Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusnanto
Abstrak :
Rumah Sakit memiliki fungsi sosial dan ekonomi, sehingga dalam pengelolaannya mengadopsi pendekatan public private mix. Bahkan bagi RSUD yang dianggap sudah mampu untuk mandiri, Pcmerintah Pusat membuka kesempatan RSUD mengelola keuangannya secara lebih flexible dengan sistem Badan Layanan Umum (BLU), yang diatur dalam PP No. 23 tahun 2005. Kehadiran sistem BLU diharapkan dapat meningkatkan kinerja pengclolaan pelayanan kesehatan menjadi lebih efektif dan efisicn, dengan memberikan keleluasaan kepada RSUD dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. RSUD Kota Bekasi sedang mempersiapkan diri menuju BLU, schingga seluruh bagian dari RSUD melakukan pembenahan. Laboratorium merupakan salah satu unit penunjang yang sangat penting di rumah sakit, karena mampu memberikan sumbangan pcndapatan yang cukup besar. Sehingga laboratorium mcnjadi penting untuk mendapatkan perhatian dalam pengernbangan perencanaan. Apalagi dengan kondisi laboratorium RSUD Kota Bekasi yang memiliki fasilitas lengkap dan menjadi rujukan banyak klinik, praktek dokter dan laboratorium lain di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah menyusun perencanaan strategis laboratorium RSUD Kota Bekasi tahun 2009-2013. Disain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengau pengumpulan data secara cross sectional study. Data dasar yang digunakan merupakan dam sclcunder tahun 2006-2008, yang selanjutnya dilakukan forcasting. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap analisis. Tahap pertama yaitu positioning dengan menggunakan matriks IE dan matriks TOWS. Dalam tahap ini teridentitikasi bahwa posisi laboratorium RSUD Kota Bekasi dalam matriks IE ada di kuadran V (hold and maintain), yang merekomendasikan altematif strategi pengembangan produk dan penetrasi market. Sedangkan matriks TOWS menunjukan posisi di lcuadran 2 (internal fix it quadrant), yang merekomcndasikan related diversification, vertical integration, market development, product development, retrenchment, dan enhancement. Tahap kedua yaitu tahap pencocokan (matching), yang didapadmn adalah product development. Selanjutnya dimncang 6 paket pengembangan produk yaitu, paket sederhana, paket dasar, paket lengkap, pakct cksckutif, paket operasi dan paket ANC. Tahap ketiga adalah membuat keputusan dengan metode QSPM dan CDMG sehingga dapat diketahui bahwa pengembangan produk mengarah kcpada pengembangan paket eksekutifi. Tahap selanjutnya, dilakukan positioning pasar tcrhadap produk-produk layanan laboratorium yang telah ada, dengan menggunakan matrik BCG. Berdasarkan matdks BCG dikctahui bahwa pemeriksaan kimia berada pada kuadran cash cow, sehingga harus dipcrtahankan lebih lama. Sedangkan produk yang lainnya ccnderung berada pada kuadran tanda tanya. Sementara ini belurn ada produk layanan yang berada di kuadran bintang. Penelitian ini menyarankan agar pemerintah daemh membuat kebijakan trayek kcndaraan umum melaiui RSUD Kota Bekasi; manajemen RSUD mernperbaiki akscs menuju laboratorium dalam denah RSUD, merevisi struktur laboratorium, meningkatkan kompetensi SDM, mempcrbaiki SIM, enrichment fungsi marketing dan litbang, mengcmbangkan paket pemeriksaan eksekutif, mempertahankan produk pemeriksaan kimia dan mengembangkan kejasama dengan pihak-pihak ekstemal. ......Hospital has social and economic fimctions, so that in its management adopts public private mix approach. Furthermore for RSUD which is consider has already independent, center govemment give chance for RSUD to manage their financial to be more ilexible with BLU system that is arrange in PP Number 23, 2005 year. The coming of BLU (Badan Layanan Umum) system expected can improve the management service of health to be more effective and efficient, by giving flexibility to RSUD in managing all sources they have. RSUD Bcltasi city is preparing to become BLU, so all parts of RSUD are making better in all area. Laboratory is one of unit that has important role in the hospital, because it can give big income. So, laboratory becomes important to get attention in planning development. More over with the condition of RSUD Bekasi city that has complete facility and become alternatives place for many clinics, do etor who is doing practice and others laboratory around it. The purposes of this research are arranged strategic plans of RSUD Bekasi city’s laboratory, 2009-2013 year. The research design is descriptive analytic with data collecting by cross sectional study. Basic data that is used in the research is second data, 2006-2008 year, then forecasting. The research is done in three steps of analysis. Thee first step is positioning with uses IE metric and TOWS metric. In this step identified that the laboratory position of RSUD Bekasi City based on IE metric is in V quadrant (hold and maintain) that recommend altemative strategy for product development and market penetration. Whereas TOWS metric show the position in quadrant 2 (intemal fix it quadrant) that recommend related diversincation, vertical integration, market development, product development and enhancement. The second step is matching, to get product development. Furthermore arrange 6 packets product development; they are simple packet, basic packet, complete packet, executive packet, operation packet and ANC packet. The third step is CDMG so that can be known that product development in line with to executive packet. he next step is done positioning market to product laboratory's service that has existed by using BCG metric. Based on BCG metric can be known that chemistry check is in cash sow quadrant, so that must be longer. Meanwhile another product is in question mark quadrant. For time being, there is no service product that exists in star quadrant. This research suggests the local government to make route rules of public transportation through RSUD Bekasi city. RSUD management make better access to the laboratory, develop hmnan resource competencies, make better driving license (SIM), enrichment marketing and research development functions, develop executive check packet, survive chemistry check product and develop corporation with external people.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34422
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Zulfa
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada saat ini masih menerapkan pelayanan administrasi secara manual baik dari pengumpulan data pasien, pengumpulan tagihan pasien, serta perhitungannya. Hal ini dinilai kurang efektif karena mengakibatkan waktu pelayanan yang lama, terutama bagi pasien rawat inap. Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada bermaksud mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) secara bertahap yang dimulai dari computerized billing system pada instalasi rawat inap. Billing system yang tepat waktu dan akurat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang efisien karena Rumah Sakit ibu dan Anak Puspa Husada merupakan rumah sakit swasta, yang sangat bergantung pada revenue pasien. Tujuan: Menyusun disain computerized billing system pada instalasi rawat inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada untuk mendukung kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada yang berkaitan dengan sistem billing rawat inap, yaitu: Direktur Keuangan, petugas loket pendaftaran rawat inap. petugas administrasi billing di ruang rawat inap, petugas administrasi instalasi farmasi, petugas administrasi instalasi laboratorium, dan petugas administrasi instalasi radiologi. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan alat perekam suara. Hasil: Pengembangan computerized billing system yang dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada dimulai dengan melakukan analisa sistem yang berjalan saat ini, spesifikasi kebutuhan sistem, serta perancangan sistem yang meliputi hardware, software, dan brainware. Disain usulan computerized billing system Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada dimulai dengan satu modul administrasi rawat inap dan dibangun dengan spesifikasi access project yang merupakan aplikasi microsoft access yang menggunakan database MySQL server. Kesimpulan: Manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada telah mengembangkan computerized billing system. Program pengembangan tersebut merupakan upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien. Pengembangan computerized billing system baru diterapkan di instalasi rawat inap berdasarkan banyaknya keluhan mengenai lamanya waktu tunggu pembayaran tagihan pasien saat hendak pulang setelah dirawat. Untuk menunjang implementasi maka perlu dipersiapkan kemampuan sumber daya manusia, pemeliharaan sistem, dan usaha pengembangan sistem.
ABSTRACT
Still today Puspa Husada Mother and Child Hospital manually administered serviced on collecting, gathering, and calculating patient bills. The less effective services caused longer time services, especially for inpatient installation. Puspa Husada Mother and Child Hospital intend to develop Hospital Management Information system gradually, starting from computerized billing system at inpatient installation on time and accurate billing system is well needed to efficiently increased healthcare services in Puspa Husada Mother and Child Hospital, a small private hospital who depends on the patients revenue. Objectives: To develop computerized billing system at inpatient installation in order to support healthcare satisfaction Puspa Husada Mother and Child Hospital. Method: A descriptive method with a qualitative approach being held with these researches. Informant in these research are employee at Puspa Husada Mother and Child Hospital that connected and linked with Hospital billing system; Finance Director, officer at inpatient registration, billing administration, pharmaceutical administration, laboratorial administration, and Radiology administration. Instrument been used contain written and recording interview. Result: The development of computerized billing system in Puspa Husada Mother and Child Hospital started by Analyzing system that rolled before until recent, and system design that included the environment system necessity; hardware, software, and brainware. Proposal design of computerized billing system of Puspa Husada Mother and Child Hospital began with the development of an administration inpatient module and build with access project which was Microsoft access that used MySQL server. Conclusions: The management of Puspa Husada Mother and Child Hospital had developed computerized billing system. The program was an attempt to enhanced quality health services to patient and patient family. The development of computerized billing system at inpatient installation based on many complain regarding the waiting time for hospital billing at inpatient installation after care. To support the implementation, It's best to prepare Human Resources, System maintenance, and the continuing of system development.
2013
T32624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana
Abstrak :
Kepuasan penerima pelayanan tercapai bila pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Kepuasan ibu hamil terhadap mutu layanan ANC dinilai dari 5 dimensi pelayanan tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Kinerja pelayanan KIA Puskesmas di Kota Jambi bila dilihat dari K1 sebesar 92,06% dan K4 sebesar 81,75%, angka ini telah melebihi dari target Nasional namun perspektif kepuasan ibu hamil masih ada yang menyatakan kurang puas. Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup yang terbatas, yaitu mengkaji variabel kepatuhan bidan dalam standar pelayanan antenatal, karakteristik bidan dan karakteristik ibu hamil dengan tingkat kepuasan ibu hamil terhadap mutu layanan antenatal di Puskesmas se-Kota Jambi Tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil dan bidan, dan dilakukan penarikan sampel secara proportionate stratified random sampling yaitu ibu hamil sebanyak 105 orang dan bidan sebanyak 41 orang. Pengukuran kepuasan menggunakan pendekatan single global rating pada 5 dimensi pelayanan. Keseluruhan analisis menggunakan program SPSS ver. 13.0 dengan tingkat kemaknaan uji p<0,05. Nilai rerata dan simpangan baku kepuasan ibu hamil (-6,10±7,998) dan 59 subjek (56,2%) menyatakan puas, dan hasil analisis menunjukkan bahwa kepatuhan bidan berhubungan dengan kepuasan ibu hamil terhadap mutu layanan antenatal (p Wald = 8,469; p=0,003; OR (95% CI) = 5,143 (1,727-15,317)), paritas bumil (p Wald = 4,855; p=0,028; OR (95% CI) = 3,059 (1,132-8,272)) dan interaksi penghasilan dengan kepatuhan (p Wald = 7,779; p=0,005; OR (95% CI) = 0,203 (0,066-0,623)). Tingkat kepuasan ibu hamil terhadap mutu layanan antenatal dikategorikan puas, ada hubungan kepatuhan dengan kepuasan ibu hamil. Kepatuhan, paritas dan interaksi penghasilan dengan kepatuhan merupakan variabel prediktor untuk penilaian kepuasan ibu hamil terhadap mutu layanan antenatal, oleh karena itu perlu dilakukan refresh program ANC dan insentif khusus pada pelayanan antenatal. ......Satisfaction of service recipients achieved if the recipient to obtain medical services in Accordance with the required and expected. Satisfaction pregnant women to ANC ser-vices assessed the quality of the 5 dimensions of service tangibles, reliability, respon-siveness, assu-rance and empathy. Performance of MCH health centers in the city of Jambi when viewed from the K1 and K4 for 92.06% of 81.75%, this figure has ex-ceeded the national target, but the perspective of pregnant women still have the satisfaction that states are less satisfied. The research was conducted within a limited scope, which is reviewing the variable standard of compliance with midwives in antenatal care, midwives characteristics and the characteristics of pregnant women with maternal levels of satisfaction for the qua-lity of antenatal care at the health center as Jambi City in 2011. This study is an observational study using cross-sectional study design. The study po-pulation was all pregnant women and midwives, and sampling performed by propor-tionate stratified random sampling of pregnant women and midwives as many as 105 people as many as 41 people. Measurement of satisfaction using a single approach to a global rating on the five dimensions of service. The entire analysis using SPSS ver. 13.0 with a significance level of test p <0.05.Mean 7.998)±value and standard deviation of maternal satisfaction (-6.10 and 59 subjects (56.2%) said they were satisfied, and the results of the analysis showed that the midwives compliance associated with maternal satisfaction for the quality of antenatal care (Wald p = 8.469; p = 0.003; OR (95% CI) = 5.143 (1,727-15,317)), parity pregnant women (p Wald = 4.855, p = 0.028; OR (95% CI) = 3.059 (1,132-8,272)) and the interaction of income with compliance (p Wald = 7.779, p = 0.005; OR (95% CI) = 0.203(0,066-0,623)). Satisfaction levels of pregnant women to antenatal care quality categorized satisfied, there is a relationship of compliance with the satisfaction of pregnant women. Compliance, parity and income interactions with compliance is the predictor variable for the assessment of maternal satisfaction for the quality of antenatal care, therefore it is necessary to refresh the special incentive program and antenatal care.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31920
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Ramadhani Makarao
Abstrak :
Departemen Kesehatan telah menggariskan suatu kebijaksanaan yang disebut: Panca Karya Husada, dimana "Karya" yang pertamanya adalah: "Peningkatan dan Pemantapan upaya kesehatan." Keberhasilan karya pertama ini ditentukan antara lain melalui upaya kesehatan di puskesmas. Sehingga sewajarnyalah peranan dan fungsi puskesmas perlu dibina dan ditingkatkan. Di Indonesia, puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dan diketahui bahwa produktivitas dan kinerja cakupan puskesmas masih rendah, serta banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan ingin mendapatkan gambaran tentang kinerja cakupan puskesmas di Kabupatan Serang Propinsi Jawa Barat. Kabupatan Serang dipilih menjadi daerah penelitian disebabkan karena Kabupaten Serang mempunyai angka kematian bayi yang tertinggi diantara Kabupaten dan Kotamadya se-propinsi Jawa Barat. Dengan angka kematian bayi sebesar 123,77/1000 kelahiran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan "Cross sectional." Unit analisanya yaitu Puskesmas dengan respondennya: Kepala Puskesmas beserta stafnya yang memegang program KB-KES. Hipotesa yang diajukan adalah faktor Lingkungan, Pembinaan Organisasi Puskesmas, Manajemen Internal Puskesmas serta Faktor Input Puskesmas mempunyai hubungan searah dengan Kinerja Cakupan Puskesmas. Hasil analisa bivariat didapatkan dari keempat variabel independen korelasi yang paling tinggi adalah manajemen internal puskesmas {0,66) kemudian diikuti oleh pembinaan organisasi puskesmas (0,54), lingkungan umum (0,53) dan yang korelasi terkecil adalah faktor input (0,32). Hasil analisis dengan menggunakan regresi ganda didapatkan persamaan: Kinerja Cakupan Puskesmas: 5,28 + 0,63 (Manaje) + 0,21 (Lingk) + 0,13 (Input) + 0,11 (Bins). Kesimpulan dari analisis di atas menunjukkan manajemen internal puskesmas merupakan variabel utama yang mempengaruhi cakupan kinerja puskesmas disusul lingkungan umum. Disarankan perlu adanya peningkatan kemampuan dan keterampilan tenaga puskesmas yang difokuskan pada manajemen internal.
Health Ministry had underscored a wisdom, which is coiled: Panca Karya Husada, where the first "Karya (work)" is "Improvement and Stabilization of Health conditions." The success of this first work is determined among others, through the health efforts in Health Center. So that it's natural that the role and the function of health center need to be constructed and increased. In Indonesia, health center is one center of health servicing and is known that the productivity and the coverage performance of health center still low, and so many factors influence them. The aim of this observation want to get image about coverage performance of health center in Serang regency, West Java Province. Serang Regency is choice become observation region it is caused that Serang Regency has a highest infant mortality rate between Regency and Municipality in all west Java Provinces. With the infant mortality rate is 123,77/1000. This observation is a analytic description observation with approaching "Cross sectional". The Unit of it's analysis is the health center isn?t responder: The chairman of health center with his staff who kept KB-KES Program. The Hypothesis with is proposed is environment factor, Establishment Organization of health center, Management Internal of health center and Input Factor has the same way direction of connection with coverage performance of health center. The Result of bivariat analysis is gotten from the fourth variable independent of highest correlation are management internal of health center (0,66), and then followed by Establishment Organization of health center (0,54), environment factor (0,53), and smallest, correlation is input factor (0,32). The result of analysis with using multiple regressions is obtained similarity coverage performance of health center: 5,28 + 0,63 (manage) + 0,21 (environment) + 0,13 (input) + 0,11 (establishment) + e. The conclusion of analysis above showed that the management internal of health center is the main variable which influence coverage performance of health center is followed by environment factor. It's suggested that it need something to increase the ability and the skill of health center power, which is focused on management internal of health center.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library