Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, David O.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardianto
"Kedatangan orang-orang Belanda ke Indonesia untuk menjajah membawa budaya mereka termasuk arsitekturnya. Pada mulanya mereka membangun rumahrumahnya dengan meniru rumah-rumah di negeri asalnya Nederland. Kondisi lingkungan yang berbeda antara Indonesia dan Nederland terutama berkaitan dengan iklim tropis lembab di Indonesia membuat mereka hares beradaptasi. Dalam perkembangan selanjutnya mereka jugs berupaya mengembangkan arsitektur yang khas Indis dengan mengambil dasar arsitektur tradisional Indonesia sebagai sumber pengembangannya. Dengan melakukan analisis pada unsur-unsur fungsi, bentuk, struktur, dan rag am hias pada bangunan Indis tulisan ini mengkaji sampai sejauh mana penaaruh arsitektur tradisional pada arsitektur Indis ini dan bagaimana penkembangan selanjutnya di masa sekarang ini berkaitan dengan upaya pencarian identitas arsitektur Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barbara
"Bangsa Eropa, khususnya Belanda dengan durasi tinggal yang lebih lama, merupakan bangsa yang membawa agama Kristen ke Indonesia, khususnya Jakarta. Pendirian gereja-gereja di Jakarta pun berawal dari pembangunan gereja yang mereka laksanakan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan dan penggunaan pola susunan ruang pada gereja kolonial.
Metode penelitian diawali dengan penelitian sejarah tentang gereja di Jakarta, dilanjutkan dengan penelitian terhadap dua gereja kolonial yaitu Gereja Immanuel dan Gereja Paulus dan diakhiri dengan penyimpulan yang menjawab tujuan penulisan tersebut. Kedua gereja ini dapat menjawab kebutuhan umat Kristen Protestan dengan inti ibadahnya yang berupa persekutuan jemaat dan khotbah.

The European, especially The Dutch with longer duration of dwell, are nation who bring Christianity to Indonesia, especially Jakarta. The development of churches in Jakarta is also started by their development of churches. This script is purposed to find the formation and the use of the Dutch colonial churches’ lay outs.
The research method begun with the research of history of churches in Jakarta, continued by the research of two Dutch colonial churches specifically Gereja Immanuel and Gereja Paulus and ended with a conclusion which answered the purpose of this script. These two churches can provide needs of the Protestants with the gathering and the preach as the core of the worship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sengkey, Hans Kalalo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dede Indra C.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S48066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlin Nugraha Benyal
"Jakarta sebagai ibukota Indonesia sangatlah menarik minat pengusaha baik dalam maupun luar negeri untuk melakukan kegiatan bisnis. Hotel sebagai sarana akomodasi memegang peranan penting karena hotel dituntut menyediakan fasilitas dan pelayanan yang semakin balk bagi tamu-tamu. Seiring dengan peningkatan ekonomi, kebutuhan akan hotel bisnis juga meningkat. Adapun Hotel bisnis, yang dirancang berkapasitas 200 kamar yang berlokasi di jalan Kebon Sirih. Adapun karakteristik hotel bisnis sesuai pangsa pasar yang diraih mempunyai fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan bisnis seperti Business Center yang luas, Meeting Room dan Function Room dengan kapasitas yang bervariasi serta Exibition Area untuk memamerkan barang-barang hasil produksi. Kamar tidur yang dirancangpun sesuai dengan kebutuhan tamu bisnis yang menginap hanya satu atau dua malam saja dan melakukan aktivitias bisnis di luar kamar sehingga ukuran kamar dapat menjadi lebih kecil dari ukuran kamar hotel biasa. Lokasi perancangan yang di jln Kebon Sirih terletak di pusat kota dan dekat dengan jalan Sabang yang merupakan "Shopping Street" yang sangat ramai dengan restoran berbagai kelas. Hal ini mempengaruhi pengadaan fasilitas F&B yang ada di Hotel Bisnis yang akan dirancang (fasilitas F&B pada hotel dibuat dapat menarik tamu non resident dari lingkungan sekitarnya dengan harga yang relatif sesuai dengan kantong mereka)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatia Rozana F.
"Orang Jawa mempunyai keterikatan dengan alam seperti halnya pada budaya lainnya. Melalui proses belajar orang Jawa berusaha menata kembali dunia mengacu pada keteraturan alam yang dipahami mereka. Tulisan ini akan meninjau bagaimana orang Jawa menanggapi keteraturan alam dengan kosmologi mereka dan sejauh mana arsitektur ditata supaya selaras dengan alam semesta, khususnya pada atap Joglo yang selama ini dikenal sebagai bangunan tradisional Jawa. Melalui tulisan ini dapat dilihat bagaimana atap Joglo mengekpresikan kosmologi Jawa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Sari
"Arsitektur rumah sebagai hasil tingkah laku manusia, tentunya sangat dipengaruhi oleh aspek manusia itu sendiri. Salah satu aspek tersebut adalah kepribadian. Dalam suatu kelompok manusia atau masyarakat, tiap-tiap individu dapat memiliki kepribadian yang sama, yang disebut juga kepribadian kolektif. Bagaimana hubungan antara kepribadian kolektif suatu masyarakat dan arsitektur rumahnya. Untuk menjelaskan hubungan tersebut, peninjauan melalui arsitektur dan beberapa bidang studi lain, khususnya antropologi-psikologi sangat diperlukan. Sebagai kasus diambil, arsitektur rumah Betawi. Dari anahsis terlihat beberapa petunjuk bahwa kepribadian kolektif masyarakat Betawi dapat mempengaruhi arsitektur rumahnya atau dengan kata lain arsitektur rumah suatu masyarakat dapat mencem inkan kepribadian kolektifnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waworuntu, Duska Henrike
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Supriyatna
"Feng Shui yang diterjemahkan angin-air, adalah seni geomancy bangsa China, yaitu seni penempatan dan perletakkan bangunan atau bentuk struktur lainnya yang dibuat manusia untuk diselaraskan dengan alam dan mendapatkan manfaat. Saar ini Feng Shui dikenal dengan baik dalam bidang arsitektur. Banyak produk arsitektur, apakah itu rumah tinggal, kantor, apartemen bahkan penataan interior suatu bangunan menggunakan prinsip-prinsip Feng Shui. Di negeri asalnya, China bahkan penggunaan Feng Shui tidak terbatas pada bangunan saja tetapi juga untuk pemakaman. Mereka menggunakan Feng Shui karena keyakinannya akan membawa nasib baik, kebahaginn, ketenangan dan rizki yang melimpah. Namun disisi lain tidak sedikit pula mereka yang menolak dengan tegas prinsip-prinsip Feng Shui. Hal ini karena adanya kabut mistis dan magis yang menyelimuti praktek-praktek Feng Shui. Melalui metode studi literatur dan survey, penulis mencoba menggali mengenainya, melihat keberadaan Feng Shui dalam dimensi mistis-ilmiah dalam suatu kegiatan desain arsitektur. Selain itu, penulis juga mencoba untuk mencari kemungkinan adanya "benang merah" antara Feng Shui dan kaidah arsitektur formal. Ulasan tulisan ini dimulai dengan uraian dari para ahli Feng Shui yang menyatakan bahwa Feng Shui berbeda dengan mistis. Juga dijelaskan mengenai pengertian, perkembangan dan konsep dasar Feng Shut serta uraian mengenai !-Ching, kitab peradaban bangsa China. Kemudian dilanjutkan dengan analisis yang berpijak pada kasus-kasus perencanaan kota menurut Feng Shui. Dari kajian yang dilakukan didapat suatu kesimpulan bahwa pada awalnya Feng Shui bukanlah suatu bahasan yang bersifat mistis, tapi suatu bahasan yang ilmiah, yaitu berdasarkan fenomena alam yang terjadi di negeri asalnya, China. Adapun pandangan bahwa Feng Shui adalah mistis terjadi karena dalam perkembangannya, Feng Shui banyak dipengaruhi oleh filsafat-filsafat yang berbau mistis seperti Taoisme dan Confucian. Selain itu, juga disimpulkan adanya "benang merah" antara Fenng Shui dan kaidah arsitektur formal, yaitu kesamaan sikap dan dasar pijakan yang lama dalam suatu kegiatan desain arsitektur. Baik Deng Slim maupun kaidah arsitektur formal sama-sama memanfaatkan dan menghindari potensi balk dan buruk Bari suatu site.
Peg Shui, a term literally translated as wind-water, is the Chinese art geomancy, the placement and location of building and manmade structures to harmonise with, as well as benefit from the surrounding physical environtment. Nowdays, Feng Shui's application is well known in architecture. A lot of architectural products, whether they're houses, offices, apartments even interior of the building use the principles of Feng Shut. In its motherland, China the application of Feng Shui is not only limited on building but also for locating the burial of the dead. They use it because they believe that it'll bring luck, happiness, peaceful and wealth. In the other hand there are many people strictly refuse the principles of Feng Shui, because they're rustic and magic layers. Through a literary study and survey methode, writer tries to dig it up by seeing Feng Shut's existence in mistic-science dimention in architectural design activities. Besides, writer also tries to find a possibility of connection between Feng Shut and architectural formal norms. This paper begins with the Feng Shut experts' statement which say that P? ng Shui is different from mistic, the meaning of Deng Shui, its development and its basic concept. It also discusses about I-Ching, the Chinese civilization book and its continued by the analysis to the cases of city planning according to Deng Shui. From this analisys, we get conclusions that at the beginning it is believed that Deng Shui is not a mistic subject but it is a science one which is based on natural phenomenon that happened on its motherland, China. The perception that Feng Shui is rustic happens because in its development Feng Shut is influenced by mistical philosophies such as Taoisme and Confucianisme. Besides, there is the connection between Feng Shui and architectural formal norms which has the same attitude and the same base analisys in architectural design activities. At last, even Feng Shui or architectural formal norms, in fact they're both designing the site by manipulating its potensial factors (good and bad) to get the better condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>