Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Padma Satya Murti
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas jenis-jenis fukushi dan akan berfokus kepada chinjutsu fukushi. Chinjutsu fukushi merupakan jenis fukushi yang memiliki cara khusus dalam penggunaannya. Menurut Takamizawa, chinjutsu fukushi memiliki tujuh fungsi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan data-data ke dalam fungsi-fungsi tersebut. Data yang dipergunakan diperoleh dari manga Tales of Symphonia volume 1 dan 2 dan akan dianalisis berdasarkan teori-teori dari sumber (terutama Sudjianto, Takamizawa, dan Mizutani) untuk diklasifikasikan ke dalam ketujuh jenis fungsi chinjutsu fukushi tersebut. Pada bagian analisis juga akan dijelaskan bagaimana latar belakang situasi (dialog sebelum dan sesudah, ekspresi, dan latar belakang tokoh) dan elipsis dapat mempengaruhi apakah suatu kata atau bahkan fukushi dapat dianggap sebagai chinjutsu fukushi. hr> ABSTRACT
This research revolves around the types of fukushi, which furthermore will focus on chinjutsu fukushi. Chinjutsu fukushi is a type of fukushi which needs a more specific way in order to use it. According to Takamizawa, there are seven types of functions in chinjutsu fukushi. The main point of this research is to classify the data into these functions. The data used for the research will be obtained from the manga: Tales of Symphonia book 1 and 2, and furthermore be analyzed based on the theories (mainly Sudjianto, Takamizawa, and Mizutani) to be classified into the seven functions of chinjutsu fukushi. In the analysis section, it is also explained as to how the analysis of situational background (dialogue occurring before and after, expression, and character background) and ellipsis could influence whether or not a word or even fukushi to be perceived as chinjutsu fukushi.
2016
S63416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Gunarya Noor Indah Ratnasari
Abstrak :
Berawal dari kata yang terbentuk di situs internet, riajuu kini menjadi salah satu fenomena dalam masyarakat Jepang, terutama kalangan remaja Jepang. Riajuu secara harfiah berarti ldquo; orang-orang yang memiliki kehidupan di dunia nyata yang memuaskan. rdquo; Penelitian ini meneliti tentang sosok dan citra riajuu, serta penggunaan kata riajuu sebagai wakamono kotoba menurut mahasiswa Jepang untuk menjelaskan persepsi mereka terhadap riajuu. Metode pengumpulan data primer adalah metode survei dengan instrumen kuesioner. Penelitian ini menunjukkan bahwa menurut mahasiswa Jepang yang menjadi responden penelitian ini, seorang riajuu identik dengan seseorang yang mempunyai kekasih. Namun, tidak hanya keberadaan kekasih, keberadaan dan kuantitas teman juga menentukan seorang riajuu. Penggunaan kata riajuu sebagai wakamono kotoba juga mendukung pandangan mahasiswa Jepang terhadap citra seorang riajuu yang positif. Persepsi mahasiswa Jepang terhadap riajuu berkaitan dengan bagaimana pandangan hidupnya dalam memenuhi kepuasan hidup. Oleh karena itu, berdasarkan persepsi mahasiswa Jepang terhadap riajuu, penelitian ini juga menggambarkan pandangan mahasiswa Jepang terkait pandangan hidup mereka.
Started as a word which was formed on internet, riajuu is now becoming a phenomenon in Japanese society, especially among the Japanese young generation. Riajuu literally means ldquo someone who leads a fulfilling real life. rdquo This research will explain about Japanese university students rsquo perception of riajuu through their opinion about the figure and image of riajuu, and its use as wakamono kotoba. The method used to gather this research rsquo s primary data is survey method with questionnaire as the instrument. This research shows that for Japanese university students, not only lover, the existence and quantity of friends are also important to define riajuu. The use of riajuu as wakamono kotoba by Japanese university students also shows their perception of riajuu rsquo s positive image. Japanese university students rsquo perception about riajuu also related to their sense of value. Hence, based on their perception of riajuu, this research also reflects Japanese university students rsquo sense of value.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Lainufar Nur Hanifah
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang penerjemahan metafora dalam lirik lagu idol group pria dari Korea Selatan yaitu BTS dari bahasa Korea ke bahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur penerjemahan metafora dari bahasa sumber yaitu bahasa Korea ke bahasa sasaran yaitu bahasa Jepang. Data penelitian diambil dari metafora yang terdapat dalam lagu BTS versi bahasa Korea dan lagu tersebut memiliki versi bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan bersifat kualitatif. Penelitian ini dilakukan berdasarkan strategi penerjemahan metafora oleh Peter Newmark dan Mildred L. Larson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima strategi penerjemahan metafora yang digunakan, dalam penerjemahan metafora lirik lagu BTS dari bahasa Korea ke bahasa Jepang yaitu metafora dapat diterjemahkan menjadi metafora yang sama, metafora dapat diterjemahkan menjadi metafora lain, metafora dapat diterjemahkan menjadi non metafora, metafora dapat diterjemahkan menjadi simile, dan metafora dapat dieliminasi. Dari lima strategi penerjemahan metafora di atas, diketahui bahwa strategi penerjemahan metafora yang paling banyak digunakan adalah penerjemahan metafora menjadi simile. ...... This thesis discusses the translation of metaphors in the lyrics of male idol group from South Korea, namely BTS from Korean to Japanese. This study aims to find out the metaphor translation structure of the source language which is Korean language to the target language which is Japanese language. The research data is taken from the metaphor contained in the Korean version of the BTS song which has a Japanese version. The method used in this research is descriptive and qualitative analysis. This research is based on metaphor translation strategies by Peter Newmark and Mildred L. Larson. The results show that there are five metaphor translation strategies used, in translating the metaphorical lyrics of BTS songs from Korean to Japanese, metaphor can be translated into the same metaphor, metaphor can be translated into another metaphor, metaphor can be translated into non metaphor, metaphor can be translated into simile, and metaphor can be eliminated. Out of the five metaphor translation strategies mentioned above, it is known that the most widely used metaphor translation strategy is the translation of metaphors into similes.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Fitri Faoziah
Abstrak :

Tesis ini memaparkan evaluasi Greenpeace terhadap lingkungan. Evaluasi lingkungan dilihat dari sisi linguistik dengan menelaah sistem appraisal dari ranah sikap dan graduasi. Data dalam penelitian ini adalah tulisan dalam kampanye Greenpeace yang terdapat dalam laman Greenpeace International. Penelitian dengan ancangan kajian wacana ini merupakan penelitian kualitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan menelaah transitivitas (Halliday, 2013) dan sistem appraisal (Martin dan White, 2005) dari ranah sikap yaitu afeksi, penghakiman dan apresiasi serta ranah graduasi yaitu fokus dan daya. Sementara itu, presentase dalam yang dilakukan dengan menggunakan UAM Corpus (O’Donnell, 2007) sebagai landasan untuk melihat kecenderungan penilaian Greenpeace dari penganotasian sikap dalam klausa dan menganotasi graduasi. Hasil dari penelitian ini adalah Greenpeace mengevaluasi lingkungan dengan menghakimi entitas-entitas tertentu yang tindakannya berdampak bagi lingkungan. Hal tersebut dibuktikan dari kecenderungan penilaian Greenpeace adalah menghakimi entitas-entitas tertentu dengan cara yang kuat dari banyaknya penghakiman (judgement) yang direalisasikan dari penggunaan klausa material dan daya dengan skala naik (up scale force) yang direalisasikan dari penggunaan derajat superlatif. Dengan demikian, Greenpeace meyakinkan pembaca dalam kampanyenya melalui penilaian terhadap lingkungan.


The goal of this study is to find out the way Greenpeace evaluating environment. The evaluation can be explained by  doing research in appraisal which were attitude and graduation. The data of this study is the campaign of Greenpeace which was written on the site of Greenpeace International.  The approach of this study is discourse analysis by using qualitative method.  The qualitative method used transitivity (Halliday, 2013) and appraisal system (Martin dan White, 2005. Moreover, attitude such as affect, judgement and appreciation and graduation such as force and focus are the aim to examine the evaluation of Greenpeace's campaign. Meanwhile, the percentage that was presented by using UAM Corpus (O’Donnell, 2007) was applied as the basic to examine clauses, attitude and graduation. The results of this study show that Greenpeace evaluates the environment by judging the entities whose actions have impacts to the environment. Greenpeace have tendency to use judgement by using material clauses on their site. Furthermore, they also likely use up scale force which make their evaluation stronger. Hence, Greenpeace's evaluation in their campaign can convince the readers.

2019
T52469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Demiyati
Abstrak :
Penelitian ini membahas pemagaran atau hedging dalam pidato politik bahasa Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis dan fungsi pagar dalam teks-teks pidato perdana menteri Jepang Shinzo Abe. Teks pidato yang dijadikan sumber data berjumlah lima pidato yang diunduh dari situs resmi lsquo;perdana menteri Jepang dan kabinetnya rsquo;. Pagar temuan dalam pidato akan dianalisis menggunakan pagar taksonomi Salager-Meyer 1994 sebagai acuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pagar yang dominan digunakan adalah frasa pembuka sebesar 50 . Urutan kedua pagar adalah verba bantu modal sekitar 22 . Urutan ketiga jenis pagar kata penunjuk derajat, kuantitas frekuensi dan waktu sekitar 11 . Jenis pagar verba leksikal modal urutan ke empat sekitar 6 . Urutan kelima pagar frasa modal nomina, adjektiva dan adverbia berjumlah 5 atau. Jenis pagar klausa bersyarat menempati urutan keenam yaitu 4 . Urutan terakhir adalah pagar majemuk sekitar 2 . Fungsi dari pagar-pagar yang digunakan oleh PM Abe ini sebagai mitigasi, melindungi diri dari kritik, menunjukkan kesantunan, mencegah konfrontasi, membangun hubungan baik dengan mitra tutur dan menunjukkan kurangnya komitmen atau tanggung jawab.Kata kunci: Pemagaran, pidato politik, Shinzo Abe, pragmatik, kesantunan. ......The object of this research is hedging in Japanese political speeches. The objective of this research is to identify types and functions of hedging in the speeches of the Japan Prime Minister Shinzo Abe. The data consist of five Shinzo Abe rsquo s speeches taken from website Prime Minister and Cabinet at http www.kantei.go.jp. The hedges found in the speeches are analyzed using the taxonomy and functions of hedges according to Salager Meyer 1994 . The analysis shows that the most frequently used hedges in political speeches by Shinzo Abe is introductory phrases 50 , followed modal auxiliaries 22 , approximators of degree, quantity, 11 , lexical verb 6 , frasa modal nomina, adjektiva dan adverbia 5 , lsquo if rsquo type clauses 4 , and compound hedge 2 . In addition, the function of hedging in the speeches of Shinzo Abe is to mitigate, to protect himself from critique, to show politeness, to prevent confrontation, to build a good relation with the hearer, and show lack of commitment or responsibility.Key words pragmatics, hedging, political speech, politeness.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fashila Desfianti
Abstrak :
Tesis ini membahas pengaruh penerapan membaca kritis dalam proses pembelajaran kemahiran membaca bahasa Jepang pada tingkat universitas. Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimental yang melibatkan dua kelompok pemelajar yang terbagi dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan eksplanasi tentang penerapan kegiatan membaca kritis dan pengaruhnya terhadap kemampuan pemelajar dalam proses pembelajaran kemahiran membaca TBJ. Populasi penelitian ini adalah pemelajar Indonesia jurusan bahasa Jepang sebagai bahasa asing (JFL) yang telah menerima pemelajaran bahasa Jepang selama dua tahun di universitas. Pemelajar di kelas eksperimen menerima pembelajaran kemahiran membaca dengan kegiatan membaca kritis, sedangkan pemelajar di kelas kontrol menerima pembelajaran kemahiran membaca dengan strategi membaca cepat dan latihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan membaca kritis tidak dapat meningkatkan kemampuan pemelajar secara signifikan. Namun, hasil kuesioner dan wawancara menunjukkan bahwa respon pemelajar terhadap penerapan kegiatan membaca kritis cukup positif. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan tes terbuka lebih tepat diberikan kepada kelompok pemelajar yang mendapatkan kegiatan membaca kritis dibandingkan dengan tes pilihan ganda. Kendala yang dialami oleh pemelajar ketika mengikuti pembelajaran kemahiran membaca dengan kegiatan membaca kritis yaitu kesulitan dalam pemahaman kosakata dan struktur kalimat yang digunakan dalam teks berbahasa Jepang.
This thesis discusses the implementation of critical reading in the learning process of Japanese language reading skills on undergraduate level. This study is a pre-experimental study involving two groups of learners, which are divided into control and experimental classes. It aims to explain the effect of critical reading implementation on learners ability to comprehend Japanese texts in Japanese reading class. The study population was Indonesian learners majoring in Japanese as a foreign language (JFL) who have been studying Japanese for two years in university. In the experimental class, students received reading skills learning with critical reading activities, while students in the control class received reading skills learning with speed reading strategies and exercises. The result showed that the implementation of critical reading could not significantly improve learners reading abilities. However, the result of the questionnaire and interviews indicate that the students response to the implementation of critical reading activities was quite positive. In addition, the result showed that the use of open-ended questions is more appropriate to assess critical reading rather than multiple choice test. The constraints which were experienced by students when they took part in this course is understanding vocabulary and sentence structures which are used in Japanese texts.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jayanti Monica Gulo
Abstrak :
Alih tutur merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari percakapan manusia. Ditemukannya pola dan karakteristik tertentu dalam alih tutur anak melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini dengan fokus penelitian pada alih tutur anak bilingual pada percakapan dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimana respons alih tutur anak dalam dua bahasa dan untuk menguraikan strategi-strategi yang digunakan anak dalam percakapan dua bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data transkripsi hasil rekaman dari empat sesi wawancara yang dilakukan dengan tiap anak dalam dua bahasa dengan responden tiga orang anak yang berusia 4-5 tahun di Jambi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan landasan teori Sacks, Schegloff & Jefferson (1974) tentang komponen pembangun giliran dan Stenstrom (1994) tentang strategi alih tutur. Dari hasil analisis data ditemukan bahwa ketiga responden memiliki kecenderungan respons bahasa dengan unit yang berbeda-beda. Matt dan Winna merespons lebih tinggi dalam sesi wawancara bahasa Indonesia dan didominasi oleh respons dalam bentuk kata tunggal sedangkan Alisa merespons lebih tinggi dalam sesi wawancara bahasa Inggris dalam bentuk unit kalimat yang cukup kompleks. Selain itu, ditemukan pula fenomena alih kode dan campur kode dalam sesi wawancara kedua bahasa. Temuan selanjutnya adalah adanya penggunaan strategi-strategi alih tutur yang berbeda-beda pada tiap sesi wawancara. Terlepas dari kecenderungan bahasa, strategi alih tutur yang muncul lebih dipengaruhi oleh faktor ketertarikan anak pada topik wawancara, mood (suasana hati) anak pada saat sesi wawancara dan faktor situasional seperti fokus anak dan distraksi yang muncul pada saat wawancara berlangsung. ......Turn taking is an inseparable part of human conversation. The discovery of certain patterns and characteristics in children's turn taking is the main reason for this research to be conducted with a broader focus on turn taking of bilingual children in two-language conversations, which are Indonesian and English. This study was conducted to explain the children’s turn taking responses during two languages interview sessions and to describe the strategies used by children in bilingual conversation. This study is a qualitative research with transcription data recorded from four interview sessions conducted with each child in two languages ​​with three children aged 4-5 years as respondents in Jambi. The data were then analyzed using the theoretical basis of Sacks, Schegloff & Jefferson (1974) on the turn-constructional component and Stenstrom (1994) on turn taking strategies. From the results of data analysis, it was found that the three respondents had a tendency to respond to language with different units. Matt and Winna responded higher in the Indonesian interview sessions and dominated by single word responses, while Alisa responded higher in the English interview session in the form of a fairly complex sentence unit. In addition, code switching and code mixing phenomena were also found in the interview sessions of the two languages. The next finding is the use of different turn taking strategies in each interview session. Apart from language tendencies, the turn taking strategies that appear are more influenced by the child's interest in the interview topic, the child's mood during the interview session and situational factors such as the child's focus and distractions that arise during the interview.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Prameswari
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang mitos yang ada pada iklan Jepang yang menggunakan kata otona (orang dewasa). Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitos otona yang ada pada iklan satu dengan lainnya berbeda, sesuai dengan tandatanda yang terdapat pada masing-masing iklan. Tanda-tanda tersebut berupa unsur verbal dan non-verbal. Dari delapan mitos otona yang ada berdasarkan penelitian sebelumnya, yang di antaranya adalah ‘mengemban tanggung jawab’,‘mandiri secara ekonomi’ dan ‘kontrol perasaan’, ‘mengemban tanggung jawab’ lah yang paling sering disampaikan dalam iklan.
ABSTRACT
This study focuses on the inherent myth that can be found in Japanese advertising using the concept of 'otona' (adult). This is a literature study, using descriptive analysis techniques. The results show that the myth of 'otona' as used in Japanese advertising varies according to the signs in each advertisement. These signs are verbal and non-verbal elements. From eight variations of the myth of 'otona' identified in previous research, such as ‘responsible’, ‘economically independent ’ and ‘emotionally controlled’, the most frequently employed is 'responsible'.
2014
S54772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aarin Tirza Sirima
Abstrak :
Skripsi ini membahas hubungan antara kolokasi dan penguasaan kosakata melalui identifikasi kesalahan dalam karangan yang ditulis oleh pembelajar bahasa Mandarin. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan didukung studi pustaka yang relevan. Data bersumber dari karangan mahasiswa dalam mata kuliah kemahiran bahasa Mandarin tingkat lanjut di sebuah universitas negeri di Jakarta. Kesalahan terlebih dahulu diidentifikasi menggunakan metode analisis kesalahan (error analysis), kemudian dilakukan analisis kesesuaian makna berdasarkan teori pembatasan kesertaan (co-occurrence restriction) terhadap kata yang tidak lazim bersanding bersama dalam satu kalimat. Hasil penelitian menunjukkan, kesalahan kolokasi disebabkan karena kuatnya pengaruh Bahasa Indonesia, adanya perbedaan konsep dalam ajektiva, serta kesulitan membedakan sinonim sebagian (近义词) dan penggunaannya yang berterima dalam bahasa Mandarin. Hasil penelitian diharapkan dapat membangkitkan kesadaran pembelajar tentang pentingnya kolokasi, serta memberikan masukan untuk memperbaiki kesalahan dan alat bantu yang dapat meningkatkan efektivitas dalam mempelajari kosakata serta penyandingannya.
Depok: Universitas Indonesia . Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya , 2014
S56331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Dharmestiningsih
Abstrak :
[Perencanaan yang dilakukan pada suatu kota memiliki tujuan tertentu, baik itu pengembangan maupun pelestarian. Kyoto merupakan kota di Jepang yang memiliki sejarah panjang sebagai ibukota Jepang kuno sehingga banyak terdapat peninggalan bersejarah yang harus dilestarikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pelestarian budaya yang dilakukan di Kyoto dalam pengembangan tata kotanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Pengembangan tata ruang Kota Kyoto yang dilakukan oleh pemerintah kota memang memiliki tujuan untuk melestarikan benda bersejarah yang ada di kotanya dan juga terus mengembangkan kotanya mengikuti zaman. Hal tersebut dapat terlihat dari pembagian zona dalam penataan kota tersebut. ......Every city’s urban planning are designed to fulfill its own purpose, whether it is for the development of the city or for preservation. As the capital city of ancient Japan, Kyoto is one of the cities in Japan that has a long and rich hisory, making the preservation of the cultural heritage in the city a necessity. This research is expected to give an overview of the preservation efforts in Kyoto through its urban planning. The method that is used in this research is descriptive analysis. The development of the urban planning in Kyoto is indeed not only to preserve the cultural heritage and traditional buildings in the city while continuiting to adopt to modernity. It can be seen from the zoning system in the city.;Every city’s urban planning are designed to fulfill its own purpose, whether it is for the development of the city or for preservation. As the capital city of ancient Japan, Kyoto is one of the cities in Japan that has a long and rich hisory, making the preservation of the cultural heritage in the city a necessity. This research is expected to give an overview of the preservation efforts in Kyoto through its urban planning. The method that is used in this research is descriptive analysis. The development of the urban planning in Kyoto is indeed not only to preserve the cultural heritage and traditional buildings in the city while continuiting to adopt to modernity. It can be seen from the zoning system in the city.;Every city’s urban planning are designed to fulfill its own purpose, whether it is for the development of the city or for preservation. As the capital city of ancient Japan, Kyoto is one of the cities in Japan that has a long and rich hisory, making the preservation of the cultural heritage in the city a necessity. This research is expected to give an overview of the preservation efforts in Kyoto through its urban planning. The method that is used in this research is descriptive analysis. The development of the urban planning in Kyoto is indeed not only to preserve the cultural heritage and traditional buildings in the city while continuiting to adopt to modernity. It can be seen from the zoning system in the city., Every city’s urban planning are designed to fulfill its own purpose, whether it is for the development of the city or for preservation. As the capital city of ancient Japan, Kyoto is one of the cities in Japan that has a long and rich hisory, making the preservation of the cultural heritage in the city a necessity. This research is expected to give an overview of the preservation efforts in Kyoto through its urban planning. The method that is used in this research is descriptive analysis. The development of the urban planning in Kyoto is indeed not only to preserve the cultural heritage and traditional buildings in the city while continuiting to adopt to modernity. It can be seen from the zoning system in the city.]
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>