadi, penyebabnya bisa kongenital ataupun didapat, berupa dilatasi kistik dari traktus bilier atau intrahepatik. Trias gejala klinis tampak: nyeri perut, jaundice, dan adanya massa di perut. Sekitar 20-30 % semua gejala klinis tersebut bisa muncul. Di Indonesia sendiri, data epidemiologi mengenai kista duktus koledokus dan atresia bilier masih belum banyak dilaporkan. Namun, pada studi yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, atresia bilier merupakan penyebab kolestasis obstruktif tersering (>90%). Berdasarkan hasil studi tersebut, terdapat 60 pasien dengan atresia bilier yang berobat ke Departemen Ilmu kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo dalam 12 tahun terakhir (tahun 1998-2009). Dan dari total pasien tersebut, hanya 20% pasien yang berobat pada usia kurang dari 2 bulan. Penatalaksanaan yang dilakukan adalah pembedahan laparatomi. Nyeri merupakan masalah keperawatan utama yang umumnya dikeluhkan oleh anak-anak post laparatomi. Nyeri yang tidak diatasi dengan baik akan mengakibatkan gangguan psikologis maupun secara fisik yang dapat menyebabkan trauma pada anak. Penatalaksanaan nyeri yang dilakukan pada An. M dengan pemberian posisi semi fowler untuk mengurangi tegangan pada insisi dan organ abdomen yang membantu mengurangi nyeri serta meningkatkan rasa kontrol anak dalam mengatasi nyeri. Pemberian posisi semi fowler efektif dalam mengurangi keluhan nyeri pada An. M, menurunkan skala nyeri dari 5 menjadi 2 dalam 3 hari. ......Choledochal duct cyst is a rare disease, the cause can be congenital or acquired, in the form of cystic dilatation of the biliary tract or intrahepatic. The triad of clinical symptoms appears: abdominal pain, jaundice, and a mass in the abdomen. About 20-30% of all these clinical symtoms can appear. In Indonesia alone, epidemiological data regarding common bile duct cysts and biliary atresia are still not widely reported. However, in a study conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital, biliary atresia was the most common cause of obstructive cholestasis (>90%). Based on the results of the study, there were 60 patients with biliary atresia who went to the Department of Pediatrics at Cipto Mangunkusumo Hospital in the last 12 years (1998-2009). And of the total patients, only 20% of patients who seek treatment at the age of less than 2 months. The treatment is laparotomy. Pain is a major nursing problem that is generally complained of by post-laparotomy children.Pain that is not handled properly will result in psychological and physical disturbances that can cause trauma to children. Pain management performed on An. M by giving the semi fowler position to reduce tension on the inciosion and abdominal organs which helps reduce pain and increases the child’s sense of control in dealing with pain. Giving a semo fowler’s position is effective in reducing pain complaints in An. M, reduced pain scale from 5 to 2 in 3 days.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>