Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitorus, Fiolenty B. Marulianna
"Neuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi yang sering muncul pada pasien DM, terutama mereka yang selalu dalam tingkat gula darah yang tinggi dan lama menderita DM lebih dari 10 tahun. Neuropati diabetes ini juga diperberat dengan buruknya perawatan kaki dan aktifitas fisik yang rendah.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan kepatuhan pasien neuropati diabetes melakukan perawatan kaki dalam pencegahan ulkus diabetikum. Rancangan penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional . Pemilihan sampel dengan cara purposive sampling dan diteliti pada 100 responden. Uji statistik dengan menggunakan uji T-test dan Chi square. Hasilnya terdapat hubungan yang signifikan nilai dukungan keluarga terhadap kepatuhan perawatan kaki diabetes dengan p-value 0,0005, tidak terdapat hubungan yang signifikan nilai kejelasan informasi terhadap kepatuhan perawatan kaki diabetes dengan p-value 0,160, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama menderita DM dengan nilai kepatuhan dengan p-value 0,292. Rekomendasi dari penelitian ini adalah melakukan penelitian yang berhubungan dengan kepatuhan perawatan kaki diabetes dengan jumlah sampel yang lebih besar dan meneliti aspek predictor yang lebih bervariasi.

Diabetic neuropathy is a frequent complication in patients with diabetes, especially in patients whose blood sugar level are always high, and have had diabetes for more than 10 years. Diabetic neuropathy can also be exacerbated by poor foot care and low physical activity. The purpose of this study was to determine the factors associated with patient compliance with diabetic neuropathy. The design of this study is a quantitative analytical cross-sectional approach. The selections of samples were done in purposive sampling method and were studied in 100 respondents. Statistical tests using T-test and Chi square test. The results are: a significant correlation value of family support for compliance with p-value 0.0005, no significant correlation values clarity of information on diabetic foot care compliance with pvalue 0.160, no significant correlation value of long-suffering DM with diabetic foot care compliance with p-value of 0.292. Recommendation of this study is to conduct research on diabetic foot care compliance with a larger sample size and examine the predictors with more varied aspects related to the compliance of diabetic foot care."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handono Fatkhur Rahman
"Efikasi diri dan kepatuhan merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat efikasi diri dan kepatuhan dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit di Jakarta.
Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional, dengan jumlah sampel 125 pasien DM tipe 2. Alat ukur yang digunakan adalah Diabetes Management Self-Efficacy (DMSES), the Diabetes Activities Questionare (TDAQ), dan Diabetes Quality Of Life (DQOL).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri (0,0005), dan kepatuhan (0,0005) berhubungan secara signifikan dengan kualitas hidup dengan variabel yang paling dominan adalah kepatuhan.
Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa variabel efikasi diri, kepatuhan, tingkat pendidikan, dan depresi menentukan kualitas hidup pasien DM. Perlunya dikembangkan pengkajian dan intervensi keperawatan yang berfokus pada efikasi diri dan kepatuhan pasien DM tipe 2.

Self-efficacy and adherence are important factor in improving the quality of life of patients with type 2 diabetes. This study aimed to determine the relationship between self-efficacy and adherence to the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus in an outpatient unit of a Hospital in Jakarta.
This study was a cross-sectional, with sample of 125 patients with type 2 diabetes mellitus. The Diabetes Management Self- Efficacy (DMSES), the Diabetes Activities Questionare (TDAQ), and the Diabetes Quality of Life (DQOL) were employed as instruments.
The results showed that selfefficacy (0.0005), and adherence (0.0005) were significantly associated with quality of life and the most dominant variable is adherence.
Multivariate test results indicate that the variable self-efficacy, adherence, education level, and depression determines quality of life of diabetic patients. This study suggestsis the need fornursing assessment and interventions that focus on the self-efficacy and adherence diabetes mellitus patient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaqqi Ubaidillah
"ABSTRAK
Klien dengan diabetes sangat beresiko mengalami kecelakaan lalu lintas, diantaranya dapat disebabkan oleh komplikasi akut yakni, hipoglikemia dan hiperlikemia, komplikasi kronis yakni, penyakit mikrovaskular, penyakit makrovaskular dan neuropati. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam pengalaman klien diabetes saat berkendara di Kota Depok. Metode penelitian menggunakan fenomenologi. Enam orang dewasa dengan diabetes dipilih dengan purposive sampling. Tujuh tema diperoleh dengan metode content analysis Colaizzi yang merupakan perwakilan makna yang terkandung dari pengalaman berkendaraan pada klien DM. Ketujuh tema tersebut saling terkait. Penelitian ini memberikan gambaran dan data dasar bahwa terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan pada klien diabetes yang aktif berkendara. Oleh sebab itu, diharapkan adanya regulasi dan edukasi klien diabetes yang aktif berkendara.

ABSTRACT
Clients with diabetes are particularly at high risk of traffic accidents that might be caused by the acute complications such as, hypoglycemia and hyperglycemia as well as chronic complications such as, micro-vascular diseases, macro-vascular diseases and neuropathy. This study aimed to get an in-depth understanding about the experience of diabetic clients during driving car or riding motorcycle at Depok city. Six participants were recruited using a purposive sampling method. A Colaizzi content analysis was employed. Seven Themes emerged depicted the meaning of experiences of driving among DM clients. The seven themes were interdependence. This study concluded that diabetes clients who actively drive had high risk of having road accident. This study suggested the necessity of regulation and education for clients with diabetes who actively drive"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zafril Luthfy R.A.
"Dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) perlu terus dipantau dan di evaluasi dari berbagai aspek.
Salah satu aspek yang cukup penting dan banyak konstribusinya dalam menopang keberhasilan program KIA adalah aspek manajemen program KIA yang dilakukan oleh Bidan di Desa. Meskipun pemerintah telah melakukan terobosan dengan penempatan bidan di seluruh pelosok desa tanah air, namun hasilnya sampai sekarang belum sesuai dengan harapan, termasuk di Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Barat.
Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan manajemen program KIA oleh Bidan di Desa, dan faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Barat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan unit analisis Bidan di Desa (individu) yang telah bertugas lebih dari dua tahun dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara Sistematic Random Sampling, sebanyak 100 sampel.
Variabel-variabel yang diteliti meliputi variabel dependen yaitu fungsi-fungsi pelaksanaan Manajemen Program KIA (Perencanaan, Penggerakan dan Penilaian), sedangkan variabel independen adalah umur, status perkawinan, tempat tinggal, lama bertugas, pelatihan, dukungan masyarakat, bimbingan teknis, umpan balik, hasil kerja dan saran kerja.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pelaksanaan Manajemen Program KIA oleh Bidan di Desa di Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Barat, proporsinya sama antara yang baik dan yang kurang baik. Dengan uji Chi-Square, diketahui hanya ada satu faktor yang secara statistik berhubungan dengan pelaksanan manajemen program KIA yaitu umur (X2 6,723 p= 0,009).
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Departemen Kesehatan RI agar penempatan dan pemberian tugas Bidan di Desa harus memperhatikan faktor umur, kepada Kepala Seksi KIA Dinas Kesehatan, para Kepala Puskesmas dan Bidan Pengelola Puskesmas, agar mengingatkan serta menegaskan kembali pentingnya melaksanakan manajemen program KIA oleh Bidan di Desa, selalu melakukan bimbingan teknis dan segera memberikan umpan balik hasil kerja Bidan di Desa. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya disarankan agar penelitian ini terus dilanjutkan dengan metode yang lebih tepat dan variabel-variabel yang lebih spesifik serta akurat.

The Factors Related to the Application of Management of Mother and Child Health Care Program by Village Midwife in West Aceh District Years 1998In disrreasing Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) as one of the effort in the human resource improvemant, the implemantation of Mother and Child Care must be monitored and evaluated on several aspects.
One of the aspect that is necessary and will contribute to success of break through Mother and Child Care program in village midwife. While government have done by distributing in village midwife, but the result still for from expectation as to get discriptian of the including that in Aceh District.
Related to these problems this research has an objective management of the program of Mother and Child Care by midwife, and the related factors.
This research is done in Aceh West District, Aceh Province, using Cross Sectional design with analisys unit in village Midwife (individual) as who have worked more than two years and sample have done with Simple Random Sampling sum 100 samples.
The variables who researched involve dependent variable by the function of the Aplication of Management Mother and Child Health Care program namely planning, actuating , and evaluation, independent variables were age, marriage status, resident, task, training, community support, technical guidance, job feed back and infrastructure.
The research conclution that the Aplication of Management of Mother and Child Health Care Program by Village Midwife in West Aceh, the same proportion between good and not so good_ By the Chi-Square statistics exam, known that age was a factor related with aplication management mother and child health care program (X2=6,723
According to the research, recommended for Health Department Republic of Indonesia in order to placement and giving job to village midwife must be concider age factor. Head of mother and child care health, section, head of public health center and midwife commitee, in order to remain and will focus how necessary application of Mother and Child care by midwife, always do technical guidance and job feed back with midwife resulted in village. While for researcher this research could continued with several method which more effective and specific variables and so accurate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjut Maimunah
"WHO (1987) memperkirakan 500.000 ibu meninggal di dunia setiap tahunnya akibat penyulit selama hamil, bersalin dan nifas, dan 99% terjadi di negara-negara berkembang. Berdasarkan data SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) angka kematian ibu masih tinggi yaitu sebesar 390/100.000 kelahiran hidup. Untuk menunjang program pembangunan kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Aceh melakukan perencanaan upaya penurunan AKI (Angka Kematian lbu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) yaitu antara lain mempersiapkan dan mendidik tenaga kesehatan (bidan) untuk melakukan pelayanan kesehatan terutama ibu dan anak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis ingin melihat keterampilan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan antenatal. Data Kantor Wilayah Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Aceh tahun 1998, cakupan Kl dan K4 masih jauh dari target nasional (K1=90%, K4=80%). Dari data Kabupaten Aceh Besar dan Kecamatan Kuta Baro juga masih sangat rendah dari target nasional. Untuk peningkatan peranan dalam menyelenggarakan kesehatan ibu dan anak diadakan peninjauan kembali peraturan dan perundang-undangan tentang Registrasi Bidan No. 36311980, dan tahun 1996 keluar Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 572/Menkes/Per/1996. Sehubungan dengan hal tersebut bidan diharapkan mempunyai keterampilan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan antenatal.
Tujuan penelitian adalah diketahuinya keterampilan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan antenatal. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan potong lintang. Pengamatan dilakukan diseluruh desa Kecamatan Kuta Baro (total populasi). Dengan jumlah 87 pasien dan 44 bidan, pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan daftar isian terhadap keterampilan bidan melakukan asuhan kebidanan antenatal, mengisi angka untuk menjawab pengetahuan tentang keterampilan bidan melakukan asuhan kebidanan antenatal. Analisa data adalah analisa univariat dan analisa bivariat.
Hasil analisis univariat keterampilan bidan melakukan anamnesis diperoleh hasil 50,6% yang terampil, tidak terampil 49,4%. Keterampilan menimbang berat badan diperoleh sebesar 82,8% terampil, 17,2% tidak terampil. Pengukuran tekanan darah diperoleh 67,8% terampil, 32,2% tidak terampil. Hasil yang diperoleh dalam melakukan periksa pandang 49% terampil dan sebanyak 51% tidak terampil, sedangkan hasil yang diperoleh dalam melakukan periksa raba abdomen 92% terampil, 8% tidak terampil, periksa dengar sebanyak 87,4% yang terampil, tidak terampil sebanyak 12,6% serta penyuluhan 88,5% yang terampil, 11,5% yang tidak terampil.
Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (p<0.05) antara pengetahuan bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang, umur bidan dengan anamnesis, umur bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang, umur bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan penyuluhan, masa kerja bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang, masa kerja bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan penyuluhan, banyaknya pelatihan yang diikuti bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang.

WHO (1987) estimated 500,000 women passed away every year because of pregnancy, 99% of them happened in the developing countries. Based on Indonesia Health and Demographic Survey (IHDS) or SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) Maternal Mortality Rate in Indonesia Currently is about 390/100.000 live births.
To support the national on health development, Daerah Istimewa Aceh province is carrying out program to reduce maternal mortality rate in infant mortality rate by preparing and training health providers (midwives) to provide adequate health services for mother and children. Considering the situation in country in general and specifically DI Aceh the author is carrying out research to examine the midwives skill in practicing midwifery antenatal care and it's related factors.
According to the data available at Kantor Wilayah Kesehatan Daerah Istimewa Aceh achievement of K1 and K4 in 1998 is for bellow the national target (K1=90%, K4=80%). The Data in Aceh Besar regency and Kuta Baro sub district also show the low of K1 and K4 compared national target .To improve mother and child health, rules and legislation of midwives registration No. 363/1980 is reviewed and them in 1996 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 572/Menkes/Per/1998 is authorized.
To examine the midwives skill in midwifery care and its influencing factors are the purpose of this research. A cross sectional method of data collection and observation have been done in very Single Village on the sub district of Kuta Baro with 87 patients and 44 midwives as total population.
Data collection was also carried out using questionnaires to reveal midwives knowledge about midwifery their skill in practicing midwifery antenatal care. After data collection on has been done, the univariate and bivariate is conducted to reveal the distribution and relationship between variables.
The result of univariate analysis on midwives skill in practicing anamnesis as follows 50.6% is skillful, 49.4% not skillful. Measuring weight 82.8% is skillful, and 17.2% are not skillful. Measuring blood tension 67.8% is skillful, and 32.2% are not skillful. Measuring inspection diagnose 39.1% are skillful, and 60.9% are not skillful, measuring palpation 92% are skillful, and 8% are not skillful, measuring auscultation 87.4% are skillful, and 12.6% are not skillful, measuring consultation 88.5% are skillful, and 11.5% are not skillful.
The result of bivariate analysis determined the significant association (p<0.05) between knowledge and skill in inspection at diagnose practice, ages with skill in anamnesis practice, ages with skill in-inspection diagnose practice, ages with skill in consultation practice, job experience with midwives skill in inspection of diagnose practice, job experience with skill in consultation practice, and frequency of training participation with midwives skill in inspection diagnose practice.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T4641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Saptanigsih
"ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua?
duanya. Pasien diabetes berisiko mengalami infeksi yang umumnya terlokalisir di
saluran kemih. Penelitian bertujuan mengidentifikasi determinan infeksi saluran
kemih pasien diabetes melitus perempuan di RSB Bandung. Desain penelitian
cross sectional dengan consecutive sampling didapatkan 60 sampel. Instrumen
menggunakan kuesioner, timbangan berat badan, alat pengukur tinggi badan, dan
hasil urinalisis. Hasil penelitian menunjukkan usia dan upaya pengendalian
diabetes melitus berhubungan dengan infeksi saluran kemih. Usia merupakan
determinan utama terjadinya infeksi saluran kemih pada pasien DM perempuan
(nilai p 0.009, OR 16.3) setelah dikontrol riwayat infeksi saluran kemih. Perawat
perlu melakukan pengkajian mendalam dan edukasi terkait faktor risiko dan upaya
pencegahan infeksi saluran kemih agar komplikasi dapat diminimalkan.

ABSTRACT
Diabetes mellitus is an endocrine disease characterized by hyperglycemia that
result from defect in insulin secretion, or its action or both. Diabetes patient is at
risk to have infection that is commonly localized in urinary tract. This research is
aimed to identify determinant of urinary tract infection of women diabetes patient
in RSB Bandung. This research design is cross sectional with consecutive
sampling and have 60 samples. Instruments used in this research are questionaire,
weight scale, height scale, and urinalysis check result. The result of the research
shows that age and diabetes control effort related to urinary tract infection. Age is
the main determinant to urinary tract infection in women diabetes patient (p value
0.009, OR 16.3) after being controled by urinary tract infection history. Nurses
need to held deeper assesment and education related to risk factors and an effort to
prevent urinary tract infection in order to minimize the complication."
2012
T 30404
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Wahyuningsih Attas
"Tesis ini bertujuan mengetahui rencana aksi pelayanan berkesinambungan di rawat jalan RSUP Fatmawati guna meningkatkan citra RS Fatmawati. Analisis dilakukan secara mikro melalui wawancara pasien, manajemen, serta petugas kesehatan dan secara makro melalui analisis kebijakan.
Hasil menunjukkan bahwa gap pada pelayananan rawat jalan terdapat pada kesesuaian kualitas (kecepatan layanan, kelengkapan obat, kenyamanan) dan komunikasi. Masalah ketidakpuasan yang terjadi di Fatmawati merupakan pengembangan dari akar masalah yaitu meningkatnya kunjungan pasien akibat sistem rujukan yang tidak berjalan.
Rencana aksi yang dirancang dibuat secara makro yaitu memperbaiki sistem rujukan dengan fokus menyeimbangkan peran Unit Kesehatan Masyarakat dan Unit Kesehatan Perseorangan dan juga secara mikro melalui perbaikan internal rumah sakit.

This thesis aims to find the continuous action plan in the Fatmawati general hospital outpatient services in order to increase the Fatmawati General Hospital's image. The micro-analysis was conducted by interviewing patients, managements, health workers and the macro analysis was done through policy analysis.
The results showed that the gap in outpatient service were in the compatibility quality (service speed, drug completeness, comfort) and communication. The dissatisfaction problems that occur in Fatmawati general hospitals was the cultivation of the main root problem which was the rising number of patients as a result of the referral system ineffectiveness.
The action plan designed in a macro scale is to improve the referral system with a focus on balancing the role of public health unit and individual health unit, in the micro scale the action plan is conducted through out hospitals internal improvements. This efforts also needs to be strengthened with Primary Health Care System as a strategy to ensure the affordability of essential health services provided universally to the public in order to achieve the common goal of a better health
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khoiroh Muflihatin
"Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain pre test and post test nonequivalent control yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas perpaduan terapi dzikir dan PMR terhadap kadar glukosa darah pasien DM tipe 2. Jumlah sampel 30 orang yang di rawat di Rumah Sakit yang terbagi dalam 3 kelompok intervensi (gabungan dzikir & PMR, Dzikir dan PMR) dengan kriteria inklusi tidak mengalami komplikasi akut DM, mendapatkan terapi insulin dan beragama Islam (khusus untuk intervensi dzikir).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar glukosa darah sebelum dan setelah intervensi pada masing-masing kelompok (p=0.000) dan rata-rata kadar glukosa darah setelah intervensi antar kelompok (p=0.004), Selisih rata-rata kadar glukosa darah sebelum dan setelah intervensi antar kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p= 0.167). Selisih mean rata-rata kadar glukosa darah sebelum dan setelah intervensi yang paling besar adalah pada kelompok intervensi gabungan terapi dzikir & PMR. Gabungan terapi dzikir dan PMR lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan terapi dzikir saja atau terapi PMR saja. Penelitian ini merekomendasikan agar gabungan terapi dzikir dan PMR dapat diterapkan di pelayanan klinik sebagai terapi tambahan pada terapi standar untuk membantu menurunkan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2.

This is quasi experiment study with pretest and posttest nonequivalent control. This study aimed to determine the influence of Dhikr and Progressive Muscle Relaxation on Blood Glucose score on Diabetic Type 2 Patient. Total sample on this study were 30 Diabetic Type 2 Patients who were hospitalized, divided into 3 groups patients. First group consist of patients who were received both dhikr and PMR; second group received only dhikr; and third group PMR. The inclusion criteria patients were not experience diabetic acute complication, received insulin therapy, and believe in Islam.
The result shows there is significant different between blood sugar level before and after intervention on every groups (p=0.000) and significant different on the mean blood sugar level after intervention (p=0.004). The mean different of blood glucose level before and after intervention shows no significant different amongst groups (p= 0.167). The highest mean different was on blood sugar level before and after intervention was on group who received dhikr and PMR. The combination between Dhikr and Progressive Muscle Relaxation is more effective to decrease blood sugar level compare to a group who only received dhikr or PMR. This study recommends to give combination between Dhikr and Progressive Muscle Relaxation as a complementary therapy to standard (insulin) therapy to maintain blood sugar on normal level on diabetic type 2 patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaqqi Ubaidillah
"ABSTRAK
Prevalensi hospitalisasi pasien diabetes cukup tinggi dengan berbagai macam alasan untuk dirawat inap, namun upayadalam pengontrolan glukosa darah sering mengalami kegagalan walaupun sudah dilakukan dengan pendekatan medis.Kegagalan dalam pengontrolan glukosa darah dapat mengakibatkan komplikasi baik akut maupun kronis. Pencegahankomplikasi memerlukan peran dari berbagai multidisiplin ilmu salah satunya adalah perawat spesialis medikal bedahdalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan berbagai teori keperawatan. Salah satunyaadalah Model adaptasi Roy yang dapat dijadikan acuan dalam memberikan asuhan keperawatan yang holistik dankomprehensif dengan meminimalkan stimulus yang mempengaruhi adaptasi agar tercapai perilaku yang adaptif. Praktekberbasis bukti atau evidence based nursing menggunakan kognitif behavioral terapi bertujuan untuk meningkatkankepatuhan pasien terhadap regimen terapeutik. Peran perawat spesialis sebagai inovator untuk meningkatkan self-carepasien DM tipe 2 dengan upaya program self-health assessment. Kata kunci: Diabetes Mellitus, Perawat Spesialis, Model Adaptasi Roy, kognitif behavioral terapi dan self-care.
ABSTRACT
Abstract Prevalence of hospitalization diabetes patient is quiet high with various reason to be admitted, but the efforts incontrolling blood glucose often fail even after performed by medical approach. Failure of glucose control could causeboth acute and chronic complication. A multidisciplinary approach is essential to prevent DM complications and improvepatient rsquo s quality of life. The medical surgical nurse specialist is expected to have a central role in diabetes care, and toperform nursing care based on nursing theories. Roy adaptation model can be utilized as a framework for nurses inproviding a holistic and comprehensive nursing care by minimizing stimuli that affect patient rsquo s ability to become adaptive.Evidence based nursing used cognitive behavioral therapy purposed to improve patient rsquo s adherence towards DM therapyprogram. The medical surgical nurse specialist took part as the innovator of care to enhance self care diabetes tipe 2through self health assessment program.Key word diabetes mellitus, nurse specialist, adaptation model Roy, cognonitive behavioral therapy and self care"
2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Neng Intan
"Penyakit endokrin merupakan penyebab kematian dengan angka yang cukup tinggi baik secara nasional maupun global. Hal ini menjadi tantangan bagi seluruh tenaga kesehatan khususnya bagi perawat spesialis medikal bedah peminatan endokrin dalam ikut membantu menurunkan tingkat komplikasi yang terjadi. Praktik ilmu keperawatan yang berkualitas berdasarkan evidence base nursing terbaru menjadi landasan dalam melaksanakan peran sebagai pemberi asuhan, peneliti, pendidik dan inovator. Praktik residensi perawat spesialis peminatan endokrin berlangsung dalam dua semester telah memberikan pengalaman dan kesempatan untuk menerapkan teori keperawatan secara menyeluruh dalam mengelola asuhan kepada pasien. Penerapan model teori adaptasi Roy dilakukan oleh residen terhadap 30 kasus resume dan satu kasus kelolaan utama yaitu pada pasien Diabetes Melitus type 2 dengan riwayat KAD, akut on CKD, hipertensi, dyslipidemia dan pankreatitis akut. Peran peneliti dilakukan dengan menerapkan evidence base nursing yaitu melalui inlows sixty second sebagai alat screening risiko terjadinya luka kaki pada pasien Diabetes Melitus. Inovasi pelayanan yang dilakukan residen adalah membuat alat simulation tool yaitu alat edukasi untuk pasien Diabetes Melitus yang menerima terapi insulin pertama kali. Protokol ini mampu memberikan panduan secara sistematis, mudah dipahami, serta mudah dilaksanakan oleh perawat kepada pasien sehingga diharapkan pasien dengan terapi insulin tidak merasa ketakutan saat mendapatkan insulin pertama kali.

Endocrine disease is a cause of death with a fairly high number both nationally and globally. This is a challenge for all health workers, especially for medical surgical specialist nurses specializing in endocrine in helping to reduce the rate of complications that occur. Quality nursing science practice based on the latest nursing evidence base is the cornerstone in carrying out the role as a caregiver, researcher, educator and innovator. The endocrine specialist nurse residency practice which takes place over two semesters has provided experience and opportunity to apply nursing theory as a whole in managing care for patients. Residents applied Roy's adaptation theory model to 30 resume cases and one main managed case, namely type 2 Diabetes Melitus patients with a history of DKA, acute CKD, hypertension, dyslipidemia and acute pancreatitis. The role of the researcher is carried out by applying evidence-based nursing, namely through sixty second inlows as a screening tool for the risk of foot injuries in patients with Diabetes Melitus. The resident's service innovation is to make a simulation tool, which is an educational tool for Diabetes Melitus patients who receive insulin therapy for the first time. This protocol is able to provide guidance in a systematic, easy to understand, and easily implemented by nurses to patients so that patients on insulin therapy are expected not to feel afraid when they get insulin for the first time."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library