Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melissa Astrid Wulan Ruru
Abstrak :
Skripsi ini mengeksplorasi bagaimana dampak demam pendidikan terlukiskan melalui pengambilan keputusan dalam pendidikan dan kehidupan pendidikan pelajar sekolah tingkat menengah. Skripsi ini juga membahas lebih dalam mengenai apa yang dimaksud dengan demam pendidikan, bagaimana demam pendidikan muncul di dalam masyarakat Korea Selatan dan pengaruh seperti apakah yang diberikan terhadap pendidikan Korea Selatan. Berdasarkan wawancara terhadap pelajar sekolah tingkat menengah di daerah Gangnam, skripsi ini mendalami kisah mereka, minat, pandangan dan perasaan mereka terhadap kehidupan sekolah mereka setiap harinya. Penelitian ini menemukan bahwa demam pendidikan menyebabkan dampak negatif terhadap pelajar yang lebih banyak dibandingkan dampak positif. Skripsi ini juga membantu pembaca untuk mengerti lebih dalam mengenai pengaruh seperti apakah yang diberikan terhadap pelajar sekolah tingkat menengah. ......This thesis explores how education fever reflected in or influence educational decision and the academic life of South Korean secondary school students. This paper also explains what education fever is, how it emerged in South Korean society and what kind of influenced did it gave to South Korean education. Based on interviews with secondary school students attending different schools in Gangnam territory, this thesis explores their personal stories of activities, interests, point of views and feelings about their daily school life. The findings revealed that education fever brings much more of a negative influenced towards students rather than positive influences. This paper will help to understand what kind influenced that education fever brought towards students in the secondary school.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahfud Nurhuda
Abstrak :
Skripsi ini membahas pengaruh industrialisasi terhadap perubahan peran keluarga Korea. Pembahasan tersebut menguraikan bagaimana pengaruh industrialisasi terhadap peran keluarga di Korea, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan dan juga menguraikan nilai-nilai yang berubah di dalamnya. Penelitian akan dibuktikan dengan pendekatan kualitatif deskriptif atas perubahan dari peran masing-masing anggota keluarga di era modern Korea dan nilai-nilai yang berubah di dalamnya. Hasil studi ini membuktikan adanya pengaruh industrialisasi terhadap perubahan peran keluarga di Korea. Dari pembuktian tersebut, dapat ditarik kesimpulan mengenai nilai-nilai apa saja yang berubah di dalam keluarga Korea akibat industrialisasi. ......The focus of this study is to explain the changing role of the Korean family as a result of industrialization that applied there. The discussion outlines the effect of industrialization on the changing role of the family in Korea and the values that are changed in family. This study will be conducted by descriptive-qualitative approach of the changing role of each member in the family in the modern era of Korea and the values that are changed in it. The results of this study demonstrate the effect of industrialization on the changing role of the family in Korea. From the evidences, it can be deduced about what values are changed in the Korean family as a result of industrialization.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erica Monalisa
Abstrak :
ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang budaya memberi hadiah Jogong di kalangan penggemar fanatik Hallyu. Korea Selatan, melalui Hallyu, hadir di tengah masyarakat global dengan berbagai macam produk budaya populer seperti drama, musik, film, fashion dan lain sebagainya. Dengan media massa sebagai perantara, produk budaya pop Korea dengan mudah diterima dan digandrungi banyak orang di berbagai belahan dunia. Keberhasilan Hallyu mencuri perhatian masyarakat dunia memunculkan sekelompok sebuah budaya fanatisme di kalangan penggemarnya. Budaya ini terdiri dari beberapa bentuk, salah satunya adalah pemberian hadiah Jogong sebagai bentuk rasa cinta pada artis idolanya. Penelitian yang dilakukan memakai metode kualitatif, dengan menggunakan beberapa acuan ilmiah yang berkaitan dengan topik pembahasan yang bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang budaya memberi hadiah di dunia penggemar Korea. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa sejarah Korea pada masa Joseon mempunyai pengaruh terhadap budaya memberi hadiah di kalangan penggemar Hallyu. Kata Kunci: fanatisme; Hallyu; Jogong
ABSTRACT
This research is about gift giving culture Jogong among Hallyu fanatics. South Korea, through Hallyu, is present in the global community with a wide range of popular cultural products such as drama, music, movies, fashion and so on. With the media as an intermediary, Korean pop culture products are easily accepted and loved by many people in different parts of the world. The success of Hallyu stealing the attention of the world community has led to a group of fanatical cultures among its fans. This culture consists of several forms, one of which is the gift giving as a form of love to the idols. The research used qualitative methods, using several scientific references related to the topic of discussion that aims to examine deeper about the gift giving culture in the world of Korean fans. From the analysis, it can be concluded that Korean history in the Joseon period had an influence on gift giving culture among Hallyu fans.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Nursyahbani
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang peran gijichon dalam melayani kebutuhan tentara Amerika. Tujuan jurnal ini adalah untuk memberikan gambaran tentang keberlangsungan aktivitas prostitusi yang berada di gijichon periode 1945 ndash; 1980-an serta peran gijichon terhadap Korea Selatan. Dalam makalah ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan historis dan teknik penelitian kepustakaan. Penelitian ini memiliki hasil bahwa bentuk keterlibatan gijichon di Korea Selatan dalam melayani Amerika Serikat adalah dengan menyediakan kawasan atau area sebagai tempat berlangsungnya aktivitas seksual antara PSK maupun tentara Amerika serta turunnya campur tangan pemerintah Korea dan pihak militer Amerika Serikat dalam meregulasi aktivitas prostitusi di gijichon. Selain itu, peran yang disumbangkan oleh gijichon terhadap Korea Selatan adalah pencegahan penularan penyakit antara PSK Korea maupun tentara Amerika, keamanan nasional, penyumbang ekonomi nasional dan melindungi wanita Korea nonPSK dari aksi pemerkosaan tentara Amerika .Kata Kunci: Gijichon;Korea Selatan; Prostitusi; Pekerja Seks Komersial; Tentara Amerika Serikat.
ABSTRACT
ABSTRACTThis journal will talk about the role of gijichon in serving against US military needs. This journal rsquo s intention is to describe the prostitution activity that happened in gijichon 1945 ndash 1980s and the gijichon rsquo s role towards South Korea. The method that would be use in this journal is the method of qualitative with history approach and the study of literature research. This journal has a result that the involvement of gijichon in serving US military with the availability of distrcit or area that serving sexual activity to US military along with the involvement of Korean government and US military authority in regulating the gijichon prostitution. Moreover, gijichon rsquo s roles that has given into South Korea are prevent veneral disease rsquo s spread between Korean prostitutes and US military, national defense, contribute to national economy and secure the non prostitute Korean women from the US military rape.Keywords Gijichon Camptown South Korea Prostitution Prostitute US Military.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Savira Eknitananda
Abstrak :
Gisaeng adalah wanita penghibur profesional Korea yang dapat disamakan dengan Geisha dari Jepang dan Chi-nu dari Cina. Budaya ini dipercaya telah ada sejak Zaman Goryeo (Abad ke-9 M). Namun, pada masa penjajahan Jepang (1910-1945), budaya dan identitas Gisaeng mulai terkikis seiring masuknya musik populer ke Korea. Penelitian ini bertujuan mengungkap pengaruh musik populer terhadap identitas Gisaeng yang direpresentasikan dalam film Hae-Eohwa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa besarnya minat masyarakat terhadap musik populer mengakibatkan Gisaeng meninggalkan identitas lamanya untuk menjadi penyanyi musik populer. ...... Gisaeng is a professional female entertainer in Korea, equals to Geisha of Japan and Chi-nu of China. This culture is believed to be existed since Goryeo Era (9 M). However, during Japan Colonial Period (1910-1945), Gisaeng identity started to deteriorate as the popular music came in and flourished among Koreans. This research uses qualitative descriptive method and aims to expose the impact of popular music to the identity of Gisaeng. This research found that the level of public interest in popular music resulted in Gisaeng leaving their identity to pursue career in popular music business.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rubina Winnie Miranda
Abstrak :
ABSTRAK
Vietnam dan Thailand merupakan dua negara Asia Tenggara dengan proses modernisasi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Vietnam pernah berada di bawah rezim komunis, sedangkan Thailand cenderung pro- Amerika dan promodernisasi di masa Perang Dingin hingga setelahnya. Namun, keduanya sama-sama mengonsumsi Hallyu secara masif, menganggapnya sebagai simbol modernitas pan-Asia. Hallyu dilokalisasi dan dijadikan sebagai standar bagaimana budaya populer seharusnya diproduksi. Dengan kerangka teori sirkuit budaya, penelitian ini menganalisis dimensi-dimensi yang terkait dengan penyebaran Hallyu di Thailand dan Vietnam dan bagaimana kedua negara tersebut melokalisasi Hallyu sebagai produk lokalnya.
ABSTRACT
Vietnam and Thailand are two Southeast Asian countries that have been through different modernization process one and another. While Vietnam was once under a communist regime, Thailand was an ally of the U.S. and tend to be pro-modernization during the Cold War era the following era. However, both countries consume Hallyu massively and view it as a symbol of pan-Asian modernity. They also look up to Hallyu as a standard for how pop culture is supposed to be produced by localizing it. Using a modified circuit of culture as a theoretical framework, this paper examines the interrelated dimensions associated with Hallyu proliferation in Thailand and Vietnam, and how two countries localize Hallyu as their own local products.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Massie, Ria Mahallia
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kolonialisme Jepang di Korea tidak hanya merenggut nyawa, sumber daya alam, dan identitas bangsa Korea semata. Akan tetapi, juga membuat kehidupan masyarakat Korea, khususnya kaum petani, lekat dengan kemiskinan dan kesengsaraan. Penulis merumuskan bagaimana Kim Yujeong menggambarkan ironi kaum petani dalam cerpen Manmubang, Geum Ttaneun Kong Bat, dan Sonakbi yang dirilis pada 1935. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode close reading. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolonialisme Jepang di Korea turut melatarbelakangi lahirnya karya sastra yang menggambarkan realita penderitaan kaum kelas bawah akibat kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial. Dalam karya tersebut, para sastrawan biasanya menyelipkan kritik-kritik yang ditujukan kepada Jepang. Berbagai kritik tersebut disuguhkan menggunakan aliran sarkasme. Di sisi lain, Kim Yujeong menyuguhkan gagasan-gagasannya melalui karakter-karakter kaum kelas bawah menggunakan ironi sebagai alat kritik terhadap pemerintahan Jepang. Ironi situasional tersirat dalam cerpen Manmubang dan Geum Ttaneun Kong Bat, sedangkan ironi dramatis tersirat dalam cerpen Sonakbi.
ABSTRACT
This research aims to prove that Japanese colonialism in Korea not only took the lives, natural resources, and the identity of Korean people. However, it also made the peasantry lived in poverty and misery. The writer stated how Kim Yujeong described the irony of peasantry in Manmubang, Geum Ttaneun Kong Bat, and Sonakbi released in 1935. This research is a qualitative descriptive research using close reading method. The results show that Japanese colonialism in Korea has influenced the birth of literature works that portraying the harsh reality of the lower class people due to the policies of the colonial government. In the literature works, the writers put in critics for the Japanese colonialism. Many of the critics are served in a sarcastic way. On the other hand, Kim Yujeong presented his ideas through the characters of the lower class people in an ironical way as a means of criticism to the Japanese government. Situational irony is implied in Manmubang and Geum Ttaneun Kong Bat, while dramatic irony is implied in the Sonakbi.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Nur Fitriani
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang perilaku orang-orang dalam tindak perundungan di lingkungan sekolah yang terdapat pada film Sonyeo Gwedam. Film ini mengisahkan tentang aksi balas dendam arwah siswi perempuan akibat tindak perundungan yang ia terima semasa Sekolah Menengah Atas. Penulisan jurnal ini bertujuan untuk memaparkan tindakan perundungan di lingkungan sekolah yang terdapat dalam film Sonyeo Gwedam dan faktor yang membuat perundungan terus bertahan di Korea. Analisis film ini akan menggunakan teori sosiologi sastra sebagai acuan untuk mengidentifikasi tindak perundungan yang terdapat dalam film. Metode yang akan digunakan adalah analisis deskriptif dengan teknik observasi unsur intrinsik film Sonyeo Gwedam. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah tindak perundungan bermula akibat tingginya tingkat persaingan dalam dunia pendidikan di Korea. Peran Bystander yang berada di sekitar korban turut mempengaruhi tindak perundungan tersebut. Pada beberapa kasus korban perundungan akhirnya memilih bunuh diri akibat tidak sanggup menerima segala perlakuan dari pelaku.Kata kunci : perundungan di lingkungan sekolah; bunuh diri di korea; Bystander
ABSTRACT
This journal discussed about bystanders precense in bullying practice at school in the movie called Sonyeo Gwedam. This film talked about revenge action of ghost that became a bullied victim when she was allived. This journal aims to indentified bullying practice at school and analyzed factors that make bullying like behavior in Korea. The analysis will be associated with sociology of literature. The method used is qualitative method with descriptive analysis. Writer will observing plot and dialogue of this movie. The result of this journal shows that the bullying practice happened because high competition in Korean education system. Bystanders also have an important role in bullying practice. In several cases, bullied victim choose to committed suicide because of severe violence they accepted.Keywords : bullying in Korean school; suicide in korea; Bystander
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nur Hikmah
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini menganalisis fokalisasi yang terdapat pada cerpen Bincheo karya Eun Hee Kyung yang terbit pada tahun 1996. Cerpen ini menceritakan kehidupan dari pernikahan sepasang suami dan istri yang tidak bahagia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah cerpen ini berfokalisasi internal jenis variable melalui penggunaan kata ganti orang pertama berupa ? na yang berarti saya atau aku dan adanya pergantian fokus antara tokoh ldquo;aku rdquo; suami dan tokoh ldquo;aku rdquo; istri , yang dibedakan melalui narasi yang terdapat pada cerpen. Fokalisator pada cerpen ini mengetahui pikiran atau pendapat kedua tokoh dan juga mengetahui perasaan yang dirasakan oleh kedua tokoh, seolah-olah ia menjadi kedua tokoh itu sendiri.
ABSTRACT
This journal analyzes the focalization in Eun Hee Kyung 39;s Bincheo short story published in 1996. This story tells about the marriage life of an unhappy couple. Qualitative researched method is used in this research. The result of this research is this short story has internal focalization with the type of variable through the use of the ldquo;first person rdquo; in the form of ? na which means me or I and there is a focus shift between the I husband and the I wife character who is differentiated through narration in the short story. The focalisator in this short story knows the thoughts or opinions and the feelings felt by the two characters as if he was the two characters themselves.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Christy Lianto Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Korea pada tahun 1930-an memasuki periode awal modernisasi. Pada awal era modern ini, paham-paham yang baru dan asing mengubah kehidupan sosial masyarakat Korea. Masyarakat Korea yang berada di bawah tekanan kolonialisme Jepang berusaha mencari kebahagiaan dengan segala cara. Hal ini menimbulkan sikap materialistis pada masyarakat Korea. Mereka menganggap bahwa kebahagiaan bisa didapatkan melalui materi. Kye Yongmuk sebagai sastrawan yang aktif pada tahun 1930-an menulis karya sastra yang mengandung kritik serta gambaran realita masyarakat Korea pada masa itu. Salah satu karyanya adalah Baekchi Adada. Cerpen ini mengisahkan tentang seorang gadis muda bisu bernama Adada yang merasa bahwa uang justru membawa kesengsaraan bagi hidupnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui teknik analisis deskriptif dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kritik sosial terhadap sikap materialistis dan dehumanis masyarakat Korea yang disampaikan melalui kisah hidup tokoh Adada, percakapan antar tokoh, simbolisme pada nama asli tokoh Adada, serta akhir cerita Baekchi Adada yang digantungkan oleh penulis Kye Yong-muk.
ABSTRACT
Korea in the 1930s entered the early period of modernization. At the beginning of this modern era, new and different understandings changed the social life of Korean society. Korean society under the pressure of Japanese colonialism seeks happiness by all means. This creates a materialistic attitude to Korean society. They assume that happiness can be obtained through matter. Kye Yong-muk as an active writer in the 1930s wrote literary works containing criticism and a picture of the reality of Korean society at that time. One of his works is Baekchi Adada. This story tells the story of a young mute girl called Adada who feels that money brings misery to her life. This research uses qualitative research method through descriptive analysis technique with literature study. The results of this study indicate the existence of social criticism of the materialistic and dehumanistic attitude of Korean society which is conveyed through the life story of Adada, conversation, symbolism in the real name of Adada, and the ending story of Baekchi Adada.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>