Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Febrian
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan hubungan antara dukungan sosial resiprokal dan tingkat stres di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia. Studi-studi sebelumnya melihat dukungan sosial memiliki peran penting, namun dukungan sosial sebagian besar melihat dari sisi penerimaan dukungan sosial. Studi ini melihat pada sisi penerimaan dan pemberian dukungan sosial yang berpengaruh pada stres mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui survei daring dan terkumpul 504 partisipan. Dalam analisis tingkat stres sebanyak 51.98% mahasiswa mengalami tingkat stres yang tinggi. Sementara itu, dalam analisis dukungan sosial resiprokal sebanyak 10.71% mahasiswa yang memiliki hubungan resiprokal. Uji chi-square menunjukkan bahwa kedua variabel secara statistik memiliki hubungan. Dukungan sosial resiprokal menjelaskan pengaruh terhadap tingkat stres mencapai 11.2%. Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi antara lain sumber daya personal, peran-hubungan teman dan keluarga, dan norma pertukaran.
ABSTRACT Current study explains association between reciprocity of social support and level of stress among college students at University of Indonesia. A plenty of previous research were mostly emphasize aspect of receiving social support yet did not take an interest in giving social support. This study examined on effects of giving and receiving social support on student stress. Quantitative approach was used by this study and was 504 students that completed online survey. The prevalence of severe stres was 51.98%. Meanwhile, there were 10.71% students that had a reciprocity of social support. Chi-square test shows that both variables had relationship statistically. Reciprocity of social support improved ability to predicted students stres by 11.2%. There were other factors affected students stress in related to reciprocity of social support, such as personal resource, role-relationship both friend and family, and exchange norms.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifatul Ulya
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai studi sosiologi kesehatan tentang keputusan pemilihan pengobatan alternatif pada pasien patah tulang. Studi-studi terdahulu yang membahas mengenai faktor-faktor pemilihan pengobatan alternatif kebanyakan menggunakan faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor budaya untuk menjelaskan penyebabnya. Pada penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan pada pengobatan alternatif dan tingkat kepuasan pada pengobatan konvensional untuk melihat pengaruhnya terhadap keputusan pemilihan pengobatan alternatif patah tulang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif untuk menjelaskan hubungan antar variabel dengan uji statistik Goodman and Kruskal Tau. Sampel pada penelitian ini berjumlah 160 responden, dengan kriteria yang pernah mengalami patah tulang, pernah melakukan pengobatan alternatif dan konvensional, berusia 15-64 tahun dan berdomisili di Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kepercayaan pada pengobatan alternatif terhadap keputusan pemilihan pengobatan alternatif. Adapun dimensi kepercayaan paling tinggi yang mempengaruhi pemilihan pengobatan alternatif adalah cues to action, yaitu 71,25%. Namun, penelitian ini juga menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat kepuasan pada pengobatan konvensional terhadap keputusan memilih pengobatan alternatif. Hal ini karena responden memiliki kepuasan yang tinggi terhadap pengobatan konvensional. Salah satu dimensi kepuasan yang tinggi adalah dimensi responsiveness, yaitu kesigapan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis sebesar 68,13%. ......This thesis discusses the sociology of health regarding the decision to choose alternative medicine in fracture patients. Previous studies that discussed the factors for choosing alternative medicine mostly used economic factors, social factors, and cultural factors to explain the causes. This study uses the level of belief in alternative medicine and the level of satisfaction with conventional treatment to see the effect on the decision to choose alternative treatment for fractures. This study uses an explanatory quantitative method to explain the relationship between variables using the Goodman and Kruskal Tau statistical test. The sample in this study amounted to 160 respondents, with criteria that had experienced a fracture, had done alternative and conventional treatment, aged 15-64 years and lived in Jabodetabek. The results of this study indicate that there is a relationship between the level of trust in alternative medicine and the decision to choose alternative medicine. The highest dimension of trust that affects the choice of alternative medicine is cues to action, which is 71.25%. However, this study also shows that there is no relationship between the level of satisfaction with conventional treatment and the decision to choose alternative medicine. This is because respondents have high satisfaction with conventional treatment. One of the dimensions of high satisfaction is the dimension of responsiveness, namely the responsiveness of services provided by medical personnel by 68.13%.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Ayusha Laksmi
Abstrak :
Selama ini muncul anggapan bahwa anak tidak memiliki pengaruh dalam keluarga dan hampir semua keputusan diambil oleh orangtua. Sedangkan anak tidak dapat berpendapat dan hanya mengikuti keputusan tersebut. Padahal sebenarnya, kini banyak orangtua yang mulai terbuka dan mau melibatkan anak dalam pengambilan keputusan meskipun bukan sebagai pengambil keputusan utama. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif ingin melihat bagaimana keterlibatan anak dalam pengambilan keputusan terkait kebutuhan anak serta kaitannya dengan gaya pengasuhan orangtua. Gaya pengasuhan yang diterapkan dalam keluarga dapat menentukan apakah anak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atau tidak karena anak membutuhkan dukungan dari orang dewasa untuk dapat berpendapat. Orangtua yang menerapkan gaya pengasuhan authoritative dan permissive akan terbuka dan mau melibatkan anak dalam pengambilan keputusan. ...... There is presumption arises that the children do not have any influence or power in familyand almost all the decision made by the parents. While children can not argue and just follow the decision. In fact, now many parents are open and willing to involve children in any decision making, although not as the primary decision maker. This research was conducted in qualitative methods and want to see if children really involved in decision making related to their needs and its relation to parenting style. Parenting style that applied in family can determine whether the child has the opportunity to participate in decision making or not because to be able to participate. Parents who apply authoritative and permissive parenting style will be open and willing to involve children in decision making.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014;2014
S55349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dipta Mahira
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang konflik, proses negosiasi dan konsensus dalam pengambilan keputusan di keluarga commuter marriage yang dilihat dari sudut pandang pihak commuter. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai empat orang informan yang terdiri dari dua orang commuter husband dan dua orang commuter wife. Kriteria informan yang dipilih adalah mereka yang telah menjalani commuter marriage minimal dua tahun, memiliki minimal satu anak, dan periode waktu pulang ke rumah minimal dua kali dalam seminggu. Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat dua jenis pengambilan keputusan di keluarga commuter marriage, yaitu pengambilan keputusan ketika pelaku commuter berada di rumah dan tidak berada di rumah. Konflik, proses negosiasi dan konsensus dalam pengambilan keputusan di keluarga commuter marriage dipengaruhi oleh struktur sosial dan struktur situasional keluarga.
ABSTRACT
This study discusses conflict, negotiation process and consensus in decision making within commuter marriage couples from commuters’s point of views. This study is carried out using qualitative method by interviewing four informants consists of two commuter husbands and two commuter wives. The informants are chosen based on their experiences on having commuter marriage for as long as a minimum of two years, having at least one child and with the period of commuting at least twice a week. This study shows that there are two types of decision making in commuter marriage families, decision making happens when commuters are at home and when commuters aren’t at home. Conflict, negotiation process and consensus in decision making are influenced by social structure and situational structure within the familes.
2015
S57892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar
Abstrak :
Salah satu indikator yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah perkawinan adalah kepuasan didalam perkawinan. Skripsi ini merupakan hasil penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara tingkat religiusitas dan tingkat kesadaran kesetaran gender terhadap tingkat kepuasan perkawinan kader PKS Beji, Depok. Populasi penelitian ini yaitu kader PKS Beji yang telah menikah dan memiliki usia perkawinan 1 tahun. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 69 responden yang terdiri dari 37 responden laki-laki dan 32 responden perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat religiusitas dan tingkat kesadaran kesetaraan gender terhadap tingkat kepuasan perkawinan kader PKS Beji. ...... One of the indicators that determine the success or failure of a marriage is the satisfaction in marriage. This thesis is the result of quantitative research that aims to see how the relationship between the level of religiosity and the level of awareness of gender equality to the level of marital satisfaction PKS cadres Beji, Depok. The population in this study are Beji PKS cadres who have been married and have a 1 year old marriage. The number of samples in this study are 69 respondents consisting of 37 male respondents and 32 female respondents. The results of this study indicate that there is a positive relationship between the level of religiosity and the level of awareness of gender equality to the level of marital satisfaction PKS cadres Beji.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifi Ambarwati
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara dukungan sosial keluarga dan dukungan sosial teman dengan aspirasi karir mahasiswi. Pendekatan penelitian yang dipakai adalah kuantitatif dengan sampel 100 mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Pengukuran dukungan sosial keluarga dilakukan dengan alat ukur Career-Related Parent Support Scale CRPSC Turner, Brissett, Lapan, Udipi, Ergun, 2003 sedangkan pengukuran aspirasi karir mahasiswi menggunakan Career Aspiration Scale Revised CASR Gregor, 2015 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan aspirasi karir mahasiswi dan ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial teman dengan aspirasi karir mahasiswi. Penelitian ini juga menunjukkan dukungan sosial teman lebih berpengaruh terhadap aspirasi karir mahasiswi.
ABSTRACT
The purpose of this research is to explain the relationship between family social support and friend social support towards female student 39 s career aspirations. It is a quantitative approach research with survey techniques using 100 respondents form Faculty of Social and Political Science University of Indonesia. The family social support was measured using a modification instrument named Career Related Parent Suport Scale CRPSS Turner, Brissett, Lapan, Udipi, Ergun, 2003 and Career Aspiration was measured using a modification instrument named Career Aspiration Scale Revised CASR Gregor, 2015 . The results suggest that there is a positive relationship between family social support and friend social support towards female student 39 s career aspirations. Finally, it also suggest that friend social support is giving more impact to female student rsquo s career aspirations.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Princella
Abstrak :
ABSTRACT
Setiap suku di Indonesia memiliki nilai dasar yang dijadikan pedoman dalam hidup. Pada masyarakat Batak, Dalihan Na Tolu merupakan budaya dalam bentuk sistem kekerabatan yang dijunjung tinggi pada masyarakat Batak untuk mendapatkan tiga berkat hidup, yakni hamoraon kekayaan, hagabeon keturunan, dan hasangapon kehormatan. Studi-studi sebelumnya menjelaskan perubahan Dalihan Na Tolu pada masyarakat Batak perkotaan namun tidak membahas bagaimana upaya mempertahankan nilai Dalihan Na Tolu tersebut dalam lingkup keluarga. Penelitian ini ingin membahas bagaimana sosialisasi yang dilakukan pada keluarga etnis Batak Toba dalam menghadapi perubahan sosial di perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalihan Na Tolu dan 3 tiga berkat hidup orang Batak masih dipertahankan di masyarakat Batak perkotaan. Pola sosialisasi yang efektif digunakan keluarga khususnya orang tua dalam menurunkan nilai Dalihan Na Tolu dan 3 tiga berkat hidup adalah dengan pola sosialisasi demokratis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam pada keluarga Batak Toba yang masing-masing keluarga terdiri dari satu ayah, satu ibu, dan dua anak yang berjemaat di HKBP di DKI Jakarta.
ABSTRACT
Each ethnics in Indonesia has a basic value that is used as a guide in life. In Batak community, Dalihan Na Tolu is a culture in the form of a kinship system that is upheld in the Batak community to get three blessings of life, namely hamoraon wealth, hagabeon generation, and hasangapon honor. Previous studies have explained Dalihan Na Tolu 39 s change to the Batak community in urban context but did not discuss how to maintain the value of Dalihan Na Tolu itself in the family sphere. This research would like to discuss how socialization conducted on Toba families in facing social changes in urban areas. The results show that Dalihan Na Tolu and three blessings of life are still maintained in Batak community in urban context. The effective socialization patterns used by families, especially parents in teaching Dalihan Na Tolu and three blessings of life is the democratic socialization. This research used qualitative method with in depth interview to Toba family which each family consist of one father, one mother, and two children who are members of HKBP in DKI Jakarta.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srilusiana Simarmata
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang double burden inang penjahit kebaya yang berada di Pasar Dwikora, Pematangsiantar Sumatera Utara. Double burden yang dialami oleh para inang penjahit di dalam keluarga mereka merupakan dampak dari nilai – nilai budaya Patriarki Batak yang masih dipegang erat dalam keseharian masyarakat Pematangsiantar. Skripsi ini memaparkan bagaimana nilai maskulinitas dalam budaya patriarki Batak mengakibatkan banyak laki – laki yang tidak menjalankan fungsi ekonomi mereka di dalam keluarga. Nilai patriarki juga membuat para inang penjahit kebaya ini tidak bisa meninggalkan pekerjaan domestiknya sehingga terjadi double burden. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode kualitatif, lewat observasi dan wawancara mendalam dengan inang penjahit kebaya yang menjadi informan dalam penelitian ini. ......This study discuss about the double burden of inang penjahit kebaya (Batak’s traditional kebaya woman taylor) in Pasar Dwikora, Pematangsiantar, Sumatera Utara. The study found out that the double burden of inang penjahit kebaya in their family’s daily life is the impact of Batak’s traditional values which lies on Pematangsiantar’s society. Furthermore, by Parson’s family function aprroach, this study sees how masculinity concept on Batak Patriarchy result in the disfunction of a man on their family; but in the other side makes inang penjahit kebaya cannot leave her domestic function, as the emerged of the double burden. This study also try to figure out how inang penjahit kebaya sees her double burden, and the lack of their husband’s economy responsiblities in the family. In data collection process, this study use qualitative research method by depth interview and observation. Informant in this study is inang penjahit kebaya in Pasar Dwikora Pematangsiantar.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kistiyah Aini Sri Prabasanti
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perilaku kesehatan preventif remaja terkait HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan hubungan perilaku kesehatan preventif dengan attitudes terkait HIV/AIDS yang dimiliki remaja akhir di wilayah Depok dan hubungan perilaku kesehatan preventif dengan subjective norms terkait HIV/AIDS yang dimiliki remaja akhir di wilayah Depok.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tehnik penggumpulan data survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kesehatan preventif remaja terkait HIV/AIDS tinggi. Mayoritas responden memiliki attitudes mengenai perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS tinggi dengan perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS yang tinggi; dan mayoritas responden memiliki subjective norms mengenai perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS rendah dengan perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS yang tinggi.
ABSTRACT
This thesis discusses about preventive health behavior of adolescent. The purpose of this research are to describe relation between preventive health behavior with attitudes about HIV/AIDS of late adolescent in Depok and to describe relation between preventive health behavior with subjective norms about HIV/AIDS of late adolescent in Depok.

This research uses quantitative method of data collection through survey. The result of research indicate that participant of this research has high preventive health behavior in HIV/AIDS. Almost all of participant of this research has high attitudes about preventive health behavior in HIV/AIDS with high preventive health behavior in HIV/AIDS, and almost all of participant of this research has low subjective norms about preventive health behavior in HIV/AIDS with high preventive health behavior in HIV/AIDS.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Maulana
Abstrak :
ABSTRAK Sosialisasi Orang Tua Kader PKS diperlukan untuk menanamkan nilai kepada anak terkait pengetahuan Islam yang khas PKS. Sosialisasi kekhasan tersebut dilakukan orang tua dengan memanfaatkan masa kanak-kanak dan remaja anak kader. Anak kader sebagai objek sosialisasi diharapkan bisa menjadi kader di masa yang akan datang. Selain itu, keluarga kader mengalami tantangan dalam memberikan sosialisasi ketika anak sudah memasuki tahap dewasa, sosialisasi primer mengalami pergeseran kepada sosialisasi sekunder dan partisipatori yang lebih dominan daripada anak kader pada masa sebelumnya. Penelitian ini menggunakan kualitatif deksriptif dengan menggunakan konsep sosialisasi untuk melihat proses penanaman nilai dalam konteks Islam khas PKS dan mengambil informan dengan unsur pengurus Bidang Perempuan PKS, orang tua Kader, dan anak kader. Penelitian ini menemukan bahwa pada masa dewasa, mereka lebih dipengaruhi oleh peer group nya dan media massa sebagai pendukung dalam memandang Islam khas PKS. Keluarga kader juga tidak bisa memutuskan anak dalam memilih pilihan untuk tidak mengikuti jalur menjadi kader sesuai orang tua harapkan.
ABSTRACT PKS's Successor Socialization from Parents is necessary to instill values to children related the knowledge of Islam PKS. The unique socialization from the parents is done to take the advantage of childhood and adolescent of the children of the successor. The successor's child as an object of socialization is expected to be a successor in the future. In addition, the successor's family experience challenges in providing socialization when the child has entered the mature stage, the primary socialization has shifted to the secondary socialization and participatory is more dominant than the children of the successor in the past. This study used a qualitative descriptive by using the concept of socialization to view the investment process in the context of Islamic values which is typical with PKS and took the informants who are the board of Women Affairs in PKS, the successor's parents, and the successor's children. This study found that in adulthood, they are more influenced by the peer group and the mass media as a supporter of looking at Islam PKS. Successor's Family also can not force the child to choose the option to follow the path into a successor that the parents expect.
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>