Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Ajiwulan Suci
Abstrak :
Penjadwalan bukan hal yang baru dalam perencanaan proyek namun penjadwalan sering muncul kembali dengan keunikan yang lain. Penjadwalan dalam suatu proyek berperan sebagai alat untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu proyek dan menentukan urutan waktu penyelesaian kegiatan tersebut untuk mencapai kesempumaan baik dari segi waktu maupun biaya. Adanya risk and uncertainty factor pada proyek berulang yang tipikal seperti gedung bertingkat, akan menyebabkan terdapatnya perbedaan antara rencana dan realisasi dari waktu penyelesaian dan biaya aktivitas. Tidak ada cara yang dapat dipergunakan untuk menghilangkan ketidakpastian, ini merupakan kenyataan dalam dunia usaha pada umumnya. Ketidakpastian tersebut dapat mengakibatkan terjadinya risiko waktu dan biaya dalam menyelesaikan masing-masing aktivitas dan akan berdampak terhadap lamanya waktu dan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Dengan memasukan faktor risiko dan ketidakpastian sebagai salah satu parameter dalam perencanaan dan penjadwalan melalui suatu simulasi waktu dan biaya, maka probabilitas tercapainya perkiraan waktu rencana dan perkiraan biaya rencana penyelesaian pekerjaan untuk satu lantai dan zona serta waktu dan biaya rencana penyelesaian untuk setiap item pekerjaan struktur pada lantai berikutnya dapat diketahui. Berdasarkan analisis dengan menggunakan program Perlmaster dari data waktu dan biaya yang diperoleh dari proyek Mediterania Gajah Mada Residences terutama pada tower Betha (1.1.12-15) diketahui bahwa besamya biaya dan waktu penyelesaian pekerjaan pada confidence level 80 % lebih besar dari hasil validasi sehingga peningkatan kualitas penjadwalan tidak terwujud. Kualitas penjadwalan dengan menggunakan program Pertmaster dapat ditingkatkan apabila data yang digunakan memiliki akurasi dan validitas yang tinggi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi
Abstrak :
Kebijakan subkontraktor dalam suatu proyek konstruksi dapat mencapai 80 - 90% dari total biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut sehingga subkontraktor mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja biaya akhir proyek. Kebijakan tersebut mencakup berbagai proses konstruksi, salah satu di antaranya adalah pengawasan dan pengendalian. Terdapat beberapa faktor dalam pengawasan dan pengendalian yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek. Walaupun faktor-faktor yang teridentifikasi tersebut mempunyai peluang terjadi yang hampir sama, penilaian terhadap masing-masing faktor tersebut berbeda-beda pada tiap-tiap proyek konstruksi. Sehingga untuk mengetahui besarnya cost overruns yang sebenarnya ditimbulkan digunakan analisis dengan metode fuzzy. Namun, sebelumnya dilakukan analisis resiko, analisis korelasi, dan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan 2 (dua) faktor yang berpengaruh paling signifikan dan prioritas tertinggi. Kedua faktor tersebut digunakan dalam kuisioner untuk mendapatkan data primer untuk analisis dengan metode fuzzy. Analisis resiko, korelasi, dan AHP menghasilkan 2 (dua) faktor yang signifikan dan prioritas tertinggi yaitu Monitoring dan pengendalian tidak efektif akibat kurang baiknya administrasi dan dokumentasi serta Monitoring dan pengendalian tidak efektif akibat konflik akibat informasi yang tidak jelas. Analisis menggunakan metode fuzzy dengan 25 kombinasi tingkat pengaruh dari kedua faktor tersebut menghasilkan cost overruns 0,54 - 0,71% dari total biaya subkontraktor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nieke Anggia Puri Zulhaida
Abstrak :
Kemampuan dalam memperkirakan biaya secara akurat merupakan elemen kunci pada kesuksesan perusahaan kontraktor manapun. Meski telah diperidrakan dengan balk, kemungkinan teljadinya cost overruns dalam suatu proyek sclalu ada. Terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi terjadmya cost overruns, keterlibatan subkontraktor yakni dari segi kontraktual dan kualitas subkontraktor adalah sebagian diantara sekian banyak faktor-faktor ini. Keterlibatan subkontraktor tidak dapat dipungkiri pengaruhnya teAadap cost overruns. Kontribusi subkontraktor spesiahs ? dan pemasok pada total proses konstruksi di Eropa mencapai 80-90% dari nilai total proyek. Dari segi kontraktual, ada banyak sekali altematif pendekatan kontrak dan organisasi untuk desain dan konstruksi suatu proyek. Masing-masing jenis kontrak ini mempunyai keunggulan dan kelemahan untuk penggunaan tertentu. Sedangkan ditinjau dari kualitas subkontraktor, subkontraktor sendiri kadang menjadi sumber masalah. Banyak perusahaan subkontraktor tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang ditangani secara memuaskan, dan sebagai konsekuensinya, mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh klien, serta faktor-faktor lainnya yang dapat menjadi penyebab atau berpengaruh terhadap terjadinya cost overruns. Terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi kinerja biaya proyek dalam kontraktual dan kualitas subkontraktor. Pada penclitian ini melalui analisis statistik berupa analisis korelasi dengan menggunakao SPSS 11.00, dicari faktor-faktor yang paling berpengaruh signifikan, niasing-masirig dari segi kontraktual dan kuatitas subkontraktor. Dengan melakukan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP), diperoleh urutan prioritas dari faktor-faktor signifikan tersebut. Faktor-faktor yang menempati urutan pertama dari segi kontraktual dan kualitas subkontraktor dipilih sebagai faktor yang akan dianalisis menggunakan metode Fuzzy. Pada analisis Fuzzy diprediksi besamya cost overruns akibat pengaruh kedua faktor tersebut. Melalui analisis statistik dan AHP diperoleh bahwa dua faktor yang paling signifikan pengaruhnya terhadap kinerja biaya proyek dalam kontraktual dan kualitas subkontraktor adalah aktivitas lapangan terganggu aldbat kurang lengkapnya klausul-klausul subkontraktor dan pekeijaan terhambat akibat kurangnya produktivitas lapangan dari subkontraktor. Besamya cost overruns aldbat pengaruh kombinasi dari kedua faktor tersebut berdasarkan analisis Fuzzy berkisar dalam interval 1,33 - 8,8 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edovita Samad
Abstrak :
Keberhasilan suatu proyek dipengaruhi oleh berbagai hal dan salah satunya ialah cost overruns yang terjadi pada proyek tersebut. Cost overruns bisa disebabkan oleh banyak faktor dan salah satunya ialah keterlibatan subkontraktor. Kontribusi subkontraktor pada proyek konstruksi mencapai 80-90% dari nilai total proyek. Keterlibatan subkontraktor yang bisa mempengaruhi terjadinya cost overruns meliputi berbagai proses konstruksi dan salah satunya adalah kualitas perencanaan dan penjadwalan. Di dalam kualitas perncanaan dan penjadwalan ini terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya cost overruns pada total biaya subkontarktor. Besar pengaruh dari masing-masing faktor ini berbeda-beda untuk setiap proyek konstruksi. Dengan metode fuzzy dapat diprediksi besarnya cost overruns yang disebabkan oleh faktor-faktor ini. Tetapi, sebelumnya harus dilakukan analisa resiko, analisa korelasi, dan Analytical Hierarchy Process untuk memperoleh 2 (dua) faktor yang signifikan. Dari analisa resiko, analisa korelasi, dan Analitycal Hierarchy Process diperoleh faktor ketepatan waktu penyelesaian-penyelesaian akibat kualitas pengaturan waktu dan lahan untuk pekerjaan subkontraktor yang akan bekerja serta faktor ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan akibat tingkat kejelasan atau kedetailan perencanaan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan subkontraktor sebagai 2 (dua) faktor yang signifikan. Dari metode fuzzy dengan kombinasi 25 tingkat pengaruh dari kedua faktor tersebut didapat besarnya cost overruns berkisar dari 1,33% sampai 8,75% dari total biaya subkontraktor. Kata kunci : Subkontraktor, perencanaan, penjadwalan, cost overruns, fuzzy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rully Intan Agustian
Abstrak :
Pengelolaan subkontralctor dalam proyek konstruksi merupakan hal yang sangat panting dilakukan dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi. Hal ini disebabkan karena pengaruh subkontraktor dalam suatu proyek konstruksi mencapai 80 - 90 % terhadap biaya total proyek. Dalarn pengelolaan subkontraktor terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan kinelja biaya proyell; Salah samnya dapat disebabkan oleh adanya pekerjaan Iambah kurang (change orderaj dan faktor ekstemal yang terjadi pada pelaksanaan proyek.

Dalam pelaksanaannya falctor-faktor tersebut dapat terjadi dengan peluang yang bervariasi pada setiap proyek konstruksi, untuk mengetahui besamya pengaruh falctor- faktor tersebut terhadap terjadinya cos: overruns, didapatkan data-data dari hasil kuisioner dan selanjutnya dllakukan analisa dengan menggunakan analisa statistik dan metodejizzzy.

Dari hasil analisa ditemukan bahwa besamya cos! overruns akibat faktor-falnor dalam pelcerjaan tambah kurang (change orders) dan faktor ekstemal yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinexja biaya adalah antara 1,33 % - 7,ll %_
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Dwiananto
Abstrak :
Jasa konstruksi berkaitan erat dengan penggunaan dana yang cukup besar dengan putaran dana yang sangat cepat, di sisi lain mempunyai resiko terjadinya penyimpangan biaya (cost overruns). Masalah penyimpangan biaya terjadi dikarenakan oleh estimasi yang dibentuk pada awal perencanaan tidak sesuai dengan realitasnya. Faktor-faktor yang ikut mempengaruhi perbedaan tersebut adalah komunikasi dan koordinasi personil inti yang kurang baik serta kualitas dan ketepatan pengambilan keputusan dan pengembangan organisasi. Dengan adanya faktor-faktor tersebut, maka kemungkinan akan terjadi penyimpangan biaya (cost overruns) tenaga kerja pada proyek konstruksi. Penelitian dilakukan dengan mengambil kasus pada proyek konstruksi bangunan bertingkat minimal 5 lantai. Dari sekian banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja biaya tenaga kerja, karena faktor dalam organisasi dan personil inti pada proyek, hanya diambil 2 faktor yang paling signifikan dengan prioritas tertinggi. Pengambilan kedua faktor tersebut dilakukan dengan analisa statistik dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 12.0. Dan untuk penelitian lebih lanjut digunakan metode fuzzy. Metode ini digunakan karena berangkat dari pengetahuan bahwa sebenamya dalam kehidupan ini tidak ada yang pasti, apalagi dalam proyek konstruksi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor serta sifat proyek konstruksi yang unik maka pendapat antara pakar satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan metode fuzzy yang memperhitungkan perbedaan tersebut dengan mencari titik berat (Centre of Area Method) dari daerah abu-abu (irisan dari perbedaan yang ada). Sehingga dapat diestimasi besamya cost overruns yang terjadi. Setelah dilakukan analisa diatas maka didapat dua faktor yang paling signifikan dengan prioritas tertinggi serta besamya cost overruns yang mungkin terjadi akibat kombinasi antara kedua faktor tersebut yang dapat mempengaruhi kinerja biaya tenaga kerja akibat faktor organisasi dan personel inti pada proyek. Kedua faktor yang dimaksud adalah (1) Tambahan waktu untuk penentuan keputusan tertentu, akibat sistem komunikasi yang kurang efektif; dan (2) Konflik dalam organisasi proyek, sehingga perlu tambahan waktu dan biaya untuk penyelesaiannya, akibat kurang tepat penempatan personil proyek pada struktur organisasi. Sedangkan besamya cost overruns biaya tenaga kerja yang terjadi akibat faktor-faktor dalam organisasi dan personel inti tersebut di atas adalah berkisar antara 1,2 % sampai dengan 2,93 % terhadap cost overruns biaya tenaga kerja. Setelah dilakukan analisa fuzzy, selanjutnya dilakukan analisa regresi kembali sehingga didapat model Faktor-Faktor Kinerja Biaya dengan Cost Overruns sebagai berikut: Y = 3,253 - 0,214 X1 - ,213 X2. Selanjutnya dilakukan simulasi dengan metode Monte-Carlo untuk mendapatkan probabilitas yang mungkin terjadi dari cost overruns yang ada. Dan probabilitas terjadinya cost overruns yang paling besar ( 51,4 % ) terjadi pada kombinasi dimana B 31 Sedang dan B 72 San gat Baik dengan cost overruns sebesar 1,546%. Dari hasil yang didapat, ternyata faktor organisasi ikut mempengaruhi terjadinya cost overruns biaya tenaga kerja dalam proyek terutama dalam hal komunikasi dan penempatan personil inti dalam suatu organisasi proyek.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
<<   1 2   >>