Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Mahmuda
"Negara bukan satu-satunya aktor untuk dapat mencapai kesejahteraan, perusahaan diharapkan dapat berkontribusi melalui program CSR. Salah satu perusahaan yang berpartisipasi melaksanakan CSR adalah Bank Mandiri Taspen yang bergerak pada usaha bidang perbankan yang berfokus pada segmen UMKM dan pensiunan. Metode yang digunakan pada karya akhir ini adalah tinjauan literatur yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk mendeskripsikan teori dan informasi terkait baik dari masa lalu maupun saat ini, serta mengorganisasikan sumber-sumber pustaka tersebut sesuai dengan topik penelitian yang bersangkutan. Program CSR Bank Mandiri Taspen 2018 menerapkan konsep Triple Bottom Line, yaitu Profit, People, dan Planet. Dalam kaitan dengan keilmuan kesejahteraan sosial, penelitian ini berfokus pada analisis program CSR Bank Mandiri Taspen di aspek People dan aspek Planet dengan beberapa kegiatan yang dilakukannya.

The state is not the only actor to achieve prosperity, companies are expected to contribute through CSR programs. One of the companies participating in implementing CSR is Bank Mandiri Taspen which operates in the banking sector focuses on the MSME and retiree segments. The method used in this work is a literature review which is then analyzed descriptively. The purpose of this literature review is to describe theories and related information from both the past and present, as well as organizing paper and document sources according to the research topic. Bank Mandiri Taspen 2018 CSR Program applies the Triple Bottom Line concepts: Profit, People and Planet. Thus, related to social welfare studies, this research focuses on the analysis of Bank Mandiri Taspen CSR programs, specifically related to People and Planet aspects."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hussein Shibghotulloh
"ABSTRAK
Tugas karya akhir ini membahas lembaga keuangan mikro dan kaitannya dalam praktek pembangunan sosial. Tulisan ini merupakan sebuah kajian dari beberapa literatur dan data sekunder lainnya, baik dalam konteks global maupun Indonesia. Untuk memperdalam kajian, tulisan ini mengambil contoh kasus lembaga keuangan mikro Koperasi Kasih dan UKM Center FEB UI untuk melihat program dan pendekatan apa yang digunakan. Hasil kajian tugas karya akhir ini menyimpulkan bahwa lembaga keuangan mikro yang menggunakan pendekatan terintegrasi dan poverty reduction driven termasuk sebagai praktek pembangunan sosial.

ABSTRACT
This paper discusses microfinance institutions and their implementation in social development practices. This paper is a study of some literature and other secondary data, both in the global and Indonesia context. To deepen the study, this paper takes the case of the microfinance institutions of Koperasi Kasih and UKM Center FEB UI to see what programs and approaches are they use. The results of this study conclude that microfinance institutions that using integrated and poverty reduction driven approaches are included as social development practices."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramitha Salsabila
"Perempuan generasi sandwich merupakan kelompok usia dewasa madya yang dinilai memiliki potensi optimal guna memenuhi kebutuhan dan mencapai kondisi kesejahteraan sosial. Namun, terdapat banyak tuntutan yang dimiliki oleh perempuan generasi sandwich terhadap tiga generasi. Oleh sebab itu penelitian ini membahas keberfungsian sosial perempuan generasi sandwich atas peran-peran yang dimiliki dan ditinjau berdasarkan ilmu kesejahteraan sosial. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sejak Maret 2022 hingga Juli 2022. Penelitian ini dijabarkan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informasi dan data diperoleh berdasarkan wawancara serta observasi pada tiga perempuan generasi sandwich, dua rekan, dan tiga perwakilan keluarga dari perempuan generasi sandwich. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan generasi sandwich dihadapkan pada konflik peran ganda berupa time-based conflict. Hal ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan atau tekanan waktu serta tingginya beban kerja. Adapun strategi yang mampu dilakukan oleh perempuan generasi sandwich untuk menghadapi konflik peran ganda adalah problem-focused coping. Strategi ini merupakan penyelesaian masalah dengan mencari informasi tentang suatu permasalahan dan mengumpulkan solusi untuk dipertimbangkan dan dipilih sebagai alternatif. Disamping konflik peran ganda yang dihadapi, pelaksanaan peran perempuan generasi sandwich menjadi optimal karena terpenuhinya seluruh aspek dan domain keberfungsian sosial. Dengan demikian, kondisi kesejahteraan sosial dapat dicapai dan ditinjau berdasarkan pemenuhan keberfungsian sosial pada perempuan generasi sandwich.

Sandwich generation women are middle-aged adults who are considered to have optimal potential to meet needs and achieve social welfare conditions. However, there are many demands that the women of the sandwich generation have of the three generations. Therefore, this study discusses the social functioning of women of the sandwich generation on the roles they have and is reviewed based on social welfare science. Data collection in this study was carried out from March 2022 to July 2022. This research was described using descriptive qualitative methods. Information and data were obtained based on interviews and observations of three sandwich generation women, two colleagues, and three family representatives from sandwich generation women. This study found that women of the sandwich generation are faced with multiple role conflicts in the form of time-based conflict. This is motivated by the limitations or pressure of time and the high workload. The strategy that can be done by women of the sandwich generation to deal with dual role conflict is problem-focused coping. This strategy is a problem solving strategy by seeking information about a problem and collecting solutions to be considered and selected as alternatives. Besides the dual role conflicts faced, the implementation of the role of women in the sandwich generation is optimal because all aspects and domains of social functioning are fulfilled. Thus, the condition of social welfare can be achieved and reviewed based on the fulfillment of social functions in women of the sandwich generation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Marvella Agatha
"Karyawan adalah pihak yang menggerakkan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi, organisasi perlu mengelola dan memenuhi kebutuhan karyawannya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah yang dapat meningkatkan kesejahteraan kayawannya, Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan motivasi kerja karyawannya. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem pemberian imbalan yang diterapkan oleh Nu Gen Daycare serta dampaknya dalam mempertahankan motivasi kerja karyawan. Penelitian skripsi ini dilakukan dari November 2020 hingga Juli 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai 5 informan Nu Gen Daycare secara daring. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif dimulai dengan studi literatur, dan dilengkapi triangulasi untuk meningkatkan kualitas penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nu Gen Daycare memberikan (1) imbalan finansial dalam bentuk gaji bulanan yang terdiri dari berbagai tunjangan, cuti, fasilitas kesehatan dan konsumsi, dan (2) imbalan non finansial dalam bentuk pekerjaan (adanya feedback, pekerjaan yang menantang, dan rekognisi) dan lingkungan (hubungan yang baik dengan berbagai pihak, adanya pengawasan, adanya kegiatan bersama, kebebasan dalam melakukan pekerjaan, adanya pelatihan dan partisipasi dalam pengambilan keputusan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa imbalan non finansial memiliki dampak yang lebih besar dalam memotivasi karyawan untuk bekerja. Hal tersebut karena Nu Gen Daycare merupakan organisasi pelayanan kemanusiaan yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi profit, dimana raw material Nu Gen adalah manusia dan kegiatan utama dari lembaga adalah interaksi antara pimpinan, karyawan, anak asuh dan wali murid.

Employees are the ones that drive the organization. To achieve organizational goals, organizations need to manage and meet the needs of their employees, both physically and spiritually which can improve the welfare of their employees. One way that can be done is by paying attention to the work motivation of their employees. This study aims to describe the rewards system applied by Nu Gen Daycare and its impact in maintaining employee work motivation. This study was conducted from November 2020 to July 2021. Data was collected by interviewing 5 informants online. This is a qualitative-descriptive research equipped with literature study and triangulation to improve the quality of research. This study revealed that Nu Gen Daycare provides (1) financial rewards in the form of monthly salaries consisting of various allowances, paid leave, health and consumption facilities, and (2) non-financial rewards in the form of work (feedback, challenging work, and recognition) and environment (good relations with various parties, supervision, joint activities, freedom to do work, training and participation in decision making). The results indicate that non-financial rewards have a greater impact on motivating employees to work. This is because Nu Gen Daycare is a human service organization that has different characteristics with any other profit organization where the raw material of Nu Gen are humans and the main activity of the institution is the interaction between leaders, employees, child and their parents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Arum Pratami Martias
"Tidak ada yang lebih penting dalam kehidupan kerja karyawan organisasi pelayanan kemanusiaan atau sama pentingnya dengan efektivitas penggunaan personel dalam suatu organisasi selain kepuasan kerja. Kepuasan kerja menjadi fundamental untuk kesejahteraan karyawan, keberlangsungan organisasi, dan layanan kesejahteraan. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran pengaruh work life balance dan burnout terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan organisasi pelayanan kemanusiaan yang ada di Organisasi Pelayanan Kemanusiaan X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berjenis basic research secara deskriptif dan cross-sectional research yang dilakukan pada bulan Januari-Juli 2024 dengan metode pengumpulan data survei dan teknik sensus/total sampling sebanyak 30 orang karyawan. Hasil dari penelitian secara parsial berhasil membuktikan hipotesis adanya pengaruh work life balance terhadap kepuasan kerja secara positif dan signifikan sebesar 0.571 dan p-value sebesar 0.000, yang menyatakan karyawan dengan work life balance tinggi cenderung memiliki kepuasan kerja yang tinggi juga. Dan adanya pengaruh burnout terhadap kepuasan kerja secara positif dan signifikan sebesar 0.635 dan p-value sebesar 0.000, yang menyatakan karyawan dengan burnout tinggi cenderung memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi memberikan perkembangan informasi terkait pengaruh work life balance dan burnout terhadap tingkat kepuasan kerja dalam bekerja pada organisasi pelayanan kemanusiaan untuk kemudian dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan intervensi sosial.

Nothing is more important in the work lives of employees of human service organizations or as important to the effective use of personnel in an organization than job satisfaction. Job satisfaction is fundamental to employee welfare, organizational sustainability, and welfare services. This study aims to provide an overview of the influence of work life balance and burnout on the level of job satisfaction of employees of human service organizations at Human Service Organization X. This study uses a quantitative approach in the form of descriptive basic research and cross-sectional research which was conducted in January-July 2024 using survey data collection methods and census techniques/total sampling of 30 employees. The study's results partially proved the hypothesis that there is a positive and significant influence of work life balance on job satisfaction of 0.571 and a p-value of 0.000, which states that employees with high work life balance tend to have high job satisfaction too. And there is a positive and significant influence of burnout on job satisfaction of 0.635 and a p-value of 0.000, which states that employees with high burnout tend to have high job satisfaction. It is hoped that this research can contribute to the development of information regarding the influence of work life balance and burnout on the level of job satisfaction in working in humanitarian service organizations which can then be used as material for consideration in carrying out social interventions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humaira Sentosa
"Penelitian ini membahas mengenai gambaran kesejahteraan subjektif tenaga kerja perempuan di kantor pusat PT Nindya Karya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang berlangsung sejak November 2023 hingga Mei 2024. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui analisis dokumen dan wawancara mendalam dengan sebelas informan yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Tenaga kerja perempuan dalam lingkup perusahaan konstruksi rentan mengalami diskriminasi dalam bentuk tekanan serta ketidaksetaraan dalam pembagian tugas pekerjaan. Hal tersebut membuat mereka rentan terdiskriminasi dalam lingkup pekerjaan, sedangkan semestinya lingkungan kerja dapat menjadi faktor yang mendukung kesejahteraan subjektif mereka. Untuk dapat melihat gambaran pemaknaan kesejahteraan subjektif tenaga kerja perempuan di PT Nindya Karya dan faktor pendukung kesejahteraan subjektif, penelitian ini menggunakan teori kesejahteraan subjektif dan faktor-faktor yang mendukung kesejahteraan subjektif yang mengacu pada. Analisis menunjukkan bahwa pemaknaan kesejahteraan subjektif tenaga kerja perempuan terbentuk melalui aspek kognitif yang berhubungan dengan kepuasan hidup (life satisfaction) dan aspek afektif yang terdiri dari afek positif dan negatif yang dapat membentuk kesejahteraan subjektif tenaga kerja perempuan di PT Nindya Karya. Pemaknaan tersebut dapat terpenuhi melalui 3 faktor pendukung yaitu faktor personal yang terdiri dari dua sub faktor yakni karakteristik diri (usia, pendapatan, status pernikahan, pendidikan, kesehatan, dan tujuan hidup) serta kondisi psikologis (harga diri dan optimisme), faktor lingkungan sosial yang meliputi dukungan sosial keluarga dan dukungan sosial lingkungan kerja, kemudian faktor spiritualitas. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa interaksi positif antara faktor-faktor tersebut dapat membuat kesejahteraan subjektif tenaga kerja perempuan di PT Nindya Karya dapat terpenuhi.

This research discusses subjective well-being among women workers at the head office of PT Nindya Karya. This research uses a qualitative approach with a descriptive research design, conducted from November 2023 to May 2024. The data in this study were obtained through document analysis and in-depth interviews with eleven informants selected using purposive sampling techniques. Women workers in the construction sector are vulnerable to discrimination in the form of pressure and inequality in task distribution. This makes them susceptible to discrimination within the workplace, although ideally, the work environment should support their subjective well-being. To identify and to understand the meaning of subjective well-being among women workers at PT Nindya Karya, the study utilizes theory of subjective well-being and the supporting factors of subjective well-being. The analysis reveals that the meaning of subjective well-being for women workers are shaped through cognitive aspects related to life satisfaction and affective aspects comprising positive and negative affect. These aspects together contribute to the subjective well-being of women workers at PT Nindya Karya. The fulfillment of this perception can be achieved through three supporting factors: personal factors, which include two sub-factors—self-characteristics (age, income, marital status, education, health, and life goals) and psychological conditions (self-esteem and optimism); social environmental factors, which encompass family social support and workplace social support; and spirituality factors. The results of this study reveal that positive interactions among these factors can fulfill the subjective well-being of female workers at PT Nindya Karya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Ahmad
"Mahasiswa berada pada usia dewasa awal yang sedang mengalami transisi kemandirian secara ekonomi. Permasalahan banyaknya pengangguran pada usia muda menimbulkan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa. Secara teori, dukungan sosial teman dan optimisme dapat membantu individu dalam mengurangi kecemasannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman dan optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pada penelitian ini, responden diambil dengan menggunakan teknik simple random probability sampling sebanyak 165 responden mahasiswa tingkat akhir (angkatan 2020) di Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Indonesia. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau-b. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dukungan sosial teman dan kecemasan menghadapi dunia kerja memiliki hubungan yang lemah dan negatif, yakni - 0,231. Sedangkan, hasil analisis data antara optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja menunjukkan hasil yang cukup dan negatif, yakni - 0,440. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa optimisme lebih berhubungan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja dibandingkan dukungan sosial teman dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Students who are at early adulthood, experiencing economic independence. However, the numerous unemployment issues among young people create anxiety when facing the working world among students. Theoretically, social support from friends and optimism can help individuals reduce their anxiety. This study aims to analyze the relationship between peer social support and optimism with anxiety when facing the working world. This study uses a quantitative approach with a survey and questionnaire as the research instruments. In this study, 165 final-year students (Class of 2020) from the Faculty of Political Science and Social Sciences, University of Indonesia were selected using simple random probability sampling. Data analysis in this study used Kendall’s Tau-b correlation test. The results of the data analysis show that peer social support and anxiety when facing the working world have a weak and negative relationship, with a value of -0.231. Meanwhile, the results of the data analysis between optimism and anxiety when facing the working world show a significant and negative result, with a value of -0.440. Therefore, it can be concluded that there is a difference in the relationship between peer social support and optimism with anxiety when facing the working world among final-year students at the Faculty of Political Science and Social Sciences, University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Purbantara
"

Pembangunan desa merupakan proses peningkatan atau perbaikan kualitas hidup dan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Pemerintah Desa Panggungharjo dalam upayanya membangun sistem jaminan sosial bagi masyarakat menggunakan pendekatan tata kelola kolaborasi. Kolaborasi dilakukan dengan  melibatkan masyarakat dan penyedia layanan untuk menjalin suatu hubungan dan bekerja sama dan berkomitmen untuk mencapai tujuan lebih cepat dan lebih besar jika dibandingkan dengan bekerja sendiri. Kebijakan publik berupa sistem jaminan sosial yang dibangun oleh Pemerintah Desa Panggungharjo dengan tata kelola yang kolaboratif diharapkan akan lebih cepat meningkatkan kualitas hidup dasar berupa pendidikan dan kesehatan.

 

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa aspek leadership dari kepala desa sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah program pembangunan di desa. Penelitian ini menganalisis keberhasilan Pemerintah Desa Panggungharjo dalam upayanya mewujudkan sistem jaminan sosial melalui tata kelola yang kolaboratif.  Melalui pendekatan kualitatif, penelitian mempergunakan wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, observasi dan studi literatur untuk mengumpulkan data. Informan dipilih dengan purposive sampling dan snowball. Jumlah seluruh informan sebanyak delapan belas (18) informan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemerintah Desa Panggungharjo membangun sistem jaminan sosial di desa tersebut secara partisipatif dengan menggunakan potensi lokal.

 

Kata Kunci: Pembangunan Desa, Tata Kelola Kolaboratif, Jaminan Sosial, Lembaga Sosial.

 


Village development is a process of increasing or improving the quality of life and economic well-being of people living in rural areas. The Village Government in their efforts to build a social security system for the community uses a collaborative governance approach. Collaboration is held by entangling the community and service providers to establish a dealings and team up in committment to achievee the goals faster and greater than working individually. Public policy in the form of a social security system built by the Panggungharjo Village Government with collaborative governance is expected to produce  improvement of education and health as basic quality of life.

 

Previous research showed that the role of heads of village have big influences to the village program’s fruitfulness. This study analyzes the triumph of the Panggungharjo Village Government for their exertion to raise a social security system based on participation of the stakeholders in community. Through a qualitative approach, research used in-depth interviews, focus group discussions, observation and literature studies to collect data. Informants were selected by purposive sampling and snowball. The total number of informants was eighteen (18) informants. The results of the study showed that the Panggungharjo Village government used a collaborative governanance to construt a participative social security system in the village based on local potential

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raimond Sato
"

Abstrak

Paradigma desa membangun merupakan gagasan yang memposisikan desa mandiri dalam menggerakan pembangunan dari bawah, dengan prakarsa lokal atau ide yang digagas melalui adanya  interaksi masyarakat yang berskala lokal di kampung.  Kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa maka setiap kegiatan pembangunan berskala lokal yang ditujukan di kampung merupakan bagian dari desa membangun atau desa menggerakan pembangunan. Upaya pembangunan lokal di kampung Muris Kecil yang ditujukan oleh pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten nampak pada pemberian alokasi dana yang besar setiap tahunnya, namun dalam Indeks Desa Membangun 2015,  kampung Muris Kecil masuk dalam  dalam kategori tertinggal atau kampung tertinggal. Menarik untuk dilihat bagaimana implementasi kewenangan lokal yang dimiliki kampung dalam mengelola pembangunan dikampung muris kecil menuju desa mandiri, melalui transparasi, akuntabilitas dan pelibatan masyarakat dalam kegiatan Musrenbang melalui alur perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan setiap kegiatan pembangunan yang lakukan di kampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik wawancara mendalam serta observasi langsung di kampung Muris Kecil. Dari hasil penelitian terlihat bahwa implementasi kewenangan lokal dalam pelaksanaan pembangunan belum mampu diwujudkan sebagaimana mestinya dan penerapannya masih terhambat karena beberapa hal antara lain kurangnya sumber daya manusia yang kompeten, akses masyarakat terhadap informasi untuk memahami informasi–informasi yang penting terkait pengelolaan pembangunan dikampung masih sangat kurang, lemahnya peranan institusi lokal yang ada dikampung untuk menunjang adanya keterlibatan masyarakat dalam setiapkegiatan pembangunan dan lemahnya peran institusi lokal kemasyarkatan dalam mengelola isu politik lokal yang sangat kental dengan monopoli dan kesewenang-wenangan dari pemerintah kampung sebagai penyelenggara pembangunan dikampung, selain itu juga belum ada skala prioritas dan komitmen dalam menetapkan program, kemudian juga tantangan yang ada juga seperti kekuatan birokrasi politik lokal yang berpengaruh terhadap pengelolaan kewenangan di kampung dan seringkali menghadirkan praktek - praktek politik praktis dalam pelaksanaan program yang diasistensi oleh dinas atau organisasi perangkat daerah kabupaten sampai dengan proses pembuatan laporan pertanggungjawaban atas program kegiatan yang dilakukan dikampung, dan yang terakhir adalah terbentuknya pengelompokan masyarakat sebagai bagian dari protes masyarakat dimana pemerintahan kampung tidak mengedepankan asas demokrasi juga buruknya tatakelola pemerintah kampung yang berbasis akuntabilitas, transparansi, dan partisipatif sehingga pembangunan menuju kemandirian kampung tidak dapat diwujudkan.


Issues of local authority in the implementation of village development

In Kampung Muris Kecil, Jayapura Regency, Papua Province

 

Abstract

The village building paradigm is an idea that positions independent villages in moving development from below, with local initiatives or ideas initiated through local community interaction in the village. Authority based on origin rights and village-scale local authority then any local scale development activities aimed at villages are part of the building village or the village moves development. Local development efforts in the village of Muris Kecil addressed by the Central, Provincial and District governments appear in the provision of large funds every year, but in the 2015 Village Development Index, the village of Muris Kecil falls into the category of lagging or disadvantaged villages. It is interesting to see how the implementation of local authority possessed by the village in managing development in the village of small muris to independent villages, through transparency, accountability and involvement of the community in Musrenbang activities through the planning, implementation, and reporting of each development activity carried out in the village. This study used a qualitative approach and in-depth interview techniques and direct observation in the village of Muris Kecil. The results of the study show that the implementation of local authority in the implementation of development has not been able to be properly realized and its implementation is still hampered because several things include lack of competent human resources, public access to information to understand important information related to village development management is still very lacking the weak role of local institutions in the village to support community involvement in all development activities and the weak role of local institutions in managing local political issues that are very thick with monopoly and arbitrariness from the village government as organizers of development in the village. priorities and commitments in establishing programs, then also the challenges that exist as well as the strength of local political bureaucracy that influences management of authority in the village and often presents practice - Practical political practices in the implementation of programs that are supported by the district offices or organizations up to the process of making accountability reports on activities carried out in the village, and finally the formation of community groupings as part of community protests where village governments do not put forward the principles of democracy and poor governance village government based on accountability, transparency and participation so that development towards village independence cannot be realized.

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>